Pernikahan dadakan

Pagi sudah tiba. Setelah keputusan sidang semalam, kini rumah tuan Jakson dan nyonya Lili terlihat ramai. Beberapa warga ikut membantu mempersiapkan pernikahan mendadak keponakan tuan Jakson.

Awalnya mereka berpikir, untuk apa menyiapkan pernikahan pada orang yang sudah melakukan kejahatan. Namun, mengingat jasa dari tuan Jakson orang-orang pun dengan senang hati membantunya menyiapkan semua keperluan.

Hanya ada pernikahan yang sederhana. Tidak ada tamu undangan dari keluarga terpandang, tidak ada surat undangan yang mewah dan tidak ada fasilitas mewah.

"Pernikahan macam apa ini?" tanya Gamian kesal. Kini pria itu tengah berada di kamarnya di temani Lili yang sibuk merapikan pakaian Gamian.

"Memang kau mau menikah seperti apa, ha?"

"Bibi, kita ini orang kaya. Bahkan jika pernikahannya diadakan di luar negeri pun uang kita tidak akan habis. Lalu mengapa aku harus menikah seperti ini? Dimana ayah? Dimana ibu? Dan mengapa aku harus menikah dengan gadis desa. Aku bisa gila," oceh Gamian membuat Lili hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

Memang benar ayah dan ibu Gamian tidak hadir. Bagaimana mereka bisa hadir, sedangkan keputusan nya di sampaikan di tengah malam dan pernikahannya dilaksanakan di jam 07.00.

"Ayah dan ibumu sudah mempersiapkan resepsi yang mewah di sana. Sepulangnya kalian dari sini, resepsi yang sangat mewah seperti yang kau inginkan akan terlaksana kan."

"Cih, aku tidak butuh resepsi seperti itu. Acara itu hanya akan memperlihatkan bahwa aku sangat bahagia menikahi gadis miskin itu," sahut Gamian jengkel.

"Hati-hati, hari ini kau memandang rendah calon istrimu. Namun, jika besok kau mencintainya maka bersiaplah untuk menjilat ludah mu kembali." Lili tersenyum manis menatap wajah Gamian yang tampan. Dengan balutan jas yang rapi.

"Waktunya sudah tiba," ucap Jakson masuk ke dalam kamar.

"Ayo, nak. Kita turun."

Lili menggandeng Gamian yang masih menekuk wajahnya. Berkali-kali Lili meminta agar Gamian tersenyum, namun laki-laki itu malah semakin cemberut.

"Ini semua gara-gara paman," gerutu Gamian sembari terus berjalan mengikuti bibi nya.

Jakson yang mendengar itu hanya tersenyum manis saja.

Pernikahan dilaksanakan di kediaman Jakson dan Lili. Para warga sudah berdatangan dan juga sudah duduk di tempat masing-masing. Pada saat Gamian turun, mata para gadis langsung berbinar melihat pria tampan di hadapan mereka.

"Lana sangat beruntung bisa menikah dengan pria dari kota," bisik salah satu diantara mereka.

"Iya, apalagi pria itu adalah orang kaya. Dia sangat beruntung," sahut lainnya.

"Itu sangat pantas dengan kecantikan Lana dan juga kebaikannya. Orang baik pasti bertemu dengan orang baik pula," lanjut mereka.

Mendengar bisikan para gadis, Shanaz yang sedari tadi menguping hanya bisa mencibir saja.

Dia bisa menikah dengan laki-laki kaya karena dia itu licik. Cih, lihat saja nanti. Aku juga bisa menikah dengan orang kaya dan tampan. Batin Shanaz.

Gamian sudah di posisi begitu juga dengan Lana. Gadis itu duduk diam di dampingi ibu tirinya dan keluarganya. Dengan memakai baju sederhana ia harus siap mengganti status menjadi seorang istri.

Dengan fasilitas sederhana. Pernikahan pun terjadi. Haru dan juga bahagia tersampaikan di ruang pernikahan.

"Sesi foto, ayo foto dulu." Dengan semangat Jakson menarik Gamian untuk berfoto. Foto pertama adalah foto Gamian dan Lana, lalu dilanjutkan foto dengan keluarga.

Tak ada senyum di wajah kedua mempelai, hanya ada wajah kesal dan juga bingung.

*******

13.00

Acara pernikahan dadakan itu pun akhirnya selesai. Kini Lana sedang berada di sebuah kamar yang ia rasa kamar dari suaminya. Ia duduk di atas ranjang sembari melamun.

"Lana," panggil Lili masuk kedalam kamar sembari tersenyum.

"Ada apa, nyonya?" tanya Lana langsung berdiri.

"Nyonya? Kau sudah menjadi menantu keluarga Morgan, Lana. Kau harus memanggilku seperti Gamian memanggilku," jelas Lili.

"Baik."

"Semua barang sudah siap, sebentar lagi kalian akan pergi ke kota. Apa kau tak mau memberikan salam perpisahan pada ibu mu?" tanya Lili membuat Lana mengangguk sembari mengusap matanya.

Lili memeluk gadis malang itu, "kau pasti akan bahagia. Yakinlah itu," ucap Lili mencoba menenangkan Lana.

"Terimakasih."

"Pergilah kebawah, suami mu akan menemanimu pergi ke makam." Mendengar kata suami membuat Lana menjadi geli.

"Baiklah."

Lana pun turun ke bawah dimana Gamian sudah berada di dalam mobilnya. Bi Lili mengantarkan Lana sampai masuk ke dalam mobil hingga membantu Lana memasangkan sabuk pengaman.

"Hati-hati dijalan yah, berhenti jika sudah lapar atau lelah."

"Iya," jawab Gamian dan Lana secara serentak. Hanya beda intonasi saja.

"Jaga istrimu dengan baik! Kalau sampai paman mendengar berita burung dari kota, maka paman tidak akan segan-segan memotong leher mu!" tegas Jakson membuat Gamian menghembuskan nafas kasar.

"Iya paman," jawab Gamian ketus.

"Kami akan datang di hari resepsi kalian. Selamat menempuh perjalanan. Semoga kalian sampai pada tujuan dengan selamat," ucap Lili tersenyum sendu sembari mengelus kepala Lana.

"Jaga dirimu baik-baik yah, nak."

"Iya, bibi. Terimakasih."

Setelah kata-kata perpisahan untuk sementara, mobil Gamian pun melaju menuju pemakaman umum. Seperti pesan pamannya ia harus mengantarkan istrinya ke makam.

Beberapa menit kemudian.

"Sudah sampai, sana turun dan cepatlah!"

Lana pun dengan cepat turun dari mobil lalu berjalan menuju makam ibunya. Duduk di samping makam sembari memberikan setangkai bunga.

"Lana sudah menikah Bu, Lana sudah besar sekarang. Semoga suami Lana tidak seperti ayah, semoga Lana bahagia. Jika Lana tidak bahagia, jemput Lana yah." Lana berusaha menahan tangisnya. Dengan cepat ia meninggalkan makam ibunya lalu kembali masuk kedalam mobil.

Mobil kembali melaju menuju arah kota, di perjalanan ia melihat rumah ayahnya. Di sana tampak ayahnya tertawa bersama dengan Shanaz. Andaikan ia juga bisa seperti itu. Namun, sayangnya ia hanyalah orang asing bagi ayahnya.

_

_

_

_

_

_

_

_

Jangan lupa like komen hadiah dan juga vote yah. Author tunggu dukungannya.

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah

tbc

Terpopuler

Comments

D417di

D417di

romannya akan ada pelakor nih

2022-09-01

0

Toko Cantiq

Toko Cantiq

gregettt..emak thorr...hoyong nga deziggg Ka bapak na💪

2022-06-04

0

Dita Maryani

Dita Maryani

semoga berbahagia

2022-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Desa
2 Kepergian untuk selamanya.
3 Kesialan Gamian.
4 keputusan kepala desa.
5 Pernikahan dadakan
6 Salah mu, bukan salahku.
7 Memang kampungan.
8 Suaminya adalah aku.
9 Istrimu ini cantik.
10 Kebohongan Gamian.
11 Rencana jahil Gamian.
12 Hadiah kecil.
13 Si bodoh yang aneh
14 Resepsi pernikahan.
15 Drama membuat anak.
16 Balasan.
17 Pindah rumah.
18 Keluarlah dari tubuh istriku.
19 Meresahkan.
20 Laki-laki pengganggu.
21 Pesona si gadis desa #Part 21
22 Mencari pelaku.
23 Menemukan Lana.
24 Surat misterius
25 Lupakan?
26 Perdebatan
27 Terimakasih.
28 Main petak umpet
29 Semakin dewasa.
30 Perbincangan yang menyebalkan.
31 Wanita asing.
32 Aku yang akan memasak.
33 Mie goreng siput.
34 Suamimu ini orang kaya.
35 Ponsel baru.
36 Video call.
37 Pelukan hangat.
38 Penghinaan yang mulus
39 Suamiku menyukaiku?
40 Jangan menangis lagi.
41 Tertawa jahat.
42 Ingin menjebak namun malah terjebak.
43 Khawatir.
44 Memberikan pelajaran.
45 Kesal.
46 Jebakan.
47 Kesalahan yang manis
48 Wajib morning kiss.
49 Menanam cabe
50 Mandi bersama memang indah.
51 Kedatangan keluarga.
52 Pesta konyol.
53 Sedang badmood.
54 Gamian yang rewel.
55 Di kira gila.
56 Ke pasar malam.
57 Kekenyangan.
58 Pesta syukuran.
59 Aku mencintaimu.
60 Jalan-jalan
61 Menghilang.
62 Pikiran yang kacau.
63 Cobalah berpikir dengan tenang.
64 Semua ini karena suamimu!
65 Terluka.
66 Menjadi ayah yang baik.
67 Cepat sembuh sayang
68 Tertawa bersama.
69 Aku akan menerima apapun itu.
70 Berbincang.
71 Lahirnya putri kecil Daren dan Alisa.
72 Bincang hangat.
73 Kelahiran putra Gamian dan Lana.
74 Bahagia.
75 Terimakasih
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Desa
2
Kepergian untuk selamanya.
3
Kesialan Gamian.
4
keputusan kepala desa.
5
Pernikahan dadakan
6
Salah mu, bukan salahku.
7
Memang kampungan.
8
Suaminya adalah aku.
9
Istrimu ini cantik.
10
Kebohongan Gamian.
11
Rencana jahil Gamian.
12
Hadiah kecil.
13
Si bodoh yang aneh
14
Resepsi pernikahan.
15
Drama membuat anak.
16
Balasan.
17
Pindah rumah.
18
Keluarlah dari tubuh istriku.
19
Meresahkan.
20
Laki-laki pengganggu.
21
Pesona si gadis desa #Part 21
22
Mencari pelaku.
23
Menemukan Lana.
24
Surat misterius
25
Lupakan?
26
Perdebatan
27
Terimakasih.
28
Main petak umpet
29
Semakin dewasa.
30
Perbincangan yang menyebalkan.
31
Wanita asing.
32
Aku yang akan memasak.
33
Mie goreng siput.
34
Suamimu ini orang kaya.
35
Ponsel baru.
36
Video call.
37
Pelukan hangat.
38
Penghinaan yang mulus
39
Suamiku menyukaiku?
40
Jangan menangis lagi.
41
Tertawa jahat.
42
Ingin menjebak namun malah terjebak.
43
Khawatir.
44
Memberikan pelajaran.
45
Kesal.
46
Jebakan.
47
Kesalahan yang manis
48
Wajib morning kiss.
49
Menanam cabe
50
Mandi bersama memang indah.
51
Kedatangan keluarga.
52
Pesta konyol.
53
Sedang badmood.
54
Gamian yang rewel.
55
Di kira gila.
56
Ke pasar malam.
57
Kekenyangan.
58
Pesta syukuran.
59
Aku mencintaimu.
60
Jalan-jalan
61
Menghilang.
62
Pikiran yang kacau.
63
Cobalah berpikir dengan tenang.
64
Semua ini karena suamimu!
65
Terluka.
66
Menjadi ayah yang baik.
67
Cepat sembuh sayang
68
Tertawa bersama.
69
Aku akan menerima apapun itu.
70
Berbincang.
71
Lahirnya putri kecil Daren dan Alisa.
72
Bincang hangat.
73
Kelahiran putra Gamian dan Lana.
74
Bahagia.
75
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!