Jakarta menuju Los Angeles memakan waktu delapan belas jam, lima belas menit, itupun teransit sekali. Galang keluar Negeri sudah sering, maklumlah Pamannya
termasuk orang kaya walaupun bukan Konglomerat.
Perjalanan hari ini sangat berbeda, karena dia mengemban sebuah misi. Dia cuma merasa salah tingkah harus bertingkah
bagaimana, kepada gadis Pilot yang sesekali memerintahnya untuk mengambil soft drink. Mereka cuma berdua disitu dan gadis itu sangat irit bicara. Saat transitpun gadis itu hanya diam lebih banyak tangannya bergerak memberi kode. Gagu bukan, tapi mengapa harus memakai bahasa isyarat.
Galang sangat bersyukur karena perjalanan ini cepat sampai, tidak ada halangan dan rintangan. Cuaca cerah dan banyak Bintang. Tadi di Pesawat dia sempat beberapa kali tidur. Jadi saat ini matanya sangat cerah.
Dia makan seadanya, karena tidak ada Nasi, semua makanan terdiri dari Roti, daging, salmon, salad, ntah apalagi. Perutnya terasa menjerit. Dia harus terbiasa dengan segala
makanan ini, karena dia tidak tahu seberapa lama dia akan di Negara ini. Dia harus bisa beradaptasi.
Galang berpikir Pesawat akan landing di Bandara, ternyata Pesawat Nangkring di sebuah lapangan luas. Dia sampai berpikir gadis ini adalah seorang penculik, tapi kecurigaan itu lenyap ketika GSM nya menyala.
"G.3, kamu telah sampai di tempat yang dituju. Jaga attitude." tulisan itu muncul di layar GSM nya. Rupanya Mr. Richad mengirim pesan.
Baru dia ingat dan berpikir geli, dia sekarang adalah Agent Intelijen dari King Cobra, tentu srmua semua gerak gerik di monitor oleh Mr. Richad. Berarti ada CCTV di Pesawat yang menghubungkan ke layar khusus di Kantor King Cobra. Dia sering diajak memantau Agent yang lagi bertugas lewat layar monitor .
"Kita sudah sampat, silahkan turun." kata gadis itu menoleh kepada Galang.
"Oke, trimakasih," sahut Galang mengikuti gadis turun, akhirnya sampai juga. Galang
mempercepat jalannya mengikuti gadis itu yang berjalan setengah berlari.
Kemudian gadis itu naik ke sebuah Mobil Lambhorgini Aventandor yang terpakir disitu. Pintu Mobil sudah naik ketika gadis itu berseru dan menyuruh Galang masuk.
Rupanya Nick Becker telah mengatur semuanya, dia tinggal datang menemuinya. Maklumlah yang bertugas adalah ponakan Big Bos, jadi semua disiapkan dengan matang.
Dalam perjalanan menuju Rumah Nick Becker, gadis itu tidak bicara, Galang takut mendahuluinya. Memang itu sebuah peraturan King Cobra, tapi alangkah canggungnya duduk berdua, berdampingan tidak ada yang saling menyapa.
Yach...masa bodolah!! Dia juga tidak peduli siapa nama gadis itu. Atau dimana rumahnya pikirannya cuma strategi tugasnya. Mobil berhenti di depan sebuah Menssion. Gadis itu menyuruh Dia turun dari mobil dan masuk ke Rumah. Sedangkan gadis itu pergi bersama mobilnya begitu saja.
"Selamat datang G.3, silahkan masuk kedalam, naik ke lantai dua, kamarmu ada di sebelah kiri. Kunci pintunya dan bersihkan badan dulu, setelah itu kamu boleh istirahat."
Busyet dahh.....disini semua serba misterius, suaranya ada, tapi orangnya tidak muncul. Di Kantor pusat tidak segininya juga..Daripada dia bingung seperti kambing congek, lebih baik dia mengikuti perintah itu. Ntah siapa yang berbicara.
Jiwa kaya dan modernnya tiba-tiba rontok seharian ini. Dia merasa kerdil, berada di Rumah ini kecanggihan yang ditampilkan
oleh Nick Becker, membuat dia seolah menjadi ortodoks. Mungkin ini baru permulaan. Semoga besok tidak ada hal-hal yang lebih membuatnya konyol.
Dia mulai memasuki kamar, Suasana kamar sangat nyaman dan cukup luas. Setelah mengunci pintu, Semua senjata Agent dia keluarkan. Dia ingin tahu, apakah akan ada suara yang melarangnya, kalau ada suara berarti kamarnya dipasangi CCTV.
Setelah sepuluh menit berlalu ternyata tidak ada suara, berarti kamarnya tidak dipantau. Galang tersenyum merasa merdeka. Dia lalu membuka Almari dan menaruh pakaiannya. Setelah itu, semua senjata rahasia dimasukkan ke Filling Cabinet.
***
Tadi malam tidurnya sangat nyenyak, mungkin karena dia merasa tidak dipantau oleh Nick Becker. Hari ini dia memakai
Celana panjang jeans dan t-shirt putih. Kemudian dia turun ke lantai satu.
Seorang gadis tersenyum menyambutnya dengan sopan dan mempersilahkan dia menuju ke ruang makan. Disana sudah ada
seorang laki- laki setengah baya..duduk sambil tersenyum ramah memandang Galang.
"Selamat pagi Tuan." sapa Galang sedikit membungkuk, kemudian dia duduk di seberang Nick Becker.
"Silahkan duduk Galang, jangan panggil Tuan, panggil Aku Nick saja." kata Nick memakai bahasa Indonesia, tepatnya dialek Betawi. Galang tersenyum mendengar bahasa Nick yang medok ketika berbahasa Jawa.
"Aku dulu lama di Jakarta, sebelum Lembaga King Cobra ada, Makanya aku menjadi Agent pertama. KC.1 atau King Cobra number One."
"Berarti Anda sebaya dengan Pamanku dan Mr. Richad?" tanya Galang antusias.
"Kami bertiga adalah teman di Lembaga Intelijen yang berbeda, tapi setelah pensiun bertemu di bawah Lembaga yang sama."
Mereka cepat akrab dan mulai mengobrol, tentang banyak hal sambil sarapan. Galang dari tadi matanya celingukan karena tidak
melihat ada orang. Mereka berdua saja, di rumah segede ini. Hanya ada satu orang gadis yang tadi meladeninya, seperti waitress. Kenapa anak atau istrinya tidak
tampak. pikir Galang merasa heran.
"Oke, Kita akan mulai!, Kau akan menjadi pengawal Mr. Adam Nakko. Dia adalah menteri Luar Negeri Negara Ketiga. Dari sanalah kamu berusaha mendapat informasi yang akurat, karena ada indikasi, bahwa Menteri ini sengaja akan membunuh Presidennya, lewat tangan orang. Ini Negara orang, kamu harus pandai menjaga diri dan berucap." kata Nick menatapnya.
"Aku akan melakukan yang terbaik, dan akan selalu ingat pesan-pesanmu. Untuk masuk kesana bagaimana caranya?."
"Sudah ada yang mengatur, sekitar jam sepuluh lima belas menit (10.15), kamu akan dijemput oleh seseorang di sebuah Starbuck, Itu orang kita, kamu akan bekerja sama dengannya." Kata Nick.
"Senjata yang mana saja dibawa? bagiku tidak mungkinlah membawa semua senjata, tentu akan diperiksa."
"Kamu cukup memakai kaca mata Agent, yang bisa meng zoom orang atau memakai kancing magnet sebagai GPS dan sebuah
kunci mobil sebagai senjata listrik. Setelah kamu disana dan tidak ada yang mencurigai barulah senjatamu akan dikirim," jelas Nick Becker sambil menyerahkan kartu Identitas baru.
Galang merasa bersemangat, dia ingin cepat- cepat melakukan semua intruksi dari Nick. Dia ingin seperti di Film Spionase yang sering ditonton.
Sebuah Taxi menjemputnya. Dia tidak membawa apa, hanya satu Tas ransel dan beberapa lembar baju. Yang penting ada
uang. Galang naik ke Taxi dan mobil melaju meninggakan Menssion.
Disaat dia memandangi gedung-gedung tinggi yang di lewati, tiba-tiba ada suara
tembakan yang beruntun, Galang kaget.
Seketika macet total, Galang kemudian perlahan turun dari mobil. Suara tangis dan teriakan terdengar riuh. Galang berlari
kedepan sambil mengendap-endap di badan Mobil orang. Suara tembakan terus terdengar dia tidak melihat ada yang diam dimobil, Mereka lari semua meninggalkan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
William
next
2021-06-14
8
☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ
Semangat kak Ayumi 👍👍
2021-06-04
15
J.Lux❣️🗝️❄️
lanjut
2021-04-05
13