AAAARRRGGGG CINTAAAA.....Teriak Raga menggema malam itu
" setidaknya kamu bilang kalau jadinya akan begini Cinta"
"kenapa Hah...kenapa, seandainya aku tahu kalau kamu hanya ingin mempermainkan ku saja, aku tak akan mau menumbuhkan cinta dihati ku ini"
" dan sekarang apa HAH kamu pergi untuk bahagia, sedangkan aku...aku disini menderita"
" hahahaha sangatlah konyol bagiku aku disini bersedih sedangkan kau tengah bahagia bersama suamimu itu hahaha...sungguh yang dinamakan cinta itu sangatlah unik" ucapnya disela tangisnya
"kamu pergi membawa hatiku Cinta, separuh jiwa ku telah kau renggut bahkan kau tak berniat mengembalikannya padaku" Tetiaknya menggebu-gebu
"kenapa rasanya sakit sekali, aku kecewa, aku marah, aku sakit atas cinta mu itu kau hanya memberikanku kenangan indah plus sakitnya juga" lanjutnya lirih dalam isak tangisnya sambil memukul-mukul dada bidangnya berharap sakitnya bisa reda
" KAMU TEGA CINTA" Teriaknya lagi
setelah cukup lama teriak-teriak meracau seorang diri mengeluarkan segala sakitnya, Raga memutuskan untuk kembali ke Apartemennya karena merasa lelah dan mungkin istirahat lebih baik berharap sakitnya bisa hilang seiring berlalunya malam
Pagi Harinya...
Disaat sinar mentari masih malu-malu menampakan cahanya, sebagian manusia sudah memulai aktivitas paginya ,kicauan burung serta sinar hangat dari sang surya menambah keceriaan pagi ini
tapi berbeda bagi manusia satu ini, seolah sakit yang diderita hatinya tak terjangkau oleh hangatnya sang surya, terang sinarnya tak mampu mengilangkan kegelapan di hatinya.
Pagi ini Kondisi Raga masih sama, pakaian yang sama bahkan sakit yang sama, mungkin luka yang ditorehkan Cinta padanya sangatlah dalam sehingga tak menunjukkan tanda-tanda akan sembuh dalam waktu yang dekat.
setelah sampai di apartemennya kemarin malam ia tak mandi bahkan tidak tidur, ia hanya duduk saja di kursi ruang tamunya menatap kosong kedepan pada titik yang sama. Entahlah apa yang ia rasakan dan pikirkan saat ini
mata yang sembab dengan lingkaran hitam di bawah matanya, wajah yang lusuh, rambut yang acak-acakan bahkan masih sangat terlihat sisa air mata dipipinya, intinya penampilan Raga sangatlah kacau, ia sangatlah frustasi atas cintanya sendiri
Bahkan waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi hari belum ada tanda-tanda Raga akan bangkit dari tempatnya mungkin ia masih berperang dengan hati dan pikirannya sendiri
sejam berlalu barulah Raga bangkit dari tempatnya ia berjalan menuju kamarnya dan langsung masuk ke kamar mandi tanpa membuka pakaian yang melekat di bandannya ia langsung mengguyur tubuhnya dibawah aliran sower dengan air bersuhu dingin berharap ia bisa mendapatkan sensasi fresh bagi pikirannya
saat semua ritual mandinya selesai, kini penampilan Raga sudah sedikit fresh walaupun rautan kesedihan dan kekecewaan masih belum hilang dari raut wajah tampannya, melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengisi perutnya yang sedari semalam belum terisi walaupun kata lapar juga hilang darinya mau tak mau ia harus mengisinya karena sakit hati sangatlah menguras tenaganya
Hari silih berganti menjadi minggu,sudah seminggu lebih Raga mengurung diri di apartemenya meninggalkan segala kewajiban dalam pekerjaannya bahkan ia tak pernah menghubungi keluarga serta asistennya seolah-olah ia ingin menghilang sejenak dan tak ingin ada yang mengganggu dirinya.
Tanpa terasa kini sudah 5 bulan Raga selalu menyendiri berusaha menyembuhkan segala luka yang ditorehkan oleh seorang gadis yang bernama Cinta itu, sangat butuh waktu yang lama baginya menyembuhkan sakitnya bahkan untuk memulai hidupnya kembali. 5 bulan bukanlah waktu yang lama bukan pula waktu yang singkat, selama 5 bulan itu pula hanya duka yang dirasakan baginya cukup sulit baginya lepas dari itu semua
memang sangat terkesan alay bagi seorang pria, mengurung diri serta merasakan patah hati yang mendalam akan cinta yang bertepuk sebelah tangan makanya ia membutuhkan seorang psikiater serta psikolog untuk membantunya bahkan ia pernah merasakan yang namanya depresi dan ia harus berjuang mati-matian untuk menyembuhkannya, makanya itu juga menjadi alasan baginya untuk tak memberi kabar bagi orang terdekatnya.
sangat lama bahkan sangat lama untuk membangun kepercayaan diri kembali, bahkan untuk merasakan cinta ia sudah tak ingin memikirkannya cukup untuk yang kali ini saja ia merasakan cinta serta sakit yang diakibatkannya
dengan kontrol rutin kini keadaan Raga sudah menunjukkan sedikit kemajuan, ia sudah tak membutuhkan lagi obat untuk mengatasi depresinya yang bisa datang sewaktu-waktu ketika ia harus mengingat Cinta, bahkan mentalnya juga sudah sangat mengalami perubahan
tak seperti beberapa bulan yang lalu, kini ia sudah tak mengurung diri lagi di apartemennya ia sudah memberanikan diri keluar menyambut dunia bahkan ia sudah menghubungi orang terdekatnya memberikan kabar serta alasan mengapa ia tak kunjung kembali dan tentunya pasti dibumbui dengan sebuah kebohongan.
Raga yang memang notabennya sosok yang ramah bahkan ia tak pernah pelit untuk menyebarkan senyuman indahnya, tipe yang sangat ceria dan pastinya ia sangat terbuka bagi orang di sekitarnya keluarga bahkan dengan asisten sekaligus sekretarisnya dan juga sahabatnya itu yang bernama Reza
sejak kejadian itu kini sosok Raga yang dulu sudah tak lagi menampakkan dirinya, kini ia menjadi soaok yang berbeda ia menjadi lebih pendiam untuk berbicara saja sangatlah pelit bahkan untuk menunjukkan senyuman saja ia enggan, menjadi lebih menutup diri dari orang luar dan ia tak lagi meyakini yang namanya kepercayaan karena sakit atas pengkhianatan masih terngiang-ngiang di benaknya serta sorot matanya kini tak lagi menampakan cahanya. ia sudah menjadi patung yang bernyawa.
Kini ia terus melangkahkan kakinya menyusiri jalan tanpa arah dan tujuan ia hanya mencari hiburan untuk dirinya walaupun itu sebenarnya sulit untuknya apakah ia masih bisa terhibur atau tidak
malangkah, melangkah dan melangkah menyusuri jalan yang diinginkan kakinya bukan hatinya karna kini mungkin hati dan pikirannya sudah tak sejalan lagi jadi ia hanya mengikuti kakinya saja kemana ia akan membawa tubuhnya
kini kakinya berhenti disebuah tempat yang pastinya tak asing baginya entahlah mengapa kakinya membawanya kesini dimana lagi kalau bukan di sebuah taman yang menjadi tempat indah sekaligus memberikan luka di hatinya itu
cukup lama ia berdiri memandangi taman di depan matanya hingga akhirnya ia memantapkan diri untuk melangkah masuk ke taman itu dan duduk di bangku yang sama pula namun ada yang berbeda dari taman itu karena mungkin sudah berbulan-bulan kini para bunga sudah bermekar indah disekelilingnya menampilakan berbagai macam warna serta aroma yang berbeda pula
Raga sudah mendudukkan dirinya di bangku itu memandang lurus kedepan kali ini bukan lagi tatapan kosong melainkan sebuah tatapan yang tak bisa diartikan entahlah seperti apa itu
"aku harus bisa dan pasti aku bisa"
"melupakan bukanlah sesuatu yang sulit dan bukan pula sesuatu yang mudah tetapi untuk mencoba bukanlah sesuatu yang sulit dan aku yakin pasti aku bisa akan hal itu"
"jika kau bahagia aku ikhlas dan soal cinta ku ini aku rasa tak akan pernah lepas dari hati ku walaupun sesungguhnya hati ku telah kau curi setidaknya aku tenang karna yang mencurinya adalah orang yang aku cinta dan juga orang yang sudah menorehkan luka, aku hanya berharap suatu saat engkau akan mengembalikannya"
"apakah aku salah mencintai seseorang yang sudah dimiliki orang lain dan apakah aku salah jika berharap bisa bertemu lagi"
"setidaknya tuhan sedikit berbaik hati kepadaku akan hal itu" Gumam Raga dalam batinya"
cukup lama bahkan sangat lama ia menghabiskan waktu di taman itu hingga ia tak sadar bahwa senja sudah menyapa dan ia memutuskan untuk kembali ke apartemennya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments