" Apa?" teriak Zaskia histeris mendengar kabar berita tentang adiknya.
" Vano gak mau bu, Vano gak bisa jalan lagi..." tangis Vano terdengar di dalam ruangan rawat, sungguh pupus sudah harapan nya bisa menjadi pemain bola nasional.
Karena Vano merupakan pemain terbaik, di cabang olahraga sepak bola di klubnya.
Hasil Rontgen telah keluar, dan dokter sudah memberitahu nya. Hasilnya kaki Vano tidak bisa berjalan dalam waktu yang agak lama. Dokter tidak menjelaskan secara detilnya, namun hanya intinya saja.
" Kan aku uda bilang bu, laki-laki itu gak bakal tanggung jawab. Kenapa ibu uda suruh dia pergi!" Ucap Zaskia kesal sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan nya
" Maafkan ibu, Kia. Dia bilang akan datang ke rumah." kata Bu Ida yang merasa bersalah dengan sikap nya melepaskan Nicole.
Suasana pun hening sejenak, Zaskia sudah memutuskan untuk masuk kerja besok. Dia pun berbicara kepada ibunya, dan meminta ijin.
" Bu, besok aku akan mulai bekerja." Kata Zaskia yang duduk di sebelah ibunya.
" Lho, ijazah mu kan baru keluar." Kata Bu Ida yang terkejut dan langsung menghadap Zaskia.
" Tika mengajak ku bekerja di kafe, tempat kakaknya kerja." terang Zaskia kepada ibunya.
" Kafe?" ucap Bu Ida kaget, dan pikirannya langsung terbayang kepada kafe remang-remang.
" Bukan kafe remang-remang bu!" tutur Zaskia yang memang sudah bisa menebak pemikiran ibunya, " Ibu gak apa-apa kan, aku kerja?" Tanya Zaskia memastikan.
" Ya udah, mumpung ada yang ngajak kerja." kata Bu Ida pasrah, lagi pula sekarang dia belum bisa bekerja.
" Ibu mandi aja dulu, aku uda bawain makanan." kata Zaskia yang menyodorkan bungkusan baju dan makanan.
Lalu Zaskia mengambil ponselnya, langsung menghubungi Tika.
" Halo, Tika!"
" Iya, Ki!"
" Gue mau kerja, besok datang jam berapa?" tanya Zaskia.
" Besok lu datang ke kafe jam delapan ya. Gue share lok alamat nya ya!" kata Tika.
" Iya, besok pakai baju apa Tik?" Tanya Zaskia.
" Kemeja putih sama celana hitam, jangan lupa sepatu pantofel ya!"
" Iya, terima kasih ya Tik." kata Zaskia.
" Sama-sama!"
Lalu Zaskia menutup sambungan telepon seluler nya. Dia sedang memikirkan baju kerja yang akan di pakai nanti.
Bu Ida sudah selesai membersihkan diri, dia pun duduk untuk memakan bekal bawaan Zaskia.
" Bu, kemeja putih ada gak di rumah?" Tanya Zaskia.
" Ada tuh punya Vano, kamu cari aja di lemari dia." jawab Bu Ida sambil memakan nasi dan ayam Kentucky.
" Iya nanti Kia cari." jawab Zaskia
Dua jam Zaskia menunggu Vano, dan sekarang dia harus pulang. Zaskia harus merapikan baju untuk besok. Dan juga harus membuat surat lamaran kerja.
" Bu, Kia pulang dulu ya. " Pamit Zaskia yang mencium tangan ibunya.
" Iya, kamu hati-hati ya." kata Bu Ida seraya mengusap pucuk kepala Zaskia.
" Besok Kia kesini, sehabis pulang kerja ya, Bu!" kata Zaskia yang terlihat lelah di wajahnya.
" Iya, " kata Bu Ida sambil tersenyum.
Lalu Zaskia pun pulang sambil membawa baju kotor ibunya dan Vano. Saat melewati lorong rumah sakit, dia bertemu dengan dokter yang merawat Vano.
" Maaf pak, apakah anda yang memeriksa adik saya Vano Baskara?" tanya Zaskia sambil tersenyum.
" Iya, ada apa?" Tanya dokter balik tersenyum ramah.
" Saya mau bertanya soal kondisi adik saya, apakah dia benar-benar tidak bisa berjalan?" tanya Zaskia memastikan kondisi adiknya.
" Tulang rawan di kaki nya sebelah kanan, mengalami keretakan. Butuh waktu lama untuk penyembuhan. Jadi untuk adiknya bisa ikut terapi. Kalau dia rajin terapi, pasti akan cepat sembuh untuk masa pemulihan." kata dokter menjelaskan.
" Kira-kira berapa biaya nya Dok? " tanya Zaskia.
" Untuk biaya sekali terapi, bisa adik tanyakan ke ruang administrasi." kata Dokter Ramzi yang tertulis di name tag nya.
" Baik, Dokter Ramzi. Terima kasih." kata Zaskia yang langsung mencium tangan dokter yang umurnya sekitar setengah abad.
Lalu dokter itu pergi meninggalkan Zaskia.
" Semoga dengan aku bekerja, bisa membantu biaya pengobatan Vano." gumam Zaskia yang berjalan lagi menyusuri lorong rumah sakit.
Dan Zaskia langsung menuju pintu keluar rumah sakit.
Zaskia berjalan menyusuri jalan raya.Tiba-tiba saat di lampu merah, dia melihat mobil yang plat nomornya sama dengan mobil yang menabrak adiknya.
Zaskia langsung berlari, menghampiri mobil sport berwarna merah. Larinya di percepat, karena lampu sebentar lagi berwarna hijau.
" Tok, tok, tok." Zaskia mengetuk kaca mobil sport berwarna merah.
Tak nampak terlihat dari depan siapa yang ada di dalam mobil. Yang jelas plat nomor nya sama dengan mobil yang menabrak adiknya.
" Hey, keluar lu!" Teriak Zaskia sambil menggedor-gedor pintu mobil.
Lampu kuning menyala di susul dengan lampu warna hijau. Mobil sport merah pun menepikan mobilnya, Zaskia terus berlari mengejar mobil ke tepian.
" Hey keluar lu!" kata Zaskia dengan wajah yang sudah emosi.
Setelah menepikan mobilnya, pemilik mobil itu pun keluar.
Zaskia langsung menarik tangan pria yang berada di dalam mobil.
" Hey, lu harus...." kalimatnya terhenti saat yang dia lihat bukanlah pria yang menabrak adiknya.
" Maaf anda siapa ya?" Tanya pria dengan penampilannya yang cool dengan polo shirt dengan celana chino dan sepatu slip on semi formal. Dengan model rambut gaya soft side parting pada bagian samping panjangnya lebih tipis dibandingkan dengan bagian atas dan belakang.
" Lu bukan Nicole?" Tanya Zaskia yang mukanya memerah, karena menahan emosi dan juga malu.
" Ini kan mobil yang tadi di pakai Nicole, dia yang menabrak adik gue." Kata Zaskia.
Lalu dia melihat ke arah dalam mobil, memastikan ada Nicole di dalam.
" Maaf kamu salah orang." kata pria dengan wajah yang dingin itu.
Lalu pria itu langsung masuk ke dalam mobilnya. Dan melajukan kendaraannya meninggalkan Zaskia yang diam berdiri di tepian jalan.
" Woy, ini mobil yang di pakai Nicole. Kemana perginya tuh orang, dia harus tanggung jawab." teriak Zaskia sambil menendang batu kecil di hadapannya.
" Sial, kemana tuh orang. Kalau ketemu, gue gak akan ampunin. Dia udah bikin Vano lumpuh." geram Zaskia sambil mengepalkan kedua tangannya.
Banyak orang yang melihat aksi Zaskia, yang menghadang mobil sport berwarna merah.
Dengan wajah masam dan kesal dia berjalan menuju halte busway. Tak henti-hentinya Zaskia terus merutuki Nicole.
-
-
Jangan lupa like dan berikan komentar mu ya guys!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments