❤️Happy Reading❤️
Ellen, seorang gadis biasa yang disuruh menggantikan sepupunya untuk menikahi seorang pria yang terkenal dingin dan kejam. Paman ellen yang memeliki beberapa utang kepada pria tersebut mengatakan bahwa ia akan melunasinya dengan cara memberikan keponakannya untuk menikah dengan pria tersebut. Padahal kekayaan ayah ellen yang tak lain adalah abang dari paman ellen masih banyak yang tersisa namun paman lebih memilih untuk menyimpannya dan menikahi ellen dengan pria itu.
Paman ellen yang bernama jack, itu mengetahui bahwa istri dan putrinya sangat tidak suka kepada ellen karena sejak kecil ellen selalu di manjakan dan dipuji oleh seluruh keluarga petua, namun karena kakek nenek dan orang tua ellen sudah tidak ada didunia ini. Lebih baik jack, menyingkirkan ellen terlebih dahulu dan bersenang senang bersama keluarga kecilnya.
Namun dibalik itu semua, ellen adalah gadis yang sangat pintar dan mempunyai semangat yang tidak diketahui oleh keluarga pamannya itu. Saat umurnya masih 12 tahun ia sudah memiliki restoran berbintang lima miliknya yang dibangun oleh orang tuanya yang sengaja untuk dirinya dan ellen sendiri lah yang mengoperasikan.
Setelah ellen tau bahwa paman jack sengaja memilih dirinya untuk dinikahi oleh pria dingin itu pun tidak menolak, karena ia juga sangat ingin keluar dari rumah itu dan memiliki kehidupan sendiri yaitu bebas. Ia ingin bebas dari kekangan dan tindasan yang diperoleh Angel, sepupunya dan bibinya, melinda.
Paman jack, berpikir jika ellen sudah disingkirkan kemungkinan harta waris dari ayah ellen jatuh ketangannya padahal ia tidak akan mengetahuinya bahwa harta waris dari orang tua ellen sudah diberikan langsung kepada ellen saat usia 12 tahun itu.
Ellen dengan senang keluar dari rumah itu dengan membawa harta waris ayahnya yang sebenarnya selalu berada ditangannya, sampai ia menemukan waktu yang tepat ia yang akan menyingkirkan keluarga paman dengan bantuan suaminya kelak, kemungkinan.
Saat ini ellen berada dipertemuan dengan calon suaminya yang ia dengar terkenal dingin dan kejam, namun sampai 2 jam ini ia tidak melihat kepribadian pria itu yang seperti kata orang. Walaupun ia masih merasakan gugup, dan pemalu karena ini pertama kalinya ia duduk berhadapan dengan seorang pria yang menurutnya asing.
Tatapan pria itu memang tajam dan sangat menakutkan tapi baginya itu biasa saja karena tatapan pria dihadapannya itu sangat mirip dengan mendiang ayahnya yang terkenal tegas juga oleh semua orang, dan ellen baru mengetahui nama calon suaminya yang sering sekali dicetak dimajalah atau koran. Arkana Kennedrik, pria yang berusia 28 tahun terkenal sebagai pengusaha muda yang dapat warisan gen dari sang ayah yang bernama Mikaelo Kennedrik.
Ayah dari Arkana itu berdarah Inggris dan Indonesia, lalu bertemu dengan mendiang bunda dari Arkana yang bernama Ratu Yulyani berdarah Indonesia asli dan tinggal di kota Bandung. Dengar dengar juga bahwa orang tua Arkana ini kisahnya sangat manis, sampai bunda Arkana meninggal, ayahnya tidak ada kabar untuk menikah lagi karena baginya menikah sekali seumur hidup bersama cintanya sudah cukup.
Arkana pun mengikuti langkah ayahnya yang hanya menerima satu wanita dihidupnya selain bundanya, namun sepertinya akan berbeda jika pria itu sekarang menikah dengan seorang gadis seperti ellen yang belum tentu menikah karena cinta.
"Jadi pamanmu yang menyuruh mu untuk menikah denganku, karena paksaan?" tanya Arkana dengan nada datar, ellen yang sedari tadi menunduk dengan kedua tangan memegang cangkir teh langsung mengangguk dan menatap wajah pria itu. "Iya, namun aku tidak merasa dipaksa karena memang ini keinginanku." balas Ellen membuat Arkana mengernyitkan keningnya, "memangnya apa keinginanmu?"
"Menikah sekali seumur hidup, dan terlepas dari ikatan keluarga paman. Karena selama ini aku sebagai keponakannya diperlakukan buruk oleh istri dan putri paman, maka dari itu aku ingin kebebasan." ujar Ellen membuat Arkana terdiam namun mengangguk, karena keinginannya juga sama seperti yang diucapkan Ellen.
Arkana memperhatikan kembali wajah gadis itu sampai Ellen merasa malu dan risih karena diperhatikan seperti itu, Arkanapun sedikit memiringkan kepalanya merasa tidak asing dengan wajah gadis dihadapannya itu, lalu saat ia mengingat dirinya langsung tersenyum lebar. "Baiklah, kalau begitu.. Ayo kita menikah." ajak Arkana kepada Ellen yang masih meloading otaknya dan balasannya sekedar, "eh?"
Arkana memanggil sekertarisnya tanpa menunggu jawaban dari Ellen, Ranz, sekertarisnya pun berjalan mendekat kearah meja tuannya saat dirinya mendapatkan kode dari tangan pria itu. "Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Tolong kosongkan jadwalku selama seminggu ini, dan persiapkan gedung untuk pernikahanku." Ranz mengangguk lalu sebelum ia berbalik ia bertanya, "gedungnya buat tanggal berapa tuan?" Arkana terdiam lalu menatap Ellen yang saat itu juga sedang menatap kearahnya, "kau ingin tanggal berapa?"
Ellen ragu, "tanggal yang sama seperti tanggal orang tuaku, 16." ujarnya lalu diangguki oleh Ranz dan menunduk sopan kepada Arkana dan Ellen. "Lalu apa lagi yang kau inginkan?"
"Aku ingin pernikahannya sederhana namun elegan, apa bisa?"
"Tentu bisa, inikan pernikahanmu. Jadi kamu bisa membuat acara pernikahanmu seperti apa yang kamu inginkan sejak dulu." Ellen mengangguk lega mendengarkan ucapan Arkana, sedangkan Arkana hanya bisa mengulum senyum entah kenapa ia merasakan rasa bahagia yang sangat besar didalam tubuhnya.
"Em, apa kamu tidak masalah dengan pernikahan mendadak seperti ini? Apa kamu yakin menikahiku? Kamu kan tidak mencintaiku." ujar Ellen dengan ragu, lalu wajahnya langsung menunduk saat ia melihat alis Arkana terangkat seperti kata 'Apa maksudmu?'
"Siapa bilang pernikahan ini mendadak? Dan aku yakin, kemungkinan ini memang takdirku mendapatkan gadis sepertimu menjadi istriku kelak. Dan kata siapa diriku tidak cinta kepadamu." ujarnya namun akhir kata ia sedikit memelankan suaranya.
Ellen menatap bingung Arkana, "apa yang kau ucapkan tadi?"
"Apa?" tanyanya pura pura tidak tau, Ellenpun menggelengkan kepalanya. "Ah tidak jadi." lalu Arkana hanya bisa mendengus, "harusnya aku yang bertanya, apa kau yakin menikah denganku yang sepertinya umurku dan umurmu sangat cukup jauh jaraknya."
Ellen terdiam lalu tersenyum manis membuat pria itu mematung sebentar, "yakin, tentu saja harus yakin. Lagi pula soal umur bukan kehendakku semua ini takdir, jadi tidak ada masalah untukku." ujarnya dengan mengangkat kedua bahunya.
Arkana tersenyum, "syukurlah, banyak gadis sepertimu yang meminta pernikahan menjadi kontrak. Untung saja diriku mendapatkan gadis semacammu."
"Pernikahan kontrak? Dari mana kau dapat pemikiran seperti itu? Pernikahan itu bukan buat dimain mainkan, pernikahan juga bukan untuk berbisnis segala memakai kontrak. Ingat pernikahan kita berdua bukan pernikahan kontrak. Jika kontrak berarti aku bisa mencari jodohku yang lainnya yang kemungkinan masih bersembunyi dong."
"Jadi kau bermaksud untuk berselingkuh dariku?" tanya Arkana dengan nada ketus, Ellen menggelengkan kepalanya, "tentu saja tidak, aku buka seorang gadis murahan yang sudah memiliki jodoh masih saja mencari jodoh lain. Dan aku benci dengan kata kontrak."
"Oke jadi kita sepakat untuk menjalani pernikahan ini seperti orang orang biasa yang menikah, dan tidak ada kata pernikahan kontrak karena memang ini bukan pernikaha kontrak." Ellen mengangguk, "jadi kita jalani saja seperti aliran air sungai yang mengalir seperti jalannya, dan satu hal lagi jika kita berdua memiliki perasaan langsung dikatakan saja, kita harus terbuka dalam pernikahan ini."
"Dan kita harus tertutup didepan orang lain dalam pernikahan kita." lanjut Arkana yang disetujui oleh Ellen. Lalu Arkana mengulurkan tangan kanannya kehadapan Ellen membuat gadis itu bingung, "mari kita perkenalan diri, perkenalkan namaku Arkana Kennedrik panggil saja diriku Arkan, umur 28 tahun. Bekerja sebegai direktur dalam perusahaan milik sendiri K. Crop."
Ellenpun tersenyum senang lalu membalas uluran itu dengan erat, "salam kenal tuan Arkan, perkenalkan namaku Ellen Raputri panggil saja ellen, umur 21 tahun. Pemilik dari sebuah restoran bintang lima bernama Allen's."
Arkana, mengerjapkan matanya lalu melihat kearah sekitar dan sekeliling restoran yang mereka tempati. Sedangkan Ellen hanya tertawa kecil melihat respon yang ia dapati dari pria itu. "Jadi ini, tempat ini, Restoran milikmu?" tanya Arkana yang merasa terkejut dengan fakta, ia kira, gadis itu adalah pelayan dari restoran besar ini, ternyata pemiliknya.
"Sejak kapan kamu memiliki restoran Allen's ini? Dan memangnya namanya aneh begitu?"
Mendengar pertanyaan Arkana, Ellen tertawa merdu membuat siapa saja yang mendengarnya tertegun karena melihat yang tertawa itu sangat anggun. "Allen's itu gabungan dari nama mama dan aku, Nama mama Alena, sedangkan namaku Ellen. Tapi memang sih terdengarnya aneh, seperti alien's, right?" tanya ellen yang langsung diangguk setuju oleh Arkana.
"Baiklah, jadi aku adalah pria beruntung yang mendapatkan seorang gadis pemilik restoran berbintang lima ini? Ayo kita segera menikah." ajak Arkana dengan semangat, membuat Ellen semakin tertawa, "apasih ka, menikah jangan terburu buru nanti nyesal loh?"
Arkana menggelengkan kepala, "tidak akan menyesal karena menikah dengan seorang gadis secantik kamu mah."
Blush
Arkana tersenyum melihat wajah merah rebus kepiting milik Ellen, keduanya pun semakin asik berbincang dan mendekatkan diri. Sampai keduanya memiliki perasaan nyaman satu sama lain, dan itu sangat menghangatkan hati mereka, Ellen yang tidak pernah mendapatkan perasaan hangat tersebut dari mantannya merasa senang sepertinya memang Ellen jodohnya sama pria yang bernama Arkana yang terkenal dingin dan kejam ini, sampai semua orang percaya bahwa arkan adalah pria seperti itu.
❤️Bersambung...❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nindira
Aku suka ceritanya😍🥰
2022-11-09
0
L
so sweet banget thor
2022-08-14
0
Aqiyu
walau dikatakan arogan dan dingin tapi sama Ellen dia sangat hangat❤
2022-06-08
0