Galang cepat-cepat masuk ke kamar mandi dan mengambil data yang tersimpan di alat magnetic. Galang mulai mengambil GSM dan menyambungkan USB. Semua data yang didapat dari Kantor Konsulaat dikirim ke Kantor pusat King Cobra.
Selesai mentransfer semua data, Galang kemudian menyimpan GSM dan memakai jam tangan sensor saja. Tidak lupa dia membawa alat kejut listrik yang berbentuk kunci mobil. Kemudian dia keluar dari kamarnya sudah rapi dengan pakaian pengawal.
Sampai di Kantor Konsulaat ada sekitar sepuluh orang berdiri dengan gelisah. Melihat Galang datang mereka cepat menoleh. Yoseph langsung menghampiri Galang dengan gaya khas nya yang sok jagoan.
"Katakan terus terang kenapa CCTV mati ketika kau berada di ruangan Kantor Konsulaat tadi. Atau kau mempunyai alasan tertentu untuk mematikan CCTV." kata Yoseph dengan suara meninggi.
"Maksudmu apa, aku tidak tahu apa-apa, selesai membersihkan meja aku langsung pergi, karena mau mandi. Tidak ada yang aku sembunyikan, tidak ada untungnya bagiku kalau CCTV mati." sanggah Galang berlagak pilon.
"Yoseph, dia orang baru, tidak mungkin tahu apa yang terjadi. Sudahlah, yang penting tidak ada yang hilang." ujar Robson berusaha menenangkan Yoseph.
"Robson, kau boleh percaya sama dia, tapi aku. Aku tetap curiga sama dia. Dan ingat satu hal masalah Ini belum selesai. Aku tetap akan menyelidiki dia, mengungkap siapa dia sebenarnya." kata Yoseph dengan suara tinggi. Mungkin kalau siang wajah Yoseph akan kelihatan tambah menghitam karena saking marahnya.
"Maafkan aku Yoseph, atas semua yang terjadi, aku sungguh tidak mengerti apa yang membuat kamu mencurigaiku." ucap Galang pelan dan manis.
Teman Yoseph yang lain ikut prihatin mendengar pembelaan Galang. Mereka merasa Yoseph terlalu mengada-ada. Dengan kesal Yoseph menghentakan kakinya dan berkacak pinggang.
"Mataku tidak bisa ditipu olehmu manusia bodoh!!. Aku akan buktikan bahwa kau adalah duri dalam daging. Ini janjiku kepada teman-temanku, bahwa suatu hari nanti aku akan melipatmu dan membuang mayatmu ke tong sampah." kata Yoseph ketus. Dia sudah sangat benci kepada Galang.
"Maafkan aku teman......" kata Galang menepuk punggung Yoseph.
Saat itulah tangan Galang dengan cepat menempelkan kancing magnetic di baju Yoseph. Tentu saja Yoseph menepis tangan Galang yang merangkulnya.
Keadaan menjadi hening, mereka berpikir Galang akan melawan Yoseph, karena tangan Yoseph menepis kasar tangannya Galang. Dengan wajah sedih Galang lalu melangkah keluar dan duduk diteras, Yoseph kemudian pergi dari sana dan keluar ntah kemana. Mereka semua duduk diteras mengikuti Galang dan memandang langit yang bertabur bintang.
Handphone adalah barang utama yang di cari dan mengasyikan. Biarpun Yoseph menyuruh mereka siaga dengan alasan ada penyusup masuk ke Konsulaat, tetap saja mereka terpaku dengan layar ponsel di bawah keremangan malam.
Sinar lampu teras tidak begitu terang membuat Galang leluasa mengeluarkan GSM nya, alat ini bentuknya mirip Ponsel sehingga tidak ada yang curiga. Dia ingin mengetahui alat sensor magnetic yang ditempelkan di punggung baju Galang apa sudah bekerja. Teman-teman Yoseph tidak curiga saat Galang memakai earphone bluetooth untuk mendengar percakapan Yoseph dengan seorang temannya. Galang tersenyum dalam hati mengetahui alatnya bekerja dengan baik.
Alat Agent yang berada dibaju Yoseph mengirim data, dan semua pembicaraan Yoseph dengan dua orang laki-laki terekam jelas. Rekaman langsung dikirim ke King Cobra.
Kecurigaan Galang yang membidik Yoseph sebagai target utama sangat tepat. Ternyata Yoseph mempunyai rencana besar, akan melakukan pembunuhan kepada Presiden Negara Ketiga, dalam rencana itu dia akan mengkambing hitamkan Mr. Mickle. Pria yang mengajak Galang bekerja di Konsulaat ini. Pantas Yoseph mecurigainya mungkin karena Mickle mengaku Galang keponakannya.
Galang memasukan GSMnya ke kantong celana ketika James duduk di sampingnya.
"Halo Galang, kamu anak baru? dari mana asalmu?" tanya James dengan bahasa Inggris patah-patah. Galang mencoba mengerti dan menjawab.
"Aku orang baru, tumben keluar Negeri Jika ada orang yang mencurigaiku itu sangat aneh. Karena aku tidak mengerti apapun yang Yoseph katakan." sahut Galang dengan suara lirih. Dia harus bersandiwara karena Yoseph sudah curiga padanya.
"Jangan diambil hati, aku mengerti perasaanmu, mungkin karena ada issue kurang enak kemarin, yang mengatakan akan terjadi pembunuhan terhadap Menteri luar Negeri Adam Nakko dan Konsulaat dengan memakai tangan asing." kata James berbisik.
"Tolooongggg......." sebuah teriakan minta tolong mengagetkan mereka. Seketika mereka berhamburan mencari suara itu. Teriakan itu mengarah dari gardu Scurity yang berada di depan, di pinggir jalan. Galang dan yang lainnya berlari ke Gardu dan mereka semua terpaku. Sesuatu telah terjadi.
Mereka menjadi panik melihat Yoseph telah terbujur kaku bersama seorang pemuda yang Identitasnya belum diketahui. Mereka hanya bisa memandang dan tidak berani gegabah mengambil mayat. James langsung menghubungi Police. Tidak berapa lama Police datang dengan Ambulance, Galang orang pertama yang membantu mengangkat Yoseph, tujuannya hanya ingin mengambil kancing magnetic sensornya yang ada di punggung baju Yoseph.
Sepasukan Police sibuk dengan senjata ditangan, mereka memasang Police Line. Kedua jazad diangkat ke Ambulance, setelah itu beberapa Police mulai bertanya dan meminta data-data mereka. Police mulai menetapkan saksi-saksi. Pada saat Police meminta kartu identitas Galang diam-diam dia memperlihatkan Kartu Agent rahasia King Cobra. Police hanya mengangguk dan mencoret nama Galang sebagai saksi.
Berita itu cepat menyebar dan membuat orang terperangah. Pagi-pagi sekali Konsulaat sudah berada di Kantor. Dia memandang sangar kepada pengawalnya yang kini berjumlah sembilan belas orang termasuk Galang.
Sudah beberapa kali dia memukul meja di depannya. Hatinya dibakar amarah ketika mendengar tangan kanannya telah terbunuj. Musuh ada di dalam selimut!!.
"Menurut kalian siapa kira-kira mampu membunuh Yoseph, apa ada di antara kalian yang mempunyai ide cemerlang untuk mengungkap kasus ini?!" tanya Nagobe denga mata merah.
"Saya tidak berani berkata apapun, karena saya orang baru. Kenal Yoseph baru seminggu saya jarang bicara dengannya," sahut Galang mencoba tidak mau tahu.
Disini Galang berpikir, ada dua kemungkinan, alat yang di pasang di baju Yoseph merekam semua aktivitas Yoseph dan langsung terkirim ke Kantor pusat Jakarta dan pesan itu dibaca oleh semua Agent termasuk Nick Becker atau Mickle. Salah satu dari mereka pasti mengambil tindakan. Atau bisa juga yang membunuh Yoseph adalah musuh Yoseph sendiri.
"Aku merasa ini perbuatan Partai buruh yang anti kepada kita, atau ada orang yang sudah tahu rencana kita. Tapi yang tahu cuma kita saja, Galang belum tentu tahu." kata Mosambe memandang James.
"Aku tidak tahu semua ini, tidak mengerti apa yang kalian maksud, maaf kalau kalian kecewa." sahut Galang pelan.
"Tidak usah tahu, tetaplah sebagai pengawal yang culun."James ikut nimbrung seolah dia mengejek. Tentu mereka iri karena Mickle menjadikan Galang pengawal Utama, langsung dibawah Konsulaat.
"Sudahlah, sekarang pre pare untuk menyambut kedatangan Presiden. Waktu tinggal sehari, besok kita sudah bersama Presiden." kata Nagobe dengan wajah geram. Dia masih tidak terima dengan kematian Yoseph. Rencananya Yoseph salah satu yang akan membunuh Presiden.
Perasaannya sedih ditinggal oleh Yoseph membuat dia muram. Bagaimanapun juga Yoseph banyak berjasa kepada dirinya. Semua rencana yang akan dijalankan Yoseph yang mengatur, karena Yoseph adalah ahli strategi.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Clalinn
Halo, aku sudah mampir nih😁
2021-06-19
8
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
kali pertama baca genre ini...cucur ucing blm paham 🤭🙏
2021-06-15
14
IG: Saya_Muchu
Hadir
2021-06-12
8