membiasakan

terlihat Naya sudah tertidur pulas diatas ranjang super besar itu namun tidak dengan Kevin yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"kenapa kamu tega sama aku mel."lirih Kevin tak percaya karena kekasih yang selama ini ia cinta tega meninggalkan luka yang teramat dalam.

"aku udah sayang banget sama kamu, semua udah aku lakuin tapi apa balesan kamu."Kevin mengepalkan tangannya.

"Dan sekarang aku harus menjadi membina rumah tangga dengan orang yang tak aku sayangi, semua ini gara gara kamu."batin Kevin jengkel.

Kevin pun berniat jika esok hari akan langsung membawa Naya kerumah barunya, ruang yang seharusnya jadi saksi bisu cinta Kevin dan meli namun semua itu hanyalah tinggal kenangan.

***

pagi hari mereka sarapan bersama dihotel sebelum kembali kerumah.

"gimana nih tadi malem?."goda Bu Lina pada Kevin dan Naya.

"mama apaan sih."ketus kevin. Naya hanya diam saja.

"rencana kamu selanjutnya apa Vin?."tanya pak Fahmi.

"Kevin akan langsung kerumah baru Kevin pa."balas Kevin.

"apa!."Naya kaget dengan ucapan Kevin. sontak semua langsung tertuju pada Naya.

"ngakpapa sayang, nak Kevin kan sudah jadi suami kami jadi kamu harus ikuti kemana aja dia pergi." mama Hana memberi nasihat pada anaknya.

"iya ma."jawab Naya pasrah. Naya pun berpamitan pada kedua orangtuanya.

"Naya belajar jadi istri yang baik ya, maafin papa."ujar pak Dedi seraya memeluk Naya ada bulir bening yang menetes dipipi pak Dedi, mungkin ia belum percaya jika anaknya yang masih kecil sudah harus menikah.

"iya pa, Naya ngakpapa kok nanti Naya akan sering sering main ke rumah."balas Naya dengan senyum terpaksa.

"Naya baik baik ya sayang, nak Kevin mama titip Naya ya."ujar mama Hana tiba tiba dengan nada bergetar menahan tangis.

"baik ma"balas Kevin.

merekapun berpisah Naya dan Kevin langsung meluncur kerumah baru Kevin, rumah yang berada dikawasan elit.

"kak aku masih bisa kuliah kan?."tanya Naya dengan hati hati.

"terserah kamu."ketus kevin tanpa melihat kearah Naya. Naya pun langsung terdiam.

Naya mengambil jurusan kedokteran di sebuah universitas ternama di kota ini, ia juga baru berusia 23 tahun sedangkan Kevin sudah berusia 28 tahun, bekerja diperusaan papanya sebagai CEO.

mobil sudah memasuki halaman sebuah rumah mewah berlantai dua dengan cat warna putih keemasan, dengan pohon disekelilingnya.

Kevin pun turun dari mobil diikuti Naya dibelakangnya. mereka disambut oleh seorang wanita paruh baya.

"Bi kenalin ini Naya, istriku dan ini bi Ina pembantu disini."ujar Kevin.

"Kanaya Bi."ujar Naya dengan sopan seraya menyalami bi Ina.

"BI Ina non."balas Bi Ina. setelah itu BI Ina pamit kebelakang. Kevin dan Naya langsung baik keatas.

"kamar kamu disini dan aku disitu."Kevin menjelaskan Jika ia dan Naya tak sekamar.

"silahkan kalau mau istirahat, kalau butuh apa apa panggil Bi Ina saja."ujar Kevin seraya berlalu kekamar tanpa menunggu Jawaban dari Naya.

"Dasar kulkas."gerutu Naya seraya masuk kekamarnya. ia takjub melihat isi kamar yang akan ia tempati luas, dan kelihatan sangat nyaman.

"wow keren banget."ujar Naya seraya duduk diranjang. ia beralih ke almari pakaian yang sangat besar disudut ruangan.

"oh my God bagus banget,."ujar Naya kaget karena melihat isi almari yang penuh dengan pakaian bermerk yang terkenal.

"kok pas banget ya sama ukuran gue."Naya pun Binggung karena semua dress celana sepatu dan pakaian dalam ukuran Naya.

"ah itu nggak penting lah yang penting aku bisa pake semua ini."

"huh aku harus membiasakan diri menjadi peranku yang baru seorang istri, aku harus belajar menjadi istri yang baik."

Naya pun memutuskan untuk beristirahat karena badannya sangat capek.

***

Naya bangun lalu membersihkan diri ia melirik jam sebentar lagi makan malam.ia bergegas turun.

"Bi masak apa?."tanya Naya saat sudah berada di dapur.

"ini non masak sup ayam kesukaan tuan Kevin."balas Bi Ina.

"Naya bantuin ya Bi."

"eh nggak usah non, non duduk aja."

"ngakpapa Bi aku udah biasa bantuin mama dirumah kok."balas Naya seraya membantu mengiris wortel.

"Yee udah siap."ujar Naya kegirangan.

"ternyata non Naya jago masak juga ya."puji Bi Ina pada Naya.

"ah enggak Bi, yaudah aku panggil kak Kevin dulu ya Bi."Naya pun bergegas keatas untuk memanggil Kevin.

selang setengah jam semua makanan sudah terhidang diatas meja, Naya bergeggas memanggil Kevin dikamarnya yang sedari tadi tak keluar kamar.

tok tok

"kak ayo makan dulu, makanannya udah siap."teriak Naya dari balik pintu. namun tak ada jawaban.

tok tok

Naya kembali mengetuk pintu seketika pintu dibuka oleh Kevin, Naya pun kaget.

"bisa diem nggak berisik banget sih."ketus kevin.

"ma-maaf kak."ujar Naya.

"ayo kak makan malam dulu, makanannya udah siap."ajak Naya pada Kevin.

"gue nggak laper, kamu aja sana yang makan."ketus kevin dan hendak masuk namun dihalangi Naya.

"tapi kak aku udah masak loh."ujar Naya dengan nada kecewa.

"gue nggak peduli."balas Kevin seraya menutup pintu.

"udah capek capek masak malah nggak dihargai."lirih Naya seraya berjalan turun kemeja makan.

"tuan Kevin nya mana non?."tanya bi Ina.

"nanti bi katanya belum laper, yaudah ayo kita makan bareng bi."ajak Naya pada Bi Ina.

"bibi udah makan tadi non, bibi makannya dibelakang."

"ngakpapa Bi temenin aku ya."

"yaudah iya non."Naya makan ditemani bi Ina, sesekali mereka bercanda dan tertawa. setelah Naya selesai makan ia memutuskan untuk duduk dihalaman belakang, di taman.

"andai kak meli ada pasti aku nggak harus kaya gini."ujar Naya seraya menatap kearah langit dengan bulir bening menetes dipipinya.

Naya tak tahu jika ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari atas balkon kamar.

Kevin sedari tadi enggan untuk keluar kamar, ia masih belum percaya dengan apa yang ia alami. ia duduk termenung disisi ranjang seraya memegang fotonya dengan meli.

"kurang apa aku mel, semua yang kamu mau udah aku turutin tapi apa balesan kamu."ujar Kevin seraya meremas foto mereka.

"aggghhhhh sial siall aku benci kamu Mel benci.."teriak Kevin seraya membanting apa aja Yang ada didepannya. seketika kamar yang tadinya rapi berubah seperti kapal pecah.

"aku bersumpah, aku nggak akan pernah maafin kamu dan aku nggak akan Sudi jika kamu aku kembali padaku suatu hari nanti."ujar Kevin dengan nada dingin.

***

pagi pun tiba Naya bergeggas bangun pagi membantu menyiapkan sarapan pagi untuk Kevin. ia juga harus kulaih karena sebentar lagi ia akan wisuda.

tak lama Kevin pun turun sudah dengan setelan jasnya. ia langsung duduk dimeja makan tanpa bicara sepatah katapun.

Naya dengan sigap mengambilkan nasi goreng untuk kevin.

"Gimana enak kan? ini buatan aku loh.'ujar Naya.

"biasa aja."ketus kevin. Naya pun cemberut dan berlanjut meneruskan sarapannya.

"aku kuliahnya gimana?."tanya Naya.

"terserah kamu lah, aku nggak peduli."ujar Kevin dingin, dan hendak berlalu kedalam mobil.

"eh tunggu."ujar Naya langsung berlari kearah Kevin dan membenarkan dasi Kevin yang agak miring.

"siap."ujar Naya. seketika tatapan mereka bertemu hingga beberapa detik sebelum Kevin salah tingkah

"aku bisa sendiri nggak perlu kamu bantuin."Kevin pura pura membenarkan lagi dasinya.

"iya iya gitu aja ketus banget sih."protes Naya.

"masuk."ujar Kevin.

"maksudnya aku boleh numpang?."tanya Naya.

"sebelum aku berubah pikiran cepetan masuk."bentak Kevin, bergegas Naya masuk kedalam mobil Kevin.

Terpopuler

Comments

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Hati Kevin sedingin gunung salji nie 😅😅😅

2021-06-06

1

Chika Chiara

Chika Chiara

up donk

2021-03-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!