Hampir 2 tahun Cinta menjalani pekerjaan sebagai wanita ***,kini ia tak tangung -tangung lagi jika ingin memiliki sesuatu yang dia inginkan.Rumah baru,mobil baru,baju-baju baru semuanya serba baru.
Ia sama sekali tidak ingin menjual rumah lamanya.karena rumah itu merupakan peninggalan dari kedua orang tuanya.
Di balik kesuksesannya selalu ada nama Sinta.Karena memang Sintalah yang mencarikan pelanggan untuk Cinta.Setiap hari,setiap waktu ia selalu mendapatkan mangsa selain di club saat malam hari.Semua tetangga tahu siapa Cinta yang sekarang ini,namun ia cuek.Baginya makan tidak minta ke tetangga,kenapa ia mesti repot-repot menanggapi tetangganya itu.
Pagi ini Cinta ingin memanjakan dirinya,berlari pagi di sekeliling komplek rumahnya.Keringat bercucuran membasahi kulit mulusnya.Sesaat matanya memandang seorang penjual nasi bungkus yang menggunakan papan nama di belakang sepedha motornya."Apa aku tidak salah lihat?"ucapnya dalam hati.
Cinta pun menghampiri seseorang itu."Cito,ini benar kamu kan Cito?"tanya Cinta."Ya benar kamu Cito,"ucapnya lagi.
Lelaki itu kaget dengan kehadiran seorang wanita yang pernah mengisi hatinya.Dia terlihat berbeda,Dulu badannya kurus dada yang datar serta kulit kuning langsat.Namun kini ia benar-benar pangling.Badannya lebih berisi,dada pun terlihat seperti hendak tumpah dengan pakain yang di kenakkannya,kulit yang putih bersih mulus,hampir tidak ada cacat sama sekali.Sangat cantik.
"Cinta?"tanyanya.
"Ya,kamu masih ingat denganku?"tanya Cinta.
Seketika mata lelaki itu tertuju pada gunung kembar yang hendak tumpak itu.Mulutnya yang mangap hampir saja ilernya menetes jika Cinta tidak merapatkan kembali sang mulut.
"Glek,ia menelan ludahnya kasar.
Cinta pun tersenyum menang."Rasain kamu."
"Kamu kok bisa berubah gini Cin?"tanya nya."Lalu apa yang kamu lakukan di komplek sini?"tanya nya lagi.
"Seseorang bisa saja berubah seiring berjalannya waktu,dan itu rumahku,"Cinta menunjukkan sebuah bangungan megah yang hanya berjarak 5 rumah saja dari tempat jualan Cito saat ini.
Cito mengarahkan pandangannya ke bangunan yang di tunjuk Cinta.Matanya melotot hampir tak percaya.
"Lalu kamu sendiri kenapa bisa jadi jualan nasi seperti ini Cito? bukankah orangtuamu kaya dan istrimu juga kaya?"tanya Cinta.
"Orangtuaku bangkrut Cin,dan istriku tidaklah sekaya itu,buktinya sekarang aku sampai berjualan seperti ini,"ucapnya sedih.
"Duuh aku turut sedih Cito,kalau begitu biar aku beli semua daganganmu,tapi tolong kamu bagikan pada mereka semua ya,"ucap Cinta sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Beneran cin?"tanyanya lagi.
"Iya,setelah itu mainlah kerumahku,aku tunggu kamu secepatnya,"bisik Cinta di telinga Cita.
Cito tersenyum senang,ia pun menang banyak.Gunung yang hampir meletus itu mepet maksimal ke lengan tangannya.Ingin sekali ia menyentuhnya,***habis sampai tak bersisia.
Selesai membagikan makanannya,Cito bergegas menuju bangunan yang di tunjuk Cinta."Gila,Cinta sekarang kaya raya,"ucapnya terkagum-kagum.
Ia memencet tombol yang ada di dekat pagar,di kiranya tombol itu merupakan bunyi bel yang menghubungkan rumahnya,namun ternyata tombol itu merupakan alat untuk membuka gerbang secara otomatis.Cito benar-benar kagum di buatnya.Ia mulai memasukkan langkah kakinya di rumah bak istana itu.Sampai di depan pintu,Cinta ternyata sudah menyambutnya.Matanya hampir saja copot melihat pemandangan di depannya itu.
Dengan handuk putih saja yang melilit sebagian tubuhnya,Cinta keluar dengan gaya manja.Ia langsung menyeret tangan Cito masuk kedalam rumahnya.
Benar-benar bagai seorang pelayan,Cito kini yang sedang di bawahnya sedang memanjakan kaki Cinta.Di pijatnya kaki itu dengan lembut,sambil sesekali tangan nakalnya merambat naik ke daging mulus yang terlihat melongo tanpa lapisan.
Cinta tidak membiarkan lelaki itu langsung ***,ia lebih ingin melihat lelaki iku memujanya memanjakannya dari bawah sampai atas.Bahkan tak segan-segan Cinta menyuruh Cito*** kakinya,membersihkan kakinya dengan ***nya.Apapun Cito lakukan,karena lelaki itu sudah mabuk kepayang.Ia sudah tidak memikirkan harga dirinya.Yang di butuhkannya hanya tubuh Cinta.
Hampir 1 jam Cinta mempermainkan Cito,ia segera mengambil alih tugas,di jatuhkannya tubuh lelaki itu di lantai,dan ia mulai bekerja.Ia tidak membiarkan lelaki itu ada di atasnya.
Cito sampai terkapar di lantai dengan keadaan yang berantakan.Sungguh Cinta benar-benar membuat lelaki itu berada di bawahnya.Setelah menuntaskan keingannya,Cinta memberikan segepok uang tepat di wajah lelaki yang tengah tak berdaya.
Tak berdaya karena merasakan betapa hebat dan liarnya wanita yang kini tengah bangkit dari atas tubuhnya.
Ia memunguti pakaiannya yang berserakan,hanya ingin sekedar membersihkan diri saja Cinta menolaknya."Jika kau menginginkan aku lagi,maka pulanglah ke istrimu dalam keadaan seperti itu,"ucap Cinta.
Dan seperti terkena sihir.Setelah keluar dari rumah Cinta lelaki itu pulang kerumahnya.
Bau yang menyengat dari tubuhnya tercium oleh sang istri yang sedang mencuci piring.Sang istri pun menghentikan aktivitasnya.Ia mendekati sang suami,memciumi bau tubuhnya."Mas,kenapa tubuhmu bau***?"Wanita itu paham betul bau apa yang melekat pada tubuh suaminya.Buru-buru wanita itu membuka kaos yang di gunakan oleh suaminya itu.
"Apa-apa'an ini mas?kau habis main dengan wanita?"tuduhnya.
"Apaan sih,minggir sana,"Cito mendorong tubuh istrinya sampai terjatuh.
Bersambung...
Jangan lupa
like
komen
vote
hadiahnyaaa😉😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ceu Ning
uang dapat apem dikasih enak banget c cito
2021-06-10
1
Alinaa She Putrii Tunggal
next kilat
2021-04-08
1