Tidak seperti biasanya markas *The BlackWolf* salah satu mafia yang terbesar dan terkenal dingin terhadap musuh-musuhnya ramai dikunjungi dua kelompok mafia besar lainnya.
"Al...bagaimana persiapan kita sejauh ini? Jangan sampai malam ini kita gagal menyelematkan ketua *The RutfhWall*, karena ketuanya merupakan sahabat dari kakek Angga." Perintah Xander sambil memegang r****k di tangan kananya.
"Tenang...Boss semua persiapan aman dan semua persenjataan sudah kita bagikan ke semua anak buah The BlackWolf." Jawab Aldebaran dengan tegas dan tanpa ekspresi sedikitpun.
"Boss...maaf mengganggu kelompok mafia The RutfhWall dan WhiteBlood sudah berkumpul, dan ketua mereka sedang menunggu di ruang tengah" Ucap Adit sedikit menunduk karena sedikit berbisik ke telinga Xander.
"Kalian berempat...cepat bawa anak buah kalian persenjatai dengan lengkap pakai rompi anti peluru, sekarang kita berangkat!" seru Xander kepada empat sahabatnya dan juga orang kepercayaanya.
Mobil tiga mafia langsung menuju tempat dimana salah satu ketua mereka disekap. Yups di gudang yang letaknya ditengah hutan dan jarang orang mampu memasukinya. Tapi tidak dengan Xander dan kawan-kawan karena mereka memili peralatan canggih sehingga mampu membuat mereka mendeteksi dimana lokasi penyekapan tersebut.
*dor...
dor...
dorr...
dor*...
Suara tembakan yang saling beradu, dan tidak sedikit dari mereka terluka karena tembakan.
Tidak membutuhkan waktu lama ketua The RutfhWall berhasil diselamatkan. Serta kelompok mafia yang menculik ketua dari salah satu mafia tersebut berhasil dilumpuhkan tanpa tersisa satupun.
"Tuan Alfredo...Tuan bagaimana keadaan anda?" panggil Xander sedikit tersenyum puas karena sudah membalas hutang nyawa kakeknya yang dulu pernah diselamatkan oleh sahabatnya itu
"Terimakasih Xander...jika kalian tidak kesini entah bagaimana jadinya aku, karena sebentar lagi cucu perempuanku akan berulang tahun yang ke 21." Jawab Tuan Alfredo sambil sedikit meringis karena masih ada luka ditubuhnya.
*********************************************
Sementara di Apartemen milik Narra.
Narra terihat sedang asik memasak ditemani sepupunya Bella. Yaps mereka memang sedari dulu penyuka memasak bahkan sewaktu nenek mereka masih hidup, tak pernah seharipun Narra dan Bella tidak mengunjungi neneknya di Mansionya.
"Bel...bel..bellaaa!" Teriak Narra berasa di stadion sepak bola saja
"Narraaa...apa-apan kamu,, ini bukan lapangan bola,seenaknya berteriak...huuffth!" panggil bella dengan sedikit berteriak karena kaget apa yang sudah dilakukan sepupunya itu. "iya ada apa kau memanggilku..Ra" jawab Bella yang sudah berada disamping Narra.
"kejunya habis Bel...bagaimana ini?padahal cuma bahan itu aja yang tidak ada sedangkan semua bahan sudah diolah😔,, kau tunggu disini dulu ya aku akan ke supermarket di seberang sana sekalian beli BobbaTime, kau mau Bel..?" Tanya Narra sembari melepas celemek yang sedaribtadi terpasang di badanya.
"Ahh...boleh tuh Ra,, kek biasa ya Matcha😁" antusias banget Bella kalau sudah menyangkut akan minuman itu.
"😘 as you wish sista..." jawab Narra disertai senyuman khas lesung pipi miliknya
Waktu sudah menunjukan pukul 20.30 malam, Narra berlenggang di tengah kota dengan motor matic berwarna ungu dan diberi nama little pony (Sampai umur yang sebentar lagi menginjak 21 tahun pun masih suka dengan karakter kartun tersebut)
*Kira-kira seperti itu ya visual motor matic kesayangan Narra*😁
Sesampainya di supermarket Narra langsung mengambil keju yang dibutuhkan dan segera melenggang ke kasir untuk membayarnya.
Tidak lupa dia pun pergi ke arah seberang untuk membeli minuman BobbaTime kesukaan mereka.
Tapi....
"Aduh...Kalau jalan yang benar dong Pak jangan asal berhenti emang kaki saya punya rem cakram bisa ngerem mendadak.." umpat Narra karena tidak disangka orang yang berjalan didepanya berhenti mendadak.
Karena merasa dibentak, sontak saja pria tersebut kesal dan kemudian berbalik. "Kau...siapa yang salah hah! enak saja memarahiku, apa kau belum tau siapa saya?! Teriak dan makian dari pria itu
Seperti mendengar suara yang tidak asing jelas aja Narra langsung mendongak dan betul saja. " Tuu...tuan Xander😟😁.. maaf saya yang salah tidak melihat badan anda yang besar (uupss..aduh mulut ini asal nyrocos aja kaya bajai)" kata Narra sambil tersenyum smirk dan memberikan dua jarinya tanda damai.
Tanpa basa basi Tuan Xander yang malam itu terlihat lelah karena habis bertarung menyelamatkan sahabat kakeknya langsung menarik tangan Narra dan membawanya ke mobil sportnya yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berada sekarang.
"Tuan little poni saya...masih ketinggalan" jawab Narra dengan nada hampir menangis karena takut motor kesayanganya hilang
"What...little pony?" smirk Xander
"iya tuan..motor ungu saya (sambil menunjuk motornya didepan supermarket XXX).." kata Narra.
"Ren...kau bawa motor wanita ini ke Apartemenku" Titah Xander yang langsung dijawab paksa oleh sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments