"Benar saja,dengan meminum vitamin yang di berikan oleh mbak Sinta,aku tidak merasakan lelah sama sekali.Bahkan kini aku jadi ingin dan ingin lagi,"ucap Cinta dalam hati.
Keduanya kini sama-sama polos,tidak ada keinginan memakai kembali pakaiannya.Lelaki yang di sampingnya itu kini tengah memejamkan mata,mengatur nafasnya setelah berolahraga malam.
Tidak seperti om waktu itu,om itu sungguh kuat sekali.Selain terlalu menggebu-gebu,si om juga kasar dalam permainan.
Kali ini lelaki ini melakukannya dengan lemah lembut,bahkan Cinta sama sekali belum mencapai titik yang ia inginkan.Padahal mereka sudah 2 jam melakukannya.
"Masa bodoh dengan malu,aku sudah sangat tidak kuat,"ucap Cinta perlahan.
Ia pun kemudian mulai naik pelahan di **? lelaki itu,si pemilik pun membuka matanya ketika merasakan pergerakan.
"Kau sangat nakal Cinta,"ucapnya dengan tersenyum nakal."Lakukan sesuka hatimu sayang,"ucapnya lagi sambil memejamkan mata.
Tidak ingin mengulur waktu lagi,Cinta langsung bekerja keras ingin mendapatkan yang ia inginkan.Hingga seseorang yang di bawah itu telah mencapai puncak,Cinta masih juga belum kelar juga.
Ia melepas singkong milik lelaki,kemudian ia bersihkan.Setelahnya Cinta mulai beraksi lagi.Sang pemilik pun heran,namun ia pasrah saja.Ia sangat mengagumi sosok wanita yang di *** itu.Hingga Cinta pada akhirnya mendapatkan yang ia inginkan.
"***sekali,"ucap Cinta.Kemudian ia ambruk tak bertenaga di***lelaki itu.
Pagi harinya Cinta bangun terlebih dahulu.Ia segera meminum obat dan vitamin yang diberikan oleh mbak Sinta.Ia pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi setelah melihat lelaki itu masih memejamkan matanya.
Setelah selesai dengan ritual mandinya,Cinta keluar dari kamar mandi yang hanya mengenakan handuk yang terlalu kecil untuk membungkus tubuhnya.Rambut nya yang basah serta sisa air yang menetes tepat di ***nya,membuat lelaki yang duduk di tepi ranjang itu menelan ludahnya kasar.
Tanpa ba bi bu,ia pun mulai melakukan aksinya.
"Mas aku sudah mandi,"ucap Cinta.
"Nanti mandi lagi,"jawabnya.
Cinta pun tidak bisa menolak lagi,mereka melakukannya hingga siang hari.
Setelah membersihkan tubuhnya sekali lagi,Cinta berniat akan pulang.
"Ini untuk mu,"ucap lelaki itu menyerahkan sebuah amplop coklat."Aku ingin setiap hari sabtu kau datang kemari,aku akan memberimu bonus lebih dari itu,"ucapnya dengan tangan nakal yang mencubit kecil milik Cinta.
"Auuu,sakit mas,"ucap Cinta."Baik aku akan datang sesuai keinginanmu mas."
Cinta pergi dengan menaiki taxi,ia pun membuka amplop yang di berikan oleh lelaki tadi.
"Wow ini luar biasa,"ia mendapatkan 3x lipat dari harga yang ia patok.
Belum sampai rumah,ia mendapatkan pesan dari Sinta.Katanya seorang om-om yang ingin bertemu dengan Cinta.
Cinta pun meluncur ke tempat yang sudah di tentukan.Belom sempat ia mengisi perutnya,sudah dapat panggilan lagi."Biar nanti aku minta traktir om itu aja deh,"ucap Cinta.
Sampai di tempat yang di tuju,Cinta mencari cari keberadaan mbak Sinta.
"Cinta,"teriak Sinta dari ujung ruangan.
"Mbak ada apa?"tanya Cinta yang sudah duduk di depannya.
"Ini lo ada om tajir yang ingin ngajak kamu jalan,gimana cin apa masih sanggup jika hari ini pergi,"kata Sinta.
Cinta pun menatap om itu."Baik,tapi aku makan dulu ya om dari pagi Cinta belom makan soalnya."
"Apapun yang kau minta cantik,"kata si om.
Setelah beberapa menit menunggu pesanan datang,Cinta pun makan dengan lahap."Kenyang sekali om,terimakasih om sudah di traktir,"ucap Cinta.
"Oiya mbak Sinta,tapi mbak Sinta ikut kami kan?"tanya Cinta.
"Kamu itu ta Cin,gak mungkin kali mbak ikut itu,"jawab Sinta sambil mencubit lengan Cinta.
"Jadi aku dan om hanya pergi berdua mbak?"tanyanya lagi.
"Iya cantik,apa kamu keberatan kita pergi berdua,"kali ini si om yang menjawab.
"Ah tidak om,jadi kita mau kemana om?"tanya Cinta.
"Kita akan pergi ke vila cantik,letaknya di puncak,"jawab si om.
"Oke,Cinta siap om,"ucapnya.
Mereka pun akhirnya berpisah di tempat itu,Sinta pergi setelah kepergian om dan Cinta.
Sampai di tempat tujuan semuanya berjalan lancar.Cinta turun mengikuti di belakang si om.
Mereka menuju salah satu kamar yang paling besar.
"Sayang aku sudah tidak ingin menunggu lebih lama lagi,"ucap om yang memeluk Cinta dari belakang.
"Sabar om,emang om gak capek apa habis nyetir jauh gini?"tanya Cinta.
"Ayolah sayang,aku sudah tidak bisa menundanya,"tangan om itu sudah tidak bisa di kondisikan lagi.Dengan bebasnya ia bergerak kesana kemari sesuka hati.Dalam sekejap keduanya kini sudah ***tanpa penghalang apapun.
"Brak,"pintu terbuka dengan sangat keras.Mereka pun kaget karena kondisi mereka yang sama-sama ***
"Dasar wanita***pergi kamu dari sini,"maki seorang wanita yang terlihat lebih tua.Ibu itu menjambak rambut Cinta dan menyeretnya hendak keluar kamar.
"Apa-apa'an sih bu,kamu itu yang harusnya keluar.Kamu itu sudah tua sudah tidak bisa melayaniku aku lagi,"Bentak om.
"Pak,aku itu istri kamu kenapa kamu tega melakukan ini pak?"ucap ibu itu.
"Sudah sana cepat keluar,pergi dari sini,"setelah memakai handuk di pinggangnya,om itu pun menyeret istrinya keluar hingga sampai pagar depan.
"Dasar wanita***,wanita*** kamu yaaa,"ibu itu teriak-teriak memaki-maki Cinta.
"Sudah ayo kita kembali ke kamar cantik,"ajak si om setelah mengunci pintu ruang tamu.
"Apa istri om tidak apa-apa teriak-teriak begitu om?"tanya Cinta.
"Biarkan saja wanita tua itu teriak-teriak,kalau lelah nanti pasti diam sendiri,"kata om.
Di tempat yang jauh dari keramaian,bahkan di vila itu terlihat hanya vila om saja yang berpenghuni.
Membuat kedua anak manusia itu semakin gila dengan kegiatan yang mereka lakukan tanpa memperdulikan wanita yang ada di luar itu teriak-teriak.
Hanya setengah jam lamanya om sudah tidak mampu lagi bertahan,ia ambruk di sisi Cinta.Sebenarnya Cinta sama sekali tidak bisa merasakan apapun,mungkin karena bagi Cinta om itu tumbang terlalu cepat.Ingin rasanya Cinta mengambil alih kepemimpinan,namun rasanya ia enggan menyentuhnya.Melihat perut buncit si om saja membuatnya sangat muak.
Semua ia lakukan demi uang,setelah hasratnya tersalurkan om itu langsung meraih handphonenya.Ia pun mengirim sejumlah uang ke nomor rekening Cinta.
"Ting,"sebuah notiv pesan muncul di layar handphonenya.Matanya melotot melihat angka dan nol yang ada di belakangnya.
"Benar-benar tajir sim om ini,tapi sayang si om bodoh.Hanya setengah jam om mau mengeluarkan uang sebanyak ini?"ucapnya dalam hati.
"Kalau begini caranya,aku bisa beli mobil baru,"ucapnya girang.
Ting,handphone Cinta berbunyi.
"Cin,aku sudah di depan vila,"Sinta mengirim pesan ke Cinta.
Ya Sinta mengikuti Cinta sampai ke vila,karena tahu kalau pelanggannya yang satu itu hanya butuh sekali*** dan hanya bertahan sebentar saja.
"Mbak Sinta,"ucapnya perlahan.
Cinta tidak membalas pesan itu,namun ia segera bergegas memakai kembali pakaiannya dan menemui Sinta yang sudah ada di depan.
"Mbak kok tahu aku ada di sini?"tanya Cinta setelah bertemu dengan Sinta.
"Jelas tahu,aku sudah pernah kesini.Dan aku juga tahu om itu seperti apa,payah sekali dia,"ucap Sinta.
"Ooo gitu,eh mbak tadi mbak Sinta gak lihat ibu-ibu ada di luar pagar?"tanya Cinta.
"Lihat,tu dia di seret security,di kira orang gila kali,"jawab Sinta."Sudah yuk kita pulang,"ajaknya.
Cinta pun masuk dalam mobil."Mbak ajari aku nyerir mobil dong."
"Gampang,si om pasti sudah transfer ya ke rekening kamu?"tanya Sinta.
"Sudah mbak,dan sekali lagi aku dapat pelanggan lagi,aku pasti bisa beli mobil mbak,"ucapnya senang.
Karena hari sudah semakin larut,Sinta tidak berani menyetir lagi,selain jalanan yang gelap juga karena lagi hujan,jalan jadi licin.Mereka memutuskan mencari penginapan terdekat,baru esok mereka akan melanjutkan lagi perjalanannya.
Bersambung....
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
Like
komen
vote
hadiah buat othor biar makin semangat nulisnya😄😄😄😄😄
Terimakasih sahabatku,kalian luar biasa😙😙😙😙😙😙😙😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments