Universitas Biru
Karena Ayza baru akan memulai mata kuliah pukul 08.00, Ayza memutuskan untuk duduk di lobby dekat parkiran sambil membaca buku.
Mahasiswa pun satu persatu mulai berdatangan. begitupun dengan Amelia sahabat Ayza yang juga baru saja datang. melihat Ayza yang fokus dengan bukunya timbulah ide jahil Amel.
"Haaapp lalu ditangkap" ucap Amel sambil mengambil buku yang tengah dibaca oleh Ayza.
"Amel... balikin" dengan tatapan dinginnya.
"Uuuu.. padahal disana panas tapi kenapa disini dingin yah" ledek Amel.
"Serius banget sih lo Ay"
"seru" jawabnya singkat
"Hemm...masih jam 07.10, Ay kekantin yuk gue tadi gak sempet sarapan" ajak Amel dengan nada memelas.
tanpa menjawab Ayza berdiri dan langsung berjalan sambil menyilangkan tangannya didepan.
"Ayo" ajak Ayza saat menoleh kearah Amel ternyata amel masih duduk dan menunduk.
"Ayo" dengan senang Amel langsung berlari dan menggandeng tangan Ayza.
Sesampainya dikantin, Ayza dan amel pun duduk dibangku paling ujung. alasannya karena Amel ga mau nanti Ayza ga nyaman karena banyak yang memperhatikannya.
*********/*********
Disisi lain Albian CS baru saja tiba dikampusnya dan membuat kehebohan seisi kampus. Mereka yang baru saja tiba diarea parkiran, dan dengan coolnya keluar dari mobil masing-masing. lalu setelah itu mereka berdiri sejajar.
"Lihat tuh cewek-cewek pasti terpesona melihat kegantenganku yang over ini" bisik Dimas dengan narsisnya.
"Bukan terpesona ke lo suep tapi ke gue gak lihat lo tuh mata cewek-cewek mau copot lihat kearah gue" balas Arvin yang tak mau kalah.
Albian dan Robby hanya menggelengkan kepala mereka pelan lalu mulai berjalan meninggalkan kedua orang sahabat yang saat ini sedang beradu tatap itu.
"Eh kok sepi" ucap Arvin yang tak lagi mendengar keributan disekitarnya. dan benar saja saat mereka menoleh sudah tidak ada siapa-siapa lagi disekelilingnya, membuat mereka merasa malu.
"Sialan kita ditinggalin vin, ayo kita kekelas" ajak Dimas
"Ayo dim kita bikin perhitungan sama Robby dan Bian"
Sesampainya mereka dikelas, langsung saja Arvin dan Dimas duduk didekat Bian dan Robby.
"Tega yah kalian ninggalin kita berdua diparkiran" omel Arvin.
"Iya sialan kalian berdua" kesal Dimas.
"Siapa suruh berantem" jawab Robby dengan datarnya
"Aaa... jantung ini merasakan sakit tapi tak berdarah, dim kok bisa yah kita bersahabat sama manusia es dua ini" kesal Arvin dan hanya di balas dengan tatapan datar dari robby.
Mahasiswa dan mahasiswi pun mulai berdatangan masuk kedalam kelas, seperti biasa jika ada Albian CS maka kelas itu akan full bahkan mahasiswi yang tidak mengambil mata kuliah itu pun akan ikut masuk demi bisa melihat Albian CS.
Tak lama pun dosen masuk dan memulai kuliahnya hari ini.
Setelah selesai mereka pun keluar dari ruangan menuju kekantin untuk mengisi perut mereka yang mulai lapar. dengan memasang wajah coolnya mereka berjalan beriringan membuat semua mata tak hentinya memandang. sungguh suatu pemandangan yang indah fikir semua mahasiswi dikampus itu.
"Astaga astaga bebeb Robby semakin ganteng aja sih" ucap salah satu mahasiswi
"ya ampun Albiannya aku sungguh ketampananmu mengalihkan duniaku" mahasiswi lainnya ikut berkomentar.
"Albian CS memang gak ada tandingnya ganteng semua... huuuaaa mau dong sama aa Arvin"
"Hadduh aku ingin jatuh, jatuh kedalam pelukannya Dimas"
begitulah komentar-komentar yang selalu diucapkan ketika Albian CS melewati mereka.
Setibanya di kantin kampus Albian CS duduk dan memesan makanan mereka. saat mereka sedang asyik bermain game lalu datanglah Nadya Aqila gadis tercantik pilihan kampus. namun itu hanyalah sebuah pilihan yang tak mendasar karena sebenarnya mahasiswa disana pun tak tahu akan adanya pemilihan itu. karena memang diketahui jika Nadya adalah keponakan dari pemilik kampus. jika mahasiswa disana yang akan memilih maka jelas mereka akan lebih memilih Ayza yang jelas sangat cantik namun dingin dan memiliki kharisma yang luar biasa. Namun karena memang ayza gadis yang sederhana ia tidak pernah berdandan dan juga tak pernah mau mengenakan pakaian mahalnya. sehingga orang-orang tahunya Ayza adalah gadis cantik dari kalangan biasa.
Berbeda dengan Nadya yang sok cantik dan selalu berlagak menjadi penguasa. Nadya sangat menyukai Albian dan selalu berusaha mencari perhatiannya kapan pun dan dimanapun. namun setiap usaha yang dilakukannya tidak ada satupun yang berhasil membuat Albian menatapnya. seperti hari ini dikantin, lagi-lagi Nadya berniat mendekati Albian.
"Hai semuanya, hai albian" sapanya sok akrab.
"Hai juga Nad" jawab Arvin
"Bian, aku punya 2 tiket nonton, kamu mau kan kalo kita... " belum sempat Nadya melanjutkan kata-katanya, Albian langsung berdiri dan pergi dari kantin tanpa menjawab ataupun menatap Nadya.
Melihat hal itu sebenarnya Arvin kasihan melihat usaha Nadya untuk bisa jalan bersama Bian namun ia tak bisa berbuat apa-apa. lalu ketiga sahabatnya itu pun ikut menyusul Bian dan meninggalkan Nadya seorang diri.
"Lihat saja Bian gue pasti akan dapatin lo. tunggu tanggal mainnya" sebuah seringai muncul dari bibir Nadya sambil terus menatap punggung Albian yang semakin menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-06-09
0
susi 2020
😎😎😎
2023-06-09
0
susi 2020
🤫🤫🤭😍
2023-06-09
0