1. Kedatangan Ryan

"Jelaslah! orang disini pada bego semua!" umpat lelaki di samping Lily penuh angkuh. Ia sampai meliriknya dengan delikan tak suka.

Ibu guru kembali melanjutkan penjelasannya. Ia hanya memberi info ini pada kelas 12-E, di mana kelas terakhir ini yang akan di gabungkan dengan sekolah sebelah. Faktornya; murid Mekar Sari terlalu kurang dan separuh murid Sekolah Budi Bangsa memindahkan diri karena tidak nyaman, yang jelas mereka pindah ke sekolah Mekar Sari ini bisa di tandai orang terpandang karena fasilitas lengkap.

Saat ibu guru pergi, Lily di dorong paksa sampai terjatuh oleh lelaki di sampingnya, tasnya terlempar juga ke bawah. "Heh! Lu bisa-bisanya duduk di sini!"

Lily mulai berdiri seraya tersenyum. "Ini tempat gue, sori ya." Kembali menyimpan tas di kursi yang ia duduki tadi. Lagi-lagi dilempar oleh lelaki itu.

"Heh lu cari tempat duduk lain! Nggak bisa!?" Lelaki itu memincing wajah jijik, "ini tempat gua, lu ...," Lelaki itu memberinya kursi yang di duduki oleh Lily tadi, "pin–dah!"

Dengan segala kesabaran yang masih bisa terkendali, ia menjinjing tasnya dan menyeret kursi. Oh iya! Meja gue udah kering? Kira-kira siapa yang lap, ya? Lily malah tersenyum saat tergambar jelas para temannya me-lap meja yang tadi dibasahi oleh air botol mereka sendiri.

Lily menengok ke depan-belakang, tak ada bangku yang kosong, mereka sengaja duduk sendiri-sendiri. Para temannya sudah bersorak-sorak, "Duduk aja di lantai!/ Bareng ibu gorengan sana!/ Ini bukan tempat lo!/ Kasian amat jadi manusia!" dan sampai akhirnya ada salah satu cewek pindahan SMA Budi Bangsa memanggilnya, "Disini aja."

Lily tersenyum pada gadis itu, "Makasih."

Mereka sempat kenal-kenalan. Belum pernah Lily bertemu dengan orang yang baik seperti Linda. Mereka berdua bercakap-cakap riang, dan acuh saja pada orang yang memaki Lily "kacamata" dan di tambahi dengan kata-kata tidak mengenakkan.

"Lu jangan pernah ganggu cowok ganteng itu." Linda tahu-tahu menunjuk kepada lelaki yang sebelumnya mendorong Lily sampai terjatuh.

"Kenapa?"

"Dia itu bukan cuma pinter satu sekolah Budi Bangsa. Tapi, dia juga famous karena saking kayanya dan juga ... ganteng," ujar Linda berbisik.

"Siapa dia?"

"Ryansyah, dipanggil Ryan. Dia ganteng banget!" Linda memegang pipinya dengan imut menatap lelaki yang bernama Ryan di depan.

Tahu-tahu Ryan menggebrak meja menggunakan tangan. Brak! Semuanya seketika menatap sumber suara itu. "Inget! Di sini-di sekolah ini gue yang berkuasa! Ngerti!?" teriak Ryan lugas dan tajam membuat mereka yang mendengar menciut kecuali Lily, ia hanya diam.

"Woey elu siapa? Anak baru songong!" tukas Hendra seraya berdiri menghampiri. Lily tahu betul anak itu, orang yang selalu menindas yang lemah, termasuk dirinya.

"Kenapa? Gak terima!?" Bug! Ryan spontan memukul pipi Hendra sekuat-kuatnya. Ia lalu menarik kerahnya secara paksa. "Lu lemah gini sok jagoan! Sekali lagi lu nantang, gue habisin lu!"

Hendra cepat-cepat duduk kembali. Ia seperti menjadi sanksi, bila Ryan perlu di-cap menakutkan. Wajah sarangnya, tampan nun tajam itu sudah mencerminkan sosok Ryan seperti singa.

JamKos ini disunyikan oleh ketakutan pada sosok Ryan. Lily sampai tak masuk akal, tapi ia juga berterima kasih karena tidak di jadikan bahan buly.

Di tengah kesunyian yang membungkam kelas. Brak! Ryan mengebrak meja dengan keras lagi, "Di angkatan kita siapa yang pintar?"

Tatapan seluruh murid Mekar Sari segera menatap Lily meminta pertolongan. Lily yang tahu itu segera berkata, "Gue."

"Maksud gue yang suka juara kelas, ikut serta lomba, bukan modal rangking kelas!" Ryan berteriak, "cepat jawab! siapa dia!? Jangan ulang kata-kata–"

"Lily!" Semua siswa Mekar Sari serempak menjawab. Lily terlonjak kaget atas pengakuan itu. Dia juga menjadi ketakutan.

"Siapa Lily?" Ryan bertanya dengan santai.

"Gue Lily," Lily berkata, ingin rasanya kelas ini sunyi seperti tadi. Ryan menatapnya tajam, seluruh siswa kembali diam dalam sunyi.

"Jangan harap lu bisa mengimbangi kepintaran gue!" Ryan mengebrak meja lagi, "jangan pernah mimpi kepintaran lu ada di atas gue!"

Lily mengangguk cepat, heh emang lu siapa? Jangan sok kuat deh! Emang ini sekolah lu? Bukan ’kan? ia menggerutu kesal. Semua sunyi seperti sedia kala.

Sisi lain, Ryan mengetik surat kepada teman solidnya menggunakan ponsel. Surat itu berisi; "Pantau cewek cupu itu! Seberapa pintar dia! Jangan sampai gue di bawahnya!"

Tak lama teman solid yang bernama Rubay mengetik surat, "Heem".

Sampai kapan pun Lily akan terus di pantau secara diam-diam. Lily berkacamata cupu, rambut diikat ke belakang, bermata panda merah jambu, putih pucat, dan ... burik tak terawat itu akan menjadi cewek yang terus dibuntuti. Lihat saja! Ryan tersenyum puas.

Terpopuler

Comments

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak 😍

2021-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Kenyataan Pahit
3 1. Kedatangan Ryan
4 2. Apa yang lu suka?
5 2. Jadi Pelayan
6 3. Jam–Masa Lalu
7 3. Pangling
8 4. Karena Kacamata
9 4. Sosok Motivasi
10 5. Terbang Menuju Tempat yg Sama
11 5. Buly Tanpa Kepahaman
12 5. SETIMPAL
13 6. David Kusuma R
14 6. Nama Kesayangan
15 7. Berharga dan Bersejarah
16 7. Kesepakatan
17 7. Pelukan Perpisahan
18 8. Bertemu
19 8. Tetap sama
20 8. Kopi cup
21 9. Mengekang Dirinya
22 9. Ajang Minta maaf
23 9. Kecupan singkat
24 10. IMPAS
25 10. Kekangan
26 10. Sekedar Memberi Bunga
27 11. > Sekadar Teman
28 11. Dua Pembeli
29 11. Nura membuat Copy-paste
30 12. Sok Dekat
31 12. Bukanlah Lily
32 12. Rongsok!
33 13. Mencintainya
34 13. Boomerang
35 13. Rasa Bersalah Lily
36 14. Cinta & sayang sebagai teman
37 14. Zukee Liname
38 15. Bintang tak perlu Dicari
39 15. Sembilan Puluh?
40 15. Rindu yg tak bisa dibayar
41 16. Hanya Dia yg Mengerti
42 16. Maaf
43 16. Tidak sesuai Realita
44 16. itu punya bayangan
45 17. Lowongan Pekerjaan
46 17. Teka-teki
47 18. Memulai dari hal kecil
48 18. Tidak termasuk skenario Lily
49 18. Tunggu Aku Mimpi
50 19. Menghargai
51 19. Ia Sangat Takut
52 19. Penuh Kejutan
53 20. Nggak Mungkin
54 20. Perasaan Curiga
55 20. Cemburu
56 21. Tak Bisa Disentuh
57 21. Pergi!
58 21. Gue Cinta lo
59 22. Ternyata Cantik
60 22. Di seret Menay
61 22. Dia Playboy
62 23. Jadwal Dadakan
63 23. Mulai Mendekat
64 23. Juru Penculik
65 24. Memecahkan Seorang Diri
66 24. Harimau
67 24. Pilihannya Salah
68 25. Kita. Alam. Hari ini
69 25. Puku
70 25. Bermimpi dan Berharap Lebih
71 26. Anak Buah Nura
72 26. Rubay bertemu Linda
73 26. Kecurigaan
74 27. Door!
75 27. Di Rumah Sakit
76 28. Pemecah Misteri
77 28. Figuran tak berarti
78 28. Secarik kertas putih
79 29. Berubah
80 29. Pesta ulang tahun Ryan
81 29. Terlalu Tinggi
82 30. Perpisahan untuk kedua kalinya
83 30. Janji adalah janji
84 31. Sebuah Permainan
85 31. BERHENTI
86 31. Lempar cemburu
87 32. Menangkup Bintang
88 32. Susah di Dapatkan
89 33. Hak Gue
90 33. Dia udah Berubah
91 33. Bayangan?
92 34. Cinta Mati
93 34. Setia Menunggu
94 34. Serpihan kaca
95 35. I’m sorry
96 35. Tak bisa diganti
97 35. Cewek yang Setia
98 36. Lo berurusan dengan gue!
99 36. Ngaca!
100 36. Kagak cocok!
101 37. Dasar Pelakor!
102 37. Bagai langit dan sumur
103 38. TTM
104 39. Penyelesaian Hubungan
105 39. Meresahkan
106 39. Sebuah Rencana
107 40. Mimpi Buruk
108 40. LILY!!?
109 41. Kenapa seperti ini.
110 41. Buka pintunya!
111 41. Hawa di rumah sakit
112 42. Empat manusia berkumpul
113 42. Kok nuduh Ryan?
114 43. Trauma
115 43. Hal yang tidak diduga-duga
116 43. LINDAAA!!!
117 44. Selalu ada di sisi anaknya
118 44. Buka topeng Si-Masker
119 44. Terbang tanpa dikekang
120 45. Tidak percaya
121 45. Ia sudah tahu
122 45. Kado?
123 45. Mimpi yang menjadi nyata
124 Epilog
125 Makasih
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog
2
1. Kenyataan Pahit
3
1. Kedatangan Ryan
4
2. Apa yang lu suka?
5
2. Jadi Pelayan
6
3. Jam–Masa Lalu
7
3. Pangling
8
4. Karena Kacamata
9
4. Sosok Motivasi
10
5. Terbang Menuju Tempat yg Sama
11
5. Buly Tanpa Kepahaman
12
5. SETIMPAL
13
6. David Kusuma R
14
6. Nama Kesayangan
15
7. Berharga dan Bersejarah
16
7. Kesepakatan
17
7. Pelukan Perpisahan
18
8. Bertemu
19
8. Tetap sama
20
8. Kopi cup
21
9. Mengekang Dirinya
22
9. Ajang Minta maaf
23
9. Kecupan singkat
24
10. IMPAS
25
10. Kekangan
26
10. Sekedar Memberi Bunga
27
11. > Sekadar Teman
28
11. Dua Pembeli
29
11. Nura membuat Copy-paste
30
12. Sok Dekat
31
12. Bukanlah Lily
32
12. Rongsok!
33
13. Mencintainya
34
13. Boomerang
35
13. Rasa Bersalah Lily
36
14. Cinta & sayang sebagai teman
37
14. Zukee Liname
38
15. Bintang tak perlu Dicari
39
15. Sembilan Puluh?
40
15. Rindu yg tak bisa dibayar
41
16. Hanya Dia yg Mengerti
42
16. Maaf
43
16. Tidak sesuai Realita
44
16. itu punya bayangan
45
17. Lowongan Pekerjaan
46
17. Teka-teki
47
18. Memulai dari hal kecil
48
18. Tidak termasuk skenario Lily
49
18. Tunggu Aku Mimpi
50
19. Menghargai
51
19. Ia Sangat Takut
52
19. Penuh Kejutan
53
20. Nggak Mungkin
54
20. Perasaan Curiga
55
20. Cemburu
56
21. Tak Bisa Disentuh
57
21. Pergi!
58
21. Gue Cinta lo
59
22. Ternyata Cantik
60
22. Di seret Menay
61
22. Dia Playboy
62
23. Jadwal Dadakan
63
23. Mulai Mendekat
64
23. Juru Penculik
65
24. Memecahkan Seorang Diri
66
24. Harimau
67
24. Pilihannya Salah
68
25. Kita. Alam. Hari ini
69
25. Puku
70
25. Bermimpi dan Berharap Lebih
71
26. Anak Buah Nura
72
26. Rubay bertemu Linda
73
26. Kecurigaan
74
27. Door!
75
27. Di Rumah Sakit
76
28. Pemecah Misteri
77
28. Figuran tak berarti
78
28. Secarik kertas putih
79
29. Berubah
80
29. Pesta ulang tahun Ryan
81
29. Terlalu Tinggi
82
30. Perpisahan untuk kedua kalinya
83
30. Janji adalah janji
84
31. Sebuah Permainan
85
31. BERHENTI
86
31. Lempar cemburu
87
32. Menangkup Bintang
88
32. Susah di Dapatkan
89
33. Hak Gue
90
33. Dia udah Berubah
91
33. Bayangan?
92
34. Cinta Mati
93
34. Setia Menunggu
94
34. Serpihan kaca
95
35. I’m sorry
96
35. Tak bisa diganti
97
35. Cewek yang Setia
98
36. Lo berurusan dengan gue!
99
36. Ngaca!
100
36. Kagak cocok!
101
37. Dasar Pelakor!
102
37. Bagai langit dan sumur
103
38. TTM
104
39. Penyelesaian Hubungan
105
39. Meresahkan
106
39. Sebuah Rencana
107
40. Mimpi Buruk
108
40. LILY!!?
109
41. Kenapa seperti ini.
110
41. Buka pintunya!
111
41. Hawa di rumah sakit
112
42. Empat manusia berkumpul
113
42. Kok nuduh Ryan?
114
43. Trauma
115
43. Hal yang tidak diduga-duga
116
43. LINDAAA!!!
117
44. Selalu ada di sisi anaknya
118
44. Buka topeng Si-Masker
119
44. Terbang tanpa dikekang
120
45. Tidak percaya
121
45. Ia sudah tahu
122
45. Kado?
123
45. Mimpi yang menjadi nyata
124
Epilog
125
Makasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!