...~ Happy Reading ~...
...___________________...
...*...
...*...
...*...
Jenn and the genk-nya begitu heboh dengan sorak-sorai, men-support budaya masing-masing. Yes, mereka memang berasal dari daerah yang berbeda-beda. Tentu saja dengan ragam budaya yang bercorak. Di tengah kehebohan itu, tiba-tiba datang segerombolan mahasiswa menghampiri mereka. Ternyata, teman-teman dari satu organisasi.
"Hai, ladies!" sapa salah satu pemuda dari mereka.
Mampus gua, gak pernah nunjuk batang hidung di basecamp lagi.
Jenn merasa terciduk begitu diperhatikan ketua HM. Gadis manis itu terdesak dan tidak bisa mengelak. Tetap diam di tempat dengan senyum pepsodent, memperlihatkan deretan giginya yang putih.
"Hai, Jenn! Lama gak ketemu, apa kabar?" Seorang gadis mengulurkan tangan pada Jenn, lalu mereka bercipika-cipiki.
"Seperti yang lo liat sekarang, gue baik dan sehat. Cuman ... ya gitu, sibuk dengan tugas yang numpuk aja, jadi jarang kumpul di basecamp. Sorry yah!" Jenn sedikit beralasan.
Show your charm, Jenn!
Gadis mini itu membatin seraya menyunggingkan senyum khasnya yang memabukkan. Cara jitu dari seorang Jennifer.
Mungkin dengan itu, dia dapat menyelamatkan posisinya sebagai salah satu anggota dari organisasi yang merangkumnya. Tidak sendirian, Jenn bersama beberapa temannya yang juga sudah lama mengabsen di sekretariat HMJ.
Benar saja, apa yang dilakukannya dimaklumi oleh ketua HMJ, yang juga adalah kating dari satu program studi. Katakanlah dia tersihir oleh senyum maut Jenn.
"It's ok! Gue tau kalian banyak tugas. Cuman mau ingatin, minggu depan ada rapat bersama. Gue harap partisipasi kalian semua," timpal seorang pria tampan berkacamata dengan santai pada semua Juniornya.
Ia adalah ketua HMJ. Berbicara pada semua, tetapi pandangannya hanya tertuju pada Jenn dengan tatapan memuja.
"Siap, Kak!" jawab semuanya kompak.
Pada waktu yang bersamaan, dering ponsel dari seorang di antara mereka berbunyi.
Dia gadis yang menanyakan kabar Jenn awal tadi. Sedikit menjauh dari kerumunan, gadis itu lalu menjawab panggilannya. Tak memakan waktu lama, ia sudah kembali bergabung dengan teman-temannya.
"Pacar ya?" cerocos Yuni.
"Enggak! Sepupu gue," sahutnya kalem.
"Sepupu aja kok pake menjauh segala. Gak percaya tuh," goda Maureen.
"Iya, Sist! Ngaku aja napa, gak usah malu lah sama kita-kita," tambah si Fio.
"Hadew, pada gak percaya banget sih," keluh gadis itu.
"Udah, udah! Gak usah ribut. Noh, nonton pentas di depan lebih menarik, berfaedah, dan menambah wawasan anak bangsa." Jenn menyudahi candaan teman-temannya.
Tidak lama setelah itu, dering ponsel gadis tadi kembali berbunyi, mengalihkan atensinya dari pentas seni budaya yang sedang berlangsung.
Karena tidak ingin kembali digoda oleh teman-temannya, ia memutuskan untuk menjawab telepon di tempat saja.
📱 "Iya kak, udah beres urusannya?"
📱 "Iya! Nih lagi di jalan, udah mau nyampe juga kok. Masih di tempat tadi kan? Tunggu gue ke sana!"
📱 "Oke, kak!" jawabnya singkat.
Ia lalu melirik teman-teman yang juga sedang menatapnya. Ia cukup paham dengan tatapan itu, pastinya adalah tatapan penuh tanya. Tak membuang-buang waktu, ia langsung menjelaskan pada teman-temannya yang kemal alias kepo maksimal.
"Biasa aja kali liatinnya," terkikik geli melihat tingkah aneh manusia di sekitarnya saat itu.
"Oke! Tadi itu kakak sepupu gue. Katanya sudah on the way, ingin nyusul gue ke tempat tadi karena emang gue datang bareng dia. Tadi dia lagi ada urusan mendadak, trus dia ninggalin gue bentar, dan sekarang dia mau balik lagi ke sini jemput gue. Terus ... apalagi yah," Mencoba berpikir sejenak. "Semua itu atas perintah nyokap gue yang adalah tantenya. Udah? Udah cukup kan? Paham kan?" jelasnya panjang lebar sembari bertanya.
Hal menjengkelkan pun terjadi. Tanggapan manusia-manusia kemal itu sangatlah tidak menyenangkan. Pecah tawa dari teman-temannya, membuat mereka menjadi tontonan orang-orang di sana. Gadis itu terlihat lucu saat menjelaskan panjang lebar dengan serius pula, padahal teman-temannya hanya menggoda saja.
"Udah ah, becanda mulu. Gue cabut ke tempat tadi, mau nungguin kakak gue." Ia mulai kesal. "Mau ikut gak?" sambungnya galak.
"Guys! Kita pamit cabut duluan yah. Ada yang ngambek soalnya," pamit seseorang pada Jenn and the genk-nya.
"Tunggu! Kita ikut. Di sana keluarnya lebih mudah," kata Alena.
Jenn yang sudah lupa masalah ponsel, pun setuju dan mengikuti teman-temannya berpindah posisi dari tempat yang mereka duduki.
Sementara masih di gedung yang sama, tapi berbeda tempat. Seorang pemuda tampan kesana-kemari mencari gadis cantik. Gadis pemilik ponsel yang baru saja diperbaikinya beberapa jam lalu. Gadis yang diam-diam telah mencuri sedikit perhatiannya awal ketemu tadi.
Di tengah lautan manusia seperti ini, sangat sulit untuk mendapati sosok bertubuh mungil itu. Bagai mencari jarum pada tumpukan jerami.
Di mana sih, gadis kecil itu?
Batinnya bertanya-tanya.
...____💦💦💦💦___...
...*...
...*...
...*...
...*...
...*...
...To be continued .......
...###...
Jangan lupa tinggalkan jejak 🙏🥰🥰🥰
Thanks sudah mampir ke mari 🤗🤗
👇
Ig : @ag_sweetie0425
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Lizaz
Aku udah mampir ya kak
Ditunggu feedback nya
Mari saling mendukung 🤗
2021-07-09
1
Nazwatalita
mantap!
2021-06-07
1
ARSY ALFAZZA
mantap 👍🏻
2021-05-28
1