Selamat membaca....😘
" Bu, dimana laki-laki itu?" Tanya Zaskia seraya melihat ke arah belakang ibunya. Dia tidak melihat keberadaan Nicole.
" Dia sudah pergi." jawab Bu Ida dengan santainya.
" Kenapa ibu ijinkan pergi?" Kata Zaskia yang kesal karena membiarkan orang yang menabrak adiknya melarikan diri.
" Dia sudah membayar semua biaya rumah sakit." Kata Bu Ida dengan polosnya.
" Tapi dia harus bertanggung jawab, Bu!" Kata Zaskia penuh penekanan.
" Sudah lah, bagaimana keadaan Vano?" Tanya Bu Ida yang langsung menuju ke tempat tidur Vano, dan melupakan tuntutan kepada Nicole.
" Dia belum sadar, dan kita belum tahu keadaan nya. " cemas Zaskia, " Kenapa ibu menyuruh laki-laki itu pergi?" tanya Zaskia yang terlihat kesal.
" Bu..." Terdengar suara Vano yang sudah sadar dan memanggil nama ibunya.
" Vano, kamu sudah sadar?" Tanya Bu Ida seraya menggenggam tangan Vano.
" Bu, kok kakiku gak bisa di gerakin." Kata Vano yang melihat ke arah kakinya.
Lalu Bu Ida memegang kaki Vano, dan meraba-rabanya, " Gimana rasanya?" tanya Bu Ida.
" Gak ada rasanya Bu!" Kata Vano yang merasakan kakinya seperti mati rasa.
" Ibu tanya dokter dulu ya." Kata Bu Ida yang langsung keluar menuju ruangan dokter.
" Kak, apa aku tidak bisa berjalan?" Tanya Vano bersedih.
" Ibu lagi nanya dokter, kita tunggu aja." Kata Zaskia yang menenangkan Vano.
" Sebenarnya, bagaimana bisa terjadi kecelakaan itu?" Tanya Zaskia menatap Vano dengan intens.
" Aku ingin menyeberang Kak, yang kulihat lelaki itu sedang sibuk menerima telepon. Dan sepertinya dia tidak melihat ku." Kata Vano mengingat-ingat kejadia sebelumnya.
" Jadi semua karena kesalahannya, dan ibu menyuruhnya pergi." Gerutu Zaskia dalam hatinya.
Lalu dokter pun datang dan memeriksa kaki Vano. Dokter menyarankan untuk melakukan Rontgen. Bu Ida dan Zaskia pun menyetujui saran dari dokter.
Dokter membawa Vano ke ruang Rontgen, ingin melihat bagaimana keadaan tulang-tulangnya.
Vano sudah dibawa ke ruangan Rontgen, sementara Zaskia dan Bu Ida menunggu di ruang rawat. Lima belas menit kemudian, Vano dibawa oleh perawat ke kamarnya.
" Di tunggu hasilnya besok ya, Bu." Kata perawat yang langsung pergi meninggalkan mereka.
" Bu, aku harus pulang dulu. Bajuku kotor semua, bekas darah Vano." Kata Zaskia yang memegang bajunya.
" Iya." Kata Bu Ida. " Kamu nanti bawakan baju ibu dan juga makanan ya." Pesan Bu Ida.
" Iya, Bu." lalu Zaskia pun pergi meninggalkan ruang rawat.
" Aduh bajuku penuh dengan noda darah." Kata Zaskia, " Padahal ini kan kebaya sewaan, mana wisuda nya enggak jadi." Kesal Zaskia sambil gerutu.
Di dalam busway semua orang menatap nanar ke arahnya. Tetapi karena Zaskia orang nya cuek, jadi dia tidak menghiraukan. Orang-orang tidak tahu dengan apa yang terjadi padanya. Dan mereka yang melihat Zaskia juga pasti, tidak akan perduli dengan keadaan keluarga nya.
Setelah sampai di rumahnya, dia langsung merendam kebaya sewaan dengan bubuk detergen. Agar noda darahnya cepat hilang. Beruntung baju sewaannya berwarna hitam, jadi tidak terlalu kelihatan ada bekas noda darah. Bajunya hanya di rendam, kemudian di bilas tanpa di sikat. Karena akan merusak bordir dan payetnya. Setelah menjemur, Zaskia langsung mandi membersihkan diri. Lalu kemudian dia mengistirahatkan tubuhnya sebentar, sesudah itu membawakan baju untuk ibundanya dan Vano.
****
Pagi ini Zaskia harus ke sekolah nya untuk mengambil ijazah. Dia merasa sedih, karena kemarin tidak ikut upacara wisuda kelulusannya. Padahal dia berharap bisa berfoto-foto dengan teman-teman nya. Dan melakukan perpisahan sekolah dengan cara yang bahagia.
Sesampainya di sekolah, dia menuju ruang guru untuk mengambil ijazah.
" Kia.." Panggil salah seorang sahabat Zaskia.
" Iya, " Jawab Zaskia sambil menoleh.
" Tempat kakak gue kerja, lagi butuh tiga orang pegawai wanita. Apa lu mau ikut ngelamar?" Tanya Tika yang menawarkan pekerjaan pada Zaskia.
" Apa langsung bekerja?" Tanya Zaskia yang memang butuh pekerjaan.
" Iya, rekomendasi dari kakak gue. Kan nyari yang fresh graduated." Kata Tika mengiyakan.
" Mulai kapan?" Tanya Zaskia penasaran.
" Mulai besok, kalau lu mau ngelamar langsung di traning." Kata Tika memberitahu.
" Tetapi adik gue sedang di rawat di rumah sakit." Kata Zaskia sambil menundukkan kepalanya.
" Ini kesempatan Kia, kan sekarang sulit mencari pekerjaan." Ucap Tika merayu.
" Iya juga, sih!" Kata Zaskia sambil berpikir.
" Kerja dimana?" Tanya Zaskia .
" Kafe." Jawab Tika.
" Kafe?" kaget Zaskia seraya mengerutkan kedua alisnya.
" Jangan salah, kafe tempat kakak gue kerja tempat nya sangat besar. Bukan seperti kafe-kafe biasa. Gajinya juga UMR, dan ada lemburan nya." Kata Tika menjelaskan dengan detil tempat kerja yang akan mereka lamar.
" Ini peluang Kia, kalau lu mau kuliah nanti bisa menyesuaikan jam kerja." Kata Tika menjelaskan.
" Gue tanyain ke nyokap dulu. Sore gue hubungi lu deh! " Kata Zaskia.
" Harus iya, karena gue ingin kita tetap bersama sebagai sahabat." Kata Tika memaksa sambil memeluk Zaskia.
" Ih lu, Tika, " Kata Zaskia yang mengerutkan alisnya." Lebay banget sih!" lalu memutar kedua bola matanya.
" Eh, gue ke rumah sakit dulu ya!" Kata Zaskia yang langsung pergi dan melambaikan tangan ke arah Tika
" Kia, maaf ya gue belum bisa nengokin adek lu. Gue mau nyari baju kerja." teriak Tika.
" Iya." Kata Zaskia
Dan Zaskia langsung mengambil ijazah di ruang guru.
" Permisi pak, saya mau ambil ijazah." kata Zaskia yang sudah masuk ke ruang guru.
" Iya masuk, " jawab Bayu yang merupakan wali kelas Zaskia.
" Maaf pak, kemarin gak bisa ikut wisuda." ucap Zaskia sambil menundukkan kepalanya.
" Iya, enggak apa-apa. Bapak turut prihatin atas kecelakaan adikmu." kata Bayu.
" Iya Pak terima kasih." kata Zaskia.
-
-
Like, vote dan komentar ya guys. Terima kasih sudah ikutin terus episode nya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments