PENANTIAN YAMA

ABAD KE-21

 

  Pagi-pagi dering ponsel meriuhkan kamarnya,Anna yang sedari tadi bertaut dengan selimut dan bantal tebangun, mengerjap, dilihatnya jam dinding masih pukul sembilan pagi.

 

 Setelah sholat subuh dia memang kembali tidur, rasa capek semalaman di laundry buat tenaganya terkuras hampir tak tersisa.

 

 Di cek telpon genggamnya yang menggema,tertera panggilan dari 'Sek Pak Erwin' sontak Anna kaget, dia pun lansung menjawab telpon itu.

 

"Pagi, Bu. Anna."  Suara lembut terdengar.

 

"Iya, Bu. Ada apa?"

 

"Bu Anna, diminta hari ini datang ke kantor, Pak Erwin menunggu jam 10 pagi nanti."  Ujar Sekertaris Cantik itu padanya.

 

"Siap, Bu. Jam 10 pagi kan, saya akan kesana."

 

Sekertaris Pak Erwin itu pun menutup telponnya, Anna merapikan spreinya secara kilat bergegas ke kamar mandi.

 

"Cepat, cepat, cepat."  Gerutunya panik.

 

Anna memakai celana kulot jeans dengan baju kaos yang dilapisi outter orange, merias biasa wajahnya dan mengemas semua yang perlu dibawa ke dalam ransel hitamnya.

 

 Uwa Nuri yang sedang membuat sarapan di dapur melihat Anna yang terburu-buru, meraih sepotong roti dan hanya sekali meneguk teh hangatnya.

 

"Uwa, aku pamit dulu."

 

Anna meraih tangan Uwa Nuri yang sedang mengaduk nasi goreng di wajan.

 

"Hati-hati bawa motornya."

 

 Tanpa memanaskan mesin motornya, ia pun melancong membelah jalan, sebagai pemula dia harus lebih disiplin.

 

Namun sebelum ke Kantor Redaksi, dia menyinggahi resto tempatnya bekerja, kali ini dia meminta izin untuk libur sehari karna Anna tak pernah absen dari kerjanya maka Manager resto itu mengizinkannya untuk cuti hari ini.

 

Dia kembali melanjutkan perjalanannya, Jarak tempuh tiga kilo Anna telah sampai di kantor itu.

 

"09:40 menit, tidak telat juga tidak cepat."  Gumamnya yang memasuki Kantor tersebut.

 

Di dalam kantor dia memilih duduk di jajaran kursi, didepan resepsionist ada sebuah tv yang memuat berita tentang massa yang unjuk rasa masyarakat menentang sesuatu hal yang tidak mereka setujui.

 

"Bu, Anna."  Sekertaris Pak Erwin menyapanya.

 

"Pak Erwin sudah menunggu di dalam." Lanjutnya.

 

"Heh, Iya." Anna mengikuti Sekertaris cantik itu masuk ke ruangan Direkturnya.

 

Anna memberi salam hormat, Pak Erwin sedang menonton berita yang sama dengan yang Ia nonton tadi.

 

"Kamu lihat Anna? itu aksi masyarakat yang ingin haknya dipenuhi."  Ucap Pak Erwin yang belum melepaskan pandangan dari tv.

 

Anna hanya mengangguk.

 

"Tugas kamu ke lokasi pengunjuk rasa itu bersama karyawan disini kamu akan pergi, disana kamu akan mencari informasi tentang penyebab terjadi demo ini." Perintah Pak Erwin.

 

Anna mencerna semua kata-kata Pak Erwin.

 

"Ini tugas pertama kamu setelah itu tuang jadi sebuah tulisan yang bisa jadi headline menggemparkan."  Lanjut Pak Erwin.

 

Anna melongo sejenak, ini tugas pertamanya namun mengapa harus sesulit itu.

 

 Anna tidak yakin bisa membuat tulisan yang sesuai harapan Pak Direkturnya namun tak ada salahnya bila ia mencoba, menjadikan semua sebagai ilmu baru dan pengalaman.

 

"Apa kamu mau?" Tanya Pak Erwin.

 

Dia menarik nafas panjang,

 

"Saya mau dan siap, Pak."

 

"Baik, kamu akan pergi bersama ke tiga wartawan disini, pagi ini kalian harus ke Kota M."

 

 Di  dalam mobil Anna berusaha mengatur pola pikirnya, apa saja yang harus ia catat untuk jadi bahan tulisannya nanti, menyiapkan diri serta mental karna kondisi pendemo bisa brutal kapan saja.

 

Para wartawan tindak bercengkrama tentang perihal demo tersebut.

 

"Itu karna lahan itu sudah dimiliki Perusahaan Korea." Ujar Perempuan yang berada di jok depan.

 

"Tapi katanya yang memilik sertifikat induk itu sudah mewakafkan sebagian untuk di tempati masyarakat yang tidak punya tanah untuk membangun tempat tinggal."  Tutur salahsatu Laki-laki disamping Anna.

 

"Tapi yang berhak sepenuhnya itu yang Pemilik Korain, bukan hak yang si yang pemilik sertifikat induk itu."  Perempuan itu masih membela Perusahaan Korea.

 

"Inti dari kasus ini, terletak Kepemilikan tanah yang bukan hak milik Pribadi namun ada dibalik kerjasama. Maka dari itu kita akan mengupas semua keganjilan ini, sebab semua yang mengawalinya telah tiada sisa penerusnya saja yang bertindak."

 Mendengar semua itu Anna sedikit memahami tentang yang akan dia tulis, aahh, rumit, batinnya mengeluh.

 

"Anna, saat kita sampai jangan lepas dari kami ya, bahaya bila pendemo itu bar-bar tiba-tiba." Perempuan sebagai Reporter itu mengingatkannya.

 

 Sesampainya mereka di titik lokasi,pemandangan amatir terjadi, suara teriakan mengaung meluapkan marah dan cacian.

 

 Mereka membakar ban, Api bersama Asap hitam menegepul ke langit yang mendung, para Ibu-ibu menangis histeris, ada yang sambil menggendong Anak pula dan ada juga yang membawa sayur mayur yang mereka lemparkan ke dalam Hotel.

 

"Jangan ganggu tempat tinggal kami!"  Serentak ungkapan itu mereka katakan.

 

 Meminta agar pihak Korain Gruop tidak menggusur rumah-rumah setapak mereka, namun semua yang ada di dalam Hotel itu hanya menonton serta mendengar saja, mereka tak bisa melakukan apa-apa sebab,Bos besar mereka tak ada ditempat.

 

Anna dan rekan-rekannya keluar dari mobil, kedua Pria yang bersamanya memulai untuk memotret setiap sisi yang terjadi pada saat itu sementara Perempuan yang bersama Anna mewawancarai salahsatu aktivis.

 

 Anna seorang diri hanya terdiam menyaksikan kerumunan manusia yang penuh teriakan amarah, api, dan tangisan.

 

  Seketika Anna merasa aneh, tepatnya Dea ja vu. Seperti pernah menagalami hal yang serupa, kejadian yang sama.

 

 Semua yang dihadapannya seperti pernah terlihat dimasa lampau.

 

'Tapi dimana? tidak! tepatnya kapan?' Batinnya.

 

Anna melangkah mundur memegang dadanya yang mulai nyeri.

 

"Ya Allah, dadaku sakit, Astaghfirullah." Lirih Anna seraya mengusap lembut dadanya sendiri.

 

 Anna  terus mengucap istighfar, berusaha mengembalikan alam bawa sadarnya.

 

 Tidak lama kemudian,lima mobil mewah itu telah terparkir dihalaman Hotel, para aktivis dan masyarakat setempat semakin menggencarkan teriakan amarah ke mereka,bahkan sebagian mencaci maki para manusia yang ada di dalam mobil tersebut.

 

 Kim Dae Jung turun dari mobil setelah pintu mobil di bukakan oleh Ajudannya.

 

"Manusia tidak punya hati!" Kecam seorang Nenek tua yang menunjuk ke arah  Kim Dae Jung dan Sekertaris Ji Yeong.

 

  Mendengar itu,Dae Jung segera masuk ke Hotel bersama rombongannya. Wajah tenang ia tampakkan agar saat ini bisa berpikir jernih.

 

 Saat memasuki lift, Dae Jung terperanjat, dadanya sesak kali ini, wajahnya memerah, kedua matanya mengerjap berusaha menutupi sakit didadanya.

 

Ji Yeong menangkap keanehan pada diri Dae Jung yang merasa tidak nyaman.

 

Ji Yeong memegang pundaknya, namun tangan Dae Jung melerai.

 

"Aneh."  Gumam Dae Jung dalam hati karna merasa ada sesuatu yang membuat jantungnya berdebar kencang.

 

Sebelumnya ia tak pernah merasakan hal demikian, Dae Jung mencoba menarik nafasnya lalu menghembuskan secara perlahan.

 

 Entahlah apa yang terjadi ini, dia tak mengubris lagi, pikirannya kembali memfokuskan diri untuk rapatnya kali ini.

 

 

"Cinta Sejati itu Sejiwa, semua yang terjadi pada dirimu akan terasa oleh Belahan Jiwamu, itu sudah cara Alam bercerita dalam bisunya"

 

              -YAMA-

Terpopuler

Comments

nam-nam

nam-nam

nyimak dulu thor...masih belum conect ni otak ma alur crita...hehehehe maaf ya thor...soal nya alur critanya tentang reinkarnasi jadi ni otak masih bingung...hehehehehe

2021-05-23

0

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Hai Thor! Aku mampir!
Mari saling dukung!
5 like n rate di awal dulu, ya.
Tetap semangat!

2021-04-21

0

AdeOpie

AdeOpie

Thor apa Anna itu Yama?

2021-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 MENGEJAR IMPIAN
2 ANAK YANG TERANIAYA
3 ANNA TERTATIH
4 CEO TAMPAN
5 PENANTIAN YAMA
6 KEMANUSIAAN
7 AWAL MULA KORAIN
8 PATAH HATI ANNA
9 DETEKTIF
10 AMANAH MASA SILAM
11 ASMARA PAKSAAN
12 MATA-MATA PRESDIR
13 TERUNGKAP
14 KEHILANGAN
15 TIBA DI INDONESIA
16 PERTEMUAN PERTAMA
17 NASIB
18 HASRAT YUNA
19 PELAMARAN
20 CIDERELLA SETTINGAN
21 GAIRAH TERPENDAM
22 RATU KORAIN
23 GUGURNYA SANG PAHLAWAN
24 KOCAKNYA ANNA
25 MISI DAN VISI KORAIN
26 BERTAMU DI RUMAH UWA
27 CERITA PERNIKAHAN SULFA
28 PENELPON MISTERIUS
29 DEPRESI PELECEHAN
30 GURU BAHASA ANNA YANG TAMPAN
31 PERJALANAN DENGAN JUN HYUN
32 PENELUSURAN JI YEONG
33 MAKNA YANG TERSEMBUNYI
34 JAWABAN CERDAS ANNA
35 PESTA KAUM HIGH CLASS
36 PENEMUAN YANG MENGEJUTKAN
37 PERMINTAAN YUNA
38 MAKAN SIANG BERSAMA
39 KISAH JUN HYUN
40 RASA IBA CINTA
41 INNER BEAUTY 01
42 INNER BEAUTY 02
43 CINTA DI NAMSAN TOWER
44 MALAM PERJANJIAN
45 TERPATRI
46 MALAM YANG TERTUNDA
47 PERTEMUAN DI TAMAN
48 BIBI NAMI YANG NEKAT
49 MASA LALU JUN HYUN
50 KE DAEGU BERSAMA
51 RUMAH SEGUDANG CEMBURU
52 AMUKAN BORA
53 MISTERI KEMATIAN CHU HA
54 MALAM YANG INDAH LAGI
55 PENUTURAN JUN HYUN
56 KE LEMBAGA MISTERI
57 KAMU YANG AKU CARI
58 STAFF PENGHIANAT
59 PRAKATA AUTHOR
60 PERLAWANAN ANNA
61 DENDAM JUN HYUN
62 PENCARIAN ISTRI TERCINTA
63 PULAU ULLEUNGDO
64 BERDAMAI DENGAN TAKDIR
65 SENGGENGGAM KATA UNTUK KALIAN
66 SHOLAT BERSAMA
67 TEKAD BORA
68 MENJEMPUT IBU JUN HYUN
69 PAGI YANG MENEGANGKAN
70 VISUAL PEMERAN WANITA "BCUKDJ"
71 PEMERAN PEMAIN PRIA "BCUKDJ"
72 PAGI YANG MENEGANGKAN 2
73 KETAKUTAN SEORANG ISTRI
74 YUNA VS BORA
75 MENGOBATI LUKA YUNA
76 TINGKAH YANG ANEH
77 RENCANA JAHAT BIBI NAMI
78 KEHAMILAN YAMA TANPA BAEK HYEON
79 BULAN MADU
80 BORA KE MALDIVES
81 LOMBA MASAK UNTUK BUMIL
82 MASA LALU YANG MERAYU
83 TRAGEDI LENYAP RATUSAN NYAWA
84 TIBA DI SEOUL
85 SALING MENGUATKAN
86 KELUARGA BORA
87 KORAIN TERANCAM PAILIT
88 PENYELIDIKAN JI YEONG
89 KEMARAHAN DAE JUNG
90 DUKA LARA KORAIN
91 PRESDIR HANG BERTINDAK
92 YUNA DAPAT SERANGAN
93 UNDANGAN BIBI NAMI
94 JUN HYUN TERANCAM
95 ANNA NGIDAM DAE JUNG
96 JI YEONG KE BUSAN
97 CINTA MEMABUKKAN
98 SIDIK JARI MISTERI
99 TIDAK MENERIMA KENYATAAN
100 KISAH KELAM
101 JI YEONG VS DAE SONG
102 ADA YANG ANEH DI JI YEONG
103 DETAK JANTUNG BAYI KEMBAR
104 ANAK KEMBAR YANG TERPISAH
105 ADA YANG BEDA
106 HASRAT TERPERANGKAP
107 KISAH PILU DAE JUNG
108 ANNA MULAI CURIGA
109 MEMBEBASKAN JUN HYUN
110 MENGGODA
111 MENGEMBALIKAN SEMULA
112 MEMBERIKAN KORAIN
113 MAKAN MALAM BERSAMA
114 KEMESRAAN MENJENGKELKAN
115 RAYUAN MAUT DAE SONG
116 KENAPA ADA DEJA VU ?
117 KALIMAT MENGEJUTKAN
118 CINTA PIRAMIDA
119 DI KANTOR ADA BORA
120 CIUMAN YANG MESRA
121 MAKAN MALAM HEBOH
122 TEMBAKAN
123 SETITIK DARAH
124 PELUKAN YAMA DAN BAEK HYEON
125 MENYANYANGI ANNA
126 PELURU KE ANNA
127 JANJI BAEK HYEON
128 MENYELAMATKAN SATU NYAWA
129 AIR MATA KORAIN
130 KEBENARAN
131 CINTAKU TAKKAN PERNAH GOYAH
132 TUISAN PENTING
133 BAB TERAKHIR
134 BAB PENGUMUMAN
Episodes

Updated 134 Episodes

1
MENGEJAR IMPIAN
2
ANAK YANG TERANIAYA
3
ANNA TERTATIH
4
CEO TAMPAN
5
PENANTIAN YAMA
6
KEMANUSIAAN
7
AWAL MULA KORAIN
8
PATAH HATI ANNA
9
DETEKTIF
10
AMANAH MASA SILAM
11
ASMARA PAKSAAN
12
MATA-MATA PRESDIR
13
TERUNGKAP
14
KEHILANGAN
15
TIBA DI INDONESIA
16
PERTEMUAN PERTAMA
17
NASIB
18
HASRAT YUNA
19
PELAMARAN
20
CIDERELLA SETTINGAN
21
GAIRAH TERPENDAM
22
RATU KORAIN
23
GUGURNYA SANG PAHLAWAN
24
KOCAKNYA ANNA
25
MISI DAN VISI KORAIN
26
BERTAMU DI RUMAH UWA
27
CERITA PERNIKAHAN SULFA
28
PENELPON MISTERIUS
29
DEPRESI PELECEHAN
30
GURU BAHASA ANNA YANG TAMPAN
31
PERJALANAN DENGAN JUN HYUN
32
PENELUSURAN JI YEONG
33
MAKNA YANG TERSEMBUNYI
34
JAWABAN CERDAS ANNA
35
PESTA KAUM HIGH CLASS
36
PENEMUAN YANG MENGEJUTKAN
37
PERMINTAAN YUNA
38
MAKAN SIANG BERSAMA
39
KISAH JUN HYUN
40
RASA IBA CINTA
41
INNER BEAUTY 01
42
INNER BEAUTY 02
43
CINTA DI NAMSAN TOWER
44
MALAM PERJANJIAN
45
TERPATRI
46
MALAM YANG TERTUNDA
47
PERTEMUAN DI TAMAN
48
BIBI NAMI YANG NEKAT
49
MASA LALU JUN HYUN
50
KE DAEGU BERSAMA
51
RUMAH SEGUDANG CEMBURU
52
AMUKAN BORA
53
MISTERI KEMATIAN CHU HA
54
MALAM YANG INDAH LAGI
55
PENUTURAN JUN HYUN
56
KE LEMBAGA MISTERI
57
KAMU YANG AKU CARI
58
STAFF PENGHIANAT
59
PRAKATA AUTHOR
60
PERLAWANAN ANNA
61
DENDAM JUN HYUN
62
PENCARIAN ISTRI TERCINTA
63
PULAU ULLEUNGDO
64
BERDAMAI DENGAN TAKDIR
65
SENGGENGGAM KATA UNTUK KALIAN
66
SHOLAT BERSAMA
67
TEKAD BORA
68
MENJEMPUT IBU JUN HYUN
69
PAGI YANG MENEGANGKAN
70
VISUAL PEMERAN WANITA "BCUKDJ"
71
PEMERAN PEMAIN PRIA "BCUKDJ"
72
PAGI YANG MENEGANGKAN 2
73
KETAKUTAN SEORANG ISTRI
74
YUNA VS BORA
75
MENGOBATI LUKA YUNA
76
TINGKAH YANG ANEH
77
RENCANA JAHAT BIBI NAMI
78
KEHAMILAN YAMA TANPA BAEK HYEON
79
BULAN MADU
80
BORA KE MALDIVES
81
LOMBA MASAK UNTUK BUMIL
82
MASA LALU YANG MERAYU
83
TRAGEDI LENYAP RATUSAN NYAWA
84
TIBA DI SEOUL
85
SALING MENGUATKAN
86
KELUARGA BORA
87
KORAIN TERANCAM PAILIT
88
PENYELIDIKAN JI YEONG
89
KEMARAHAN DAE JUNG
90
DUKA LARA KORAIN
91
PRESDIR HANG BERTINDAK
92
YUNA DAPAT SERANGAN
93
UNDANGAN BIBI NAMI
94
JUN HYUN TERANCAM
95
ANNA NGIDAM DAE JUNG
96
JI YEONG KE BUSAN
97
CINTA MEMABUKKAN
98
SIDIK JARI MISTERI
99
TIDAK MENERIMA KENYATAAN
100
KISAH KELAM
101
JI YEONG VS DAE SONG
102
ADA YANG ANEH DI JI YEONG
103
DETAK JANTUNG BAYI KEMBAR
104
ANAK KEMBAR YANG TERPISAH
105
ADA YANG BEDA
106
HASRAT TERPERANGKAP
107
KISAH PILU DAE JUNG
108
ANNA MULAI CURIGA
109
MEMBEBASKAN JUN HYUN
110
MENGGODA
111
MENGEMBALIKAN SEMULA
112
MEMBERIKAN KORAIN
113
MAKAN MALAM BERSAMA
114
KEMESRAAN MENJENGKELKAN
115
RAYUAN MAUT DAE SONG
116
KENAPA ADA DEJA VU ?
117
KALIMAT MENGEJUTKAN
118
CINTA PIRAMIDA
119
DI KANTOR ADA BORA
120
CIUMAN YANG MESRA
121
MAKAN MALAM HEBOH
122
TEMBAKAN
123
SETITIK DARAH
124
PELUKAN YAMA DAN BAEK HYEON
125
MENYANYANGI ANNA
126
PELURU KE ANNA
127
JANJI BAEK HYEON
128
MENYELAMATKAN SATU NYAWA
129
AIR MATA KORAIN
130
KEBENARAN
131
CINTAKU TAKKAN PERNAH GOYAH
132
TUISAN PENTING
133
BAB TERAKHIR
134
BAB PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!