Yi Hua melempar-lempar batu yang ada di tangannya untuk meredakan kebosanan. Kini dirinya tengah berada di halaman istana milik Putera Mahkota. Dengan omong kosongnya tentang membersihkan energi, dirinya terjebak dalam ketidaktahuan.
Ia hanya menebarkan beberapa kertas jimat yang aneh di sekitar kediaman Putera Mahkota. Yi Hua mengambilnya di dalam kotak penyimpanan jimat di ruang pengobatan. Akan tetapi, karena dia malas membaca, dia tak tahu fungsi dari kertas jimat itu.
Saat dia memasangnya, dia baru sadar bahwa jimat itu tertulis jimat penangkal tikus. Ia berniat kembali ke ruangan itu lagi untuk mengambil jimat lainnya, tetapi ternyata ruangan itu tak kosong lagi. Malu lah dirinya jika dia ketahuan salah mengambil jimat. Apalagi namanya sudah sangat terkenal seperti nama sapi di peredarannya.
Akibat tak punya pilihan lain, Yi Hua memasang jimat penangkal tikus itu di sekeliling kediaman Putera Mahkota. Namun dia melakukan tipu daya lagi untuk menyelamatkan wajahnya. Ia meminta para pelayan untuk mencegah siapa saja yang mengganggu upacara pembersihannya. Sehingga tak ada yang tahu bahwa Yi Hua bukannya membasmi energi jahat, tetapi malah membasmi tikus.
Yi Hua ini benar-benar peramal palsu. Bahkan tak ada sedikit pun di sekitarnya yang merupakan senjata spiritual. Jadi, selama ini Yi Hua hanya menebar omong kosong tanpa ada pembuktian. Bagaimana dia bisa masuk ke dalam jajaran Peramal Kerajaan?
Lalu, ...
Ini sedikit menyebalkan, tetapi realistis. Bagaimana caranya dia bisa mengatasi sesuatu yang besar seperti ini tanpa memiliki kemampuan apa-apa?
Ia bahkan tak punya penglihatan cenayang sedikit pun. Jangankan energi buruk, perasaan tak nyaman saja tak ada melintas di sisinya. Dia dalam keadaan yang sangat nyaman sekarang. Bahkan dia nyaris tertidur sambil memeluk batang pohon. Jika saja dia diberi selimut, maka Yi Hua akan terlelap sampai esok hari. Atau, bahkan jika seekor sapi menyapanya sekarang Yi Hua tak akan terkejut dengan keajaiban dunia tersebut.
Sebab, kehidupannya jauh lebih ajaib dari sekadar sapi yang bisa bicara. Pada akhirnya, Yi Hua hanya bisa melempar-lempar batu untuk menghilangkan kebosanan. Ia mungkin akan memberikan laporan omong kosong lagi pada Raja Li Shen. Setidaknya ada yang lebih tak berguna lagi daripada Yi Hua.
“Itu karena memang tak ada apa-apa di sini. Kerajaan Li memang banyak dikelilingi oleh energi buruk, tetapi penyakit Putera Mahkota bukanlah karena hal itu,” ucap Xiao memecahkan keheningan. Akhirnya ada setitik suara di antara hening di malam sepi*.
^^^*Fyi, hening di malam sepi di sini tentu saja mengambil dalam salah satu bait dalam puisi Chairil Anwar, Senja di Pelabuhan Kecil. Hal itu seperti menunjukkan keheningan yang jauh lebih dalam dari sepi. Itu adalah semacam persepsi bahwa sepi dan hening itu adalah dua kata yang bermakna berbeda.^^^
Tangan Yi Hua berhenti melempar, “Kenapa tak bilang dari tadi?”
Yi Hua mendudukkan dirinya di halaman istana. Ia tak perduli dengan pakaian serba putihnya, dan menolak memikirkan bagaimana caranya ia mencucinya nanti. Namun ada beberapa hal yang masih membebani otaknya sampai sekarang.
“Mengapa Kerajaan Li dipenuhi oleh energi buruk? Apakah ada yang melakukan seni bela diri iblis di Kerajaan Li?” tanya Yi Hua penasaran.
Sebenarnya ini melenceng dari kasusnya. Sebab, Xiao mengatakan bahwa hal yang dialami oleh Putera Mahkota bukanlah karena energi buruk. Melainkan ada hal 'lain' di dalamnya. Namun Yi Hua cukup penasaran dengan semua keanehan di Kerajaan Li ini.
Bahkan karena meramal tentang hal yang tabu saja Yi Hua akan segera dieksekusi. Dia harus mengantisipasi apa saja yang tabu di Kerajaan Li ini. Atau, dia tak akan pernah bisa bangkit dari yang namanya kesialan.
Pasti karena keberuntunganku di malam oleh sapi.
Xiao berdecak, “Ini semua karena Kerajaan Li memang dikelilingi oleh orang-orang yang seperti itu.”
Ada juga yang seperti itu?
"Apa maksudnya dikelilingi?"
“Ingatlah ini dengan baik. Ini bisa menjadi pelajaran untukmu ketika berada di dalam tubuh Yi Hua. Di Kerajaan Li, ada lima pendosa yang menjadi berita buruk. Mereka adalah orang-orang yang melakukan kesalahan besar hingga Dewa pun membenci mereka."
Yi Hua mengerutkan keningnya, "Apakah itu hanya rumor saja? Bagaimana jika kelima pendosa ini sebenarnya tak pernah ada?"
"Entahlah. Mana aku tahu! Intinya adalah pendosa pertama yang akan aku jelaskan. Itu karena dia berhubungan dengan dirimu. Yang pertama ialah yang kau ramalkan, Puteri Hitam Kerajaan Li, Li Wei,” jelas Xiao panjang lebar, tetapi dengan nada malas yang khas.
“Apa yang membuatnya menjadi Puteri Hitam?”
“Li Wei melakukan kesalahan dan membawa malapetaka untuk Kerajaan Li. Setelah dia, menggorok lehernya sendiri, Kerajaan Li terbebas dari malapetaka itu. Seharusnya kau dieksekusi lebih cepat karena meramalkan tentang Li Wei, tetapi entah mengapa kau tiba-tiba diberi waktu.”
Ada angin apa sampai Yi Hua ini meramalkan sesuatu yang bisa menjadi pedang kematiannya sendiri? Lebih bodoh dari segalanya ialah mengapa Yi Hua menyampaikannya ke publik?
Bukankah itu seperti mencari sebab kematian sendiri? Apa mungkin hanya karena Yi Hua ingin mencari muka?
Bisa jadi Yi Hua ingin mencari muka, tetapi dia pasti tak bodoh dan takut akan kematian. Dia tak akan mengambil resiko besar seperti ini hanya untuk dipuji. Lagipula, jika Yi Hua adalah orang Kerajaan Li, maka dia pasti sudah tahu bahwa Puteri Hitam ini adalah tabu.
Yi Hua meremas rambutnya karena mencerna informasi itu. Sampai sekarang ia masih tak bisa memahami tentang Yi Hua ini. Sungguh orang yang dari luar terlihat sangat sederhana, tetapi saat menjadi dirinya akan lebih sulit dari sekadar menghinanya. Nyatanya semuanya tak berjalan mudah.
“Yang lainnya aku malas menjelaskan. Sebab, ini mungkin tak ada hubungannya dengan dirimu. Lagipula aku yakin otak sempit milikmu tak akan sanggup menampungnya. Namun aku akan menjelaskan padamu tentang pendosa yang paling ditakuti di seluruh wilayah daratan manusia dan daratan iblis. Dia adalah seorang yang memiliki kuasa pohon iblis. Pohon iblis ini bisa mencemari hati manusia, tetapi fungsinya sama seperti dirimu. Dia bisa membentuk inti iblis lebih cepat. Sosok ini seharusnya orang terakhir yang ingin kau singgung. Yah, jika kau memang mau mati cepat, silakan.”
Yi Hua mendadak merasa sedikit penasaran tentang pendosa besar yang satu ini.
"Siapa dia?"
"Hua Yifeng. Dia adalah pemilik Kerajaan Iblis di Gunung Hua. Tak ada yang tahu banyak tentangnya. Banyak yang mengatakan bahwa dia 'ada' begitu saja. Namun itu pasti tak mungkin, bukan?" jelas Xiao dengan sedikit semangat. Sepertinya Xiao sangat senang ketika menjelaskan tentang Hua Yifeng ini.
"Apakah nama 'Hua' itu muncul karena dia adalah pemilik Kerajaan Iblis di gunung Hua?" tebak Yi Hua langsung.
“TENG. Benar!" tanggap Xiao semangat seolah dia adalah penggemar berat dari Hua Yifeng.
Yi Hua mengangkat tangannya, “Lalu, mengapa dia disebut pendosa?"
"Dia disebut pendosa karena telah membunuh hampir seluruh keluarga Kerajaan Li."
DEG
Hey ini bukan masalah kecil lagi! Pantas saja dia adalah sosok yang sangat ditakuti. Seorang keluarga kerajaan adalah sosok yang sangat dihormati. Bahkan Raja-nya saja mungkin dipuja nyaris seperti seorang Dewa. Sehingga pantas saja Hua Yifeng ini dibenci oleh para Dewa.
"Jadi, keluarga Kerajaan yang sekarang bukanlah turunan dari keluarga yang terdahulu?"
"Tidak. Itu masih turunan yang sama dengan Puteri Hitam itu. Apakah kau tidak mendengar kata 'hampir' ini? Masih ada yang tersisa."
"Jangan katakan jika itu adalah Raja Li, Li Shen?
Xiao menepuk tangannya sendiri karena Yi Hua menjawab dengan benar.
"Benar. Hanya Li Shen sendirian yang tersisa. Entah mengapa Hua Yifeng menyisakan Li Shen sendirian. Tak ada yang tahu dan mengerti sampai sekarang. Namun pria iblis ini paling ditakuti. Tak ada yang berani mengganggunya, bahkan para iblis lainnya sekali pun. Makanya tak ada yang berani untuk merebut pohon iblis dari tangan Hua Yifeng."
"Bagaimana jika Hua Yifeng mati?”
Jika pohon itu sama seperti tungku di dalam dirinya, maka ada kemungkinan kekuatan di sana bisa meluap. Hua Yifeng mungkin mengambil banyak kekuatan dari pohon itu dan mengendalikannya. Akan tetapi, jika Hua Yifeng, 'seandainya' tak bisa mengendalikannya lagi ... Apakah ...
“Setiap sesuatu yang jahat pasti berakibat buruk. Jika Hua Yifeng mati, pohon iblis akan memakan pemiliknya sendiri. Hua Yifeng akan mengalami kesakitan berkepanjangan hingga dirinya tak akan bisa terlahir kembali. Itulah resiko karena mengendalikan sesuatu yang buruk.”
“Lalu, apa maksudmu dengan energi buruk yang tak berada di sini? Bukankah ada kemungkinan jika Hua Yifeng ingin melenyapkan keluarga Kerajaan Li lagi? Seperti membunuh Putera Mahkotanya. Apalagi energi buruk itu bahkan bisa menembus kenyataan, padahal diserangnya lewat mimpi. Hanya iblis dengan kekuatan besar yang bisa melakukannya."
“Sepertinya otakmu itu belum berfungsi dengan baik! Itu karena memang bukan diserang lewat mimpi," jelas Xiao dengan malas.
Mengapa dia harus berpartner dengan orang yang selalu berpikir buruk seperti ini?
"Kau harusnya bisa memberiku tugas yang lebih baik. Saat aku di ambang antara kematian dan kehidupan, seharusnya kau memberiku pilihan hidup yang baik. Seperti terlahir kembali menjadi seorang puteri atau apalah."
Xiao menguap, "Bagaimana jika kau menjadi sapi saja? Setidaknya kau bisa berkeliaran kemana-mana dan terkenal."
"Omong kosong apa yang kau bicarakan?" tanya Yi Hua jengkel. Mengapa sistem busuk ini selalu menyebut sapi dimana-mana?
Mendadak Yi Hua terpikir sesuatu yang cukup aneh. Walau ia belum bisa menyimpulkannya dengan baik.
"Apa memang ada orang lain yang memiliki nasib terlahir kembali seperti diriku?" tanya Yi Hua penasaran.
"Tentu saja ada."
Huh? Apakah ini serius?
"Aku pernah mendengar tentang seorang pembaca yang masuk ke dalam sebuah novel hanya karena menyebutnya 'sampah'. Lalu, dia harus menjalani sebuah peran yang sebenarnya tak ingin dia lakukan. Aku hanya mendengarnya begitu, walau aku tak tahu apakah itu benar atau tidak."
Ada juga yang seperti itu? Sungguh dunia yang rupa-rupa warnanya.
"Apa jika aku menyebut Xiao System ini adalah sampah, maka kau bisa mengantarku ke dunia yang lain daripada ini semua?" tanya Yi Hua asal.
"Jangan banyak bertanya! Sudah ku bilang aku juga tak tahu tentang kebenarannya. Hanya saja dunia ini sangat luas, HuaHua. Jangan pernah berpikir bahwa kau tahu segalanya. Ada kalanya sesuatu yang tersirat hidup di dunia ini."
Sepertinya mereka telah berbicara terlalu banyak. Bukannya membahas tentang penyakit Putera Mahkota, mereka malah membahas cerita lainnya. Entahlah mungkin mereka hanya menghabiskan waktu senggang mereka dengan melantur.
Itu adalah cara terbaik untuk membuang waktu dengan lebih bijak. Ingat! Ini pesan moral.
Namun lebih dari segalanya ...
"Yang bisa aku beritahu hanyalah semua ini tidak berhubungan dengan Hua Yifeng. Sehingga jangan pernah meletakkan hidung dengan urusan iblis mengerikan itu."
Entah mengapa mereka terus membicarakan sosok yang Yi Hua saja tak pernah melihatnya. Bahkan mereka membicarakan sesuatu yang seharusnya tak akan berani mereka bicarakan.
Namun di atas segalanya ....
Hanya karena ada hal mistis yang terlihat besar, orang yang berpotensi selalu dicurigai. Mentang-mentang bicara soal iblis, maka pelakunya pasti iblis. Padahal seringkali orang yang tak kau sadari pun bisa menjadi pelaku.
"Namun semua ini memang sedikit aneh. Jika memang ada energi buruk di sekitar Kerajaan Li, bukan hanya Putera Mahkota yang dirasuki atau terganggu. Semua yang lemah akan terganggu. Apalagi jika itu memang benar kekuatan iblis yang besar. Pelayan itu pasti akan terkena gangguan, seperti sakit atau bahkan juga mendapat cengkeraman itu," ucap Yi Hua menerka-nerka. Sesuatu yang busuk tercium di mana-mana.
Akan tetapi, Yi Hua tidak mendengar adanya berita tentang kematian ataupun pelayan yang sakit atau diganggu. Tidak ada gangguan pada orang lain. Hanya Putera Mahkota saja yang terganggu oleh energi buruk ini.
Lagipula, ... Cengkeraman itu terlihat sangat mirip dengan ...
BRAK
Belum sempat Yi Hua berpikir panjang lebar, sebuah suara gebrakan terdengar dari dalam kediaman Putera Mahkota. Suara itu disusul oleh suara tangis dari seorang gadis, yang Yi Hua kenali suaranya.
Itu adalah Zi Si!
Apakah kini Zi Si juga ikut terganggu dengan energi buruk ini?
Yi Hua bangkit dari duduk mengenaskan, dan berlari menuju ke dalam kediaman. Ia melalui beberapa pelayan yang berderet di sana. Mereka adalah pelayan khusus untuk melayani Putera Mahkota.
Akan tetapi, bukan itu intinya.
Yi Hua berhasil menyibak kerumunan pelayan itu hanya untuk melihat Zi Si yang terbaring di lantai. Di bagian kaki kiri belakangnya ada bekas cakaran yang sangat dalam. Kedalamannya seperti lima pisau yang digoreskan bersamaan di sana.
Darah Zi Si tampak berceceran dimana-mana. Akan tetapi, para pelayan lainnya tak berniat untuk membantu Zi Si. Mungkin mereka merasa ketakutan, atau tak mau memasang wajah mereka dalam keributan ini.
"Apa yang terjadi?"
Zi Si menunjuk pada kasur yang kosong. Hal itu membuat Yi Hua merasa panik sendiri. Pasalnya seseorang yang harusnya tergeletak di sana tidak ada. Padahal Putera Mahkota sedang sakit parah, dan tak akan bisa berpindah tempat begitu saja.
Dia menghilang.
Ini menjadi semakin lebih buruk!
***
Selamat membaca 😉
Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar author tambah semangat lagi.
Sekali lagi, cerita ini memang masih sangat membingungkan. Masih banyak karakter penting yang belum muncul. Sehingga mungkin kalian malas menebak apa yang terjadi.
Akan tetapi, yang terjadi akan diketahui di chapter selanjutnya.
Mari bertemu di chapter selanjutnya.
Adios~
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
al-khariza
aku curiga apa mungkin Azimech main" kesini juga ya 🤔
2022-10-27
0
king of the Phoenix 💙
lanjut dah Thor tapi jangan terlalu banyak omongan yang gak penting.
Hanya saran
2021-05-18
0
Nayn
Kakak cerita bagus bet dah!! Lanjutin ya, jangan pendek amat kek di the other side, padahal itu yang paling aku suka.
2021-05-14
1