Serangan dari Mimpi dan Bekas Tangan

Cerita ini dibuat atas dasar imajinasi author yang mengelana. Tidak ada unsur yang berkaitan dengan fakta yang sebenarnya. Jika pun ada semua itu hanya sebatas kebetulan semata, atau author tanpa sadar memikirkan beberapa cerita dari beberapa media yang pernah dilihat atau dibaca. Maklum author juga cukup banyak membaca novel dari beberapa variasi genre.

...***Xiao System: Peramal Yi Hua***...

Yi Hua bersujud di hadapan Raja Li, “Hamba Yi Hua, Peramal Kerajaan, menghadap Yang Mulia.”

Sebagai orang baru di dunia ini, Yi Hua jelas tak mengetahui apa-apa tentang Kerajaan Li. Panduannya ialah ucapan Xiao yang ada di telinganya. Akan tetapi, sejak awal Xiao busuk ini bukanlah narator yang baik. Dia hanya menghabiskan seluruh penjelasannya dengan banyak ungkapan asal.

“Raja ini bernama Li Shen. Dia hanyalah seorang Raja yang penuh dengan keraguan. Dirinya sedikit pun tak memiliki jiwa kepemimpinan, dan sangat ceroboh. Kau dipenjara itu karena dirinya sangat membenci Li Wei, saudarinya sendiri. Li Wei itu adalah pendosa kerajaan. Dia kriminal sama sepertimu, dan dia sudah mati. Yah, itu hanya sedikit informasi tentang Raja dungu ini,” jelas Xiao malas-malasan.

Dasar! Kenapa dia sangat malas sekali untuk menjelaskan? Bukankah itu fungsinya Xiao ada di sini?

"Aku mendengar dirimu, Yi Hua."

“Berdiri.”

Yi Hua yang awalnya masih berbincang dengan Xiao langsung terkejut dengan titah itu. Tanpa sadar ia menegakkan tubuhnya untuk berbicara dengan Raja Li Shen ini. Dan, ini kali pertama ia melihat Raja Li Shen ini saat dia mencuri tatapan sekilas.

Secara rupa, Raja Li Shen ini cukup tampan. Namun wajahnya sangat sombong, dan menyebalkan. Kerajaan Li mungkin akan segera hancur dalam lima tahun mendatang.

Sebenarnya dia tak perlu kemampuan untuk meramal jika berkaitan dengan ini.

Dia hanya terkadang sarkastik untuk mengomentari banyak hal.

“Kau mengatakan jika Putera Mahkota perlu disucikan dari energi buruk?” tanya Li Shen, Raja Li sambil meninggikan dagunya.

“Maafkan kelancangan hamba, tetapi itulah yang hamba lihat, Yang Mulia.”

Sebenarnya aku mengarang saja -_-. Mana aku tahu dia terkena energi buruk atau dia punya penyakit lainnya.

“Kau adalah tahanan, Tuan Yi. Mengapa aku harus mempercayai ucapanmu?” tanya Li Shen sambil tersenyum mengejek.

Jangan lupa jika Peramal berwajah bersih ini jugalah yang menciptakan keributan di Kerajaan Li selama beberapa hari ini. Dan, mungkin akan berlanjut hingga beberapa hari mendatang. Itu semua karena Peramal Yi Hua telah meramalkan sesuatu yang tak seharusnya ia ramal.

Yi Hua membungkukkan tubuhnya, “Hamba mempertaruhkan kepala hamba untuk menyembuhkan Putera Mahkota.”

PLOK PLOK

Yi Hua memutar matanya jengah saat mendengar tepukan tangan dari Xiao. Makhluk Xiao ini masih jadi misteri untuknya.

Apa Xiao ini punya tangan untuk memberinya tepukan?

“Kau harusnya bercermin dan melihat bagaimana wajah HuaHua sekarang?” ejek Xiao sambil tertawa tak jelas.

Sayang sekali Yi Hua harus menyimpan semua kalimat manisnya untuk Xiao sekarang.

Li Shen menegakkan tubuhnya, “Apa imbalan yang kau inginkan?”

Entah mengapa tatapan Li Shen menjadi sedikit aneh.

“Maafkan kelancangan hamba, Yang Mulia. Berikan kerendahan hati Yang Mulia untuk mencabut perintah eksekusi hamba,” jawab Yi Hua tanpa berniat panjang lebar lagi.

SRING

Yi Hua tetap tak bergerak dari tempatnya meski sebuah pedang nyaris mengenai tubuhnya. Pedang itu menancap pada tiang penyangga istana yang ada di belakang Yi Hua. Seperti yang Yi Hua duga, Raja ini sangat sembrono dan tidak berpikiran jernih.

Bisanya dia menggertak. Padahal lemparannya sebenarnya tak begitu akurat.

Yi Hua tak perlu menjadi ahli pedang untuk tahu gerakan Raja Li. Dia sebenarnya bukannya gagal untuk melempar kepala Yi Hua. Hanya saja Raja Li memang tak akurat dalam melempar.

Mau seperti apa niat Raja Li, dia akan tetap salah melempar targetnya. Jika pun terkena, tak akan ada yang menyalahkannya. Itu semua karena Yi Hua adalah tahanan, dan Li Shen adalah seorang Raja. Sungguh hierarki yang sebenarnya, dan paling nyata di antara segalanya.

“Jika kau gagal menyembuhkan Putera Mahkota, maka kau akan dicambuk seratus kali dan dipenggal setelahnya. Kemudian, kepalamu akan digantung di alun-alun Kerajaan Li. Apa kau masih berani mengambil tugas ini?” tantang Li Shen.

Apa aku punya pilihan lain. Mengambil resiko terinjak duri saat mencoba berlari lebih baik daripada membiarkan diri sendiri terlindas kereta di belakang. Itu adalah prinsip aneh yang tercetak di kepala Yi Hua.

“Wah, kau pasti akan terkenal jika kepalamu digantung di alun-alun Kerajaan Li,” komentar Xiao tanpa berniat meringankan perasaan Yi Hua.

Misi keduaku adalah mencari cara untuk membungkam mulut Xiao busuk ini. Kenapa dia hanya cerdas saat mengejek saja.

“Hamba bersedia, Yang Mulia.”

Sejak ia berada di dunia ini, dirinya memang harus selalu berkencan dengan kematian. Ia tak bisa memundurkan tubuh untuk menghindar. Yi Hua harus terus meraih apa saja yang bisa menariknya keluar dari kematian. Bahkan jika itu pun harus berarti dia menarik akar menjulur yang berduri sekalipun.

Yi Hua kemudian di antar oleh seorang pelayan yang berwajah sangat lembut. Pelayan itu banyak berbicara pada Yi Hua untuk memberi informasi tentang keadaan Putera Mahkota.

"Apakah gejalanya cukup parah?" tanya Yi Hua yang sebenarnya bingung untuk apa dirinya bertanya.

Pelayan muda itu, Zi Si menampilkan wajah yang sangat khawatir. Terlihat sekali bahwa pelayan ini adalah orang yang mengurus Putera Mahkota sejak kecil. Sehingga aura seorang ibu terlihat di sana.

"Putera Mahkota tak bisa tidur dengan baik setiap malamnya. Dia berkata jika dirinya tertidur, maka akan ada tangan besar yang menariknya. Jika Putera Mahkota tertidur, itu terjadi seperti yang sudah seharusnya. Ada bekas cengkeraman di kakinya. Hal itu membuat Putera Mahkota sangat ketakutan. Lalu, setelah itu dia jadi sering jatuh sakit."

"Cengkeraman?" tanya Yi Hua yang penasaran. Sepertinya ini memang tak mudah.

Zi Si menganggukkan kepalanya, "Padahal setiap malam saya diminta untuk menjaganya. Namun saya tak melihat adanya keanehan, tetapi Putera Mahkota selalu bangun pagi dengan cengkeraman aneh di tubuhnya."

Yi Hua menggaruk kepalanya saat merasa ada sesuatu yang janggal di sini. Akan tetapi, dia tak mengatakan apa-apa pada Zi Si. Lagipula akan terlalu sempit jika dia langsung mengambil kesimpulan dari semua ini. Apalagi tentang energi buruk di Kerajaan Li.

Bisa jadi anak ini, Si Putera Mahkota adalah seseorang yang sangat sensitif pada hawa buruk. Sehingga dia seperti orang yang selalu didekati oleh hantu dan semacamnya. Yi Hua yakin hal semacam itu pasti lumrah di dunia ini.

"Apa saat kau menemaninya itu kau tidak merasakan sesuatu yang aneh? Seperti dingin di sekitarmu atau apapun?" tanya Yi Hua lagi.

"Apa kau mengira pelayan ini dirasuki oleh hantu? Sehingga dia yang menyakiti Putera Mahkota tanpa sadar," Xiao tiba-tiba muncul di pendengaran Yi Hua.

"Tidak, Tuan Yi. Semuanya baik-baik saja. Apa itu berarti energi buruk dapat menyakiti lewat mimpi?" tanya Zi Si langsung.

Yi Hua menggelengkan kepalanya, "Jika pun bisa dia harusnya ada perantara."

Yi Hua memutar-mutar kantong berisi jimat di tangannya. Ia berhasil mengambilnya dari ruangan pengobatan. Itu semua karena Yi Hua tak bisa membuat jimat. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk menggunakan cara ini. Sebab, dia tak mau mati konyol padahal dia sedang berjuang untuk hidupnya.

Peramal itu berjalan di belakang Zi Si, dan ...

TUK

Karena gerakan tangannya kantung yang ia bawa terjatuh begitu saja. Hal itu membuat Zi Si harus membantu Yi Hua memungut kantung. Saat itulah ia menatap tangan Zi Si yang lembut seperti bulu sapi. Kuku-kukunya rapi dipotong, dan ...

Tak terlihat bahwa tangan seperti kaki merpati ini bisa melakukan cengkeraman hingga separah itu.

Akan tetapi, Yi Hua tak mengatakannya dengan begitu keras. Sebab, masih ada banyak hal yang belum jelas dari masalah ini. Terutama saat berbicara tentang bekas dari 'mimpi' yang bisa muncul sampai ke kenyataan.

Jika pun itu bisa berarti energi buruk yang datang untuk Putera Mahkota sangat besar.

***

Yi Hua memeriksa kaki Putera Mahkota dengan seksama. Itu memang benar seperti yang diucapkan oleh Zi Si. Ada bekas memar yang membentuk tangan di sana. Bahkan ada bagian dari kulit Putera Mahkota yang terluka akibat cengkeraman itu.

Sangat jelas bahwa cengkeraman ini tidak dilakukan oleh Zi Si. Kuku Zi Si terlihat sangat rapi, dan ujung kukunya agak kuning. Itu menandakan bahwa Zi Si telah memotong kukunya agak lama.

Sedangkan memar yang ada di kaki Putera Mahkota terlihat baru. Ini seperti baru terjadi di malam sebelumnya. Bahkan bekas luka di paha kiri Putera Mahkota saja masih baru, masih basah dan belum mengering. Yi Hua jelas harus menyingkirkan Zi Si dari kasus ini.

"Apakah kau yakin bahwa kau tidak membual?" tanya Selir Kehormatan Wen.

Yah, ini belum dijelaskan, tetapi Selir Kehormatan Wen adalah ibu dari Putera Mahkota. Hal itu membuat Yi Hua agak jengkel, terutama saat Selir ini berada di sekitarnya. Itu membuat Yi Hua merasa tak nyaman.

Apalagi Selir Wen sangat sering menyindirnya, padahal Yi Hua tak paham juga alasannya.

"Hamba tak membual, Selir Wen. Walau hamba masih tak bisa menyembuhkannya sekarang, tetapi hamba sudah mulai memahami sesuatu."

Selir Wen melipat tangannya di dada. Wanita ini tak terlihat seperti khawatir dengan puteranya sendiri. Sehingga Yi Hua sangat gemas ingin menendang wanita ini. Hanya saja dia sedang tak mau membuat masalah lagi.

Nanti saja dia menendang wanita ini. Jika dia sudah bebas, dan dia akan menyamar. Kemudian, menendang wanita ini untuk melampiaskan kekesalannya.

"Apa yang kau pahami?"

Yi Hua memperhatikan kuku-kuku Selir Wen yang lentik seperti bulu landak, "Hamba hanya akan menyampaikannya pada Yang Mulia."

Suara decih terdengar dari Selir Wen.

Wanita ini sepertinya perlu diberikan jimat penutup mulut! Sayang sekali aku belum mempelajari bagaimana cara membuat jimatnya.

"Kau hanya ingin dekat dengan Yang Mulia saja, Tuan Yi. Apa kau sadar dirimu siapa?"

Hal itu membuat Yi Hua mengerutkan keningnya bingung. Ia sangat tahu jika Selir Wen merasa cemburu. Akan tetapi, mengapa dia tak cemburu pada tempat yang benar?

Bagaimana bisa dia cemburu pada Yi Hua, yang diketahui orang lain sebagai seorang pria?

Pasti ada sesuatu yang terjadi sebelum Yi Hua mendapatkan perintah untuk dieksekusi. Namun ia tak punya waktu untuk memikirkannya terlebih dahulu. Sangat membuang-buang waktu, padahal dia harus bergerak cepat.

Waktunya tak begitu banyak.

"Hamba tahu siapa hamba. Oleh karena itu, hamba menjalankan tugas, Selir Wen," jelas Yi Hua sambil menundukkan kepalanya.

Sedikit informasi, Raja Li belum memiliki Permaisuri Kehormatan-nya. Entah mengapa Raja Li belum memilihnya, padahal seharusnya Li Shen sudah memilihnya sejak dahulu. Namun banyak yang mengatakan bahwa Selir Wen adalah kandidat terbaik di antara selir lainnya.

"Kau pasti mengabaikan tugasmu hanya karena kau ingin menyingkirkan Pangeran, Tuan Yi. Jangan kira aku tak tahu jika kau ..."

"Selir Wen."

Suara tegas itu terdengar dari arah pintu. Di sana ada Raja Li yang sedang berjalan masuk ke ruangan Pangeran. Hal itu membuat Yi Hua bersujud di depan Raja Li. Begitu juga dengan Zi Si yang juga berada di sana. Sedangkan Selir Wen memberikan penghormatan biasa.

"Maafkan atas keributan sebelumnya, Yang Mulia. Hamba hanya menghawatirkan Pangeran," jelas Selir Wen yang pasti sudah merangkai maksud agar semua kesalahan jatuh pada Yi Hua.

Namun Raja Li lebih menatap lekat pada Yi Hua yang berlutut, "Dia sudah melakukan tugasnya."

Mengapa tiba-tiba Raja Li ini membelaku?

"Aku lupa menjelaskan padamu sesuatu. Yi Hua itu sebenarnya menyukai Raja Li."

Yi Hua tercekat ketika mendengar ucapan dari Xiao. Bagaimana pun tak ada yang salah dengan menyukai. Akan tetapi, Yi Hua dan Raja Li adalah dua jenis spesies dengan ekosistem yang berbeda. Terutama saat Yi Hua sedang menjadi seorang 'pria'.

Pantas saja Selir Wen merasa cemburu. Mungkin dia berpikir bahwa Raja Li menyukai Yi Hua kembali. Padahal Yi Hua yang 'ini' mana tahu apa-apa!

Dia bukannya tertarik dengan Raja Li, dia malah merasa sangat jengkel sampai ke ubun-ubun. Kelebihan Raja Li Shen ini hanyalah karena dia adalah seorang raja. Itu bagi Yi Hua.

Sebab, meski wajahnya tampan, jika kelakuannya menyebalkan, Yi Hua pasti akan melemparkan jimat sakit perut untuk Raja Li.

"Namun Raja Li tidak menyukainya kembali. Mungkin itu salah satu alasan mengapa kau harus segera dieksekusi. Dia membencimu saat kau mengungkapkan perasaanmu beberapa minggu yang lalu. Kau tahu saja, bukan?" jelas Xiao lagi.

Aku juga membencinya! Sehingga itu tak aneh. Yi Hua pasti salah mata ketika menyukainya.

"Ingatlah bahwa kau terikat akan hukuman di sini, Tuan Yi. Kau seharusnya melakukannya sesuai yang aku perintahkan. Jika gagal, kau tahu akibatnya."

Yi Hua masih menekan dahinya di lantai, "Hamba memahaminya, Yang Mulia."

Lagipula Yi Hua mulai bisa menyusun semuanya di kepalanya. Hanya saja dia belum bisa mengucapkan semuanya dengan pasti. Sebab, itu hanya pemeriksaan kecil yang ia lihat.

Dia belum memastikan apakah benar-benar ada kaitan antara aktivitas iblis dengan sakit yang diderita oleh Pangeran. Namun jauh dari segalanya, Yi Hua ini ingin membuat orang-orang ini merasa menyesal karena memandangnya begitu rendah. Sepertinya sifat sombong Yi Hua telah merasuk ke dalam dirinya sendiri.

Hanya saja dia tahu bahwa Yi Hua mungkin sudah cukup menderita selama ini.

***

Selamat membaca 😉

Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar author tambah semangat lagi.

Bagaimana dengan kasus kali ini? Apakah ada yang memiliki dugaan?

Baru awal-awal cerita saja sudah ada kasus-kasusan di dalamnya. Yah, author tak bisa membuat cerita jika tak banyak cerita sampingannya. Seperti biasa, kalian akan tahu jawabannya jika kita bertemu di chapter selanjutnya.

Mari bertemu di sana!

Adios~

***

Terpopuler

Comments

Kirin

Kirin

Mangat!

2022-01-20

0

Dian Ode

Dian Ode

banyak misymteri, tapi tetap penasaran. lanjuuut

2021-11-12

1

D n D

D n D

Penuh misteri, perlu dicatat agar ingat segala clue nya

2021-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Yi Hua Memanjat Tembok Kematian
3 Bayaran Kepala untuk Kepala
4 Serangan dari Mimpi dan Bekas Tangan
5 Jimat untuk Menangkap Tikus
6 Berbicara tentang Penculik, "Dia di sini!"
7 Yi Hua yang Mengalahkan Titah Raja
8 Cerita tentang Cangkang Manusia
9 Perak Berdenting Di Antara Angin
10 Kepingan Ingatan
11 Kakak Beradik Liu
12 Satu Orang yang Tahu
13 Memasuki Gunung Hua
14 Menyelidiki Kasus Pertama
15 Peraturan di dalam Istana Hua Yifeng
16 Yang Dipertaruhkan
17 Etika Melempar Dadu
18 Istana Awan Milik Hua Yifeng
19 Cara Membuka Pintu
20 Pejabat Tinggi yang Hilang
21 Pedang yang Menakutkan
22 Kilat Kekuatan yang Mengejutkan
23 Esensi Kecantikan 1: Pengadilan Tinggi Digelar
24 Esensi Kecantikan 2: Kecantikan Tersohor
25 Esensi Kecantikan 3: Pengantin Wanita Palsu
26 Esensi Kecantikan 4: Cerita dari An
27 Esensi Kecantikan 5: Sebelum Menuju Pengantin Pria Palsu
28 Esensi Kecantikan 6: Nyanyian di Hari Pernikahan
29 Esensi Kecantikan 7: Tengkorak Di Ujung Jurang
30 Esensi Kecantikan 8: Orang yang Ditunggu
31 Esensi Kecantikan 9: Rasa Panik
32 Esensi Kecantikan 10: "Kau Membunuhnya Berkali-kali."
33 Esensi Kecantikan 11: Syair Terlarang Zhang Yuwen
34 Esensi Kecantikan 12: Dia Sudah Pergi
35 Kembali ke Pusat Kota Kerajaan Li
36 Tamu yang Datang
37 Definisi Makanan Bergizi
38 Malam Mungkin Tak Begitu Tenang
39 Petaka Lembah Debu
40 Janji 1: Sesuatu Di Antara Gumpalan Debu
41 Janji 2: Wajah-Wajah Kosong
42 Janji 3: Pengendali Hewan Beracun
43 Janji 4: Membunuh untuk Menyelamatkan
44 Janji 5: Tipuan
45 Janji 6: Hanya Berbeda Takdir
46 Janji 7: Anggaplah Semuanya adalah Takdir
47 Janji 8: Tidak atau Mungkin Belum Ditepati
48 Ramalan Yi Hua
49 Tugas
50 Raja Li Shen yang Pembenci
51 Janji Darah Iblis Kehancuran
52 Ikatan 1: Mata Dingin Rong Mingyu
53 Ikatan 2: Perintah untuk Dibunuh
54 Ikatan 3: Yang Telah Pergi
55 Ikatan 4: Pertarungan Yi Hua
56 Ikatan 5: Suatu Pertemuan
57 Ikatan 6: Yang Berubah dan Terhenti
58 Ikatan 7: Awal dari Ide Buruk
59 Tentang Yi Hua
60 Pikiran Manusia agak Rumit
61 Pangeran Kecil Kerajaan Li
62 Menyusuri Sungai, Melintas Teratai
63 Sebuah Lagu
64 Mempergunakan Teman dengan Baik
65 Seorang Penari 1: Datang ke Kota Zhu
66 Seorang Penari 2: Belum Ada Titik Terang
67 Seorang Penari 3: Pencipta Keramaian
68 Seorang Penari 4: Bertemu Lagi
69 Seorang Penari 5: Menyelidiki Wei Fei
70 Seorang Penari 6: Bunga
71 Seorang Penari 7: Cerita dari Penari Menyedihkan
72 Seorang Penari 8: Menciptakan Monster
73 Seorang Penari 9: Kepakan Sayap Hitam
74 Seorang Penari 10: Penari yang Ingin Berbahagia
75 Seorang Penari 11: Pertunjukan Berakhir
76 Setiap Rumor tentang Li Wei
77 Tawa Mengejek
78 Pertemuan Ketiga
79 Daerah Kekuasaan
80 Orang yang Kurang Beruntung
81 Nona Muda Ming Menghilang
82 Desa Yi dan Perayaan Qixi
83 Kekeringan di Desa Yi
84 Api Phoenix 1: Pohon yang Layu
85 Api Phoenix 2: Tentang Pertemuan
86 Api Phoenix 3: Anak Phoenix
87 Api Phoenix 4: Dewa Penjaga Desa Yi
88 Api Phoenix 5: Rencana Yi Hua
89 Api Phoenix 6: Mempercayai dan Dipercayai
90 Api Phoenix 7: Masalah demi Masalah
91 Tak Perlu Mencintai Siapapun
92 Masuk dalam Masalah Baru
93 Seorang Pemandu
94 Selembar Kain 1: Kembali ke Lembah Debu
95 Selembar Kain 2: Serangan Shen Qibo
96 Selembar Kain 3: Membuka Jalan
97 Selembar Kain 4: Situasi Pelik Lainnya
98 Selembar Kain 5: Di Bawah Tanah
99 Selembar Kain 6: Kenyataan yang Tertulis di Dinding
100 Selembar Kain 7: Lagi-Lagi Pertarungan
101 Selembar Kain 8: Aku Akan Mengembalikannya
102 Selembar Kain 9: "Akhirnya, Aku Bisa Mengembalikannya"
103 Sebuah Luka
104 Yang Sudah Berlalu
105 Pemilik Pedang Hitam
106 Kenyataan tentang Kematian Yi Hua
107 Hanya Mengulang Sejarah yang Sama
108 Misi Pertama Usai
109 Bagian-Bagian yang Hilang
110 Hari yang Biasa
111 Pulang
112 Cerita Perayaan 1: Anak yang Diberkahi
113 Cerita Perayaan 2: Penyerangan di Perayaan
114 Cerita Perayaan 3: Situasi Dadakan
115 Cerita Perayaan 4: Ini Benar-Benar Perayaan
116 Makam Keluarga Wei
117 Mengatasi Malam Panjang
118 Perjalanan Baru
119 Seorang Wei 1: Memasuki Makam
120 Seorang Wei 2: Jebakan dalam Makam
121 Seorang Wei 3: Jalan Masuk Lain
122 Seorang Wei 4: Serangan Hantu Air
123 Seorang Wei 5: Berbicara yang Dulu dan Sekarang
124 Seorang Wei 6: Wei Wuxie dan Zhang Yuwen
125 Puteri Li Wei 1: Pelatihan Awan
126 Putri Li Wei 2: Tantangan
127 Putri Li Wei 3: Melanggar Jam Malam
128 Putri Li Wei 4: Janji dan Ketidakhadiran
129 Putri Li Wei 5: Perburuan Malam Dimulai
130 Putri Li Wei 6: Kertas Jimat Kegagalan
131 Putri Li Wei 7: Mendapatkan Buruan
132 Putri Li Wei 8: Terpisah
133 Putri Li Wei 9: Situasi Sulit
134 Putri Li Wei 10: Rahasia Labirin
135 Putri Wei 11: Bahaya yang Datang
136 Putri Li Wei 12: Mencari Cara
137 Putri Li Wei 13: Longsoran Batu
138 Putri Li Wei 14: Menghancurkan Pedang Terkutuk
139 Putri Li Wei 15: Dikeluarkan
140 Putri Li Wei 16: Selamat Tinggal
141 Putri Hitam 1: Menyusup Pelatihan Awan
142 Putri Hitam 2: Pohon Iblis
143 Putri Hitam 3: Sebab dari Semuanya
144 Putri Hitam 4: Diskusi
145 Putri Hitam 5: Kematian Selir Mo Jiao
146 Putri Hitam 6: Berita Kurang Baik
147 Putri Hitam 7: Bersembunyi
148 Putri Hitam 8: Perselisihan dari Pejabat Kerajaan
149 Putri Hitam 9: Putri yang Diteror
150 Putri Hitam 10: Pembagian Tugas
151 Putri Hitam 11: Jejak Kehancuran
152 Putri Hitam 12: Kemunduran
153 Putri Hitam 13: Pengkhianatan
154 Putri Hitam 14: Awal dari Lima Bencana Kerajaan Li
155 Putri Li Wei 15: Strategi dan Jebakan
156 Putri Li Wei 16: Menyerahkan Diri
157 Putri Li Wei 17: Kutukan Kematian
158 Putri Li Wei 18: Dari Segala Akibat
159 Putri Li Wei 19: Lingkaran Mawar Tercipta
160 Putri Li Wei 20: Kematian Jiang Ning
161 Putri Li Wei 21: Pembantaian
162 Putri Li Wei 22: Janji
163 Putri Li Wei 23: Hasutan
164 Putri Li Wei 24: Tirai Berdarah
165 Putri Li Wei 25: Tuduhan
166 Putri Li Wei 26: Semua yang Li Wei Tanggung
167 Putri Li Wei 27: Akhir Hidup Putri Hitam
168 Putri Li Wei 28: Benang Merah
169 Hanya Sebuah Kenangan
170 Alasan Hua Yifeng
171 Bagian dalam Peti
172 Pertarungan dengan Zhang Yuwen
173 Hilangnya Liu Xingsheng
174 Keadaan Liu Xingsheng
175 Membentuk Rekan Pelarian
176 Berhasil Keluar dari Pusat Kota
177 Bertemu Jenderal Hantu
178 Pertarungan di Lembah Debu
179 Musuh yang Tak Diketahui
180 Kejaran Badai Debu
181 Penyusup Di Sekitar Mereka
182 Masa Lalu Liu Xingsheng
183 Pelelangan Kerajaan Phoenix
184 Kerikil dan Batu Di Perjalanan, Sebuah Masalah
185 Sebuah Bunga 1: Kejadian Di Penginapan
186 Sebuah Bunga 2: Terkepung dan Bertarung
187 Sebuah Bunga 3: Menebus Kebebasan
188 Sebuah Bunga 4: Baik dan Jahat
189 Sebuah Bunga 5: Tim Tarung Bebas
190 Sebuah Bunga 6: Keluarga Liu
191 Sebuah Bunga 7: Hari Sebelum Pertandingan
192 Sebuah Bunga 8: Dimulainya Pertandingan
193 Sebuah Bunga 9: Kekacauan Demi Kekacauan
194 Sebuah Bunga 10: Selalu Sama
195 Sebuah Bunga 11: Lingkaran Mawar telah Lengkap
196 Sebuah Bunga 12: Bunga yang Terlahir Kembali
197 Semua Masalah
198 Seorang Sahabat
199 Situasi yang Berbeda
200 Yang Berlalu Mengubah yang Akan Datang
201 Jebakan Bao Jiazhen
202 Hitam dan Putih 1: Kisah Masa Lalu
203 Hitam dan Putih 2: Puing Keterkaitan
204 Hitam dan Putih 3: Di Balik Perayaan Dewa
205 Hitam dan Putih 4: Mencari Jalan
206 Hitam dan Putih 5: Musuh dan Sahabat
207 Hitam dan Putih 6: Kejadian yang Sama
208 Hitam dan Putih 7: Selesai?
209 Perdana Menteri Baru
210 Perdana Menteri Baru 2
211 Bencana yang Paling Besar
212 Masuk ke Gunung Hua
213 Sesuatu yang Datang
214 Kerusuhan Baru
215 Setiap Langkah
216 Yang Terjadi Kembali
217 Mulai Muncul
218 Langkah Menuju Bencana Selanjutnya
219 Pengkhianat
220 Yang Melihat Masa Depan
221 Pertarungan Akhir 1: Melumpuhkan Semua Pengkhianat
222 Pertarungan Akhir 2: Yang Dipilih
223 Pertarungan Akhir 3: Cahaya Tungku Iblis
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Prolog
2
Yi Hua Memanjat Tembok Kematian
3
Bayaran Kepala untuk Kepala
4
Serangan dari Mimpi dan Bekas Tangan
5
Jimat untuk Menangkap Tikus
6
Berbicara tentang Penculik, "Dia di sini!"
7
Yi Hua yang Mengalahkan Titah Raja
8
Cerita tentang Cangkang Manusia
9
Perak Berdenting Di Antara Angin
10
Kepingan Ingatan
11
Kakak Beradik Liu
12
Satu Orang yang Tahu
13
Memasuki Gunung Hua
14
Menyelidiki Kasus Pertama
15
Peraturan di dalam Istana Hua Yifeng
16
Yang Dipertaruhkan
17
Etika Melempar Dadu
18
Istana Awan Milik Hua Yifeng
19
Cara Membuka Pintu
20
Pejabat Tinggi yang Hilang
21
Pedang yang Menakutkan
22
Kilat Kekuatan yang Mengejutkan
23
Esensi Kecantikan 1: Pengadilan Tinggi Digelar
24
Esensi Kecantikan 2: Kecantikan Tersohor
25
Esensi Kecantikan 3: Pengantin Wanita Palsu
26
Esensi Kecantikan 4: Cerita dari An
27
Esensi Kecantikan 5: Sebelum Menuju Pengantin Pria Palsu
28
Esensi Kecantikan 6: Nyanyian di Hari Pernikahan
29
Esensi Kecantikan 7: Tengkorak Di Ujung Jurang
30
Esensi Kecantikan 8: Orang yang Ditunggu
31
Esensi Kecantikan 9: Rasa Panik
32
Esensi Kecantikan 10: "Kau Membunuhnya Berkali-kali."
33
Esensi Kecantikan 11: Syair Terlarang Zhang Yuwen
34
Esensi Kecantikan 12: Dia Sudah Pergi
35
Kembali ke Pusat Kota Kerajaan Li
36
Tamu yang Datang
37
Definisi Makanan Bergizi
38
Malam Mungkin Tak Begitu Tenang
39
Petaka Lembah Debu
40
Janji 1: Sesuatu Di Antara Gumpalan Debu
41
Janji 2: Wajah-Wajah Kosong
42
Janji 3: Pengendali Hewan Beracun
43
Janji 4: Membunuh untuk Menyelamatkan
44
Janji 5: Tipuan
45
Janji 6: Hanya Berbeda Takdir
46
Janji 7: Anggaplah Semuanya adalah Takdir
47
Janji 8: Tidak atau Mungkin Belum Ditepati
48
Ramalan Yi Hua
49
Tugas
50
Raja Li Shen yang Pembenci
51
Janji Darah Iblis Kehancuran
52
Ikatan 1: Mata Dingin Rong Mingyu
53
Ikatan 2: Perintah untuk Dibunuh
54
Ikatan 3: Yang Telah Pergi
55
Ikatan 4: Pertarungan Yi Hua
56
Ikatan 5: Suatu Pertemuan
57
Ikatan 6: Yang Berubah dan Terhenti
58
Ikatan 7: Awal dari Ide Buruk
59
Tentang Yi Hua
60
Pikiran Manusia agak Rumit
61
Pangeran Kecil Kerajaan Li
62
Menyusuri Sungai, Melintas Teratai
63
Sebuah Lagu
64
Mempergunakan Teman dengan Baik
65
Seorang Penari 1: Datang ke Kota Zhu
66
Seorang Penari 2: Belum Ada Titik Terang
67
Seorang Penari 3: Pencipta Keramaian
68
Seorang Penari 4: Bertemu Lagi
69
Seorang Penari 5: Menyelidiki Wei Fei
70
Seorang Penari 6: Bunga
71
Seorang Penari 7: Cerita dari Penari Menyedihkan
72
Seorang Penari 8: Menciptakan Monster
73
Seorang Penari 9: Kepakan Sayap Hitam
74
Seorang Penari 10: Penari yang Ingin Berbahagia
75
Seorang Penari 11: Pertunjukan Berakhir
76
Setiap Rumor tentang Li Wei
77
Tawa Mengejek
78
Pertemuan Ketiga
79
Daerah Kekuasaan
80
Orang yang Kurang Beruntung
81
Nona Muda Ming Menghilang
82
Desa Yi dan Perayaan Qixi
83
Kekeringan di Desa Yi
84
Api Phoenix 1: Pohon yang Layu
85
Api Phoenix 2: Tentang Pertemuan
86
Api Phoenix 3: Anak Phoenix
87
Api Phoenix 4: Dewa Penjaga Desa Yi
88
Api Phoenix 5: Rencana Yi Hua
89
Api Phoenix 6: Mempercayai dan Dipercayai
90
Api Phoenix 7: Masalah demi Masalah
91
Tak Perlu Mencintai Siapapun
92
Masuk dalam Masalah Baru
93
Seorang Pemandu
94
Selembar Kain 1: Kembali ke Lembah Debu
95
Selembar Kain 2: Serangan Shen Qibo
96
Selembar Kain 3: Membuka Jalan
97
Selembar Kain 4: Situasi Pelik Lainnya
98
Selembar Kain 5: Di Bawah Tanah
99
Selembar Kain 6: Kenyataan yang Tertulis di Dinding
100
Selembar Kain 7: Lagi-Lagi Pertarungan
101
Selembar Kain 8: Aku Akan Mengembalikannya
102
Selembar Kain 9: "Akhirnya, Aku Bisa Mengembalikannya"
103
Sebuah Luka
104
Yang Sudah Berlalu
105
Pemilik Pedang Hitam
106
Kenyataan tentang Kematian Yi Hua
107
Hanya Mengulang Sejarah yang Sama
108
Misi Pertama Usai
109
Bagian-Bagian yang Hilang
110
Hari yang Biasa
111
Pulang
112
Cerita Perayaan 1: Anak yang Diberkahi
113
Cerita Perayaan 2: Penyerangan di Perayaan
114
Cerita Perayaan 3: Situasi Dadakan
115
Cerita Perayaan 4: Ini Benar-Benar Perayaan
116
Makam Keluarga Wei
117
Mengatasi Malam Panjang
118
Perjalanan Baru
119
Seorang Wei 1: Memasuki Makam
120
Seorang Wei 2: Jebakan dalam Makam
121
Seorang Wei 3: Jalan Masuk Lain
122
Seorang Wei 4: Serangan Hantu Air
123
Seorang Wei 5: Berbicara yang Dulu dan Sekarang
124
Seorang Wei 6: Wei Wuxie dan Zhang Yuwen
125
Puteri Li Wei 1: Pelatihan Awan
126
Putri Li Wei 2: Tantangan
127
Putri Li Wei 3: Melanggar Jam Malam
128
Putri Li Wei 4: Janji dan Ketidakhadiran
129
Putri Li Wei 5: Perburuan Malam Dimulai
130
Putri Li Wei 6: Kertas Jimat Kegagalan
131
Putri Li Wei 7: Mendapatkan Buruan
132
Putri Li Wei 8: Terpisah
133
Putri Li Wei 9: Situasi Sulit
134
Putri Li Wei 10: Rahasia Labirin
135
Putri Wei 11: Bahaya yang Datang
136
Putri Li Wei 12: Mencari Cara
137
Putri Li Wei 13: Longsoran Batu
138
Putri Li Wei 14: Menghancurkan Pedang Terkutuk
139
Putri Li Wei 15: Dikeluarkan
140
Putri Li Wei 16: Selamat Tinggal
141
Putri Hitam 1: Menyusup Pelatihan Awan
142
Putri Hitam 2: Pohon Iblis
143
Putri Hitam 3: Sebab dari Semuanya
144
Putri Hitam 4: Diskusi
145
Putri Hitam 5: Kematian Selir Mo Jiao
146
Putri Hitam 6: Berita Kurang Baik
147
Putri Hitam 7: Bersembunyi
148
Putri Hitam 8: Perselisihan dari Pejabat Kerajaan
149
Putri Hitam 9: Putri yang Diteror
150
Putri Hitam 10: Pembagian Tugas
151
Putri Hitam 11: Jejak Kehancuran
152
Putri Hitam 12: Kemunduran
153
Putri Hitam 13: Pengkhianatan
154
Putri Hitam 14: Awal dari Lima Bencana Kerajaan Li
155
Putri Li Wei 15: Strategi dan Jebakan
156
Putri Li Wei 16: Menyerahkan Diri
157
Putri Li Wei 17: Kutukan Kematian
158
Putri Li Wei 18: Dari Segala Akibat
159
Putri Li Wei 19: Lingkaran Mawar Tercipta
160
Putri Li Wei 20: Kematian Jiang Ning
161
Putri Li Wei 21: Pembantaian
162
Putri Li Wei 22: Janji
163
Putri Li Wei 23: Hasutan
164
Putri Li Wei 24: Tirai Berdarah
165
Putri Li Wei 25: Tuduhan
166
Putri Li Wei 26: Semua yang Li Wei Tanggung
167
Putri Li Wei 27: Akhir Hidup Putri Hitam
168
Putri Li Wei 28: Benang Merah
169
Hanya Sebuah Kenangan
170
Alasan Hua Yifeng
171
Bagian dalam Peti
172
Pertarungan dengan Zhang Yuwen
173
Hilangnya Liu Xingsheng
174
Keadaan Liu Xingsheng
175
Membentuk Rekan Pelarian
176
Berhasil Keluar dari Pusat Kota
177
Bertemu Jenderal Hantu
178
Pertarungan di Lembah Debu
179
Musuh yang Tak Diketahui
180
Kejaran Badai Debu
181
Penyusup Di Sekitar Mereka
182
Masa Lalu Liu Xingsheng
183
Pelelangan Kerajaan Phoenix
184
Kerikil dan Batu Di Perjalanan, Sebuah Masalah
185
Sebuah Bunga 1: Kejadian Di Penginapan
186
Sebuah Bunga 2: Terkepung dan Bertarung
187
Sebuah Bunga 3: Menebus Kebebasan
188
Sebuah Bunga 4: Baik dan Jahat
189
Sebuah Bunga 5: Tim Tarung Bebas
190
Sebuah Bunga 6: Keluarga Liu
191
Sebuah Bunga 7: Hari Sebelum Pertandingan
192
Sebuah Bunga 8: Dimulainya Pertandingan
193
Sebuah Bunga 9: Kekacauan Demi Kekacauan
194
Sebuah Bunga 10: Selalu Sama
195
Sebuah Bunga 11: Lingkaran Mawar telah Lengkap
196
Sebuah Bunga 12: Bunga yang Terlahir Kembali
197
Semua Masalah
198
Seorang Sahabat
199
Situasi yang Berbeda
200
Yang Berlalu Mengubah yang Akan Datang
201
Jebakan Bao Jiazhen
202
Hitam dan Putih 1: Kisah Masa Lalu
203
Hitam dan Putih 2: Puing Keterkaitan
204
Hitam dan Putih 3: Di Balik Perayaan Dewa
205
Hitam dan Putih 4: Mencari Jalan
206
Hitam dan Putih 5: Musuh dan Sahabat
207
Hitam dan Putih 6: Kejadian yang Sama
208
Hitam dan Putih 7: Selesai?
209
Perdana Menteri Baru
210
Perdana Menteri Baru 2
211
Bencana yang Paling Besar
212
Masuk ke Gunung Hua
213
Sesuatu yang Datang
214
Kerusuhan Baru
215
Setiap Langkah
216
Yang Terjadi Kembali
217
Mulai Muncul
218
Langkah Menuju Bencana Selanjutnya
219
Pengkhianat
220
Yang Melihat Masa Depan
221
Pertarungan Akhir 1: Melumpuhkan Semua Pengkhianat
222
Pertarungan Akhir 2: Yang Dipilih
223
Pertarungan Akhir 3: Cahaya Tungku Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!