Yi Hua Memanjat Tembok Kematian

BRUK

“Ini makananmu!”

Seseorang dengan pakaian lusuhnya terlentang dengan tidak elit di lantai batu. Udara terasa sangat dingin, hingga dia menggigil dengan sangat buruknya. Napasnya tersengal karena dingin, tetapi ketika dia berusaha menarik napas, ia malah mencium aroma seperti air yang tergenang lama. Oleh karena itu, tak ada yang nyaman dari situasi yang ia alami saat ini.

Tangannya bergerak pelan untuk meraih apa saja yang ada di sekelilingnya, tetapi hanya lantai dingin yang menyambutnya.

Sudah di sini dingin sekali, lalu suara cempreng itu mengganggu kemudian. Lengkap sekali hidup ini!

Perlahan ia membuka matanya, dan yang ia tatap hanyalah dinding batu yang berbau basah. Belum lagi dengan aroma seperti lumut yang berkeliaran di sekitarnya. Bukan hanya aroma sebenarnya. Ia benar-benar merasakan lumut di sekitarnya. Terutama di lantai tempat ia berbaring, yang ia komponen terbesar dari bangunannya ini ialah tanah. Sehingga itu terasa seperti ada lembek yang menyebalkan karena lumut, dan membuatmu tak berani makan dalam waktu dekat.

Adakah keadaan yang lebih baik lagi dari ini semua?

“Bagaimana pendosa sepertimu masih diberikan hidup selama lima hari?”

Suara menyebalkan itu membuat telinganya mendapat pencemaran. Masalahnya adalah orang yang berucap sebelumnya tak tanggung-tanggung dalam mengatur volume suaranya. Akibat dari suara berkapasitas cukup keras itu mungkin bisa membuat orang yang sedang hampir sekarat bangkit lagi untuk menjauh. Semua itu hanya agar suara menyebalkan itu tidak datang ke telinga mereka yang berharga. Namun setelah suaranya usai, orang itu akan segera mati dengan mengenaskan.

Yah, anggap saja situasi itu tidak terlalu menyebalkan. Dia berusaha mengabaikan karena dia adalah orang yang pandai bersyukur. Meski sesusah ini, dia masih bisa mengomel di dalam hati. Ah tidak ... Maksudnya dia masih diberikan kesehatan untuk mengeluhkan semua penderitaannya.

Aku ingin bertanya pada orang yang membagi-bagikan keberuntungan. Apakah ada namaku di sana atau tidak?

Dengan tenaga tersisa yang dimilikinya, ia berusaha bangkit hanya untuk tersembab lagi di lantai batu. Tubuhnya tidak memiliki tenaga lagi.

Berapa hari sudah ia tidak makan?

“Yi Hua!”

Yi Hua yang ini sepertinya berbanding terbalik dengan namanya. Yi Hua berarti menarik dan memiliki banyak teman. Namun di sekelilingnya sekarang jelas-jelas bukanlah teman untuk Yi Hua. Salah-salah jika mereka berdua berada dalam satu ruangan, maka Yi Hua akan segera di'bersihkan'.

Dengan serampangan ia bangkit dan menghadapi wajah menyebalkan dari seorang penjaga tahanan. Matanya terpaku dengan keadaan sekelilingnya yang sudah seperti sarang hantu. Diperburuk lagi dengan sekelilingnya yang diisi dengan bau basah yang menyengat hidung.

Ia merasa sangat mual.

Jadi, dia benar-benar harus menjadi Yi Hua yang penuh omong kosong ini?

Ia menatap tangan Yi Hua yang kecil seperti lidi. Keadaan Yi Hua ini benar-benar memprihatinkan. Akan tetapi, ...

Sebesar apapun rasa kasihan dari dirinya, ia tak mau harus berada dalam keadaan buruk ini. Awalnya ia berpikir bahwa semua yang ia dengar sebelumnya hanyalah omong kosong. Namun melihat kenyataannya saat ini ...

KREK

Ia menggerakkan gigi atasnya agar tertutup erat ke gigi bawahnya. Tentu saja ia melakukan ini karena dirinya sedang sangat kesal.

Xiao System itu sepertinya perlu dimandikan dengan pukulanku!

Dirinya sekarang Yi Hua, Peramal Kerajaan Li yang sebenarnya tak bisa meramal.

Ada berapa banyak omong kosong di sini?!

Ia, yang sekarang Yi Hua, menyibak rambut kusutnya dengan cepat. Ia membalas tatapan penjaga yang terlihat geram dengannya. Identitasnya sekarang adalah seorang pria, sehingga jika penjaga ini geram mungkin dia tak akan segan untuk memberi hukuman tanpa ampun. Salah-salah dia akan dipukuli jika dirinya membuat masalah.

"Tuan Penjaga, pendosa atau tidak itu bukan urusanmu."

Yap ...

Satu lagi yang bisa ia ketahui tentang Yi Hua. Orang ini adalah orang yang sangat buruk mulutnya. Dia seringkali sangat jujur hingga tak suka berbasa-basi. Itu karena Yi Hua terkenal dengan omong kosong dan kesombongannya.

Sudah dia katakan! Orang ini tidak cocok sama sekali dengan namanya.

Namun sebenarnya ia masih bingung dengan situasi ini, apalagi dengan keadaan dimana Yi Hua menjadi pendosa hanya karena ramalannya.

Mengapa Raja menghukum Yi Hua hanya karena meramalkan kelahiran kembali Puteri Li Wei? Dosa apa yang telah Puteri Li Wei lakukan dahulu? Bahkan Yi Hua sampai disebut pendosa karena menyebut namanya.

“Li Wei?” bisiknya tanpa sadar.

BYUR!

Yi Hua berusaha menggapai udara ketika air tiba-tiba mengguyur wajahnya. Ditambah lagi dengan bau menyengat yang semakin merusak penciumannya yang suci ini. Ia sepertinya benar-benar direndahkan sebagai pendosa!

“Beraninya kau menyebut nama terlarang itu lagi di Kerajaan Li!”

Yi Hua menyeka wajahnya sendiri dengan lengan baju kumalnya. Mata Yi Hua sejak awal memang sangat licik seperti rubah, sehingga saat dia menggunakannya, tatapan itu akan terasa sangat menyebalkan. Hal itu membuat Si penjaga seperti ingin menebas kepalanya sekarang juga.

Ia benar-benar menyedihkan karena dia menjadi Yi Hua, dan dia akan dihukum mati. Namun Yi Hua yang asli pasti lebih menyedihkan lagi. Sudahlah! Dia tak bisa berpikir untuk mengasihani orang lain, karena dia lebih susah di sini.

Dari sekian banyak manusia yang berjejer di muka bumi, mengapa dirinya harus menjadi Yi Hua?

Ia menatap pada semangkuk nasi basi yang kini sudah tergenang dengan air bau sebelumnya. Meski tanpa kuah itu, Yi Hua juga enggan untuk memakannya. Ini benar-benar menyebalkan! Tikus pun akan berpuasa jika melihatnya.

“Sudahlah, jangan menyiksanya lagi. Orang tak waras sepertinya tak akan mengerti, meski kau mengeluarkan semua ucapan sampahmu,” ucap seorang penjaga tahanan lainnya.

Paman, kau yang tak waras! Apa di kehidupan sebelumnya kita berdua adalah musuh?

Yi Hua berdecak sebal sambil menyeret tubuhnya untuk bersender di dinding penjara. Karena semua ini sangat menyebalkan, Yi Hua mendadak mengantuk dan laparnya telah dimakan oleh sapi. Dirinya lebih berambisi ingin menendang penjaga sombong ini, daripada keluar dari penjara.

“Bagaimana bisa orang-orang ini memperlakukan aku dengan buruk? Tidak ingatkah mereka bahwa aku seorang gadis yang lemah lembut seperti sutra?” tanyanya dengan jengkel. Namun ia tersadar kembali.

Oh iya ... Mereka tahunya aku ini adalah seorang pria.

“Nyam … Nyam … Mereka hanya menjalankan tugasnya.”

Yi Hua tersentak ketika mendengar suara menyebalkan itu terdengar lagi. Ia baru ingat jika sebelum dirinya masuk ke dalam tubuh Yi Hua, dia bertemu dengan sebuah makhluk aneh yang mengaku …

“Lebih sopan lagi kau bisa memanggilku gege*,” ucap Xiao dengan menyebalkan.

^^^*Panggilan kepada saudara laki-laki yang lebih tua dari pembicara.^^^

“Gege kepalamu! Seluruh keluargamu juga adalah kepala,” desis Yi Hua pelan.

Dirinya sudah disebut sebagai orang yang tak waras, dan ia tak mau bertambah lagi hinaan muncul hanya karena ia berbicara sendiri. Matanya menelusuri penjuru penjara untuk mengamati keadaan. Dua penjaga tadi sudah tidak ada.

Yi Hua menghela napas lega.

“Bagaimana bisa kau makan, sedangkan aku harus mengalami semua ini?” tanya Yi Hua dengan frustasi.

“Kau pikir makhluk terhormat sepertiku melakukan kegiatan merepotkan itu? Aku akan kenyang tanpa perlu makan, dan aku dibuat dari energi yang bertebaran di semesta!” balas Xiao tak kalah keras.

“Jadi, kau ini hanyalah energi yang tersesat? Pasti kau punya banyak dosa di kehidupan sebelumnya, makanya kau tersesat seperti ini.”

Sepertinya ia memang berbakat untuk menjadi Yi Hua. Nyatanya dia sama-sama memiliki ucapan busuk dan pandai menyakiti orang lain dengan perkataan.

Xiao terdengar bingung, “Entahlah! Aku ada begitu saja. Lagipula, jika aku tahu, aku juga tak akan memberitahumu!”

Mengapa aku tak bisa lanjut menghinanya? Ya ampun mulutku gatal sekali.

Yi Hua memeras pakaiannya yang basah. “Aku hanya mencari tahu bagaimana cara membunuh makhluk sepertimu.”

“Dengarkan aku, HuaHua! Aku hanya bisa memberitahumu tentang hal ini. Kau adalah seorang peramal gila yang akan dieksekusi dua hari lagi. Pikirkan cara agar kau bisa keluar dari tempat ini! Apakah kau pikir ini saat yang tepat untuk bertanya tentang identitas diriku?” Suara Xiao meninggi.

Ia tak memperdulikan bagaimana cara Xiao memanggilnya. Ia malah berpikir lebih keras tentang kehidupan barunya saat ini.

“Jika aku mati di sini sebagai Yi Hua, apakah aku bisa mendapatkan kehidupan dan misi yang baru?”

“Tidak tahu! Aku tak merasa ingin memberitahumu.”

Dasar menyebalkan!

TEK TEK

Yi Hua memanjangkan lehernya hanya untuk menatap ke arah suara. Saat itu ia menyadari bahwa ada seseorang yang berada di dalam penjara lain yang ada di hadapannya. Ia menyipitkan matanya saat merasa ngilu karena suara ketukan itu.

“Siapakah petapa tua ini?” tanya Yi Hua.

Suara ketukan itu berhenti, dan sosok di hadapannya mengangkat kepalanya untuk menatap Yi Hua. Mata tajam itu menghujam Yi Hua hingga membuatnya bergidik. Sebenarnya ia tak ingin membuat teman di penjara ini, tetapi ia tak punya pilihan lain.

Ia harus mencari cara agar bisa terbebas dari hukuman matinya.

“Kau berbicara dengan siapa?” tanya sosok itu dengan suara yang sangat serak.

Yi Hua menggaruk pipinya, “Hanya nyamuk, Tuan Petapa.”

“Kau menyebutku nyamuk, HuaHua!”

Ia mengabaikan teriakan tak terima dari Xiao. Dirinya adalah makhluk yang cukup rasional dalam menanggapi sebuah energi aneh bernama Xiao ini. Lagipula karena Xiao, dirinya mungkin akan dicap sebagai orang yang benar-benar gila.

“Kerajaan Li diikuti oleh energi yang sangat buruk. Energi mereka terus dicemari hingga banyak kejahatan terjadi akibat kekuatan negatif. Mungkin mereka harus menerima kenyataan jika nantinya Kerajaan Li harus hancur karena mereka tak bisa mengatasi kehancurannya.”

Yi Hua mengedipkan matanya ketika tetesan air mengenai matanya. Tangannya mengusap kelopak matanya yang terasa sakit, dan memilih untuk menjadi tuli.

Dirinya sudah dilanda dengan kebingungan, dan harus bertambah bingung lagi dengan ucapan petapa ini. Yi Hua ini perlu istirahat agar tidak menjadi busuk. Lebih buruk dari segalanya ialah Yi Hua sangat menyayangi otaknya sendiri.

“Putera Mahkota Kerajaan Li, Li Quon sedang sakit parah. Itu karena energi iblis yang ditebarkan dari pohon yang berada di gunung Hua. Pohon iblis itu hanya Hua Yifeng yang bisa mengendalikannya,” ucap Xiao melanjutkan.

Untuk apa kau menyampaikan informasi ini? Aku di sini sedang memikirkan tentang bagaimana cara memanjat tembok kematian ini, bukannya ingin tahu siapa Hua Yifeng ini.

Yi Hua jelas tak ingin bertanya secara langsung. Ia hanya membiarkan Petapa ini berbicara terus-menerus. Sedangkan otaknya sedang berkeliaran tak menentu. Ia jelas menunggu Xiao melanjutkan penjelasannya lagi.

"Hey, harusnya kau mencari tahu tentang Hua Yifeng ini."

Untuk apa?

"Kau pasti tahu tentang tungku dalam dirimu sekarang. Lebih tepatnya lagi, fungsi tungku dalam dirimu itu sama seperti pohon iblis yang dikendalikan Hua Yifeng. Apa kau tidak ingin tahu cara mengendalikan tungku itu?"

Benar. Ini adalah tentang kesejahteraan di masa depan.

Namun bukankah yang utama sekarang ialah mengeluarkan Yi Hua dari penjara dingin ini?

Sebentar! Apa Hua Yifeng ini adalah iblis?

Bagaimana bisa Yi Hua dengan kemampuan tak bergunanya bisa menyelidiki Hua Yifeng?

Sosok itu pasti akan menarik kepalanya hingga terlepas dari tubuh, dan Yi Hua akan mati tanpa bisa membelah diri menjadi jamak.

Ini benar-benar tidak adil!

“Bukankah kau seorang peramal, Yi Hua?”

Bukan Xiao yang bertanya, tetapi Petapa Tua yang ada di hadapannya.

Benar! Meski sejatinya Yi Hua tak bisa meramal, tetapi orang lain tahu bahwa dirinya adalah seorang peramal.

Yi Hua mengerutkan keningnya ketika ia memikirkan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkannya dari penjara ini. Kemungkinannya memang kecil, tetapi apa salahnya untuk dicoba. Ia hanya bisa bertaruh pada pemikirannya yang dangkal ini.

Yi Hua perlahan bangkit dari duduknya yang menyedihkan. Kemudian, ia terjatuh dengan kuat untuk menimbulkan suara yang nyaring.

BUGH

“AKH,” pekik Yi Hua, yang sebagian besar pekikannya berisi sandiwara.

Xiao tertawa pelan, “Bukankah kau sangat buruk bersandiwara?”

Setidaknya aku bisa menyelamatkan hidupku dengan ini, Xiao!

“Apa yang kau lakukan?” teriak penjaga sebelumnya.

Yi Hua mengerang dan berlagak ketakutan, seolah dirinya telah melihat hantu yang bergantung di langit-langit penjara. Matanya terbelalak penuh kengerian, dan itu menarik perhatian penjaga lainnya. Sesungguhnya meski dia tak begitu pandai beradu peran, tetapi namanya sebagai peramal cukup besar. Sehingga apa yang ia katakan pasti berdampak di pikiran mereka.

“Apakah dia melihat sesuatu?”

Pengawal lainnya menimpali, “Dia adalah seorang peramal. Apa ada sesuatu yang buruk?”

“Apa itu hanya rekayasa?”

Tentu saja, bodoh! Yi Hua ini sedang berpura-pura, sehingga kau tetaplah menjadi bodoh dan percayalah.

Bibir pucat Yi Hua bergetar pelan, “Putera Mahkota harus segera disucikan dari energi buruk! Tidak … Jangan …”

“Apa katanya?”

Seisi penjara menjadi sangat ramai, dan Yi Hua hanya bisa bertaruh dengan peruntungannya. Setelah ia keluar dari penjara ini, baru ia akan memikirkan bagaimana cara menyingkirkan energi buruk yang terserap oleh Putera Mahkota.

Ia masuk ke dalam penjara karena ramalan, maka dia akan keluar dengan ramalan juga.

***

Selamat membaca 😉

Jangan lupa untuk meletakkan jempol pada tempatnya. Berikan kritik dan saran agar cerita ini semakin baik untuk ke depannya. Sertakan dukungan agar author tambah semangat lagi saat menulis cerita baru ini.

Wah, sepertinya tokoh yang ini sama uniknya dengan Adhara. Sayangnya, dia adalah seseorang yang dikenal dengan sifat buruknya.

Apakah Yi Hua bisa memanjat tembok kematiannya?

Mari bertemu di chapter selanjutnya.

Adios~

Terpopuler

Comments

adining kartika

adining kartika

Semangat kak,.

2024-04-25

0

Kirin

Kirin

baguss ceritanyaa! Semangat kakak!

2022-01-20

0

LafaLova

LafaLova

mampir jejak🙏

2021-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Yi Hua Memanjat Tembok Kematian
3 Bayaran Kepala untuk Kepala
4 Serangan dari Mimpi dan Bekas Tangan
5 Jimat untuk Menangkap Tikus
6 Berbicara tentang Penculik, "Dia di sini!"
7 Yi Hua yang Mengalahkan Titah Raja
8 Cerita tentang Cangkang Manusia
9 Perak Berdenting Di Antara Angin
10 Kepingan Ingatan
11 Kakak Beradik Liu
12 Satu Orang yang Tahu
13 Memasuki Gunung Hua
14 Menyelidiki Kasus Pertama
15 Peraturan di dalam Istana Hua Yifeng
16 Yang Dipertaruhkan
17 Etika Melempar Dadu
18 Istana Awan Milik Hua Yifeng
19 Cara Membuka Pintu
20 Pejabat Tinggi yang Hilang
21 Pedang yang Menakutkan
22 Kilat Kekuatan yang Mengejutkan
23 Esensi Kecantikan 1: Pengadilan Tinggi Digelar
24 Esensi Kecantikan 2: Kecantikan Tersohor
25 Esensi Kecantikan 3: Pengantin Wanita Palsu
26 Esensi Kecantikan 4: Cerita dari An
27 Esensi Kecantikan 5: Sebelum Menuju Pengantin Pria Palsu
28 Esensi Kecantikan 6: Nyanyian di Hari Pernikahan
29 Esensi Kecantikan 7: Tengkorak Di Ujung Jurang
30 Esensi Kecantikan 8: Orang yang Ditunggu
31 Esensi Kecantikan 9: Rasa Panik
32 Esensi Kecantikan 10: "Kau Membunuhnya Berkali-kali."
33 Esensi Kecantikan 11: Syair Terlarang Zhang Yuwen
34 Esensi Kecantikan 12: Dia Sudah Pergi
35 Kembali ke Pusat Kota Kerajaan Li
36 Tamu yang Datang
37 Definisi Makanan Bergizi
38 Malam Mungkin Tak Begitu Tenang
39 Petaka Lembah Debu
40 Janji 1: Sesuatu Di Antara Gumpalan Debu
41 Janji 2: Wajah-Wajah Kosong
42 Janji 3: Pengendali Hewan Beracun
43 Janji 4: Membunuh untuk Menyelamatkan
44 Janji 5: Tipuan
45 Janji 6: Hanya Berbeda Takdir
46 Janji 7: Anggaplah Semuanya adalah Takdir
47 Janji 8: Tidak atau Mungkin Belum Ditepati
48 Ramalan Yi Hua
49 Tugas
50 Raja Li Shen yang Pembenci
51 Janji Darah Iblis Kehancuran
52 Ikatan 1: Mata Dingin Rong Mingyu
53 Ikatan 2: Perintah untuk Dibunuh
54 Ikatan 3: Yang Telah Pergi
55 Ikatan 4: Pertarungan Yi Hua
56 Ikatan 5: Suatu Pertemuan
57 Ikatan 6: Yang Berubah dan Terhenti
58 Ikatan 7: Awal dari Ide Buruk
59 Tentang Yi Hua
60 Pikiran Manusia agak Rumit
61 Pangeran Kecil Kerajaan Li
62 Menyusuri Sungai, Melintas Teratai
63 Sebuah Lagu
64 Mempergunakan Teman dengan Baik
65 Seorang Penari 1: Datang ke Kota Zhu
66 Seorang Penari 2: Belum Ada Titik Terang
67 Seorang Penari 3: Pencipta Keramaian
68 Seorang Penari 4: Bertemu Lagi
69 Seorang Penari 5: Menyelidiki Wei Fei
70 Seorang Penari 6: Bunga
71 Seorang Penari 7: Cerita dari Penari Menyedihkan
72 Seorang Penari 8: Menciptakan Monster
73 Seorang Penari 9: Kepakan Sayap Hitam
74 Seorang Penari 10: Penari yang Ingin Berbahagia
75 Seorang Penari 11: Pertunjukan Berakhir
76 Setiap Rumor tentang Li Wei
77 Tawa Mengejek
78 Pertemuan Ketiga
79 Daerah Kekuasaan
80 Orang yang Kurang Beruntung
81 Nona Muda Ming Menghilang
82 Desa Yi dan Perayaan Qixi
83 Kekeringan di Desa Yi
84 Api Phoenix 1: Pohon yang Layu
85 Api Phoenix 2: Tentang Pertemuan
86 Api Phoenix 3: Anak Phoenix
87 Api Phoenix 4: Dewa Penjaga Desa Yi
88 Api Phoenix 5: Rencana Yi Hua
89 Api Phoenix 6: Mempercayai dan Dipercayai
90 Api Phoenix 7: Masalah demi Masalah
91 Tak Perlu Mencintai Siapapun
92 Masuk dalam Masalah Baru
93 Seorang Pemandu
94 Selembar Kain 1: Kembali ke Lembah Debu
95 Selembar Kain 2: Serangan Shen Qibo
96 Selembar Kain 3: Membuka Jalan
97 Selembar Kain 4: Situasi Pelik Lainnya
98 Selembar Kain 5: Di Bawah Tanah
99 Selembar Kain 6: Kenyataan yang Tertulis di Dinding
100 Selembar Kain 7: Lagi-Lagi Pertarungan
101 Selembar Kain 8: Aku Akan Mengembalikannya
102 Selembar Kain 9: "Akhirnya, Aku Bisa Mengembalikannya"
103 Sebuah Luka
104 Yang Sudah Berlalu
105 Pemilik Pedang Hitam
106 Kenyataan tentang Kematian Yi Hua
107 Hanya Mengulang Sejarah yang Sama
108 Misi Pertama Usai
109 Bagian-Bagian yang Hilang
110 Hari yang Biasa
111 Pulang
112 Cerita Perayaan 1: Anak yang Diberkahi
113 Cerita Perayaan 2: Penyerangan di Perayaan
114 Cerita Perayaan 3: Situasi Dadakan
115 Cerita Perayaan 4: Ini Benar-Benar Perayaan
116 Makam Keluarga Wei
117 Mengatasi Malam Panjang
118 Perjalanan Baru
119 Seorang Wei 1: Memasuki Makam
120 Seorang Wei 2: Jebakan dalam Makam
121 Seorang Wei 3: Jalan Masuk Lain
122 Seorang Wei 4: Serangan Hantu Air
123 Seorang Wei 5: Berbicara yang Dulu dan Sekarang
124 Seorang Wei 6: Wei Wuxie dan Zhang Yuwen
125 Puteri Li Wei 1: Pelatihan Awan
126 Putri Li Wei 2: Tantangan
127 Putri Li Wei 3: Melanggar Jam Malam
128 Putri Li Wei 4: Janji dan Ketidakhadiran
129 Putri Li Wei 5: Perburuan Malam Dimulai
130 Putri Li Wei 6: Kertas Jimat Kegagalan
131 Putri Li Wei 7: Mendapatkan Buruan
132 Putri Li Wei 8: Terpisah
133 Putri Li Wei 9: Situasi Sulit
134 Putri Li Wei 10: Rahasia Labirin
135 Putri Wei 11: Bahaya yang Datang
136 Putri Li Wei 12: Mencari Cara
137 Putri Li Wei 13: Longsoran Batu
138 Putri Li Wei 14: Menghancurkan Pedang Terkutuk
139 Putri Li Wei 15: Dikeluarkan
140 Putri Li Wei 16: Selamat Tinggal
141 Putri Hitam 1: Menyusup Pelatihan Awan
142 Putri Hitam 2: Pohon Iblis
143 Putri Hitam 3: Sebab dari Semuanya
144 Putri Hitam 4: Diskusi
145 Putri Hitam 5: Kematian Selir Mo Jiao
146 Putri Hitam 6: Berita Kurang Baik
147 Putri Hitam 7: Bersembunyi
148 Putri Hitam 8: Perselisihan dari Pejabat Kerajaan
149 Putri Hitam 9: Putri yang Diteror
150 Putri Hitam 10: Pembagian Tugas
151 Putri Hitam 11: Jejak Kehancuran
152 Putri Hitam 12: Kemunduran
153 Putri Hitam 13: Pengkhianatan
154 Putri Hitam 14: Awal dari Lima Bencana Kerajaan Li
155 Putri Li Wei 15: Strategi dan Jebakan
156 Putri Li Wei 16: Menyerahkan Diri
157 Putri Li Wei 17: Kutukan Kematian
158 Putri Li Wei 18: Dari Segala Akibat
159 Putri Li Wei 19: Lingkaran Mawar Tercipta
160 Putri Li Wei 20: Kematian Jiang Ning
161 Putri Li Wei 21: Pembantaian
162 Putri Li Wei 22: Janji
163 Putri Li Wei 23: Hasutan
164 Putri Li Wei 24: Tirai Berdarah
165 Putri Li Wei 25: Tuduhan
166 Putri Li Wei 26: Semua yang Li Wei Tanggung
167 Putri Li Wei 27: Akhir Hidup Putri Hitam
168 Putri Li Wei 28: Benang Merah
169 Hanya Sebuah Kenangan
170 Alasan Hua Yifeng
171 Bagian dalam Peti
172 Pertarungan dengan Zhang Yuwen
173 Hilangnya Liu Xingsheng
174 Keadaan Liu Xingsheng
175 Membentuk Rekan Pelarian
176 Berhasil Keluar dari Pusat Kota
177 Bertemu Jenderal Hantu
178 Pertarungan di Lembah Debu
179 Musuh yang Tak Diketahui
180 Kejaran Badai Debu
181 Penyusup Di Sekitar Mereka
182 Masa Lalu Liu Xingsheng
183 Pelelangan Kerajaan Phoenix
184 Kerikil dan Batu Di Perjalanan, Sebuah Masalah
185 Sebuah Bunga 1: Kejadian Di Penginapan
186 Sebuah Bunga 2: Terkepung dan Bertarung
187 Sebuah Bunga 3: Menebus Kebebasan
188 Sebuah Bunga 4: Baik dan Jahat
189 Sebuah Bunga 5: Tim Tarung Bebas
190 Sebuah Bunga 6: Keluarga Liu
191 Sebuah Bunga 7: Hari Sebelum Pertandingan
192 Sebuah Bunga 8: Dimulainya Pertandingan
193 Sebuah Bunga 9: Kekacauan Demi Kekacauan
194 Sebuah Bunga 10: Selalu Sama
195 Sebuah Bunga 11: Lingkaran Mawar telah Lengkap
196 Sebuah Bunga 12: Bunga yang Terlahir Kembali
197 Semua Masalah
198 Seorang Sahabat
199 Situasi yang Berbeda
200 Yang Berlalu Mengubah yang Akan Datang
201 Jebakan Bao Jiazhen
202 Hitam dan Putih 1: Kisah Masa Lalu
203 Hitam dan Putih 2: Puing Keterkaitan
204 Hitam dan Putih 3: Di Balik Perayaan Dewa
205 Hitam dan Putih 4: Mencari Jalan
206 Hitam dan Putih 5: Musuh dan Sahabat
207 Hitam dan Putih 6: Kejadian yang Sama
208 Hitam dan Putih 7: Selesai?
209 Perdana Menteri Baru
210 Perdana Menteri Baru 2
211 Bencana yang Paling Besar
212 Masuk ke Gunung Hua
213 Sesuatu yang Datang
214 Kerusuhan Baru
215 Setiap Langkah
216 Yang Terjadi Kembali
217 Mulai Muncul
218 Langkah Menuju Bencana Selanjutnya
219 Pengkhianat
220 Yang Melihat Masa Depan
221 Pertarungan Akhir 1: Melumpuhkan Semua Pengkhianat
222 Pertarungan Akhir 2: Yang Dipilih
223 Pertarungan Akhir 3: Cahaya Tungku Iblis
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Prolog
2
Yi Hua Memanjat Tembok Kematian
3
Bayaran Kepala untuk Kepala
4
Serangan dari Mimpi dan Bekas Tangan
5
Jimat untuk Menangkap Tikus
6
Berbicara tentang Penculik, "Dia di sini!"
7
Yi Hua yang Mengalahkan Titah Raja
8
Cerita tentang Cangkang Manusia
9
Perak Berdenting Di Antara Angin
10
Kepingan Ingatan
11
Kakak Beradik Liu
12
Satu Orang yang Tahu
13
Memasuki Gunung Hua
14
Menyelidiki Kasus Pertama
15
Peraturan di dalam Istana Hua Yifeng
16
Yang Dipertaruhkan
17
Etika Melempar Dadu
18
Istana Awan Milik Hua Yifeng
19
Cara Membuka Pintu
20
Pejabat Tinggi yang Hilang
21
Pedang yang Menakutkan
22
Kilat Kekuatan yang Mengejutkan
23
Esensi Kecantikan 1: Pengadilan Tinggi Digelar
24
Esensi Kecantikan 2: Kecantikan Tersohor
25
Esensi Kecantikan 3: Pengantin Wanita Palsu
26
Esensi Kecantikan 4: Cerita dari An
27
Esensi Kecantikan 5: Sebelum Menuju Pengantin Pria Palsu
28
Esensi Kecantikan 6: Nyanyian di Hari Pernikahan
29
Esensi Kecantikan 7: Tengkorak Di Ujung Jurang
30
Esensi Kecantikan 8: Orang yang Ditunggu
31
Esensi Kecantikan 9: Rasa Panik
32
Esensi Kecantikan 10: "Kau Membunuhnya Berkali-kali."
33
Esensi Kecantikan 11: Syair Terlarang Zhang Yuwen
34
Esensi Kecantikan 12: Dia Sudah Pergi
35
Kembali ke Pusat Kota Kerajaan Li
36
Tamu yang Datang
37
Definisi Makanan Bergizi
38
Malam Mungkin Tak Begitu Tenang
39
Petaka Lembah Debu
40
Janji 1: Sesuatu Di Antara Gumpalan Debu
41
Janji 2: Wajah-Wajah Kosong
42
Janji 3: Pengendali Hewan Beracun
43
Janji 4: Membunuh untuk Menyelamatkan
44
Janji 5: Tipuan
45
Janji 6: Hanya Berbeda Takdir
46
Janji 7: Anggaplah Semuanya adalah Takdir
47
Janji 8: Tidak atau Mungkin Belum Ditepati
48
Ramalan Yi Hua
49
Tugas
50
Raja Li Shen yang Pembenci
51
Janji Darah Iblis Kehancuran
52
Ikatan 1: Mata Dingin Rong Mingyu
53
Ikatan 2: Perintah untuk Dibunuh
54
Ikatan 3: Yang Telah Pergi
55
Ikatan 4: Pertarungan Yi Hua
56
Ikatan 5: Suatu Pertemuan
57
Ikatan 6: Yang Berubah dan Terhenti
58
Ikatan 7: Awal dari Ide Buruk
59
Tentang Yi Hua
60
Pikiran Manusia agak Rumit
61
Pangeran Kecil Kerajaan Li
62
Menyusuri Sungai, Melintas Teratai
63
Sebuah Lagu
64
Mempergunakan Teman dengan Baik
65
Seorang Penari 1: Datang ke Kota Zhu
66
Seorang Penari 2: Belum Ada Titik Terang
67
Seorang Penari 3: Pencipta Keramaian
68
Seorang Penari 4: Bertemu Lagi
69
Seorang Penari 5: Menyelidiki Wei Fei
70
Seorang Penari 6: Bunga
71
Seorang Penari 7: Cerita dari Penari Menyedihkan
72
Seorang Penari 8: Menciptakan Monster
73
Seorang Penari 9: Kepakan Sayap Hitam
74
Seorang Penari 10: Penari yang Ingin Berbahagia
75
Seorang Penari 11: Pertunjukan Berakhir
76
Setiap Rumor tentang Li Wei
77
Tawa Mengejek
78
Pertemuan Ketiga
79
Daerah Kekuasaan
80
Orang yang Kurang Beruntung
81
Nona Muda Ming Menghilang
82
Desa Yi dan Perayaan Qixi
83
Kekeringan di Desa Yi
84
Api Phoenix 1: Pohon yang Layu
85
Api Phoenix 2: Tentang Pertemuan
86
Api Phoenix 3: Anak Phoenix
87
Api Phoenix 4: Dewa Penjaga Desa Yi
88
Api Phoenix 5: Rencana Yi Hua
89
Api Phoenix 6: Mempercayai dan Dipercayai
90
Api Phoenix 7: Masalah demi Masalah
91
Tak Perlu Mencintai Siapapun
92
Masuk dalam Masalah Baru
93
Seorang Pemandu
94
Selembar Kain 1: Kembali ke Lembah Debu
95
Selembar Kain 2: Serangan Shen Qibo
96
Selembar Kain 3: Membuka Jalan
97
Selembar Kain 4: Situasi Pelik Lainnya
98
Selembar Kain 5: Di Bawah Tanah
99
Selembar Kain 6: Kenyataan yang Tertulis di Dinding
100
Selembar Kain 7: Lagi-Lagi Pertarungan
101
Selembar Kain 8: Aku Akan Mengembalikannya
102
Selembar Kain 9: "Akhirnya, Aku Bisa Mengembalikannya"
103
Sebuah Luka
104
Yang Sudah Berlalu
105
Pemilik Pedang Hitam
106
Kenyataan tentang Kematian Yi Hua
107
Hanya Mengulang Sejarah yang Sama
108
Misi Pertama Usai
109
Bagian-Bagian yang Hilang
110
Hari yang Biasa
111
Pulang
112
Cerita Perayaan 1: Anak yang Diberkahi
113
Cerita Perayaan 2: Penyerangan di Perayaan
114
Cerita Perayaan 3: Situasi Dadakan
115
Cerita Perayaan 4: Ini Benar-Benar Perayaan
116
Makam Keluarga Wei
117
Mengatasi Malam Panjang
118
Perjalanan Baru
119
Seorang Wei 1: Memasuki Makam
120
Seorang Wei 2: Jebakan dalam Makam
121
Seorang Wei 3: Jalan Masuk Lain
122
Seorang Wei 4: Serangan Hantu Air
123
Seorang Wei 5: Berbicara yang Dulu dan Sekarang
124
Seorang Wei 6: Wei Wuxie dan Zhang Yuwen
125
Puteri Li Wei 1: Pelatihan Awan
126
Putri Li Wei 2: Tantangan
127
Putri Li Wei 3: Melanggar Jam Malam
128
Putri Li Wei 4: Janji dan Ketidakhadiran
129
Putri Li Wei 5: Perburuan Malam Dimulai
130
Putri Li Wei 6: Kertas Jimat Kegagalan
131
Putri Li Wei 7: Mendapatkan Buruan
132
Putri Li Wei 8: Terpisah
133
Putri Li Wei 9: Situasi Sulit
134
Putri Li Wei 10: Rahasia Labirin
135
Putri Wei 11: Bahaya yang Datang
136
Putri Li Wei 12: Mencari Cara
137
Putri Li Wei 13: Longsoran Batu
138
Putri Li Wei 14: Menghancurkan Pedang Terkutuk
139
Putri Li Wei 15: Dikeluarkan
140
Putri Li Wei 16: Selamat Tinggal
141
Putri Hitam 1: Menyusup Pelatihan Awan
142
Putri Hitam 2: Pohon Iblis
143
Putri Hitam 3: Sebab dari Semuanya
144
Putri Hitam 4: Diskusi
145
Putri Hitam 5: Kematian Selir Mo Jiao
146
Putri Hitam 6: Berita Kurang Baik
147
Putri Hitam 7: Bersembunyi
148
Putri Hitam 8: Perselisihan dari Pejabat Kerajaan
149
Putri Hitam 9: Putri yang Diteror
150
Putri Hitam 10: Pembagian Tugas
151
Putri Hitam 11: Jejak Kehancuran
152
Putri Hitam 12: Kemunduran
153
Putri Hitam 13: Pengkhianatan
154
Putri Hitam 14: Awal dari Lima Bencana Kerajaan Li
155
Putri Li Wei 15: Strategi dan Jebakan
156
Putri Li Wei 16: Menyerahkan Diri
157
Putri Li Wei 17: Kutukan Kematian
158
Putri Li Wei 18: Dari Segala Akibat
159
Putri Li Wei 19: Lingkaran Mawar Tercipta
160
Putri Li Wei 20: Kematian Jiang Ning
161
Putri Li Wei 21: Pembantaian
162
Putri Li Wei 22: Janji
163
Putri Li Wei 23: Hasutan
164
Putri Li Wei 24: Tirai Berdarah
165
Putri Li Wei 25: Tuduhan
166
Putri Li Wei 26: Semua yang Li Wei Tanggung
167
Putri Li Wei 27: Akhir Hidup Putri Hitam
168
Putri Li Wei 28: Benang Merah
169
Hanya Sebuah Kenangan
170
Alasan Hua Yifeng
171
Bagian dalam Peti
172
Pertarungan dengan Zhang Yuwen
173
Hilangnya Liu Xingsheng
174
Keadaan Liu Xingsheng
175
Membentuk Rekan Pelarian
176
Berhasil Keluar dari Pusat Kota
177
Bertemu Jenderal Hantu
178
Pertarungan di Lembah Debu
179
Musuh yang Tak Diketahui
180
Kejaran Badai Debu
181
Penyusup Di Sekitar Mereka
182
Masa Lalu Liu Xingsheng
183
Pelelangan Kerajaan Phoenix
184
Kerikil dan Batu Di Perjalanan, Sebuah Masalah
185
Sebuah Bunga 1: Kejadian Di Penginapan
186
Sebuah Bunga 2: Terkepung dan Bertarung
187
Sebuah Bunga 3: Menebus Kebebasan
188
Sebuah Bunga 4: Baik dan Jahat
189
Sebuah Bunga 5: Tim Tarung Bebas
190
Sebuah Bunga 6: Keluarga Liu
191
Sebuah Bunga 7: Hari Sebelum Pertandingan
192
Sebuah Bunga 8: Dimulainya Pertandingan
193
Sebuah Bunga 9: Kekacauan Demi Kekacauan
194
Sebuah Bunga 10: Selalu Sama
195
Sebuah Bunga 11: Lingkaran Mawar telah Lengkap
196
Sebuah Bunga 12: Bunga yang Terlahir Kembali
197
Semua Masalah
198
Seorang Sahabat
199
Situasi yang Berbeda
200
Yang Berlalu Mengubah yang Akan Datang
201
Jebakan Bao Jiazhen
202
Hitam dan Putih 1: Kisah Masa Lalu
203
Hitam dan Putih 2: Puing Keterkaitan
204
Hitam dan Putih 3: Di Balik Perayaan Dewa
205
Hitam dan Putih 4: Mencari Jalan
206
Hitam dan Putih 5: Musuh dan Sahabat
207
Hitam dan Putih 6: Kejadian yang Sama
208
Hitam dan Putih 7: Selesai?
209
Perdana Menteri Baru
210
Perdana Menteri Baru 2
211
Bencana yang Paling Besar
212
Masuk ke Gunung Hua
213
Sesuatu yang Datang
214
Kerusuhan Baru
215
Setiap Langkah
216
Yang Terjadi Kembali
217
Mulai Muncul
218
Langkah Menuju Bencana Selanjutnya
219
Pengkhianat
220
Yang Melihat Masa Depan
221
Pertarungan Akhir 1: Melumpuhkan Semua Pengkhianat
222
Pertarungan Akhir 2: Yang Dipilih
223
Pertarungan Akhir 3: Cahaya Tungku Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!