Sudah hampir dua tahun, Ayu ikut keluarga Bu Siska. Kini usianya sudah dua puluh tahun. Novi juga sudah kuliah semester 2 dan ada saja tingkahnya yang membuat Ayu susah. Si kecil Boby sudah SMP hampir kelas dua.
Ayu sudah punya HP sendiri, karena 2 bulan setelah Ayu kerja dengan Bu Siska, saat itu sudah saatnya mudik lebaran. Jadi, Ayu bisa beli HP baru.
Yudi dan Ayu juga sering ketemu kalau kebetulan Yudi sedang libur. Bu Siska tidak keberatan Yudi menemui Ayu, asal tidak mengganggu pekerjaan Ayu.
Kabar Nenek sudah semakin renta. Ayu ingin menemani Nenek di desa. tapi, kalau Ayu berhenti kerja, dari mana neneknya bisa berobat. Itu yang ada dipikiran Ayu.
“Si Mbah dah sepuh lho, Yu, ” kata Yudi yang kala itu mampir di kediaman Bu Siska.
“Iya Yud, aku ngerti kok. Tapi kalau aku berhenti kerja, gimana si Mbah bisa berobat?” tanya Ayu.
“Kamu kan bisa kerja disana sambil jagain si Mbah, Yu. Banyak pabrik garmen baru lho, Yu,” jawab Yudi.
“Iya, tapi kan sama aja malah tambah susah,” kata Ayu.
“Tempatnya jauh dari rumah. Harus punya motor. Sedangkan, kamu tau sendiri, aku nggak punya motor, Yud,” tambahnya lagi.
“Iya kan bisa dicoba dulu,” kata Yudi.
“Nanti tak pikir-pikir lagi wis,” jawab Ayu.
Mereka ngobrol santai sampai waktu ashar datang. Yudi pamit pulang ke Bekasi karena dia ada sift malam.
Sepulangnya Yudi, Ayu pun kembali ke rutinitasnya.
.
.
.
.
.
Saat itu sore hari,
Novi pulang bersama seorang pemuda yang dia cap sebagai ‘pacar’ nya. Namanya Fredy, senior Novi, yang kini sudah semester delapan, hampir wisuda.
“Yang, minum dong. Haus!” pinta Fredy.
“Bentar ya,” seru Novi.
Novi pergi ke dapur dan melihat Ayu.
“Heh Ayu! Bikinin minum donk! Dua yach, jangan lupa cemilannya!” perintah Novi.
“Iya, Non,” jawab Ayu.
Tak lama kemudian, Ayu membawa pesanan Novi ke ruang tamu.
“Masya Allah, itu orang apa capung. Kok kakinya kecil banget gitu sih,” batin Ayu saat melihat sosok fredy.
“Makasih ya!” kata fredy.
“Silahkan Non, Mas,” kata Ayu dan pergi.
“Siapa yang?” tanya Fredy.
“Oh! Itu? Cuma Babu!” jawab Novi sinis.
Ayu yang sudah kembali ke dapur terus-terusan bergumam sendiri.
“Untung tadi nggak jatuhin minum,” kata Ayu sambil ngelus dada.
“Kenapa kak?” tanya Boby yang melihat tingkah Ayu.
“Nggak papa, Den. Aden mau minum?” tanya Ayu
“Biar aku ambil sendiri, Kak” jawab Boby. “Di luar ada siapa, Kak?” tanya Boby.
“Non Novi sama capung. Eh ... ” jawab Ayu sambil menutup mulutnya. “Temennya Non Novi, Den,” lanjutnya.
“Capung?” tanya Boby sambil melongok.
“Oh! Itu Kak Fredy, katanya sih pacarnya Kak Novi Kak” tambahnya lagi.
“Iya Den, maaf, saya nggak tahu. Hehehe ... ” jawab Ayu.
“Ya nggak papa sih Kak, emang dia juga baru main ke rumah," kata Boby.
"Kok Aden bisa kenal?" tanya Ayu
"Pernah liat pas Kak Novi kasih tau mamah lewat foto di HP-nya," jawab Boby.
"Oh! pantes. Saya nggak pernah liat soalnya, jadinya kaget hehehe ... " kata Ayu berhihi ria.
"Tapi emang bener sih Kak, pas liat aslinya, kaya capung,” kata Boby.
Dan mereka berdua pun terkekeh di dapur gara-gara capung.
.
.
.
.
.
.
.
Di pagi itu,
Tok...tok...tok...
“Permisi ... ” suara dari luar rumah.
Tok ... tok ... tok ...
“Permisi ... ” suara itu kembali memanggil.
“Iya sebentar!” jawab Ayu dari dalam rumah.
Ceklek ...
“Hai cantik ... ” sapa suara itu.
“Oh ... Mas Capung! Eh ... Maaf! Maksudnya Mas Fredy!” kata Ayu sambil nepok jidat.
“Boleh masuk nggak nih?” tanya Fredy.
“Boleh mas, tapi Non Novinya belum pulang, Mas,” jawab Ayu.
“Ya nggak papa sih. Kan kamu bisa temenin aku," kata Fredy sambil menaik-naikan alisnya.
Ayu yang merasa gelagat tidak beres dari si Capung, Eh ... Fredy, langsung mencari cara agar tidak kena masalah.
“Duduk dulu mas! Tak buatin minum dulu,” kata Ayu sambil masuk kedalam mencari Boby.
“Den! Aden! Bantuin saya, Den,” pinta Ayu.
“Kenapa, Kak?” tanya Boby yang lagi asyik main gadget di teras belakang.
“Itu ada si Capung! Eh ... Mas Fredy, di depan, Den! Katanya lagi nunggu Non Novi,” jawab Ayu.
“Kan kak Novi nya belum pulang Kak?” tanya Boby.
“Iya, Den. Mau nggak tak bolehin masuk, ntar Non Novinya marah sama saya,” jawab Ayu. “Ibu juga sedang keluar, jadi saya minta tolong Aden aja buat jagain Mas Fredy,” Lanjut Ayu.
“Iya sih, dia kan orang luar. Ya udah Kak, sekalian aku nonton TV di ruang tengah aja kalo gitu,” kata Boby.
“Makasih ya, Den,” kata Ayu.
Dan seperti yang dibahas tadi, Fredy menunggu Novi berjam-jam, Boby mengawasi tingkah lalu Fredy sambil nonton TV, dan Ayu yang melanjutkan aktivitanya.
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
**Hai readers....jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, ditunggu comment, like, kritik, saran dan tips nya😋
selalu dukung karya ku ya
trimakasih🙏🌷**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
up
2021-09-14
1
Yukity
mampir lagi Thor...
mampir di novelku ya..
GADIS TIGA KARAKTER
2021-09-12
1
Massunamiyatha
sepertinya si capung tu ada niat jahat sm ayu.....😡😡😡😡
2021-09-06
1