|Chapter 03 First Night|

❤️Happy Reading❤️

Saat ini kedua pengantin masih berada didalam lift, Arkan masih menggendong istrinya yang sedang menyembunyikan kepala dan wajahnya dileher Arkan. "Malu? Gak ada orang disini len. Gak usah malu."

"Ada, dibalik cctv ada orang."

Arkan tertawa, "ada ada aja kamu, len."

"Turunin ellen, arkan!" bukannya menurunkan ellen, Arkan semakin mengeratkan tangannya yang berada disela lutut istrinya dan tangan yang berada di bahu kanan gadisnya itu.

"Gak mau, enakkan begini."

"Kita kabur, emang mau ngapain?"

"Malam pertama, sayangku." jawab Arkan membuat Ellen semakin menyembunyikan wajahnya yang kemungkinan sudah memerah, bersamaan itu juga pintu lift berdenting terbuka dan koridor lantai 5 sangat sepi dan tidak ada orang sama sekali, Arkan melangkahkan kakinya mencari nomor kamar yang sudah dipesankan oleh Ranz.

Setelah sampai didepan kamar Ellen diturunkan lalu dipersilahkan masuk terlebih dahulu. Ellen terpana oleh keindahan kota dimalam hari dari lantai 5 saja sudah sangat cantik bagaimana dilantai 9? Ellen yang masih menggunakan gaun lebarnya itu mengelilingi ruangan yang menurutnya seperti apartemen milik teman dekatnya.  Padahal tempat ini masih dibilang kamar hotel, namun sangat mewah.

Ellen tidak sadar bahwa Arkan sudah selesai mandi dan berganti baju yang lebih nyaman hanya bisa melihat dari belakang punggung istrinya dengan menyender ke dinding tembok melipat kedua tangannya didepan dada. Dengan senyuman ia semakin gemas kepada istri mungilnya itu, bagaimana tidak? Sudah tau sangat lelah tapi mengapa sangat bersemangat untuk mengelilingi ruangan kamar hotel ini?

"Mau sampai kapan kamu berkeliling?" tanya Arkan yang tiba tiba sedikit mengejutkan Ellen, lalu ellen membalikkan tubuhnya dan menatap Arkan dengan tatapan heran, "apa benar ini masih dihotel? Mengapa ruangan ini sangat mirip dengan ruangan apartemen temanku?"

Arkan tersenyum, lalu melangkah mendekati istrinya yang masih menatapnya. " Ini masih dihotel, aku memesannya yang cukup lebar agar kamu tidak merasa sempit saja."

Ellen menganga, mendengar perkataan suaminya yang kelewat santai. "Bagaimana kamu bisa mengatakan sebuah kamar hotel sempit? Padahal kamar milikku lebih kecil dari kamar hotel."

Arkan tertawa lalu mengelus rambut ellen yang sudah tergerai dan terlepas dari jepitan bunga indah yang sedari tadi berada dikepala istrinya itu. Dan sekarang jepitan tersebut berada diatas meja dengan manis.

"Apa kamu tidak merasa gerah masih menggunakan gaun lebar dan berat itu?" tanya arkan membuat ellen tersadar, "ah iya, diriku masih menggunakan gaun. Tapi kenapa kau sangat cepat?"

"Buat apa lama lama mandi, gih bersihkan tubuhmu lalu kita makan. Aku sudah memesan kepada erik untuk membawakan makanan kekamar ini." ujar Arkan lalu ellen mengangguk nurut.

Namun sebelum masuk kedalam kamar mandi ia berhenti dan melihat Arkan yang sedang berjalan kearah kasur untuk mengambil laptopnya. Ellen melangkah mendekati Arkan dan membalikkan tubuhnya. Arkan bingung ellen memunggungi dirinya, "ada apa?"

"Tolong bukakan risletingnya, aku tidak sampai." ujar Ellen menguji kesabaran Arkan yang sedari tadi sudah menahan untuk tidak menerkamnya. Arkan terdiam sebentar lalu mengangguk dan membukanya secara perlahan, sedangkan Ellen menahan malu.

Arkana terpesona dengan punggung gadis itu dan membuat dirinya terdiam mematung namun suara Ellen menyadarkan dirinya, "apakah sudah?" tanya Ellen yang dibalas deheman oleh arkan, "iya, sudah."

"Terima Kasih." ujar Ellen dengan suara yang sangat pelan, lalu ia berlari secepat mungkin kemudian masuk kedalam kamar mandi dengan debaran yang sangat cepat, kedua tangannya menyentuh dada kirinya yang sedang berkerja sangat cepat, dielusnya dengan pelan. "Tenanglah jantung, tenanglah.."

Sedangkan Arkana yang melihat itu hanya menahan senyumannya lalu menggelengkan kepala saat otaknya sudah bertraveling entah kemana, namun bayangan punggung halus gadis itu membuatnya ingin menyentuhnya. "Ah diriku pasti sudah gila." gumamnya lalu ia mendengar suara bel dari luar pintu yang kemungkinan erik sudah membawa makanan yang ia pesan.

Ellen yang masih bersandar dibalik pintu kamar mandi juga sedang menenangkan diri karena sedari tadi jantungnya tidak ingin bekerja sama dengannya. "Ayolah jantung, jangan seperti ini kau pasti sudah gila, ellen. Bisa bisanya meminta tolong kepada pria, ya walaupun pria itu suamimu sendiri."

Kemudian ia berjalan kearah meja wastafel lalu membuka gaunnya dan melipatnya dengan rapih, setelah itu ia menaruhnya di meja wastafel dan kakinya melangkah kearah shower untuk menggampangi dirinya membersihkan tubuhnya sekaligus.

Sudah selesai ia langsung mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya dan melihat sebuah kaos besar berwarna pink muda beserta dalaman dan celana pendek. Ellen bergumam saat dalam annya sangat pas dengan ukuran tubuhnya, "siapa yang membelinya ini? Mengapa sangat pas ditubuhku?"

Tak lama Ellen keluar dari kamar mandi dengan santai, ia bisa melihat bahwa Arkan sedang sibuk dengan leptopnya diatas kasur samping kiri. Ellen yang sudah wangi aroma parfum berjalan kearah tasnya yang berisi buku novel. Gadis itu memang menyukai buku novel yang berkisah tentang percintaan dalam sahabat maupun pernikahan.

Arkana, pria itu sedari tadi terlihat tenang padahal sebenarnya dibalik ketenangannya dia rasanya sangat ingin meledak. Dengan menahan ledakkan itu ia menyuruh ellen untuk makan terlebih dahulu sebelum tidur.

"Ada makanan diruang tv, kamu makanlah terlebih dahulu sebelum beristirahat." Ellen mengangguk, "apa kau sudah makan?" tanya ellen menatap arkan yang masih menatap layar laptopnya. "Sudah tadi saat menunggu dirimu."

"Baiklah, kamu tidur saja kalau sudah lelah. Jangan dipaksakan untuk bekerja." ujar ellen yang hanya dibalas deheman oleh Arkan, sepergian ellen,  Arkan langsung menghela nafas lega dan seketika keningnya mengeluarkan keringat.

Entah kenapa saat ia menatap tubuh ellen, bayangan punggung mulus itu memenuhi otaknya. Keinginannya saat ini adalah melakukan hal yang selalu dilakukan kepada pengantin dimalam pertamanya. Namun ia sedang berperang dengan otak dan hatinya, 'Apa yang harus aku lakukan? Apa aku membiarkan malam pertama menjadi malam biasa atau mengatakannya bahwa aku sangat ingin melakukan itu?' tanyanya dalam pikiran sampai arkan tidak menyadari bahwa ellen sudah masuk kedalam kamar dengan gelas yang berada ditangan kanan gadis itu.

Ellen mengernyit lalu menaruh gelas diatas nakas meja. Dan naik ke kasur namun matanya masih menatap suaminya yang sepertinya terlalu fokus dengan laptopnya. ellen mengernyit tatapan bingung, pria disampingnya memang fokus atau tidak, mengapa tatapannya sangat kosong? Ellenpun langsung duduk manis dihadapan suaminya yang masih belum sadar dirinya sudah didekatnya.

Disentuhnya tangan Arkan dengan pelan membuat pria itu tersentak kaget dan melotot saat melihat ellen sudah berada didepan matanya. "Ada apa?" tanya arkan dengan suara beratnya. Ellen, gadis itu tetap masih menatapnya dalam diam, lalu tangannya terangkat untuk menyentuk kening pria itu. "Apa yang kamu lakukan, ellen?" tanya arkan yang merasa bingung dengan tingkah ellen.

"Kamu sakit?" tanya ellen yang terdengar sangat khawatir, "tidak." geleng arkan. "Tapi kalau tidak kenapa keringatmu sangat banyak? Dan tatapanmu berbeda."

"Maksudmu apa ellen?" tanya arkan yang masih tidak mengerti. "Tatapanmu kosong Arkan, seperti orang sakit dan lagi kau sangat berkeringat. Padahal ac diruangan ini sudah sangat dingin."

Arkan menjawabnya, "aku tidak sakit, ellen." namun lagi lagi ellen menyentuh lehernya, tempat sensitif pria itu sejak remaja, Arkanpun langsung mencekal tangan ellen. "Jangan melewati batas ellen." ujarnya dengan suara serak.

Ellen semakin bingung, "maksudmu apa?"

"Apa kau benar benar polos atau pura pura tidak tau ellen?" tanya Arkan semakin membuat ellen bingung, Arkanpun langsung menarik dan mengangkat tubuh gadis itu diatas kedua pahanya.

"Jangan marah kepadaku, ellen. Kau yang membuatku seperti ini." bisiknya lalu tanpa mendengar ucapan ellen lalu arkan menarik kepala gadis itu lalu menciumnya dalam, seakan tidak mengizinkan ellen berbicara.

Ellen masih terdiam karena kaget, arkan secara tiba tiba menyerangnya namun ia hanya bisa menutup matanya, merasakan sensasi bibir arkan yang dingin. Pria itu menciumnya dengan cukup liar, mungkin karena pria itu sudah tidak bisa menahannya.

Ellen membalas ciumannya dengan melakukan seperti arkan lakukan tadi, Arkan merubah posisi duduknya menjadi tiduran diatas ellen. Tangan kiri pria itu menyusup kebalik punggung Ellen dan mendesakkan badan tipis gadis itu kearah badannya.  Sampai arkan tidak ingat bahwa ellen sudah mulai kehabisan nafas jika gadis itu tidak menyubit lengannya, "maaf, aku sudah lupa."

"Kau sangat manis, ellen. Dan aku sangat suka itu."

❤️Bersambung...❤️

Terpopuler

Comments

Ely Adib

Ely Adib

bca sampk sini critax bagus,👍👍👍👍

2021-05-24

2

Emma The@

Emma The@

Like terus mendarat kak

2021-05-24

1

Enyk Ennok Diniaty

Enyk Ennok Diniaty

mantap thor... lanjut trus...

2021-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman
2 |Chapter 01 Perkenalan|
3 |Chapter 02 Pernikahan|
4 |Chapter 03 First Night|
5 |Chapter 04 Malam Panas |
6 |Chapter 05 Kenangan|
7 |Chapter 06 Pulang|
8 |Chapter 07 Belanja|
9 |Chapter 08 Suamiku|
10 |Chapter 09 Pamit|
11 |Chapter 10 Abang istriku|
12 |Chapter 11 Kejamnya pria itu|
13 |Chapter 12 Tentang Fahri|
14 |Chapter 13 Istri tuan|
15 |Chapter 14 Abang?|
16 |Chapter 15 Baby|
17 |Chapter 16 Aku hamil?|
18 |Chapter 17 Manja|
19 |Chapter 18 Bertemu|
20 |Chapter 19 Ngidam|
21 |Chapter 20 Cemburu|
22 |Chapter 21 Evangelin|
23 |Chapter 22 Keinginan Arkan|
24 |Chapter 23 Kebahagiaan|
25 |Chapter 24 Elvano Kennedrik|
26 Visual
27 |Chapter 25 Teman|
28 |Chapter 26 Tamu Tak Di Undang|
29 |Chapter 27 Berlibur|
30 |Chapter 28 Piknik|
31 |Chapter 29 Pengacau|
32 |Chapter 30 Keluarga Baru|
33 |Chapter 31 Wanita itu|
34 |Chapter 32 Rencana Ellen|
35 |Chapter 33 Awal dari semua|
36 |Chapter 34 Pesan tak dikenal|
37 |Chapter 35 Penjelasan|
38 |Chapter 36 Berlika-liku|
39 |Chapter 37 Balas Dendam|
40 |Chapter 38 Balas Dendam 2|
41 |Chapter 39 Oh begitu ternyata|
42 |Chapter 40 Kedatangan Tuan Alex|
43 |Chapter 41 Mencari Tau|
44 |Chapter 42 Fakta mengejutkan|
45 |Chapter 43 Pindah Rumah|
46 |Chapter 44 Kedatangan Triple Twins| Ending
47 |Chapter 45 Biang masalah dan pusingnya El|
48 |Chapter 46 Menginap|
49 |Chapter 47 Salah Sasaran|
50 |Chapter 48 Bertemu Teman Lama|
51 |Chapter 49 Vero Sableng|
52 |Chapter 50 Di Jodohkan|
53 |Chapter 51 Dia, Zaudy?|
54 |Chapter 52 Cinta Pertama|
55 |Chapter 53 Kalandra K|
56 |Chapter 54 Bertemu dengannya|
57 |Chapter 55 Seharian bersamanya|
58 |Chapter 56 Sayang! Kemarilah..|
59 |Chapter 57 Bertemu Fans Gila|
60 |Chapter 58 Aku menginap ya..|
61 |Chapter 59 Pemotretan|
62 |Chapter 60 Makan Malam Bersama|
63 |Chapter 61 Melamar|
64 |Chapter 62 Mengunjunginya|
65 |Chapter 63 Pernikahan Vano & Alie|
66 |Chapter 64 Gadis misterius|
67 |Chapter 65 Kirani part satu|
68 |Chapter 66 Kirani part dua|
69 |Chapter 67 Kirani Part Akhir|
70 |Chapter 68 Menghibur Putri Kennedrik|
71 |Chapter 69 Bersenang senang|
72 |Chapter 70 Ketemu Mantan|
73 |Chapter 71 Niara|
74 |Chapter 72 Hari menyebalkan|
75 |Chapter 73 Orang Asing|
76 |Chapter 74 Kedatangan Uncle|
77 |Chapter 75 Kalandra Part|
78 |Chapter 76 Kalandra part 2|
79 |Chapter 77 Kalandra Part 3|
80 |Chapter 78 Kalandra part Akhir|
81 |Chapter 79 Kenzo part satu|
82 |Chapter 80 Kenzo part dua|
83 |Chapter 81 Kenzo part ketiga|
84 |Chapter 82 Kumpul Keluarga|
85 |Chapter 83 Hari pernikahan|
86 |Chapter 84 Malam Pertama Kenzo & Alisa|
87 |Chapter 85 Kiki dan Dadan|
88 |Chapter 86 Lahirnya dan Kepergiannya|
89 |Chapter 87 Nayara Elvina Kennedrik|
90 |Chapter 88 Pilihan yang rumit|
91 |Chapter 89 Kenyataan yang sebenarnya|
92 |Chapter 90 Mengejarnya|
93 |Chapter 91 Kebahagiaan Memuncak|
94 |Chapter Ending|
95 Pengumuman!
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Pengumuman
2
|Chapter 01 Perkenalan|
3
|Chapter 02 Pernikahan|
4
|Chapter 03 First Night|
5
|Chapter 04 Malam Panas |
6
|Chapter 05 Kenangan|
7
|Chapter 06 Pulang|
8
|Chapter 07 Belanja|
9
|Chapter 08 Suamiku|
10
|Chapter 09 Pamit|
11
|Chapter 10 Abang istriku|
12
|Chapter 11 Kejamnya pria itu|
13
|Chapter 12 Tentang Fahri|
14
|Chapter 13 Istri tuan|
15
|Chapter 14 Abang?|
16
|Chapter 15 Baby|
17
|Chapter 16 Aku hamil?|
18
|Chapter 17 Manja|
19
|Chapter 18 Bertemu|
20
|Chapter 19 Ngidam|
21
|Chapter 20 Cemburu|
22
|Chapter 21 Evangelin|
23
|Chapter 22 Keinginan Arkan|
24
|Chapter 23 Kebahagiaan|
25
|Chapter 24 Elvano Kennedrik|
26
Visual
27
|Chapter 25 Teman|
28
|Chapter 26 Tamu Tak Di Undang|
29
|Chapter 27 Berlibur|
30
|Chapter 28 Piknik|
31
|Chapter 29 Pengacau|
32
|Chapter 30 Keluarga Baru|
33
|Chapter 31 Wanita itu|
34
|Chapter 32 Rencana Ellen|
35
|Chapter 33 Awal dari semua|
36
|Chapter 34 Pesan tak dikenal|
37
|Chapter 35 Penjelasan|
38
|Chapter 36 Berlika-liku|
39
|Chapter 37 Balas Dendam|
40
|Chapter 38 Balas Dendam 2|
41
|Chapter 39 Oh begitu ternyata|
42
|Chapter 40 Kedatangan Tuan Alex|
43
|Chapter 41 Mencari Tau|
44
|Chapter 42 Fakta mengejutkan|
45
|Chapter 43 Pindah Rumah|
46
|Chapter 44 Kedatangan Triple Twins| Ending
47
|Chapter 45 Biang masalah dan pusingnya El|
48
|Chapter 46 Menginap|
49
|Chapter 47 Salah Sasaran|
50
|Chapter 48 Bertemu Teman Lama|
51
|Chapter 49 Vero Sableng|
52
|Chapter 50 Di Jodohkan|
53
|Chapter 51 Dia, Zaudy?|
54
|Chapter 52 Cinta Pertama|
55
|Chapter 53 Kalandra K|
56
|Chapter 54 Bertemu dengannya|
57
|Chapter 55 Seharian bersamanya|
58
|Chapter 56 Sayang! Kemarilah..|
59
|Chapter 57 Bertemu Fans Gila|
60
|Chapter 58 Aku menginap ya..|
61
|Chapter 59 Pemotretan|
62
|Chapter 60 Makan Malam Bersama|
63
|Chapter 61 Melamar|
64
|Chapter 62 Mengunjunginya|
65
|Chapter 63 Pernikahan Vano & Alie|
66
|Chapter 64 Gadis misterius|
67
|Chapter 65 Kirani part satu|
68
|Chapter 66 Kirani part dua|
69
|Chapter 67 Kirani Part Akhir|
70
|Chapter 68 Menghibur Putri Kennedrik|
71
|Chapter 69 Bersenang senang|
72
|Chapter 70 Ketemu Mantan|
73
|Chapter 71 Niara|
74
|Chapter 72 Hari menyebalkan|
75
|Chapter 73 Orang Asing|
76
|Chapter 74 Kedatangan Uncle|
77
|Chapter 75 Kalandra Part|
78
|Chapter 76 Kalandra part 2|
79
|Chapter 77 Kalandra Part 3|
80
|Chapter 78 Kalandra part Akhir|
81
|Chapter 79 Kenzo part satu|
82
|Chapter 80 Kenzo part dua|
83
|Chapter 81 Kenzo part ketiga|
84
|Chapter 82 Kumpul Keluarga|
85
|Chapter 83 Hari pernikahan|
86
|Chapter 84 Malam Pertama Kenzo & Alisa|
87
|Chapter 85 Kiki dan Dadan|
88
|Chapter 86 Lahirnya dan Kepergiannya|
89
|Chapter 87 Nayara Elvina Kennedrik|
90
|Chapter 88 Pilihan yang rumit|
91
|Chapter 89 Kenyataan yang sebenarnya|
92
|Chapter 90 Mengejarnya|
93
|Chapter 91 Kebahagiaan Memuncak|
94
|Chapter Ending|
95
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!