Jimat untuk Menangkap Tikus

Yi Hua melempar-lempar batu yang ada di tangannya untuk meredakan kebosanan. Kini dirinya tengah berada di halaman istana milik Putera Mahkota. Dengan omong kosongnya tentang membersihkan energi, dirinya terjebak dalam ketidaktahuan.

Ia hanya menebarkan beberapa kertas jimat yang aneh di sekitar kediaman Putera Mahkota. Yi Hua mengambilnya di dalam kotak penyimpanan jimat di ruang pengobatan. Akan tetapi, karena dia malas membaca, dia tak tahu fungsi dari kertas jimat itu.

Saat dia memasangnya, dia baru sadar bahwa jimat itu tertulis jimat penangkal tikus. Ia berniat kembali ke ruangan itu lagi untuk mengambil jimat lainnya, tetapi ternyata ruangan itu tak kosong lagi. Malu lah dirinya jika dia ketahuan salah mengambil jimat. Apalagi namanya sudah sangat terkenal seperti nama sapi di peredarannya.

Akibat tak punya pilihan lain, Yi Hua memasang jimat penangkal tikus itu di sekeliling kediaman Putera Mahkota. Namun dia melakukan tipu daya lagi untuk menyelamatkan wajahnya. Ia meminta para pelayan untuk mencegah siapa saja yang mengganggu upacara pembersihannya. Sehingga tak ada yang tahu bahwa Yi Hua bukannya membasmi energi jahat, tetapi malah membasmi tikus.

Yi Hua ini benar-benar peramal palsu. Bahkan tak ada sedikit pun di sekitarnya yang merupakan senjata spiritual. Jadi, selama ini Yi Hua hanya menebar omong kosong tanpa ada pembuktian. Bagaimana dia bisa masuk ke dalam jajaran Peramal Kerajaan?

Lalu, ...

Ini sedikit menyebalkan, tetapi realistis. Bagaimana caranya dia bisa mengatasi sesuatu yang besar seperti ini tanpa memiliki kemampuan apa-apa?

Ia bahkan tak punya penglihatan cenayang sedikit pun. Jangankan energi buruk, perasaan tak nyaman saja tak ada melintas di sisinya. Dia dalam keadaan yang sangat nyaman sekarang. Bahkan dia nyaris tertidur sambil memeluk batang pohon. Jika saja dia diberi selimut, maka Yi Hua akan terlelap sampai esok hari. Atau, bahkan jika seekor sapi menyapanya sekarang Yi Hua tak akan terkejut dengan keajaiban dunia tersebut.

Sebab, kehidupannya jauh lebih ajaib dari sekadar sapi yang bisa bicara. Pada akhirnya, Yi Hua hanya bisa melempar-lempar batu untuk menghilangkan kebosanan. Ia mungkin akan memberikan laporan omong kosong lagi pada Raja Li Shen. Setidaknya ada yang lebih tak berguna lagi daripada Yi Hua.

“Itu karena memang tak ada apa-apa di sini. Kerajaan Li memang banyak dikelilingi oleh energi buruk, tetapi penyakit Putera Mahkota bukanlah karena hal itu,” ucap Xiao memecahkan keheningan. Akhirnya ada setitik suara di antara hening di malam sepi*.

^^^*Fyi, hening di malam sepi di sini tentu saja mengambil dalam salah satu bait dalam puisi Chairil Anwar, Senja di Pelabuhan Kecil. Hal itu seperti menunjukkan keheningan yang jauh lebih dalam dari sepi. Itu adalah semacam persepsi bahwa sepi dan hening itu adalah dua kata yang bermakna berbeda.^^^

Tangan Yi Hua berhenti melempar, “Kenapa tak bilang dari tadi?”

Yi Hua mendudukkan dirinya di halaman istana. Ia tak perduli dengan pakaian serba putihnya, dan menolak memikirkan bagaimana caranya ia mencucinya nanti. Namun ada beberapa hal yang masih membebani otaknya sampai sekarang.

“Mengapa Kerajaan Li dipenuhi oleh energi buruk? Apakah ada yang melakukan seni bela diri iblis di Kerajaan Li?” tanya Yi Hua penasaran.

Sebenarnya ini melenceng dari kasusnya. Sebab, Xiao mengatakan bahwa hal yang dialami oleh Putera Mahkota bukanlah karena energi buruk. Melainkan ada hal 'lain' di dalamnya. Namun Yi Hua cukup penasaran dengan semua keanehan di Kerajaan Li ini.

Bahkan karena meramal tentang hal yang tabu saja Yi Hua akan segera dieksekusi. Dia harus mengantisipasi apa saja yang tabu di Kerajaan Li ini. Atau, dia tak akan pernah bisa bangkit dari yang namanya kesialan.

Pasti karena keberuntunganku di malam oleh sapi.

Xiao berdecak, “Ini semua karena Kerajaan Li memang dikelilingi oleh orang-orang yang seperti itu.”

Ada juga yang seperti itu?

"Apa maksudnya dikelilingi?"

“Ingatlah ini dengan baik. Ini bisa menjadi pelajaran untukmu ketika berada di dalam tubuh Yi Hua. Di Kerajaan Li, ada lima pendosa yang menjadi berita buruk. Mereka adalah orang-orang yang melakukan kesalahan besar hingga Dewa pun membenci mereka."

Yi Hua mengerutkan keningnya, "Apakah itu hanya rumor saja? Bagaimana jika kelima pendosa ini sebenarnya tak pernah ada?"

"Entahlah. Mana aku tahu! Intinya adalah pendosa pertama yang akan aku jelaskan. Itu karena dia berhubungan dengan dirimu. Yang pertama ialah yang kau ramalkan, Puteri Hitam Kerajaan Li, Li Wei,” jelas Xiao panjang lebar, tetapi dengan nada malas yang khas.

“Apa yang membuatnya menjadi Puteri Hitam?”

“Li Wei melakukan kesalahan dan membawa malapetaka untuk Kerajaan Li. Setelah dia, menggorok lehernya sendiri, Kerajaan Li terbebas dari malapetaka itu. Seharusnya kau dieksekusi lebih cepat karena meramalkan tentang Li Wei, tetapi entah mengapa kau tiba-tiba diberi waktu.”

Ada angin apa sampai Yi Hua ini meramalkan sesuatu yang bisa menjadi pedang kematiannya sendiri? Lebih bodoh dari segalanya ialah mengapa Yi Hua menyampaikannya ke publik?

Bukankah itu seperti mencari sebab kematian sendiri? Apa mungkin hanya karena Yi Hua ingin mencari muka?

Bisa jadi Yi Hua ingin mencari muka, tetapi dia pasti tak bodoh dan takut akan kematian. Dia tak akan mengambil resiko besar seperti ini hanya untuk dipuji. Lagipula, jika Yi Hua adalah orang Kerajaan Li, maka dia pasti sudah tahu bahwa Puteri Hitam ini adalah tabu.

Yi Hua meremas rambutnya karena mencerna informasi itu. Sampai sekarang ia masih tak bisa memahami tentang Yi Hua ini. Sungguh orang yang dari luar terlihat sangat sederhana, tetapi saat menjadi dirinya akan lebih sulit dari sekadar menghinanya. Nyatanya semuanya tak berjalan mudah.

“Yang lainnya aku malas menjelaskan. Sebab, ini mungkin tak ada hubungannya dengan dirimu. Lagipula aku yakin otak sempit milikmu tak akan sanggup menampungnya. Namun aku akan menjelaskan padamu tentang pendosa yang paling ditakuti di seluruh wilayah daratan manusia dan daratan iblis. Dia adalah seorang yang memiliki kuasa pohon iblis. Pohon iblis ini bisa mencemari hati manusia, tetapi fungsinya sama seperti dirimu. Dia bisa membentuk inti iblis lebih cepat. Sosok ini seharusnya orang terakhir yang ingin kau singgung. Yah, jika kau memang mau mati cepat, silakan.”

Yi Hua mendadak merasa sedikit penasaran tentang pendosa besar yang satu ini.

"Siapa dia?"

"Hua Yifeng. Dia adalah pemilik Kerajaan Iblis di Gunung Hua. Tak ada yang tahu banyak tentangnya. Banyak yang mengatakan bahwa dia 'ada' begitu saja. Namun itu pasti tak mungkin, bukan?" jelas Xiao dengan sedikit semangat. Sepertinya Xiao sangat senang ketika menjelaskan tentang Hua Yifeng ini.

"Apakah nama 'Hua' itu muncul karena dia adalah pemilik Kerajaan Iblis di gunung Hua?" tebak Yi Hua langsung.

“TENG. Benar!" tanggap Xiao semangat seolah dia adalah penggemar berat dari Hua Yifeng.

Yi Hua mengangkat tangannya, “Lalu, mengapa dia disebut pendosa?"

"Dia disebut pendosa karena telah membunuh hampir seluruh keluarga Kerajaan Li."

DEG

Hey ini bukan masalah kecil lagi! Pantas saja dia adalah sosok yang sangat ditakuti. Seorang keluarga kerajaan adalah sosok yang sangat dihormati. Bahkan Raja-nya saja mungkin dipuja nyaris seperti seorang Dewa. Sehingga pantas saja Hua Yifeng ini dibenci oleh para Dewa.

"Jadi, keluarga Kerajaan yang sekarang bukanlah turunan dari keluarga yang terdahulu?"

"Tidak. Itu masih turunan yang sama dengan Puteri Hitam itu. Apakah kau tidak mendengar kata 'hampir' ini? Masih ada yang tersisa."

"Jangan katakan jika itu adalah Raja Li, Li Shen?

Xiao menepuk tangannya sendiri karena Yi Hua menjawab dengan benar.

"Benar. Hanya Li Shen sendirian yang tersisa. Entah mengapa Hua Yifeng menyisakan Li Shen sendirian. Tak ada yang tahu dan mengerti sampai sekarang. Namun pria iblis ini paling ditakuti. Tak ada yang berani mengganggunya, bahkan para iblis lainnya sekali pun. Makanya tak ada yang berani untuk merebut pohon iblis dari tangan Hua Yifeng."

"Bagaimana jika Hua Yifeng mati?”

Jika pohon itu sama seperti tungku di dalam dirinya, maka ada kemungkinan kekuatan di sana bisa meluap. Hua Yifeng mungkin mengambil banyak kekuatan dari pohon itu dan mengendalikannya. Akan tetapi, jika Hua Yifeng, 'seandainya' tak bisa mengendalikannya lagi ... Apakah ...

“Setiap sesuatu yang jahat pasti berakibat buruk. Jika Hua Yifeng mati, pohon iblis akan memakan pemiliknya sendiri. Hua Yifeng akan mengalami kesakitan berkepanjangan hingga dirinya tak akan bisa terlahir kembali. Itulah resiko karena mengendalikan sesuatu yang buruk.”

“Lalu, apa maksudmu dengan energi buruk yang tak berada di sini? Bukankah ada kemungkinan jika Hua Yifeng ingin melenyapkan keluarga Kerajaan Li lagi? Seperti membunuh Putera Mahkotanya. Apalagi energi buruk itu bahkan bisa menembus kenyataan, padahal diserangnya lewat mimpi. Hanya iblis dengan kekuatan besar yang bisa melakukannya."

“Sepertinya otakmu itu belum berfungsi dengan baik! Itu karena memang bukan diserang lewat mimpi," jelas Xiao dengan malas.

Mengapa dia harus berpartner dengan orang yang selalu berpikir buruk seperti ini?

"Kau harusnya bisa memberiku tugas yang lebih baik. Saat aku di ambang antara kematian dan kehidupan, seharusnya kau memberiku pilihan hidup yang baik. Seperti terlahir kembali menjadi seorang puteri atau apalah."

Xiao menguap, "Bagaimana jika kau menjadi sapi saja? Setidaknya kau bisa berkeliaran kemana-mana dan terkenal."

"Omong kosong apa yang kau bicarakan?" tanya Yi Hua jengkel. Mengapa sistem busuk ini selalu menyebut sapi dimana-mana?

Mendadak Yi Hua terpikir sesuatu yang cukup aneh. Walau ia belum bisa menyimpulkannya dengan baik.

"Apa memang ada orang lain yang memiliki nasib terlahir kembali seperti diriku?" tanya Yi Hua penasaran.

"Tentu saja ada."

Huh? Apakah ini serius?

"Aku pernah mendengar tentang seorang pembaca yang masuk ke dalam sebuah novel hanya karena menyebutnya 'sampah'. Lalu, dia harus menjalani sebuah peran yang sebenarnya tak ingin dia lakukan. Aku hanya mendengarnya begitu, walau aku tak tahu apakah itu benar atau tidak."

Ada juga yang seperti itu? Sungguh dunia yang rupa-rupa warnanya.

"Apa jika aku menyebut Xiao System ini adalah sampah, maka kau bisa mengantarku ke dunia yang lain daripada ini semua?" tanya Yi Hua asal.

"Jangan banyak bertanya! Sudah ku bilang aku juga tak tahu tentang kebenarannya. Hanya saja dunia ini sangat luas, HuaHua. Jangan pernah berpikir bahwa kau tahu segalanya. Ada kalanya sesuatu yang tersirat hidup di dunia ini."

Sepertinya mereka telah berbicara terlalu banyak. Bukannya membahas tentang penyakit Putera Mahkota, mereka malah membahas cerita lainnya. Entahlah mungkin mereka hanya menghabiskan waktu senggang mereka dengan melantur.

Itu adalah cara terbaik untuk membuang waktu dengan lebih bijak. Ingat! Ini pesan moral.

Namun lebih dari segalanya ...

"Yang bisa aku beritahu hanyalah semua ini tidak berhubungan dengan Hua Yifeng. Sehingga jangan pernah meletakkan hidung dengan urusan iblis mengerikan itu."

Entah mengapa mereka terus membicarakan sosok yang Yi Hua saja tak pernah melihatnya. Bahkan mereka membicarakan sesuatu yang seharusnya tak akan berani mereka bicarakan.

Namun di atas segalanya ....

Hanya karena ada hal mistis yang terlihat besar, orang yang berpotensi selalu dicurigai. Mentang-mentang bicara soal iblis, maka pelakunya pasti iblis. Padahal seringkali orang yang tak kau sadari pun bisa menjadi pelaku.

"Namun semua ini memang sedikit aneh. Jika memang ada energi buruk di sekitar Kerajaan Li, bukan hanya Putera Mahkota yang dirasuki atau terganggu. Semua yang lemah akan terganggu. Apalagi jika itu memang benar kekuatan iblis yang besar. Pelayan itu pasti akan terkena gangguan, seperti sakit atau bahkan juga mendapat cengkeraman itu," ucap Yi Hua menerka-nerka. Sesuatu yang busuk tercium di mana-mana.

Akan tetapi, Yi Hua tidak mendengar adanya berita tentang kematian ataupun pelayan yang sakit atau diganggu. Tidak ada gangguan pada orang lain. Hanya Putera Mahkota saja yang terganggu oleh energi buruk ini.

Lagipula, ... Cengkeraman itu terlihat sangat mirip dengan ...

BRAK

Belum sempat Yi Hua berpikir panjang lebar, sebuah suara gebrakan terdengar dari dalam kediaman Putera Mahkota. Suara itu disusul oleh suara tangis dari seorang gadis, yang Yi Hua kenali suaranya.

Itu adalah Zi Si!

Apakah kini Zi Si juga ikut terganggu dengan energi buruk ini?

Yi Hua bangkit dari duduk mengenaskan, dan berlari menuju ke dalam kediaman. Ia melalui beberapa pelayan yang berderet di sana. Mereka adalah pelayan khusus untuk melayani Putera Mahkota.

Akan tetapi, bukan itu intinya.

Yi Hua berhasil menyibak kerumunan pelayan itu hanya untuk melihat Zi Si yang terbaring di lantai. Di bagian kaki kiri belakangnya ada bekas cakaran yang sangat dalam. Kedalamannya seperti lima pisau yang digoreskan bersamaan di sana.

Darah Zi Si tampak berceceran dimana-mana. Akan tetapi, para pelayan lainnya tak berniat untuk membantu Zi Si. Mungkin mereka merasa ketakutan, atau tak mau memasang wajah mereka dalam keributan ini.

"Apa yang terjadi?"

Zi Si menunjuk pada kasur yang kosong. Hal itu membuat Yi Hua merasa panik sendiri. Pasalnya seseorang yang harusnya tergeletak di sana tidak ada. Padahal Putera Mahkota sedang sakit parah, dan tak akan bisa berpindah tempat begitu saja.

Dia menghilang.

Ini menjadi semakin lebih buruk!

***

Selamat membaca 😉

Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar author tambah semangat lagi.

Sekali lagi, cerita ini memang masih sangat membingungkan. Masih banyak karakter penting yang belum muncul. Sehingga mungkin kalian malas menebak apa yang terjadi.

Akan tetapi, yang terjadi akan diketahui di chapter selanjutnya.

Mari bertemu di chapter selanjutnya.

Adios~

***

Terpopuler

Comments

al-khariza

al-khariza

aku curiga apa mungkin Azimech main" kesini juga ya 🤔

2022-10-27

0

king of the Phoenix 💙

king of the Phoenix 💙

lanjut dah Thor tapi jangan terlalu banyak omongan yang gak penting.
Hanya saran

2021-05-18

0

Nayn

Nayn

Kakak cerita bagus bet dah!! Lanjutin ya, jangan pendek amat kek di the other side, padahal itu yang paling aku suka.

2021-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Yi Hua Memanjat Tembok Kematian
3 Bayaran Kepala untuk Kepala
4 Serangan dari Mimpi dan Bekas Tangan
5 Jimat untuk Menangkap Tikus
6 Berbicara tentang Penculik, "Dia di sini!"
7 Yi Hua yang Mengalahkan Titah Raja
8 Cerita tentang Cangkang Manusia
9 Perak Berdenting Di Antara Angin
10 Kepingan Ingatan
11 Kakak Beradik Liu
12 Satu Orang yang Tahu
13 Memasuki Gunung Hua
14 Menyelidiki Kasus Pertama
15 Peraturan di dalam Istana Hua Yifeng
16 Yang Dipertaruhkan
17 Etika Melempar Dadu
18 Istana Awan Milik Hua Yifeng
19 Cara Membuka Pintu
20 Pejabat Tinggi yang Hilang
21 Pedang yang Menakutkan
22 Kilat Kekuatan yang Mengejutkan
23 Esensi Kecantikan 1: Pengadilan Tinggi Digelar
24 Esensi Kecantikan 2: Kecantikan Tersohor
25 Esensi Kecantikan 3: Pengantin Wanita Palsu
26 Esensi Kecantikan 4: Cerita dari An
27 Esensi Kecantikan 5: Sebelum Menuju Pengantin Pria Palsu
28 Esensi Kecantikan 6: Nyanyian di Hari Pernikahan
29 Esensi Kecantikan 7: Tengkorak Di Ujung Jurang
30 Esensi Kecantikan 8: Orang yang Ditunggu
31 Esensi Kecantikan 9: Rasa Panik
32 Esensi Kecantikan 10: "Kau Membunuhnya Berkali-kali."
33 Esensi Kecantikan 11: Syair Terlarang Zhang Yuwen
34 Esensi Kecantikan 12: Dia Sudah Pergi
35 Kembali ke Pusat Kota Kerajaan Li
36 Tamu yang Datang
37 Definisi Makanan Bergizi
38 Malam Mungkin Tak Begitu Tenang
39 Petaka Lembah Debu
40 Janji 1: Sesuatu Di Antara Gumpalan Debu
41 Janji 2: Wajah-Wajah Kosong
42 Janji 3: Pengendali Hewan Beracun
43 Janji 4: Membunuh untuk Menyelamatkan
44 Janji 5: Tipuan
45 Janji 6: Hanya Berbeda Takdir
46 Janji 7: Anggaplah Semuanya adalah Takdir
47 Janji 8: Tidak atau Mungkin Belum Ditepati
48 Ramalan Yi Hua
49 Tugas
50 Raja Li Shen yang Pembenci
51 Janji Darah Iblis Kehancuran
52 Ikatan 1: Mata Dingin Rong Mingyu
53 Ikatan 2: Perintah untuk Dibunuh
54 Ikatan 3: Yang Telah Pergi
55 Ikatan 4: Pertarungan Yi Hua
56 Ikatan 5: Suatu Pertemuan
57 Ikatan 6: Yang Berubah dan Terhenti
58 Ikatan 7: Awal dari Ide Buruk
59 Tentang Yi Hua
60 Pikiran Manusia agak Rumit
61 Pangeran Kecil Kerajaan Li
62 Menyusuri Sungai, Melintas Teratai
63 Sebuah Lagu
64 Mempergunakan Teman dengan Baik
65 Seorang Penari 1: Datang ke Kota Zhu
66 Seorang Penari 2: Belum Ada Titik Terang
67 Seorang Penari 3: Pencipta Keramaian
68 Seorang Penari 4: Bertemu Lagi
69 Seorang Penari 5: Menyelidiki Wei Fei
70 Seorang Penari 6: Bunga
71 Seorang Penari 7: Cerita dari Penari Menyedihkan
72 Seorang Penari 8: Menciptakan Monster
73 Seorang Penari 9: Kepakan Sayap Hitam
74 Seorang Penari 10: Penari yang Ingin Berbahagia
75 Seorang Penari 11: Pertunjukan Berakhir
76 Setiap Rumor tentang Li Wei
77 Tawa Mengejek
78 Pertemuan Ketiga
79 Daerah Kekuasaan
80 Orang yang Kurang Beruntung
81 Nona Muda Ming Menghilang
82 Desa Yi dan Perayaan Qixi
83 Kekeringan di Desa Yi
84 Api Phoenix 1: Pohon yang Layu
85 Api Phoenix 2: Tentang Pertemuan
86 Api Phoenix 3: Anak Phoenix
87 Api Phoenix 4: Dewa Penjaga Desa Yi
88 Api Phoenix 5: Rencana Yi Hua
89 Api Phoenix 6: Mempercayai dan Dipercayai
90 Api Phoenix 7: Masalah demi Masalah
91 Tak Perlu Mencintai Siapapun
92 Masuk dalam Masalah Baru
93 Seorang Pemandu
94 Selembar Kain 1: Kembali ke Lembah Debu
95 Selembar Kain 2: Serangan Shen Qibo
96 Selembar Kain 3: Membuka Jalan
97 Selembar Kain 4: Situasi Pelik Lainnya
98 Selembar Kain 5: Di Bawah Tanah
99 Selembar Kain 6: Kenyataan yang Tertulis di Dinding
100 Selembar Kain 7: Lagi-Lagi Pertarungan
101 Selembar Kain 8: Aku Akan Mengembalikannya
102 Selembar Kain 9: "Akhirnya, Aku Bisa Mengembalikannya"
103 Sebuah Luka
104 Yang Sudah Berlalu
105 Pemilik Pedang Hitam
106 Kenyataan tentang Kematian Yi Hua
107 Hanya Mengulang Sejarah yang Sama
108 Misi Pertama Usai
109 Bagian-Bagian yang Hilang
110 Hari yang Biasa
111 Pulang
112 Cerita Perayaan 1: Anak yang Diberkahi
113 Cerita Perayaan 2: Penyerangan di Perayaan
114 Cerita Perayaan 3: Situasi Dadakan
115 Cerita Perayaan 4: Ini Benar-Benar Perayaan
116 Makam Keluarga Wei
117 Mengatasi Malam Panjang
118 Perjalanan Baru
119 Seorang Wei 1: Memasuki Makam
120 Seorang Wei 2: Jebakan dalam Makam
121 Seorang Wei 3: Jalan Masuk Lain
122 Seorang Wei 4: Serangan Hantu Air
123 Seorang Wei 5: Berbicara yang Dulu dan Sekarang
124 Seorang Wei 6: Wei Wuxie dan Zhang Yuwen
125 Puteri Li Wei 1: Pelatihan Awan
126 Putri Li Wei 2: Tantangan
127 Putri Li Wei 3: Melanggar Jam Malam
128 Putri Li Wei 4: Janji dan Ketidakhadiran
129 Putri Li Wei 5: Perburuan Malam Dimulai
130 Putri Li Wei 6: Kertas Jimat Kegagalan
131 Putri Li Wei 7: Mendapatkan Buruan
132 Putri Li Wei 8: Terpisah
133 Putri Li Wei 9: Situasi Sulit
134 Putri Li Wei 10: Rahasia Labirin
135 Putri Wei 11: Bahaya yang Datang
136 Putri Li Wei 12: Mencari Cara
137 Putri Li Wei 13: Longsoran Batu
138 Putri Li Wei 14: Menghancurkan Pedang Terkutuk
139 Putri Li Wei 15: Dikeluarkan
140 Putri Li Wei 16: Selamat Tinggal
141 Putri Hitam 1: Menyusup Pelatihan Awan
142 Putri Hitam 2: Pohon Iblis
143 Putri Hitam 3: Sebab dari Semuanya
144 Putri Hitam 4: Diskusi
145 Putri Hitam 5: Kematian Selir Mo Jiao
146 Putri Hitam 6: Berita Kurang Baik
147 Putri Hitam 7: Bersembunyi
148 Putri Hitam 8: Perselisihan dari Pejabat Kerajaan
149 Putri Hitam 9: Putri yang Diteror
150 Putri Hitam 10: Pembagian Tugas
151 Putri Hitam 11: Jejak Kehancuran
152 Putri Hitam 12: Kemunduran
153 Putri Hitam 13: Pengkhianatan
154 Putri Hitam 14: Awal dari Lima Bencana Kerajaan Li
155 Putri Li Wei 15: Strategi dan Jebakan
156 Putri Li Wei 16: Menyerahkan Diri
157 Putri Li Wei 17: Kutukan Kematian
158 Putri Li Wei 18: Dari Segala Akibat
159 Putri Li Wei 19: Lingkaran Mawar Tercipta
160 Putri Li Wei 20: Kematian Jiang Ning
161 Putri Li Wei 21: Pembantaian
162 Putri Li Wei 22: Janji
163 Putri Li Wei 23: Hasutan
164 Putri Li Wei 24: Tirai Berdarah
165 Putri Li Wei 25: Tuduhan
166 Putri Li Wei 26: Semua yang Li Wei Tanggung
167 Putri Li Wei 27: Akhir Hidup Putri Hitam
168 Putri Li Wei 28: Benang Merah
169 Hanya Sebuah Kenangan
170 Alasan Hua Yifeng
171 Bagian dalam Peti
172 Pertarungan dengan Zhang Yuwen
173 Hilangnya Liu Xingsheng
174 Keadaan Liu Xingsheng
175 Membentuk Rekan Pelarian
176 Berhasil Keluar dari Pusat Kota
177 Bertemu Jenderal Hantu
178 Pertarungan di Lembah Debu
179 Musuh yang Tak Diketahui
180 Kejaran Badai Debu
181 Penyusup Di Sekitar Mereka
182 Masa Lalu Liu Xingsheng
183 Pelelangan Kerajaan Phoenix
184 Kerikil dan Batu Di Perjalanan, Sebuah Masalah
185 Sebuah Bunga 1: Kejadian Di Penginapan
186 Sebuah Bunga 2: Terkepung dan Bertarung
187 Sebuah Bunga 3: Menebus Kebebasan
188 Sebuah Bunga 4: Baik dan Jahat
189 Sebuah Bunga 5: Tim Tarung Bebas
190 Sebuah Bunga 6: Keluarga Liu
191 Sebuah Bunga 7: Hari Sebelum Pertandingan
192 Sebuah Bunga 8: Dimulainya Pertandingan
193 Sebuah Bunga 9: Kekacauan Demi Kekacauan
194 Sebuah Bunga 10: Selalu Sama
195 Sebuah Bunga 11: Lingkaran Mawar telah Lengkap
196 Sebuah Bunga 12: Bunga yang Terlahir Kembali
197 Semua Masalah
198 Seorang Sahabat
199 Situasi yang Berbeda
200 Yang Berlalu Mengubah yang Akan Datang
201 Jebakan Bao Jiazhen
202 Hitam dan Putih 1: Kisah Masa Lalu
203 Hitam dan Putih 2: Puing Keterkaitan
204 Hitam dan Putih 3: Di Balik Perayaan Dewa
205 Hitam dan Putih 4: Mencari Jalan
206 Hitam dan Putih 5: Musuh dan Sahabat
207 Hitam dan Putih 6: Kejadian yang Sama
208 Hitam dan Putih 7: Selesai?
209 Perdana Menteri Baru
210 Perdana Menteri Baru 2
211 Bencana yang Paling Besar
212 Masuk ke Gunung Hua
213 Sesuatu yang Datang
214 Kerusuhan Baru
215 Setiap Langkah
216 Yang Terjadi Kembali
217 Mulai Muncul
218 Langkah Menuju Bencana Selanjutnya
219 Pengkhianat
220 Yang Melihat Masa Depan
221 Pertarungan Akhir 1: Melumpuhkan Semua Pengkhianat
222 Pertarungan Akhir 2: Yang Dipilih
223 Pertarungan Akhir 3: Cahaya Tungku Iblis
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Prolog
2
Yi Hua Memanjat Tembok Kematian
3
Bayaran Kepala untuk Kepala
4
Serangan dari Mimpi dan Bekas Tangan
5
Jimat untuk Menangkap Tikus
6
Berbicara tentang Penculik, "Dia di sini!"
7
Yi Hua yang Mengalahkan Titah Raja
8
Cerita tentang Cangkang Manusia
9
Perak Berdenting Di Antara Angin
10
Kepingan Ingatan
11
Kakak Beradik Liu
12
Satu Orang yang Tahu
13
Memasuki Gunung Hua
14
Menyelidiki Kasus Pertama
15
Peraturan di dalam Istana Hua Yifeng
16
Yang Dipertaruhkan
17
Etika Melempar Dadu
18
Istana Awan Milik Hua Yifeng
19
Cara Membuka Pintu
20
Pejabat Tinggi yang Hilang
21
Pedang yang Menakutkan
22
Kilat Kekuatan yang Mengejutkan
23
Esensi Kecantikan 1: Pengadilan Tinggi Digelar
24
Esensi Kecantikan 2: Kecantikan Tersohor
25
Esensi Kecantikan 3: Pengantin Wanita Palsu
26
Esensi Kecantikan 4: Cerita dari An
27
Esensi Kecantikan 5: Sebelum Menuju Pengantin Pria Palsu
28
Esensi Kecantikan 6: Nyanyian di Hari Pernikahan
29
Esensi Kecantikan 7: Tengkorak Di Ujung Jurang
30
Esensi Kecantikan 8: Orang yang Ditunggu
31
Esensi Kecantikan 9: Rasa Panik
32
Esensi Kecantikan 10: "Kau Membunuhnya Berkali-kali."
33
Esensi Kecantikan 11: Syair Terlarang Zhang Yuwen
34
Esensi Kecantikan 12: Dia Sudah Pergi
35
Kembali ke Pusat Kota Kerajaan Li
36
Tamu yang Datang
37
Definisi Makanan Bergizi
38
Malam Mungkin Tak Begitu Tenang
39
Petaka Lembah Debu
40
Janji 1: Sesuatu Di Antara Gumpalan Debu
41
Janji 2: Wajah-Wajah Kosong
42
Janji 3: Pengendali Hewan Beracun
43
Janji 4: Membunuh untuk Menyelamatkan
44
Janji 5: Tipuan
45
Janji 6: Hanya Berbeda Takdir
46
Janji 7: Anggaplah Semuanya adalah Takdir
47
Janji 8: Tidak atau Mungkin Belum Ditepati
48
Ramalan Yi Hua
49
Tugas
50
Raja Li Shen yang Pembenci
51
Janji Darah Iblis Kehancuran
52
Ikatan 1: Mata Dingin Rong Mingyu
53
Ikatan 2: Perintah untuk Dibunuh
54
Ikatan 3: Yang Telah Pergi
55
Ikatan 4: Pertarungan Yi Hua
56
Ikatan 5: Suatu Pertemuan
57
Ikatan 6: Yang Berubah dan Terhenti
58
Ikatan 7: Awal dari Ide Buruk
59
Tentang Yi Hua
60
Pikiran Manusia agak Rumit
61
Pangeran Kecil Kerajaan Li
62
Menyusuri Sungai, Melintas Teratai
63
Sebuah Lagu
64
Mempergunakan Teman dengan Baik
65
Seorang Penari 1: Datang ke Kota Zhu
66
Seorang Penari 2: Belum Ada Titik Terang
67
Seorang Penari 3: Pencipta Keramaian
68
Seorang Penari 4: Bertemu Lagi
69
Seorang Penari 5: Menyelidiki Wei Fei
70
Seorang Penari 6: Bunga
71
Seorang Penari 7: Cerita dari Penari Menyedihkan
72
Seorang Penari 8: Menciptakan Monster
73
Seorang Penari 9: Kepakan Sayap Hitam
74
Seorang Penari 10: Penari yang Ingin Berbahagia
75
Seorang Penari 11: Pertunjukan Berakhir
76
Setiap Rumor tentang Li Wei
77
Tawa Mengejek
78
Pertemuan Ketiga
79
Daerah Kekuasaan
80
Orang yang Kurang Beruntung
81
Nona Muda Ming Menghilang
82
Desa Yi dan Perayaan Qixi
83
Kekeringan di Desa Yi
84
Api Phoenix 1: Pohon yang Layu
85
Api Phoenix 2: Tentang Pertemuan
86
Api Phoenix 3: Anak Phoenix
87
Api Phoenix 4: Dewa Penjaga Desa Yi
88
Api Phoenix 5: Rencana Yi Hua
89
Api Phoenix 6: Mempercayai dan Dipercayai
90
Api Phoenix 7: Masalah demi Masalah
91
Tak Perlu Mencintai Siapapun
92
Masuk dalam Masalah Baru
93
Seorang Pemandu
94
Selembar Kain 1: Kembali ke Lembah Debu
95
Selembar Kain 2: Serangan Shen Qibo
96
Selembar Kain 3: Membuka Jalan
97
Selembar Kain 4: Situasi Pelik Lainnya
98
Selembar Kain 5: Di Bawah Tanah
99
Selembar Kain 6: Kenyataan yang Tertulis di Dinding
100
Selembar Kain 7: Lagi-Lagi Pertarungan
101
Selembar Kain 8: Aku Akan Mengembalikannya
102
Selembar Kain 9: "Akhirnya, Aku Bisa Mengembalikannya"
103
Sebuah Luka
104
Yang Sudah Berlalu
105
Pemilik Pedang Hitam
106
Kenyataan tentang Kematian Yi Hua
107
Hanya Mengulang Sejarah yang Sama
108
Misi Pertama Usai
109
Bagian-Bagian yang Hilang
110
Hari yang Biasa
111
Pulang
112
Cerita Perayaan 1: Anak yang Diberkahi
113
Cerita Perayaan 2: Penyerangan di Perayaan
114
Cerita Perayaan 3: Situasi Dadakan
115
Cerita Perayaan 4: Ini Benar-Benar Perayaan
116
Makam Keluarga Wei
117
Mengatasi Malam Panjang
118
Perjalanan Baru
119
Seorang Wei 1: Memasuki Makam
120
Seorang Wei 2: Jebakan dalam Makam
121
Seorang Wei 3: Jalan Masuk Lain
122
Seorang Wei 4: Serangan Hantu Air
123
Seorang Wei 5: Berbicara yang Dulu dan Sekarang
124
Seorang Wei 6: Wei Wuxie dan Zhang Yuwen
125
Puteri Li Wei 1: Pelatihan Awan
126
Putri Li Wei 2: Tantangan
127
Putri Li Wei 3: Melanggar Jam Malam
128
Putri Li Wei 4: Janji dan Ketidakhadiran
129
Putri Li Wei 5: Perburuan Malam Dimulai
130
Putri Li Wei 6: Kertas Jimat Kegagalan
131
Putri Li Wei 7: Mendapatkan Buruan
132
Putri Li Wei 8: Terpisah
133
Putri Li Wei 9: Situasi Sulit
134
Putri Li Wei 10: Rahasia Labirin
135
Putri Wei 11: Bahaya yang Datang
136
Putri Li Wei 12: Mencari Cara
137
Putri Li Wei 13: Longsoran Batu
138
Putri Li Wei 14: Menghancurkan Pedang Terkutuk
139
Putri Li Wei 15: Dikeluarkan
140
Putri Li Wei 16: Selamat Tinggal
141
Putri Hitam 1: Menyusup Pelatihan Awan
142
Putri Hitam 2: Pohon Iblis
143
Putri Hitam 3: Sebab dari Semuanya
144
Putri Hitam 4: Diskusi
145
Putri Hitam 5: Kematian Selir Mo Jiao
146
Putri Hitam 6: Berita Kurang Baik
147
Putri Hitam 7: Bersembunyi
148
Putri Hitam 8: Perselisihan dari Pejabat Kerajaan
149
Putri Hitam 9: Putri yang Diteror
150
Putri Hitam 10: Pembagian Tugas
151
Putri Hitam 11: Jejak Kehancuran
152
Putri Hitam 12: Kemunduran
153
Putri Hitam 13: Pengkhianatan
154
Putri Hitam 14: Awal dari Lima Bencana Kerajaan Li
155
Putri Li Wei 15: Strategi dan Jebakan
156
Putri Li Wei 16: Menyerahkan Diri
157
Putri Li Wei 17: Kutukan Kematian
158
Putri Li Wei 18: Dari Segala Akibat
159
Putri Li Wei 19: Lingkaran Mawar Tercipta
160
Putri Li Wei 20: Kematian Jiang Ning
161
Putri Li Wei 21: Pembantaian
162
Putri Li Wei 22: Janji
163
Putri Li Wei 23: Hasutan
164
Putri Li Wei 24: Tirai Berdarah
165
Putri Li Wei 25: Tuduhan
166
Putri Li Wei 26: Semua yang Li Wei Tanggung
167
Putri Li Wei 27: Akhir Hidup Putri Hitam
168
Putri Li Wei 28: Benang Merah
169
Hanya Sebuah Kenangan
170
Alasan Hua Yifeng
171
Bagian dalam Peti
172
Pertarungan dengan Zhang Yuwen
173
Hilangnya Liu Xingsheng
174
Keadaan Liu Xingsheng
175
Membentuk Rekan Pelarian
176
Berhasil Keluar dari Pusat Kota
177
Bertemu Jenderal Hantu
178
Pertarungan di Lembah Debu
179
Musuh yang Tak Diketahui
180
Kejaran Badai Debu
181
Penyusup Di Sekitar Mereka
182
Masa Lalu Liu Xingsheng
183
Pelelangan Kerajaan Phoenix
184
Kerikil dan Batu Di Perjalanan, Sebuah Masalah
185
Sebuah Bunga 1: Kejadian Di Penginapan
186
Sebuah Bunga 2: Terkepung dan Bertarung
187
Sebuah Bunga 3: Menebus Kebebasan
188
Sebuah Bunga 4: Baik dan Jahat
189
Sebuah Bunga 5: Tim Tarung Bebas
190
Sebuah Bunga 6: Keluarga Liu
191
Sebuah Bunga 7: Hari Sebelum Pertandingan
192
Sebuah Bunga 8: Dimulainya Pertandingan
193
Sebuah Bunga 9: Kekacauan Demi Kekacauan
194
Sebuah Bunga 10: Selalu Sama
195
Sebuah Bunga 11: Lingkaran Mawar telah Lengkap
196
Sebuah Bunga 12: Bunga yang Terlahir Kembali
197
Semua Masalah
198
Seorang Sahabat
199
Situasi yang Berbeda
200
Yang Berlalu Mengubah yang Akan Datang
201
Jebakan Bao Jiazhen
202
Hitam dan Putih 1: Kisah Masa Lalu
203
Hitam dan Putih 2: Puing Keterkaitan
204
Hitam dan Putih 3: Di Balik Perayaan Dewa
205
Hitam dan Putih 4: Mencari Jalan
206
Hitam dan Putih 5: Musuh dan Sahabat
207
Hitam dan Putih 6: Kejadian yang Sama
208
Hitam dan Putih 7: Selesai?
209
Perdana Menteri Baru
210
Perdana Menteri Baru 2
211
Bencana yang Paling Besar
212
Masuk ke Gunung Hua
213
Sesuatu yang Datang
214
Kerusuhan Baru
215
Setiap Langkah
216
Yang Terjadi Kembali
217
Mulai Muncul
218
Langkah Menuju Bencana Selanjutnya
219
Pengkhianat
220
Yang Melihat Masa Depan
221
Pertarungan Akhir 1: Melumpuhkan Semua Pengkhianat
222
Pertarungan Akhir 2: Yang Dipilih
223
Pertarungan Akhir 3: Cahaya Tungku Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!