BRUK
“Ini makananmu!”
Seseorang dengan pakaian lusuhnya terlentang dengan tidak elit di lantai batu. Udara terasa sangat dingin, hingga dia menggigil dengan sangat buruknya. Napasnya tersengal karena dingin, tetapi ketika dia berusaha menarik napas, ia malah mencium aroma seperti air yang tergenang lama. Oleh karena itu, tak ada yang nyaman dari situasi yang ia alami saat ini.
Tangannya bergerak pelan untuk meraih apa saja yang ada di sekelilingnya, tetapi hanya lantai dingin yang menyambutnya.
Sudah di sini dingin sekali, lalu suara cempreng itu mengganggu kemudian. Lengkap sekali hidup ini!
Perlahan ia membuka matanya, dan yang ia tatap hanyalah dinding batu yang berbau basah. Belum lagi dengan aroma seperti lumut yang berkeliaran di sekitarnya. Bukan hanya aroma sebenarnya. Ia benar-benar merasakan lumut di sekitarnya. Terutama di lantai tempat ia berbaring, yang ia komponen terbesar dari bangunannya ini ialah tanah. Sehingga itu terasa seperti ada lembek yang menyebalkan karena lumut, dan membuatmu tak berani makan dalam waktu dekat.
Adakah keadaan yang lebih baik lagi dari ini semua?
“Bagaimana pendosa sepertimu masih diberikan hidup selama lima hari?”
Suara menyebalkan itu membuat telinganya mendapat pencemaran. Masalahnya adalah orang yang berucap sebelumnya tak tanggung-tanggung dalam mengatur volume suaranya. Akibat dari suara berkapasitas cukup keras itu mungkin bisa membuat orang yang sedang hampir sekarat bangkit lagi untuk menjauh. Semua itu hanya agar suara menyebalkan itu tidak datang ke telinga mereka yang berharga. Namun setelah suaranya usai, orang itu akan segera mati dengan mengenaskan.
Yah, anggap saja situasi itu tidak terlalu menyebalkan. Dia berusaha mengabaikan karena dia adalah orang yang pandai bersyukur. Meski sesusah ini, dia masih bisa mengomel di dalam hati. Ah tidak ... Maksudnya dia masih diberikan kesehatan untuk mengeluhkan semua penderitaannya.
Aku ingin bertanya pada orang yang membagi-bagikan keberuntungan. Apakah ada namaku di sana atau tidak?
Dengan tenaga tersisa yang dimilikinya, ia berusaha bangkit hanya untuk tersembab lagi di lantai batu. Tubuhnya tidak memiliki tenaga lagi.
Berapa hari sudah ia tidak makan?
“Yi Hua!”
Yi Hua yang ini sepertinya berbanding terbalik dengan namanya. Yi Hua berarti menarik dan memiliki banyak teman. Namun di sekelilingnya sekarang jelas-jelas bukanlah teman untuk Yi Hua. Salah-salah jika mereka berdua berada dalam satu ruangan, maka Yi Hua akan segera di'bersihkan'.
Dengan serampangan ia bangkit dan menghadapi wajah menyebalkan dari seorang penjaga tahanan. Matanya terpaku dengan keadaan sekelilingnya yang sudah seperti sarang hantu. Diperburuk lagi dengan sekelilingnya yang diisi dengan bau basah yang menyengat hidung.
Ia merasa sangat mual.
Jadi, dia benar-benar harus menjadi Yi Hua yang penuh omong kosong ini?
Ia menatap tangan Yi Hua yang kecil seperti lidi. Keadaan Yi Hua ini benar-benar memprihatinkan. Akan tetapi, ...
Sebesar apapun rasa kasihan dari dirinya, ia tak mau harus berada dalam keadaan buruk ini. Awalnya ia berpikir bahwa semua yang ia dengar sebelumnya hanyalah omong kosong. Namun melihat kenyataannya saat ini ...
KREK
Ia menggerakkan gigi atasnya agar tertutup erat ke gigi bawahnya. Tentu saja ia melakukan ini karena dirinya sedang sangat kesal.
Xiao System itu sepertinya perlu dimandikan dengan pukulanku!
Dirinya sekarang Yi Hua, Peramal Kerajaan Li yang sebenarnya tak bisa meramal.
Ada berapa banyak omong kosong di sini?!
Ia, yang sekarang Yi Hua, menyibak rambut kusutnya dengan cepat. Ia membalas tatapan penjaga yang terlihat geram dengannya. Identitasnya sekarang adalah seorang pria, sehingga jika penjaga ini geram mungkin dia tak akan segan untuk memberi hukuman tanpa ampun. Salah-salah dia akan dipukuli jika dirinya membuat masalah.
"Tuan Penjaga, pendosa atau tidak itu bukan urusanmu."
Yap ...
Satu lagi yang bisa ia ketahui tentang Yi Hua. Orang ini adalah orang yang sangat buruk mulutnya. Dia seringkali sangat jujur hingga tak suka berbasa-basi. Itu karena Yi Hua terkenal dengan omong kosong dan kesombongannya.
Sudah dia katakan! Orang ini tidak cocok sama sekali dengan namanya.
Namun sebenarnya ia masih bingung dengan situasi ini, apalagi dengan keadaan dimana Yi Hua menjadi pendosa hanya karena ramalannya.
Mengapa Raja menghukum Yi Hua hanya karena meramalkan kelahiran kembali Puteri Li Wei? Dosa apa yang telah Puteri Li Wei lakukan dahulu? Bahkan Yi Hua sampai disebut pendosa karena menyebut namanya.
“Li Wei?” bisiknya tanpa sadar.
BYUR!
Yi Hua berusaha menggapai udara ketika air tiba-tiba mengguyur wajahnya. Ditambah lagi dengan bau menyengat yang semakin merusak penciumannya yang suci ini. Ia sepertinya benar-benar direndahkan sebagai pendosa!
“Beraninya kau menyebut nama terlarang itu lagi di Kerajaan Li!”
Yi Hua menyeka wajahnya sendiri dengan lengan baju kumalnya. Mata Yi Hua sejak awal memang sangat licik seperti rubah, sehingga saat dia menggunakannya, tatapan itu akan terasa sangat menyebalkan. Hal itu membuat Si penjaga seperti ingin menebas kepalanya sekarang juga.
Ia benar-benar menyedihkan karena dia menjadi Yi Hua, dan dia akan dihukum mati. Namun Yi Hua yang asli pasti lebih menyedihkan lagi. Sudahlah! Dia tak bisa berpikir untuk mengasihani orang lain, karena dia lebih susah di sini.
Dari sekian banyak manusia yang berjejer di muka bumi, mengapa dirinya harus menjadi Yi Hua?
Ia menatap pada semangkuk nasi basi yang kini sudah tergenang dengan air bau sebelumnya. Meski tanpa kuah itu, Yi Hua juga enggan untuk memakannya. Ini benar-benar menyebalkan! Tikus pun akan berpuasa jika melihatnya.
“Sudahlah, jangan menyiksanya lagi. Orang tak waras sepertinya tak akan mengerti, meski kau mengeluarkan semua ucapan sampahmu,” ucap seorang penjaga tahanan lainnya.
Paman, kau yang tak waras! Apa di kehidupan sebelumnya kita berdua adalah musuh?
Yi Hua berdecak sebal sambil menyeret tubuhnya untuk bersender di dinding penjara. Karena semua ini sangat menyebalkan, Yi Hua mendadak mengantuk dan laparnya telah dimakan oleh sapi. Dirinya lebih berambisi ingin menendang penjaga sombong ini, daripada keluar dari penjara.
“Bagaimana bisa orang-orang ini memperlakukan aku dengan buruk? Tidak ingatkah mereka bahwa aku seorang gadis yang lemah lembut seperti sutra?” tanyanya dengan jengkel. Namun ia tersadar kembali.
Oh iya ... Mereka tahunya aku ini adalah seorang pria.
“Nyam … Nyam … Mereka hanya menjalankan tugasnya.”
Yi Hua tersentak ketika mendengar suara menyebalkan itu terdengar lagi. Ia baru ingat jika sebelum dirinya masuk ke dalam tubuh Yi Hua, dia bertemu dengan sebuah makhluk aneh yang mengaku …
“Lebih sopan lagi kau bisa memanggilku gege*,” ucap Xiao dengan menyebalkan.
^^^*Panggilan kepada saudara laki-laki yang lebih tua dari pembicara.^^^
“Gege kepalamu! Seluruh keluargamu juga adalah kepala,” desis Yi Hua pelan.
Dirinya sudah disebut sebagai orang yang tak waras, dan ia tak mau bertambah lagi hinaan muncul hanya karena ia berbicara sendiri. Matanya menelusuri penjuru penjara untuk mengamati keadaan. Dua penjaga tadi sudah tidak ada.
Yi Hua menghela napas lega.
“Bagaimana bisa kau makan, sedangkan aku harus mengalami semua ini?” tanya Yi Hua dengan frustasi.
“Kau pikir makhluk terhormat sepertiku melakukan kegiatan merepotkan itu? Aku akan kenyang tanpa perlu makan, dan aku dibuat dari energi yang bertebaran di semesta!” balas Xiao tak kalah keras.
“Jadi, kau ini hanyalah energi yang tersesat? Pasti kau punya banyak dosa di kehidupan sebelumnya, makanya kau tersesat seperti ini.”
Sepertinya ia memang berbakat untuk menjadi Yi Hua. Nyatanya dia sama-sama memiliki ucapan busuk dan pandai menyakiti orang lain dengan perkataan.
Xiao terdengar bingung, “Entahlah! Aku ada begitu saja. Lagipula, jika aku tahu, aku juga tak akan memberitahumu!”
Mengapa aku tak bisa lanjut menghinanya? Ya ampun mulutku gatal sekali.
Yi Hua memeras pakaiannya yang basah. “Aku hanya mencari tahu bagaimana cara membunuh makhluk sepertimu.”
“Dengarkan aku, HuaHua! Aku hanya bisa memberitahumu tentang hal ini. Kau adalah seorang peramal gila yang akan dieksekusi dua hari lagi. Pikirkan cara agar kau bisa keluar dari tempat ini! Apakah kau pikir ini saat yang tepat untuk bertanya tentang identitas diriku?” Suara Xiao meninggi.
Ia tak memperdulikan bagaimana cara Xiao memanggilnya. Ia malah berpikir lebih keras tentang kehidupan barunya saat ini.
“Jika aku mati di sini sebagai Yi Hua, apakah aku bisa mendapatkan kehidupan dan misi yang baru?”
“Tidak tahu! Aku tak merasa ingin memberitahumu.”
Dasar menyebalkan!
TEK TEK
Yi Hua memanjangkan lehernya hanya untuk menatap ke arah suara. Saat itu ia menyadari bahwa ada seseorang yang berada di dalam penjara lain yang ada di hadapannya. Ia menyipitkan matanya saat merasa ngilu karena suara ketukan itu.
“Siapakah petapa tua ini?” tanya Yi Hua.
Suara ketukan itu berhenti, dan sosok di hadapannya mengangkat kepalanya untuk menatap Yi Hua. Mata tajam itu menghujam Yi Hua hingga membuatnya bergidik. Sebenarnya ia tak ingin membuat teman di penjara ini, tetapi ia tak punya pilihan lain.
Ia harus mencari cara agar bisa terbebas dari hukuman matinya.
“Kau berbicara dengan siapa?” tanya sosok itu dengan suara yang sangat serak.
Yi Hua menggaruk pipinya, “Hanya nyamuk, Tuan Petapa.”
“Kau menyebutku nyamuk, HuaHua!”
Ia mengabaikan teriakan tak terima dari Xiao. Dirinya adalah makhluk yang cukup rasional dalam menanggapi sebuah energi aneh bernama Xiao ini. Lagipula karena Xiao, dirinya mungkin akan dicap sebagai orang yang benar-benar gila.
“Kerajaan Li diikuti oleh energi yang sangat buruk. Energi mereka terus dicemari hingga banyak kejahatan terjadi akibat kekuatan negatif. Mungkin mereka harus menerima kenyataan jika nantinya Kerajaan Li harus hancur karena mereka tak bisa mengatasi kehancurannya.”
Yi Hua mengedipkan matanya ketika tetesan air mengenai matanya. Tangannya mengusap kelopak matanya yang terasa sakit, dan memilih untuk menjadi tuli.
Dirinya sudah dilanda dengan kebingungan, dan harus bertambah bingung lagi dengan ucapan petapa ini. Yi Hua ini perlu istirahat agar tidak menjadi busuk. Lebih buruk dari segalanya ialah Yi Hua sangat menyayangi otaknya sendiri.
“Putera Mahkota Kerajaan Li, Li Quon sedang sakit parah. Itu karena energi iblis yang ditebarkan dari pohon yang berada di gunung Hua. Pohon iblis itu hanya Hua Yifeng yang bisa mengendalikannya,” ucap Xiao melanjutkan.
Untuk apa kau menyampaikan informasi ini? Aku di sini sedang memikirkan tentang bagaimana cara memanjat tembok kematian ini, bukannya ingin tahu siapa Hua Yifeng ini.
Yi Hua jelas tak ingin bertanya secara langsung. Ia hanya membiarkan Petapa ini berbicara terus-menerus. Sedangkan otaknya sedang berkeliaran tak menentu. Ia jelas menunggu Xiao melanjutkan penjelasannya lagi.
"Hey, harusnya kau mencari tahu tentang Hua Yifeng ini."
Untuk apa?
"Kau pasti tahu tentang tungku dalam dirimu sekarang. Lebih tepatnya lagi, fungsi tungku dalam dirimu itu sama seperti pohon iblis yang dikendalikan Hua Yifeng. Apa kau tidak ingin tahu cara mengendalikan tungku itu?"
Benar. Ini adalah tentang kesejahteraan di masa depan.
Namun bukankah yang utama sekarang ialah mengeluarkan Yi Hua dari penjara dingin ini?
Sebentar! Apa Hua Yifeng ini adalah iblis?
Bagaimana bisa Yi Hua dengan kemampuan tak bergunanya bisa menyelidiki Hua Yifeng?
Sosok itu pasti akan menarik kepalanya hingga terlepas dari tubuh, dan Yi Hua akan mati tanpa bisa membelah diri menjadi jamak.
Ini benar-benar tidak adil!
“Bukankah kau seorang peramal, Yi Hua?”
Bukan Xiao yang bertanya, tetapi Petapa Tua yang ada di hadapannya.
Benar! Meski sejatinya Yi Hua tak bisa meramal, tetapi orang lain tahu bahwa dirinya adalah seorang peramal.
Yi Hua mengerutkan keningnya ketika ia memikirkan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkannya dari penjara ini. Kemungkinannya memang kecil, tetapi apa salahnya untuk dicoba. Ia hanya bisa bertaruh pada pemikirannya yang dangkal ini.
Yi Hua perlahan bangkit dari duduknya yang menyedihkan. Kemudian, ia terjatuh dengan kuat untuk menimbulkan suara yang nyaring.
BUGH
“AKH,” pekik Yi Hua, yang sebagian besar pekikannya berisi sandiwara.
Xiao tertawa pelan, “Bukankah kau sangat buruk bersandiwara?”
Setidaknya aku bisa menyelamatkan hidupku dengan ini, Xiao!
“Apa yang kau lakukan?” teriak penjaga sebelumnya.
Yi Hua mengerang dan berlagak ketakutan, seolah dirinya telah melihat hantu yang bergantung di langit-langit penjara. Matanya terbelalak penuh kengerian, dan itu menarik perhatian penjaga lainnya. Sesungguhnya meski dia tak begitu pandai beradu peran, tetapi namanya sebagai peramal cukup besar. Sehingga apa yang ia katakan pasti berdampak di pikiran mereka.
“Apakah dia melihat sesuatu?”
Pengawal lainnya menimpali, “Dia adalah seorang peramal. Apa ada sesuatu yang buruk?”
“Apa itu hanya rekayasa?”
Tentu saja, bodoh! Yi Hua ini sedang berpura-pura, sehingga kau tetaplah menjadi bodoh dan percayalah.
Bibir pucat Yi Hua bergetar pelan, “Putera Mahkota harus segera disucikan dari energi buruk! Tidak … Jangan …”
“Apa katanya?”
Seisi penjara menjadi sangat ramai, dan Yi Hua hanya bisa bertaruh dengan peruntungannya. Setelah ia keluar dari penjara ini, baru ia akan memikirkan bagaimana cara menyingkirkan energi buruk yang terserap oleh Putera Mahkota.
Ia masuk ke dalam penjara karena ramalan, maka dia akan keluar dengan ramalan juga.
***
Selamat membaca 😉
Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar author tambah semangat lagi saat menulis cerita baru ini.
Wah, sepertinya tokoh yang ini sama uniknya dengan Adhara. Sayangnya, dia adalah seseorang yang dikenal dengan sifat buruknya.
Apakah Yi Hua bisa memanjat tembok kematiannya?
Mari bertemu di chapter selanjutnya.
Adios~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
adining kartika
Semangat kak,.
2024-04-25
0
Kirin
baguss ceritanyaa! Semangat kakak!
2022-01-20
0
LafaLova
mampir jejak🙏
2021-12-03
1