Selamat membaca guys..
Mudah-mudahan suka sama ceritaku yang receh ini. maaf bila kata-katanya kurang bagus dan jelek. 💜💜
Evan berumur 16 tahun juga,lebih muda 2 bulan dari Leona. Ia memiliki postur yang tinggi, berkulit putih,dan wajah yang tampan tentunya.Dia termasuk keluarga kaya di desanya.Banyak gadis-gadis yang sudah dia pacari termasuk kakak kelasnya yang sekelas dengan Kak Leni.Leona gadis sederhana itu, dia sudah menaruh hati jauh sebelum mengenal Agus,bisa di bilang saat itu dia masih SD duduk di kelas 3,dia pindahan dari kota Dumai setelah ayahnya meninggal.Begitu melihat Evan moodnya berubah baik dan senyum terus mengembang di bibirnya.Namun semua yang dia rasakan hanya dia dan Kak Leni yang mengetahui nya.
Sedangkan Evan, dia tidak pernah memiliki rasa sama Leona. Hanya saja dia senang menggoda gadis itu dengan kemesuman nya. (Di kisah nyata memang seperti itu ya guys) Selalu saja membuat Leona tersipu malu.
Kembali ke awal, Setelah Evan menggoda Leona dengan vulgar nya Leona langsung berdiri dari duduknya. Ia selalu jutek bila berhadapan dengan Evan tidak pernah ada kelembutan. Ia tidak ingin bila Evan mengetahui isi hatinya. Cukup mencintai dalam diam saja, Evan tidak perlu tau menurutnya. Dia merasa insecure dengan kehidupan Evan yang berbanding terbalik dengan kehidupannya kini.Anak seorang janda yang sederhana, untuk makan pun kadang masih mengandalkan pinjaman jika abangnya tidak mengirim uang.Untuk itu dia tidak berani berurusan dengan keluarga Evan yang bisa di bilang orang tuanya sangat berpengaruh di desa itu.
Sedangkan Evan sendiri tidak tau dengan perasaannya kini. Ia hanya suka saja bila melihat senyuman manis Leona. Apalagi dia selalu menelisik tubuh Leona secara intens. Baginya ada kesenangan tersendiri.Dan itu semua di ketahui oleh teman-temannya juga. Pernah suatu hari ketika mereka mengikuti kegiatan perkemahan di suatu desa. Evan secara tidak sengaja melihat Leona sedang berganti baju di dalam tendanya. Seketika Evan melotot melihat keindahan tubuh Leona.
Sejak saat itu Evan sering sekali menggoda Evan dengan kata-kata vulgar.
"Dasar playboy,kamu pikir aku juga mau sama kamu." Kata Leona tepat di telinga Evan juga dengan suara agak keras.Leona kembali duduk dan tidak menghiraukan reaksi Evan selanjutnya yang mengusap-usap telinganya karena teriakan Leona.Lalu Evan menunduk,
Cup..
Evan mencium pipi Leona singkat, lalu kembali duduk di bangku dengan santainya seperti wajah tanpa dosa. Tanpa menghiraukan wajah cemberut Leona yang sudah memancarkan emosinya. Yang lain seperti Agus dan kawan-kawan sempat melongo dengan aksi Evan yang berani mencuri ciuman Leona.
bughh.
Leona memukul bahu Evan menggunakan tasnya dengan sangat keras. Sehingga Evan mengaduh kesakitan yang tentu saja itu hanya sandiwara. Agar terlihat dirinya seolah-olah merasakan sakit. Padahal pukulan itu tidak terasa dipundak kekar Evan. Yang lain melihat itu langsung menertawakan Evan.
"Mampus lo Van, suruh siapa ganggu singa betina yang lagi tidur." Kata Bayu.
"Berani kamu ngatain aku singa?" Tanya Leona sambil matanya melotot tajam kearah Bayu. Dan Bayu hanya cengar cengir sambil menangkat 2 jarinya.
"Awas kalau cium-cium lagi." Ancam Leona pada Evan. Dan hanya ditanggapi dengan senyuman nakal khas Evan.
Setelah istirahat berlalu, kini murid-murid melanjutkan pelajarannya yang ke tiga dan ke empat.Dan saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, pertanda semua murid tiba waktunya pulang.Setelah setengah hari menghabiskan waktu di Sekolah kini mereka pulang ke rumah masing-masing untuk makan siang. Begitu pun dengan Leona, gadis itu mengucapkan salam setibanya di rumah.
"Assalamu'alaikum Mak?" Ucap Leona sambil melepas sepatunya dan diletakkan di rak sepatu.Rumahnya terbuat dari papan,berbentuk panggung dengan beratapkan seng. Emaknya yang berada di Dapur langsung menyahut ucapan salam dari gadis bungsunya.
"Waalaikumsalam dek, Kak Leni belum pulang?" Jawab Emak Sri sambil menanyakan Kak Leni.
"Belum Mak,masih bimbingan kan sebentar lagi akak ujian akhir." Jawab Leona sambil mencium tangan Emak Sri.
"Emak lagi buat apa di Dapur? masak?" Tanya Leona sambil menuju kamar untuk mengganti seragam putih abu-abu.
"Iya, Mak masak Daun ubi sama goreng tempe." Jawab Emak Sri sambil meneruskan kegiatannya di Dapur. Kegiatan Emak Sri sehari-hari hanya berkebun mengambil buah pinang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Emak punya kebun dari hasil peninggalan nenek Leona. Emak Sri merupakan anak tersayang dari nenek sehingga kakak-kakak dari Emak Sri merasa iri. Tidak pernah merawat orang tua yang sakit tapi mendapatkan bagian warisan yang lumayan banyak menurut keluarga Leona.
"Wah enak Mak, akak pasti suka nanti. Itukan kesukaan akak."Jawab Leona yang muncul dari kamar setelah mengganti seragamnya dengan pakaian santai.Dia hanya menggunakan celana selutut dengan kaos longgar kesukaannya, rambut sebahu nya ia kuncir agar tidak gerah.
" Maaf dek Mak belum bisa masak yang enak-enak.Belum ada duit lebih buat beli lauk kesukaanmu."Kata emak sedih sambil matanya berkaca-kaca mengingat kepergian suaminya yang meninggal.Ia merasa Ibu yang tidak bertanggung jawab karena tidak bisa membahagiakan 2 anak-anaknya yang masih sekolah. Sedangkan kakak Leona yang kedua tidak pernah memberi kabar setelah menikah, hanya sesekali mengirim surat lewat pos.Karena kakaknya tidak tau kalau sang adik-adiknya sudah memiliki ponsel.Abangnya pulang setahun sekali di saat lebaran tiba atau 2 tahun sekali baru pulang.
"Tak apa-apa Mak, kan abang sering bawa ikan kalau pulang dari laut.Jadi Mak tak usah pikirkan Leona. Bersyukur masih ada yang di masak Mak." Jawab Leona sambil merangkul Emaknya dengan sayang.Ya, abangnya bekerja di sebuah kapal besar yang mencari ikan,hingga menelusuri sungai Musi Sumatra Selatan.Bila pulang ke kampung abangnya selalu membawa ikan segar dengan jumlah yang banyak dan itu semua akan di bagi-bagikan ke para tetangga sebagian oleh Emak Sri.
Emak Sri orang yang pendiam, Dermawan. Namun tidak ada yang menyukainya di Desa itu, entah alasan mereka apa Leona juga tidak tahu. Mengapa emaknya itu tidak pernah berbaur dengan tetangga-tetangga di desanya. Kadang Leona sempat berpikir buruk tentang Emaknya, apakah emaknya orang yang jahat. Namun buru-buru ia tepis pikiran jahat itu dari otak nya. Emaknya sangat lemah lembut sifatnya, kalau ayahnya Leona belum begitu paham. Karena saat itu dia berusia 8 tahun.Dia belum mengenal jauh tentang ayahnya.Hanya bayang-bayang masa kecilnya dengan Kak Leni saja yang dia ingat saat ayahnya mengajaknya ke taman bermain.
Next👉.
Jangan lupa like, vote n komen ceritaku ya guys.
FYI...
Kisah ini terjadi sekitar tahun 2008 an ya jadi saat itu hanya ponsel nokia yang jadi andalan anak-anak muda kala itu.
Sorry bila ceritanya tidak menarik.
Saya masih banyak belajar. 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Berdo'a saja
bagussd👍👍👍👍👍👍💪👍👍
2021-04-15
0
Berdo'a saja
bagussd👍👍👍👍👍👍
2021-04-15
0
oniya
Menarik kak, bagus kok. Nggak Jelek. aku suka😍😍😍
2021-03-27
0