|Chapter 02 Pernikahan|

❤️Happy Reading❤️

Gadis cantik dengan gaun putihnya yang  sudah melekat ditubuh rampingnya itu menjuntai indah kebawah lantai sangat cantik dan mempesona siapapun yang melihatnya. Berkali kali ia mendapatkan pujian tersebut dari penata rias atau pegawai yang membantunya untuk berpakaian dan merias wajahnya secantik mungkin. Ellen tidak pernah bosan untuk menatap wajahnya kecermin bahwa ia cukup mengaku dirinya sangat cantik.

"Duh, cantik sekali pengantin perempuan ini."

"Cocok sekali dengan pengantin prianya yang sangat tampan dan menawan."

"Selamat ya atas pernikahannya."

Ujar pegawai yang sedari tadi setia berdiri disamping, Ellen hanya mengangguk dan tersenyum manis kearah mereka, "terima kasih atas kerja kerasnya."

"Sama sama nona."

Tak lama pintu ruangan terbuka dan muncullah dua orang yang membuat senyum Ellen menghilang seketika. Angel tersenyum menyeringai, "wah, cantik sekali buruk rupa ah bukan maksudku cantik sekali sepupuku ini. Bagaimana perasaanmu dihari pertama pernikahanmu?"

"Senang, sangat senang." balas Ellen dengan perasaan bahagia, sedangkan Angel merasa kesal karena sarkasnya tidak terpengaruh oleh Ellen. "Oh iya, aku baru ingat bahwa aku mengundang my baby hunny Nathan." ujarnya dengan senyuman sinis, namun lagi lagi gagal saat ia ingin membuat Ellen marah.

Ellen hanya menatap Angel lewat cermin dengan memiringkan kepalanya. "lalu? Hubunganku dengan pria brengsek itu apa? Kau sangat lucu, untuk apa mengundang orang yang tidak diundang oleh tuannya." ujar Ellen dengan tertawa kecil merdu diikuti oleh tiga pegawai yang masih berdiri disana menahan ketawa.

Angel yang merasa kesal karena dipermalukan langsung berkata. "Kau?! Lihat saja nanti, pria yang kau nikahkan akan menjadi pria brengsek yang lebih memilih diriku dibanding dirimu."

Ellen mengangguk, "ya terserah apa katamu. Ah aku hanya ingin mengatakan untuk yang terakhir kalinya kepada sepupu tercintaku, ingat baik baik, sekali pria brengsek tetaplah brengsek. Sekali pria itu selingkuh tetaplah selingkuh, karena pria sulit untuk berubah jika dia tidak punya niat untuk berubah. Dan kau selamat bersenang senang dengan pria brengsek." ujar Ellen dan pas sekali waktunya untuk dirinya keluar mendengarkan ijab qobul dari pria yang bernama Arkana itu.

Ellen tersenyum senang saat keluar dari ruangan tersebut yang diikuti oleh tiga pegawai yang membantunya mengangkat gaun tersebut. Ellen menuruni tangga dengan langkah anggun dan sangat cantik, kemudian mendekati kursi disamping Arkana yang sedari tadi memperhatikan dirinya dengan tatapan terpesona.

Ellen sudah duduk manis disamping Arkana yang terlihat tenang seperti tidak gugup padahal tanpa Ellen tau, Arkana saat ini sangat grogi apalagi tangan kanannya sangat berkeringat. Biasanya dirinya tidak seperti ini namun ia berusaha keras karena ia tidak ingin salah diperkataan ijab tersebut.

Tangan kanan Arkan berjabatan tangan dengan paman Ellen yang saat ini sebagai wali pernikahan Ellen, karena Ellen sudah tidak memiliki siapapun selain pamannya seorang. Dalam satu kali nafas, Arkana berhasil mengucapkan kata suci dan setelah itu terdengar kata 'sah' dari para saksi.

Bukan Arkan saja yang lega, Ellen pun juga bernafas lega karena saat ini ia benar benar sudah terputus ikatan keluarga pamannya, karena walinya bukan paman jack lagi melainkan suaminya, Arkana.

Ellen disuruh mencium tangan kanan suaminya, begitupun Arkan yang disuruh mencium kening Ellen dengan lembut ia lakukan didepan semua orang. Dan berbekas wajah ellen memerah karena malu.

"Kau terlihat sangat bahagia." ujar Arkan yang membuat Ellen mendongak menatap mata tajam Arkan lalu ia tersenyum manis, "Tentu saja, hari ini hari kebahagiaanku." Arkan tersenyum juga. "Bahagia karena menikah denganku atau bebas dari keluargamu?"

Lalu kepala Ellen sedikit mendekat ketelinga Arkan, "tentunya keduanya. Terima kasih sudah menerimaku, Arkan." ucap lembut ellen membuat telinga Arkan memerah karena malu sekaligus bahagia.

"Sama sama istriku."

Di pesta kedua pengantin sangat manis untuk dilihat, namun ternyata ada satu orang yang sedang tersenyum sendu melihat pengantin wanita tersebut. Dan orang itu melangkah naik keatas pelaminan menyadarkan kedua pengantin yang masih malu malu bercanda dengan pelan.

Ellen, sadar bahwa ada yang naik kepelaminan. Ia pun langsung menghentikan Arkana yang sedari tadi menggodanya dengan memanggil dirinya 'istriku', atau 'sayangku'. Ellen melihat ternyata yang datang adalah, mantan kekasihnya yang ia sebut brengsek.

Orang itu melangkah semakin mendekat dan, "selamat atas pernikahanmu len."

"Makasih, makasih juga udah datang walau tidak diundang." sarkas Ellen membuat Arkan  mengernyit lalu kemudian mengangguk, sepertinya dirinya paham situasi bahwa orang yang didepannya ini adalah mantan pacar istrinya yang berhianat dan berselingkuh dengan sepupu ellen sendiri.

"Apa kau bahagia?"

"Sangat bahagia. Makasih juga sudah menunjukkan bahwa kau adalah pria brengsek yang ku pertahankan dan terima kasih juga sudah meninggalkanku, karena perbuatanmu aku bisa bertemu dengan pria yang lebih baik darimu, Nathan."

Pria yang bernama Nathan hanya bisa tersenyum pahit lalu segera berlalu dan pergi dari hadapan cinta pertamanya. Ellen dan Nathan memang pacaran karena saling cinta pada pandangan pertama, sejak ellen berusia 17 tahun sampai 20 tahun hubungan itu kandas karena orang ketiga.

"Jadi, dia orangnya yang kamu ceritakan saat itu?" tanya Arkana yang langsung diangguki oleh Ellen, "benar benar jauh dari levelku, syukurlah kita bertemu berterima kasihlah kepada pamanmu, sayangku." ujarnya dengan sedikit menggoda, pipi ellen lagi lagi memerah. Ellen langsung menyerang suaminya dengan cubitan gemas kepinggang Arkan.

"Sudah jangan meledekkiku lagi, kumohon Arkan." Arkan tertawa didepan Ellen, "baiklah, baiklah.. Apa kamu haus?"

Ellen mengangguk, "ya, sedikit." Arkan mengangguk lalu memanggil asistennya yang bernama Erik, "tolong ambilkan air minum dan sedikit cemilan untuk istriku."

"Baik tuan." ujarnya lalu menunduk sopan, Arkan langsung menyuruh istrinya duduk. "Kamu duduk saja, jangan memaksakan kaki kecilmu untuk berdiri."

"Kakiku tidak kecil."

Arkan mengangguk, "ya, tidak kecil, namun mungil." balasnya lagi membuat ellen cemberut gemas.

Tak lama Erik datang dengan membawa nampan yang berisi dua gelas air minum dan satu piring berisi cemilan ringan, Arkan yang masih berdiri langsung mengambil nampan tersebut dan menaruhnya diatas meja disamping bangku pengantin. Ellen menerima minumannya dari tangan Arkan yang setia membantunya membuatnya berenergi kembali.

"Kamu tidak makan?" tanya Ellen kepada Arkan yang setia menatap dirinya sedari tadi. Arkan menggeleng namun ellen tetap ellen ia membarikan sepotong kue kecil kedepan mulut arkan yang mau tak mau arkan terima.

"Udah itu buat kamu, kamu habisin saja."

Ellen menggeleng lalu memberikan lagi kue kedepan mulut arkan. Arkan lagi lagi tidak bisa menolak, ia mengunyah namun matanya tetap masih setia menatap wajah istrinya itu. Ellen lama kelamaan merasa risih, "ada yang salah ya diwajahku?"

"Salah? Iya salah make upnya, terlalu cantik kamu dimataku." Ellen mendengar gombalannya hanya bisa mendengus pelan, "kamu jangan berdiri terus dong."

"Emang kenapa kalau aku berdiri terus?"

"Aku pegel natap wajah kamu keatas terus." jawab Ellen membuat Arkan mengubah posisinya menjadi berjongkok dan masih menghadap kearah Ellen. "Kamu kenapa duduk kayak gitu? Sini duduk disamping aku."

Arkana menggelengkan kepala lalu, "kita pergi yuk."

"Pergi kemana? Acaranya kan belum selesai."

"Pergi kekamar, kamu kan capek."

"Alasan ya?" tanya ellen kepada Arkan yang seketika senyumnya berubah menjadi seringai. Dengan telaten Arkan mengambil gelas ditangan Elle lalu menggendong Ellen secara tiba tiba membuat para tamu memperhatikan tingkah Arkan.

Ellen yang terkejut tiba tiba diangkat langsung mengalungkan leher Arkan dengan pelotottan terkejut, sedangkan yang dipelototi hanya tersenyum senang, dengan langkah panjangnya ia langsung meninggalkan lantai acara pernikahannya dan menuju kamar yang sudah dipesankan oleh sekertarisnya.

Sepeninggal Arkan, seorang mc langsung berseru.. "Sepertinya pengantin pria sudah tidak sabar untuk unboxing istri tercintanya, haha. Silahkan menikmati makanan yang sudah kami siapkan ladies and gentleman.."

Ada yang memperhatikan pintu keluar yang tadi dilewati oleh Arkan menggigit jarinya dengan kesal, menyesal bukan dirinya yang dipaksa atau jika dipaksa kemungkinan ia juga akan menolak. "Sial! Kau sangat beruntung, dasar jalang kecil." ujarnya dengan lirih, namun ternyata saat itu juga ada yang mendengarnya dan membuat orang itu tidak suka karena orang itu sudah membuang orang yang ia sayangi.

"Tunggu diriku yang sebentar lagi akan menemuimu, Ellen."

 

 

❤️Bersambung...❤️

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣

2022-06-08

0

Emma The@

Emma The@

Dialognya ok...Aku minder kak 🤭

2021-05-24

5

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman
2 |Chapter 01 Perkenalan|
3 |Chapter 02 Pernikahan|
4 |Chapter 03 First Night|
5 |Chapter 04 Malam Panas |
6 |Chapter 05 Kenangan|
7 |Chapter 06 Pulang|
8 |Chapter 07 Belanja|
9 |Chapter 08 Suamiku|
10 |Chapter 09 Pamit|
11 |Chapter 10 Abang istriku|
12 |Chapter 11 Kejamnya pria itu|
13 |Chapter 12 Tentang Fahri|
14 |Chapter 13 Istri tuan|
15 |Chapter 14 Abang?|
16 |Chapter 15 Baby|
17 |Chapter 16 Aku hamil?|
18 |Chapter 17 Manja|
19 |Chapter 18 Bertemu|
20 |Chapter 19 Ngidam|
21 |Chapter 20 Cemburu|
22 |Chapter 21 Evangelin|
23 |Chapter 22 Keinginan Arkan|
24 |Chapter 23 Kebahagiaan|
25 |Chapter 24 Elvano Kennedrik|
26 Visual
27 |Chapter 25 Teman|
28 |Chapter 26 Tamu Tak Di Undang|
29 |Chapter 27 Berlibur|
30 |Chapter 28 Piknik|
31 |Chapter 29 Pengacau|
32 |Chapter 30 Keluarga Baru|
33 |Chapter 31 Wanita itu|
34 |Chapter 32 Rencana Ellen|
35 |Chapter 33 Awal dari semua|
36 |Chapter 34 Pesan tak dikenal|
37 |Chapter 35 Penjelasan|
38 |Chapter 36 Berlika-liku|
39 |Chapter 37 Balas Dendam|
40 |Chapter 38 Balas Dendam 2|
41 |Chapter 39 Oh begitu ternyata|
42 |Chapter 40 Kedatangan Tuan Alex|
43 |Chapter 41 Mencari Tau|
44 |Chapter 42 Fakta mengejutkan|
45 |Chapter 43 Pindah Rumah|
46 |Chapter 44 Kedatangan Triple Twins| Ending
47 |Chapter 45 Biang masalah dan pusingnya El|
48 |Chapter 46 Menginap|
49 |Chapter 47 Salah Sasaran|
50 |Chapter 48 Bertemu Teman Lama|
51 |Chapter 49 Vero Sableng|
52 |Chapter 50 Di Jodohkan|
53 |Chapter 51 Dia, Zaudy?|
54 |Chapter 52 Cinta Pertama|
55 |Chapter 53 Kalandra K|
56 |Chapter 54 Bertemu dengannya|
57 |Chapter 55 Seharian bersamanya|
58 |Chapter 56 Sayang! Kemarilah..|
59 |Chapter 57 Bertemu Fans Gila|
60 |Chapter 58 Aku menginap ya..|
61 |Chapter 59 Pemotretan|
62 |Chapter 60 Makan Malam Bersama|
63 |Chapter 61 Melamar|
64 |Chapter 62 Mengunjunginya|
65 |Chapter 63 Pernikahan Vano & Alie|
66 |Chapter 64 Gadis misterius|
67 |Chapter 65 Kirani part satu|
68 |Chapter 66 Kirani part dua|
69 |Chapter 67 Kirani Part Akhir|
70 |Chapter 68 Menghibur Putri Kennedrik|
71 |Chapter 69 Bersenang senang|
72 |Chapter 70 Ketemu Mantan|
73 |Chapter 71 Niara|
74 |Chapter 72 Hari menyebalkan|
75 |Chapter 73 Orang Asing|
76 |Chapter 74 Kedatangan Uncle|
77 |Chapter 75 Kalandra Part|
78 |Chapter 76 Kalandra part 2|
79 |Chapter 77 Kalandra Part 3|
80 |Chapter 78 Kalandra part Akhir|
81 |Chapter 79 Kenzo part satu|
82 |Chapter 80 Kenzo part dua|
83 |Chapter 81 Kenzo part ketiga|
84 |Chapter 82 Kumpul Keluarga|
85 |Chapter 83 Hari pernikahan|
86 |Chapter 84 Malam Pertama Kenzo & Alisa|
87 |Chapter 85 Kiki dan Dadan|
88 |Chapter 86 Lahirnya dan Kepergiannya|
89 |Chapter 87 Nayara Elvina Kennedrik|
90 |Chapter 88 Pilihan yang rumit|
91 |Chapter 89 Kenyataan yang sebenarnya|
92 |Chapter 90 Mengejarnya|
93 |Chapter 91 Kebahagiaan Memuncak|
94 |Chapter Ending|
95 Pengumuman!
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Pengumuman
2
|Chapter 01 Perkenalan|
3
|Chapter 02 Pernikahan|
4
|Chapter 03 First Night|
5
|Chapter 04 Malam Panas |
6
|Chapter 05 Kenangan|
7
|Chapter 06 Pulang|
8
|Chapter 07 Belanja|
9
|Chapter 08 Suamiku|
10
|Chapter 09 Pamit|
11
|Chapter 10 Abang istriku|
12
|Chapter 11 Kejamnya pria itu|
13
|Chapter 12 Tentang Fahri|
14
|Chapter 13 Istri tuan|
15
|Chapter 14 Abang?|
16
|Chapter 15 Baby|
17
|Chapter 16 Aku hamil?|
18
|Chapter 17 Manja|
19
|Chapter 18 Bertemu|
20
|Chapter 19 Ngidam|
21
|Chapter 20 Cemburu|
22
|Chapter 21 Evangelin|
23
|Chapter 22 Keinginan Arkan|
24
|Chapter 23 Kebahagiaan|
25
|Chapter 24 Elvano Kennedrik|
26
Visual
27
|Chapter 25 Teman|
28
|Chapter 26 Tamu Tak Di Undang|
29
|Chapter 27 Berlibur|
30
|Chapter 28 Piknik|
31
|Chapter 29 Pengacau|
32
|Chapter 30 Keluarga Baru|
33
|Chapter 31 Wanita itu|
34
|Chapter 32 Rencana Ellen|
35
|Chapter 33 Awal dari semua|
36
|Chapter 34 Pesan tak dikenal|
37
|Chapter 35 Penjelasan|
38
|Chapter 36 Berlika-liku|
39
|Chapter 37 Balas Dendam|
40
|Chapter 38 Balas Dendam 2|
41
|Chapter 39 Oh begitu ternyata|
42
|Chapter 40 Kedatangan Tuan Alex|
43
|Chapter 41 Mencari Tau|
44
|Chapter 42 Fakta mengejutkan|
45
|Chapter 43 Pindah Rumah|
46
|Chapter 44 Kedatangan Triple Twins| Ending
47
|Chapter 45 Biang masalah dan pusingnya El|
48
|Chapter 46 Menginap|
49
|Chapter 47 Salah Sasaran|
50
|Chapter 48 Bertemu Teman Lama|
51
|Chapter 49 Vero Sableng|
52
|Chapter 50 Di Jodohkan|
53
|Chapter 51 Dia, Zaudy?|
54
|Chapter 52 Cinta Pertama|
55
|Chapter 53 Kalandra K|
56
|Chapter 54 Bertemu dengannya|
57
|Chapter 55 Seharian bersamanya|
58
|Chapter 56 Sayang! Kemarilah..|
59
|Chapter 57 Bertemu Fans Gila|
60
|Chapter 58 Aku menginap ya..|
61
|Chapter 59 Pemotretan|
62
|Chapter 60 Makan Malam Bersama|
63
|Chapter 61 Melamar|
64
|Chapter 62 Mengunjunginya|
65
|Chapter 63 Pernikahan Vano & Alie|
66
|Chapter 64 Gadis misterius|
67
|Chapter 65 Kirani part satu|
68
|Chapter 66 Kirani part dua|
69
|Chapter 67 Kirani Part Akhir|
70
|Chapter 68 Menghibur Putri Kennedrik|
71
|Chapter 69 Bersenang senang|
72
|Chapter 70 Ketemu Mantan|
73
|Chapter 71 Niara|
74
|Chapter 72 Hari menyebalkan|
75
|Chapter 73 Orang Asing|
76
|Chapter 74 Kedatangan Uncle|
77
|Chapter 75 Kalandra Part|
78
|Chapter 76 Kalandra part 2|
79
|Chapter 77 Kalandra Part 3|
80
|Chapter 78 Kalandra part Akhir|
81
|Chapter 79 Kenzo part satu|
82
|Chapter 80 Kenzo part dua|
83
|Chapter 81 Kenzo part ketiga|
84
|Chapter 82 Kumpul Keluarga|
85
|Chapter 83 Hari pernikahan|
86
|Chapter 84 Malam Pertama Kenzo & Alisa|
87
|Chapter 85 Kiki dan Dadan|
88
|Chapter 86 Lahirnya dan Kepergiannya|
89
|Chapter 87 Nayara Elvina Kennedrik|
90
|Chapter 88 Pilihan yang rumit|
91
|Chapter 89 Kenyataan yang sebenarnya|
92
|Chapter 90 Mengejarnya|
93
|Chapter 91 Kebahagiaan Memuncak|
94
|Chapter Ending|
95
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!