"Devan,jam tangan edisi khusus ini hadiah untuk Simon...,kelihatannya beberapa hari ini dia tidak begitu senang,aku mendapat ini setelah mencari ke banyak toko loh..."ujar Gabriel sambil melewati Sherin lalu berdiri di depan Devan dan mengerutkan keningnya,terlihat bahwa dia sangat perhatian terhadap Simon.Melihat ekspresi wanita ini,membuat Sherin bertambah bingung,sepertinya dia perhatian terhadap Simon layaknya ibu tiri,Simon tidak seharusnya malah membencinya.
"kamu terlalu memanjakan dia..."sikap dingin Devan pun luluh oleh sikap Gabriel yang memanjakan Simon ini.Devan mengambil kotak jam tangan itu dari Gabriel,dan dengan raut wajah yang dingin memberikannya ke Sherin."nanti berikan ini kepada Simon"
Lalu Devan mengambil jaketnya dari sofa dan menaruhnya di bahu."bukannya mau pergi memilih baju pesta untuk tunangan?"sambil menarik Gabriel dan berjalan melewati Sherin.
Bau asap rokok Devan membuat kening Sherin mengerut,dia tidak suka laki laki yang merokok.
Gabriel melihat kebelakang dan melihat Sherin sepintas,penampilan pengasuh baru yang sangat biasa ini membuat Gabriel tidak banyak bertanya,lalu menganggukan kepalanya,(kelihatannya Gabriel sosok orang yang lembut dan lapang dada).
"Simon sudah bangun,Sherin ayo naik..." panggil salah satu ART dari atas.
Sherin sudah beberapa saat di rumah ini,hanya saja Simon dari tadi tidur siang,dan panggilan ini membuat Sherin tidak sabaran untuk bertemu dengan anaknya.
Dia menundukan kepala,menggigit bibir bawah dan menutup matanya sejenak.
Anak ini....anak yang ku rindukan selama 5 tahun....langkah kaki yang seakan tak bisa terkontrol membuat dirinya sedikit tersandung....
walaupun pada awalnya anak ini dia dapatkan secara mendadak,namun demi anak ini Sherin pernah mencoba mengikuti ujian masuk Perguruan tinggi walau pada akhirnya dia gagal.lalu demi anak ini,Sherin yang seharusnya memperbaiki kehidupannya,nampaknya juga harus berkorban lagi.
9 bulan dia mengandung,dia sangat mengenal anak ini.baik gerakan maupun emosinya.Oleh karena itu,dia akan menerima apapun hasilnya.selama beberapa tahun ini dia terus merindukan anak ini,sampai terasa hampir gila,hanya saja dia tidak memberitahu ibunya karena merasa tidak ada gunanya,karena inilah hal ini terus tertunda.
"ayo masuk!" ucap ART yang sudah berada di dalam kamar,memanggil Sherin yang merasa lega saat di depan pintu kamar Simon.
Sherin berdiri di depan pintu dan menatap anak itu.Badan Simon masih dalam selimut,hanya terlihat kepalanya saja,rambutnya sedikit ikal dan berantakan,meskipun begitu anak ini terlihat menggemaskan.
Saat melahirkannya,belum sempat melihat sejenak sudah dibawa pergi,sering kali Sherin membayangkan wajah anak ini....
Tapi,dia tidak pernah membayangkan wajahnya akan seganteng ini.Dan kalau saja tidak ada pembawaan maskulinya,anak ini kelihatan sekali seperti anak perempuan,sangat cantik dan bisa dibilang mirip dengan Sherin.kenyataan ini membuat perasaan Sherin bercampur aduk(ibu tidak bohong,benar sekali ini anaku)....
Sherin mengepalkan tangannya ,menahan diri untuk tidak memeluk anak itu.
"nama saya Sherin,nama kamu Simon kan?" sapa Sherin dengan suara agak gemeteran.
Simon tidak menjawab Sherin sama sekali,membalikan badannya dan mengeluarkan tablet dari bawah bantal,lalu tangan mungil itu mengetik dengan cepat.
"ketik nama mu" Simon menyodorkan tablet nya pada Sherin.
Semua angka dan huruf di dalam layar itu berwarna biru,terlihat seperti program.....
Sherin sedikit terkejut sampai menelan air ludah,anak ini bukanya baru umur 5 tahun?
Dia pikir anak ini mengambil tablet nya untuk menonton film kartun?
ini program apa ya....?
Dia tidak tahu apa yang sedang di lakukan anaknya ini,tapi diapun mengikuti permintaan anak itu.
kira kira 1 menit kemudian,Simon memegang kembali tabletnya,sambil berlutut di ranjang,melipat kedua tangannya dan meletakan di depan dada.memandang Sherin dengan serius."Tante,saat umur 18 tahun memalsukan data diri?"
Anak ini mengatakannya dengan yakin,membuat badan Sherin mematung.Dulu ibu Sherin membayar dengan sangat mahal saat memalsukan datanya,supaya kelak tidak ditemukan kejanggalan data.Sebelumnya Sherin juga tidak menemukan masalah saat melamar kerja,tapi kok bisa anak ini.....
"Tante,kamu memalsukan data untuk mendekati papa ku ya?"tanya Simon sambil terus menganalisa,lalu mengenakan kemeja,jaket,celananya sendiri dengan baik,dan kemudian turun dari ranjang mengenakan sandal.
kemampuan untuk mengenakan pakaiannya sendiri dengan baik itu membuat Sherin terkejut.Dan dia merasa lega setelah mendengar suaranya."tapi.....Tante...."sambil mengerutkan keningnya.
"Simon,yang sopan ya!"perintah mbok lili yang berada di depan pintu sambil membawa nampan dan kebetulan mendengar pembicaraan mereka,mbok lili melihat sepintas Simon dan Sherin lalu meletakan nampan yang di bawanya di meja bundar kecil,ada beberapa mangkuk besar dan kecil di dalam nampan tersebut.
"mbok..." sapa Sherin sambil menganggukan kepalanya.Sherin sudah berkenalan dengan mbok lili sewaktu baru sampai di rumah ini.
Mbok lili pun membalasnya dengan senyuman,lalu merapi kan kerah baju Simon da berkata."IQ Simon 190,waktu umur 2 tahun dia sudah bisa membaca,menulis beberapa sajak.tahun ini,dia sudah menyelesaikan beberapa mata kuliah....akhir akhir ini dia sedang meneliti satu program,apa ya namanya....?pokok nya mbok juga gak ngerti,mengagetkan kamu ya Sherin?"
penjelasan mbok lili membuat Sherin sangat terkejut.
wahh,,dia dan Devan dengan cara seperti ini bisa melahirkan anak yang jenius,,benar benar luar biasa.
"apa kamu pikir papa mu yang sangat hebat itu akan terpikat oleh wanita sepertiku ini?aku memalsukan data diriku supaya lebih mudah mencari kerja."jelas Sherin pelan pelan sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Mendengar jawaban Sherin,Simon baru melihat dengan seksama pengasuh barunya itu.\(benar juga ya,cewek cewek sebelumnya emang lebih cantik dan modis\)
Simon berfikir dan meletakan mangkuknya ke atas meja.
"perempuan itu pandai menyamar!"
Mbok lili yang sedang melipat selimut pun tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalanya mendengar perkataan Simon tadi.Mbok lili yang akan membentangkan selimut,tiba tiba kakinya terasa lemas dan tersungkur ke ranjang.
"Nek,kamu tidak kenapa kenapa kan?"tanya Simon dengan nada kawatir dan langsung berlari ke samping mbok lili dan memegang lengannya.
Melihat itu,Sherin juga langsung memapah mbok lili berdiri dan bertanya." mbok, kamu baik baik saja kan?"setelah berdiri di samping mbok,Sherin melihat jelas wajah mbok yang pucat,keningnya keringatan dan mengerut....
"iya tidak papa,sudah tua makanya tak ada gunanya"jawab mbok yang berusaha berdiri dari ranjang.
" nenek,belum tua!"kata Simon sambil memegang erat tangan mbok,walaupun dari raut wajahnya terlihat sedih dan khawatir.
Berdasarkan yang Sherin dengar dari ART lainnya,mbok lili juga pengasuh Devan sewaktu dia kecil.dan setelah Simon lahir,mbok juga mengasuhnya.walaupun dia tergolong ART di rumah Devan,namun semua orang di rumah itu sangat menghormati mbok.Oleh karenanya,berbeda dengan pembantu lainnya hanya mbok lili yang di sapa nenek oleh Simon.
Hanya karena mbok lili sudah masuk usia lanjut lah,makanya mereka mencari pengasuh baru untuk Simon.Tapi Simon sudah membuat berapa puluh pengasuh baru tidak betah bekerja di rumah itu.
"Simon,kalau kamu membuat ulah terus,dan pengasuh baru ini pergi lagi,nenek bisa kelelahan."ucap mbok lili sambil mengangkat lengan bajunya menghapus air mata.
Air mata mbok lili membuat Simon tidak tahu apa yang harus dia lakukan ,sambil terus memegang erat tangan mbok dan menundukan kepala Simon pun menjawab dengan suara kecil."aku akan membuatnya betah disini."
Mbok lili mengangkat kepalanya lalu bermain mata dengan Sherin tanpa sepengetahuan Simon.
Untuk orang lansia seperti ini,kelakuan mbok yang jail ini membuat Sherin kagum,dan segera menganggukan kepalanya.
"gimana mbok?" tanya pria berbadan ramping yang sedang berdiri di dekat jendela di sebuah gedung tinggi sambil melihat pemandangan di bawah sana,dan jarinya memegang rokok yang tersisa setengah puntung.
"sepertinya,dia bisa menerima!"jawab mbok dengan lega di telepon,lalu mengangkat kepalanya ke atas dan suara tawa pun terdengar beberapa kali.seketika itu suasana rumah pun terasa hangat.sudah lama tak terdengar suara tawa di rumah ini,walaupun ada sedikit merasa tidak rela untuk melepaskan anak ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Aisyah Nabila
awal yg baik🤗
2023-08-09
0
Lukina Borok
saya suka cerita nya
2022-03-19
0
Demti 79
bagus
2021-12-25
0