"ALsan Development"
Suasana yang tampak agak ramai dikantor pengembangan game itu. jelas saja karena mereka sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk meeting mereka nanti malam nanti. dimana meeting ini akan mempertaruhkan kerja keras mereka selama ini. jika sampai gagal maka itu akan membuat mereka harus mengulang dari nol lagi. tentu saja Albian selaku pendiri ALsan Development tak akan membiarkan hal itu terjadi.
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.00 wib. mereka pun segera bergegas menyiapkan berkas dan diri mereka. setelah semua telah siap dan rapi, pada pukul 18.00 mereka pun berangkat menuju salah satu cafe terbaik disana.
30 menit mereka menempuh perjalanan, kini tibalah Albian dan Robby dicafe itu. yah yang berangkat untuk meeting saat ini hanya Albian dan Robby karena memang tidak memungkinkan juga untuk mengikut sertakan Dimas dan Arvin (terlalu ramai).
Saat berada di dalam cafe tersebut dengan sigap manajer disana menghampiri Albian dan Robby untuk segera dia antarkan keruang VIP disana. tanpa berlama lagi mereka pun berjalan dan masuk keruang VIP.
"Selamat Malam pak Arsenio" sapa Robby sambil menyalami kliennya itu
"Oh ya selamat malam juga" jawabnya acuh.
"Perkenalkan pak saya Robby sekretaris di ALsan development dan beliau ini Albian CEO ALsan" ungkapnya memperkenalkan diri.
"Baik, silahkan langsung mulai presentasinya karena saya sedang buru-buru" ucapnya dengan datar.
Mereka memang tahu jika kliennya ini cukup dingin, namun pemikirannya sangat logis dan tentunya apa yang sudah ia katakan adalah telak tak dapat diganggu gugat.
Tanpa berlama-lama lagi mereka pun menjelaskan dengan detail proposal mereka. yang mengambil alih dalam menjelaskan detail proposal itu adalah Albian. penjelasannya lugas membuat Arsenio takjub.
"Penjabaran yang diberikan pemuda ini sangat menarik. aku bahkan sampai takjub dibuatnya, ditambah masih muda sudah bisa membangun usahanya sendiri. sama seperti putriku sangat mandiri" ucapnya dalam hati sembari memberikan senyum tipisnya.
"Baiklah saya cukup puas dengan presentasi kalian barusan. boleh saya lihat kontraknya?" tanya Arsenio
Mendengar itu Robby pun langsung menyerahkan sebuah map yang berisikan kontrak kerjasama mereka.
Lalu dibacanya lah kontrak tersebut hingga akhirnya
"pulpen" pinta Arsenio pada sekretarisnya itu.
melihat Arsenio yang langsung menanda tangani itu membuat Robby dan Albian saling menatap dan tersenyum puas.
"Semoga kerja sama kita berjalan dengan baik" Arsenio mengulurkan tangan pada Albian dan juga Robby
"Terimakasih banyak pak Arsenio, kami pastikan tak akan membuat anda kecewa karena telah menyetujui untuk bekerja sama bersama perusahaan kami" ucap albian sambil terus tersenyum kepada Arsenio
"Baik kalau begitu saya permisi" pamitnya dan keluar dari ruangan VIP itu.
"ayo kita pesan makanan dulu Rob" ucap Albian dan Robby pun mengangguk lalu segera memanggil waiters dan mereka pun memesan makanan.
**********************/**********************
Kediaman Arsenio
Sonia, Dara dan juga Amel kini sedang berada dimeja makan sembari menunggu Ayzaila pulang dari tempat kerjanya.
"kakak belum pulang bun?" tanya Dara yang baru turun dari lantai atas.
"iihh Dara kirain bakal ngira kalo kak amel ini adalah ka Ayza" cemberut amel karena ia berniat untuk mengerjai Dara adik sahabatnya itu.
"Kak amel sama kak Ay itu berbeda jauh pastilah Dara akan mengetahuinya"
"Apa bedanya? perasaan tubuh kami sama kalau dari belakang" ucap amel polos
"Kak ayza kalau dirumah akan bermanja-manja ria bersama bunda gak akan kaku seperti yang kakak lakukan itu hahahhaa" tawanya pecah melihat amel yang berusaha keras menirukan gaya Ayza
"Aahh kalian ini adik kakak sama saja, bunda lihatlah Amel selalu dibully oleh Dara belum lagi nanti jika ayza pulang pasti dia akan ikutan membullyku" rengek amel pada bunda sonia
"iihh kak amel, ini tuh bunda aku bukan bundanya kakak" Dara langsung memeluk bundanya itu dengan erat
"Sudah sudah kalian ini ribut aja dari tadi, udah sana Dara duduk" ucap sonia menengahi
"Assalamualaikum, huft" Ayza datang dan langsung duduk lemas dikursi yang berada disamping Dara.
"Walaikumsa... " kata-kata mereka langsung terhenti seketika ketika mencium bau yang tak sedap yang berasal dari tubuh ayza
"iiiihh bau banget sih kakak" ucap Dara langsung menutup hidungnya
"iya Ay lo bau banget sumpah kaya ****** idup" ucap amel membenarkan ucapan dara
"Iya sayang kamu abis ngapain sih sampai bau begini" tanya Sonia
"huft.... ada kuntilanak nyasar bun, ngeselin banget" ungkap Ayza yang masih lemas
"Sudah sudah cepat kamu bersihin tubuh kamu itu terus baru turun untuk makan bersama ay" perintah sonia
"Yaudah aku mandi dulu ya bun" ia pun langsung berdiri dan berjalan dengan gontai menaiki anak tangga dirumahnya itu.
"Itu kenapa sih ayza tumben kayak gitu?" tanya Amel dan mendapat jawaban tak tau dari Dara dan juga bunda Sonia.
Hampir setengah jam Ayza tidak kunjung turun akhirnya mereka pun menyantap makan malam mereka tanpa menunggu Ayza.
"Lah kok udah pada mau habis sih?" tanya ayza heran
"Lo nya lama sih Ay, jadi kita udah keburu laper deh. yah kan Dara, bunda" jawab amel
"Iya kakak kelamaan jadi kita makan duluan deh"
"huft... yasudah lah aku juga mau makan" mereka pun melanjutkan makan malam mereka bersama di iringi canda tawa yang berasal dari amel. iya jika ada amel suasana makan dirumah itu akan sedikit ramai berbeda jika ada ayah mereka yang sedikit kaku.
Setelah selesai makan mereka pun pergi kekamar Ayza dan Dara pun tak ketinggalan untuk ikutan ngerumpi bersama kakaknya itu.
"Jadi tadi lo kenapa Ay pulang dengan berantakan gitu?" tanya amel yang penasaran begitu pula dengan Dara yang ikut antusias mendengarkan cerita kakaknya itu.
"hemmm... Gue udah resign dari blue cafe" ungkapnya
"Hah?" teriak mereka serentak
"Kok bisa kak? kakak kan baru hari ini kerja disana?" tanya Dara
"Senior kakak disana pada gak suka sama kakak Dar, begitu kakak tiba dicafe semua tamu hanya mau kakak yang melayani mereka. membuat yang lain tidak dapat menyelesaikan tugasnya akhirnya salah satu senior kakak kesal dan menarik kakak sampai terjatuh di got belakang cafe"
"Hahahahaa jadi seorang Ayzaila Reina Pradja di masukkan ke dalam got? hahaha lucu sekali" tawa amel membuat Ayza kesal.
"upss... maaf maaf Ay abis lucu banget puft... " ucap Amel yang menyadari tatapan dingin dari ayza.
"Apa perlu kak kita balas orang itu?" tanya Dara yang sedari tadi hanya senyum-senyum saja melihat kemalangan kakaknya itu.
"Ga usahlah, lagian udah kakak bales kok" ucapnya dengan diiringi seringaiannya.
"Balas gimana?" tanya Amel dan Dara yang penasaran
"Gue tarik dan dorong dia juga lah kedalam got itu tak lupa gue celupin juga mukanya kedalam got itu ampe item semua tuh muka ahahhha" tawa Ayza pun tak tertahan lagi kala mengingat wajah orang yang mengerjainya tadi. Begitu pun dengan Dara dan Amel yang ikut tertawa sambil membayangkan bagaimana kesalnya orang itu tadi.
"Mereka semua pasti iri karena lo paling cantik dari mereka Ay, makanya begitu" ucap Amel
"Kalau orang tak suka aku bekerja bersama mereka maka mereka yang akan bekerja denganku" kata Ayza tersenyum sinis.
"Maksudnya Ay? lo mau buka usaha sendiri gitu?" tanya amel lagi
"Begitulah" sambil tersenyum dan tidur dikasurnya. Dara dan Amel pun hanya saling tatap dan membubarkan diri. Dara kembali kekamarnya sedangkan amel tidur disamping Ayza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Pecinta Halu
lanjut
2022-02-11
0
Maya Lestari
author aku baca ulang xixixi
2021-12-03
0
Wulandari
balasan yg amat sadis.
berasa noh muka lagi di celupin di adonan terigu x yah,
astaghfirullah ngakak banget 🤣🤣🤣🤣
2021-08-10
1