"Hahaha apakah Cinta sedang bersenda bercanda atau apa"
" aku rasa dia sedang ngeprank aku doeh" ucqpnya berusaha tetap positif thingking
"kalau begitu aku akan mengikuti permainanmu Cinta"
Setelah terlalu lama melawan pikirannya sendiri akhirnya ia memutuskan untuk pulang
Apartement Raga
Setelah semua ritual yang ia lalui sebelum tidur sudah selesai
ia melangkahkan kakinya ke arah tempat tidurnya
menghempaskan tubuhnya dengan kasar di atas kasurnya
pikirannya masih menerawang jauh kejadian tadi sore, ia selalu bertanya-tanya apakah yang dikatakan oleh Cinta itu benar jika benar mengapa ia memberi harapan sebesar ini, kenyamanan, rasa cinta, perhatian dll
"aku harus nanya langsung ke Cintanya, aku harus mastiin kalau dia hanya bercanda saja atau mungkin dia sedang menguji cinta ku ini" tanya pada diri sendiri
" baiklah aku harus melakukan sesuatu, aku akan mengikuti permainannya Cinta, mungkin ia memang sedang menguji ku kalau begitu aku akan diemin saja kali yaa pasti ia sedang menunggu kabar ku karna pasti dia berpikir kalau aku akan menuntut penjelasan darinya walaupun sebenarnya itu benar dasar Cinta sok-sokan jual mahal Lagi...hehehehe" ucapnya panjang lebar dan positife thinking
3 hari kemudian
sudah 5 hari sejak saat Raga mulai mendiami Cinta. Raga juga sudah 5 hari ini ia tak mendengar kabar lagi mengenai Cinta
entah itu lewat WA maupun kondisi terkini yang biasa Cinta post di akun IG nya seolah-olah Cinta benar-benar hilang di telan bumi
sehari sejak kejadian itu Raga memutuskan untuk kembali ke kotanya, Ia berusaha mengalihkan perhatiannya lewat pekerjaan agar waktu yang ia tentukan untuk bertemu Cinta tiba dan bahkan sekarang ia tak merasa kalau sudah 5 hari berlalu
" mengapa ia tak menghubungi ku yaa"
"aku rasa ia memang kekeh untuk aku menuntut penjelasan darinya deh"
"baiklah karena aku sudah tak tahan tak bertemu dengannya besok aku harus bertemu dengan Cinta"
Keesokan Harinya
Pagi ini Raga sudah berangkat menuju kota tempat Cinta, ia rela hari ini tak masuk kantor walaupun kerjaannya selalu menumpuk meminta untuk segera diselesaikan
yang ia pikirkan saat ini yaitu bertemu dengan Cinta, ia tak tahan lagi untuk tak bertemu dengan pujaan hatinya itu
tepat pukul 9:30 ia sudah sampai di kota tempat tinggal Cinta hanya butuh waktu 15 menit lagi ia akan sampai ke rumah Cinta
Kini Raga telah sampai di kediaman rumah Cinta tepat di depan rumah minimalis itu.
ia dengan sopannya mengetuk pagar rumah itu berharap akan ada yang mendengarnya dan benar saja seorang berseragam satpam tengah membuka pagar rumah itu
"maaf tuan sedang cari siapa" tanya satpam itu
"maaf mengganggu pak saya sedang mencari nona Cinta" Raga
"tapi kalau boleh tahu anda ini siapa" tanya satpam lagi
" saya temannya nona Cinta pak" icap Raga sesopan mungkin
"oh temannya non Cinta...maaf tuan apakah nona Cinta tak mengundang tuan" tanya satpam lagi
"undangan apa ya pak" Raga keheranan
"undangan pernikahan nona Cinta" jawab satpam
Deg
Deg
Deg
"undangan"
" pernikahan"
"Cinta"
Raga mencoba mencerna kalimat yang di lontarkan satpam yang berdiri di hadapannya itu
"maaf pak mungkin saya sedang salah dengar, saya rasa telinga saya sedikit bermasalah" ucap Raga dengan nada dan ekspresi yang tak bisa dikondisikan lagi antara kecewa, sakit, terkejut dan marah semuanya bercampur jadi satu dan entah rasa apa yang sedang ia rasakan saat ini
"benar pak nona cinta sudah menikah 3 hari yang lalu dan sekarang nona Cinta sudah ikut suaminya ke
luar negeri karna berhubung suaminya kerja disana saya tidak tahu mengapa nona Cinta tak memberitahukan anda" jawab pak satpam itu
" bahkan aku sendiri pun tak tahu mengapa ia tega kepada saya" gumam Raga
" kalau begitu saya pamit dulu pak" Raga
" iya tuan" jawab satpam
Raga langsung melangkah pergi menuju mobilnya dan menancap gas dan berlalu
jika bertanya soal perasaan Raga saat ini entahlah bahkan ia sendiri tak mampu menjawabnya. ia hanya diam sambil menatap lurus kedepan menancap pedal gas mobilnya entah kemana ia akan pergi
Di Taman
pilihan Raga saat ini yaitu ke Taman, tempat yang menyimpan banyak kenangan menurutnya mulai dari pertemuan dengan cintanya bahkan disini pula ia kehilangan cintanya.
sangat lucu bukan di tempat yang sama tempat di mana cinta tumbuh dan disini pula cinta berakhir.
lama ia berdiam diri di tempat itu mulai pagi hari menjelang siang, siang menjelang sore bahkan sore menjelang malam. mulai dari taman dalam keadaan sepi, ramai, dan sepi lagi
sekarang waktu menunjukkan pukul 1 dini hari, gila bukan bagaimana mungkin ada orang yang duduk dengan posisi yang sama dan dalam waktu yang sangat lama bahkan ia sama sekali tak merasakan lapar bahkan kram pada tubunya karena terlalu lama dengan posisi yang sama
hanya pandangan kosong saja yang ia nampakkan, mungkin ia sedang mencoba mencerna keadaan saat ini
-Mengapa Cinta begitu tega dengannya
-Mengapa Cinta memberikannya perasaan cinta dan mengkhianatinya
-Mengapa ia tak bilang saja jika ia akan mengkhianati seperti ini agar ia bisa mencegah hati agar tak jatuh cinta padanya
-apa tujuan Cinta sebenarnya
-apakah ia tak bisa merasakan cintanya ke padanya
-apakah dia hanya pelariannya saja atas luka yang ia rasakan
mungkin itulah yang Raga pikirkan saat ini, ia mencoba mencari jawaban akan pertanyaannya itu namun sayang segala pertanyaan yang ia lontarkan tak kunjung juga mendapat jawaban
hanya hening malam dan suara dendang jangkrit saja yang saling bersahutan, mungkin para jangkrit mencoba memberi jawaban hanya saja Raga tak mengerti akan hal itu
selama berjam-jam ia duduk dengan pandangan dan ekspresi yang datar bahkan tak menimbukan guratan-guratan di wajahnya akhirnya selama itu pula ia baru menampilkan sebuah senyuman tapi bukan senyuman manis atau ramah melainkan sebuah senyum miris entahlah mengapa ia menunjukkan senyuman itu
"mungkin tuhan tak menuliskan takdir indah dalam garis tangan ku ini" ucapnya sambil menatap telapak tangannya
"baru saja aku merasakan yang namanya kebahagian dengan seseorang ia sudah merampasnya"
"mungkin aku memang tak pantas bahagia"
tanpa terasa sebulir air matanya keluar bebas dari tempatnya. awalnya hanya sebulir lama-kelamaan menjadi deras dan penuh isakan pilu bagi yang mendengarnya
akhirnya beban yang ia pendam berjam-jam keluar bersama dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya. Mungkin ia menunggu hingga tengah malam tiba agar tak seorang pun tahu akan kesedihannya biarlah hanya jangkrit dan rembulan saja yang tahu akan sakitnya itu
bukan berarti ia cengeng hanya saja tuhan menciptakan hati di dalam dadanya sehingga ia bisa merasakan segala perasaan
jika wanita bisa menunjukkan kesedihannya secara terang-terangan berbeda dengan pria ia lebih memilih memendamnya karna ia yakin bahwa tuhan menciptakan laki-laki itu kuat dan mampu menghadapi masalahnya
hanya saja dibalik kata kuat juga terselip kata lemah dan terkadang laki-laki bisa berada di titik itu dan apasalahnya jika ia menangis karena toh ia juga manusia yang berperasaan
AAAARRRRGGGGGG......CINTAAAAA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Novie Louretta
duh, gak kebayang gimana perasaannya Raga😔
2022-02-19
0
Fa Rel
masih meraba alur
2021-12-10
0