Keesokan harinya Kenes tersenyum melihat Nathan memeluk Arga. Tangan Nathan melingkar cantik di atas perutnya Arga. Kenes kemudian bangun sambil melirik jam di dinding, "astaga! udah jam empat lebih, aku belum masak dan belum dandan untuk acara pembukaan hotel Rajaswa yang baru" ucapnya lirih sambil berlari menuju ke pintu lalu membuka dan bergegas keluar dari kamar itu.
Nenek Anjani menoleh ketika Kenes melangkah mendekatinya, "pagi manisnya nenek. Kamu mandi aja dan tolong bangunkan Arga dan Nathan untuk mandi juga dan bersiap. Nenek dan mbok Iyem udah siapkan sarapan nih"
Kenes tersenyum lalu mencium pipinya nenek Anjani, "pagi nenek cantik kesayangannya Kenes. Makasih udah disiapkan sarapan. Kalau gitu Kenes balik ke kamar dulu ya nek"
Nenek Anjani tersenyum dan menganggukkan kepalanya ke Kenes.
Kenes kembali ke kamar dan mengusap pelan keningnya Arga setelah dia selesai mandi, "sayang, bangun yuk! mandi dan sarapan"
Arga kemudian membuka mata begitu pula Nathan. Nathan terus menatap Kenes yang nampak seksi dengan rambut basah karena, Kenes keramas di pagi itu.
Kenes tidak memperhatikan Nathan karena, dia fokus ke Arga. Kenes kemudian mencium kedua pipinya Arga dan seketika itu pula Nathan melancarkan protes, "aku kok nggak dapat morning kiss kayak Arga?"
"Astaga! kamu udah bangun juga mas?" Kenes langsung mengalihkan pandangannya ke Nathan begitu pula Arga. Arga menoleh ke papanya lalu melihat perutnya. Arga tersenyum bahagia, papanya mau memeluknya. Baru pertama kali di sepanjang hidupnya Arga, papanya mau memeluknya.
Nathan menyadari tatapan aneh dari Arga dan Kenes kemudian bergegas menarik tangan dari perutnya Arga lalu bangun dan berlari kecil masuk ke dalam kamar mandi.
Kenapa aku bisa memeluk Arga dan kenapa perasaanku menjadi hangat saat Arga menatapku tadi. Apa aku sudah mulai bisa menerima Arga? cucu dari pembunuh papa dan mamaku? Batin Nathan sembari mengguyur sekujur tubuhnya dengan air hangat untuk meredakan kegalauan hatinya.
Arga menatap arah perginya Nathan lalu menoleh ke Kenes dan menghambur masuk ke dalam dekapannya Kenes, "Bu! papa udah mau meluk aku. Aku sangat bahagia"
Kenes mengelus punggungnya Arga lalu berucap, "ibu juga sangat senang melihat kamu bahagia seperti ini. Melihat kalian papa dan anak mulai dekat"
Arga menari diri dari pelukannya Kenes lalu berkata, "aku akan mandi di luar biar cepat selesai dan bisa berangkat sama papa nanti"
"Bisa mandi sendiri?" tanya Kenes.
"Bisa dong. Arga selalu mandi sendiri sejak kecil. Arga pengen mandiri dan jadi orang hebat seperti papa"
Kenes tersenyum bangga sambil mengusap kepalanya Arga.
Arga membalas senyumannya Kenes laku bangkit dan berlari keluar kamar untuk mandi di kamar mandi luar.
Kenes kemudian berdiri lalu menuju ke lemari, dia memilih baju yang dia punya untuk dia pakai, dia merasa malas untuk memakai baju-baju mewah yang kemarin dibelikan Nathan.
Setelah selesai berganti baju dengan cepat, Kenes kemudian berdandan di depan cermin. Duduk di depan meja rias. Mengepang rambutnya kecil-kecil laku dia ringkas kepangan itu menjadi satu ikatan. Setelahnya dia memulas tipis bedak dan pewarna bibir di atas wajahnya.
Tanpa Kenes sadari, Nathan telah berdiri cukup lama menunggu Kenes selesai berdandan di depan meja rias itu. Cowok tampan yang berkarakter keras dan dingin itu berdiri di belakang istrinya untuk mengamati wajah alami istrinya yang berubah menjadi begitu cantik hanya karena riasan sesederhana itu.
Kenes berdiri lalu memutar badan dengan segera dan tersentak kaget saat tubuhnya menabrak tubuhnya Nathan. Kenes langsung terpental ke belakang dan hampir jatuh dan dengan sigap Nathan menangkap tubuhnya Kenes dan dia tarik masuk ke dalam dekapannya, menempel erat dengan tubuhnya yang masih bertelanjang dada, basah, dan hanya memakai lilitan handuk di pinggangnya.
Kenes langsung memejamkan mata dan meronta keluar dari dekapan suaminya itu namun Nathan justru semakin mempererat pelukannya dan berucap, "kenapa pakai baju ini? kenapa nggak pakai dress yang aku belikan kemarin?"
Kenes mematung, membisu dan masih memejamkan matanya karena, Nathan masih bertelanjang dada dan keindahan tonjolan otot di dadanya Nathan hanya berjarak setengah centimeter saja dengan wajahnya.
"Kenken? jawab! kok malah memejamkan mata kayak gitu?" Nathan menunduk dan bisa melihat Kenes memejamkan mata dengan wajah yang nampak ketakutan.
"Kenapa wajah kamu seperti itu? kamu takut sama aku?" Nathan bertanya sambil melonggarkan pelukannya dan hal itu memberikan kesempatan bagi Kenes untuk menarik diri dari pelukannya Nathan. Kenes membuka mata tapi masih belum berani memandang Nathan.
"Kenken, jawab! kenapa nggak pakai baju yang aku........"
"Aku udah bilang aku punya baju kan, aku mau pakai bajuku biar lebih nyaman" Kenes menjawab dengan wajah tertunduk dan pandangannya menatap lantai marmer kamar itu.
Nathan mendengus kesal lalu berucap, "terserah kamu sajalah! diperhatikan sama suami kok nggak mau malah ngeyel, huuffttt! aku malas berdebat sama kamu pagi ini, sekarang ambilkan kemeja, celana, jas, dan dasiku!"
Kenes langsung bergegas menuju ke lemari dan mengambilkan seperangkat baju dinasnya Nathan yang sudah dia siapkan kemarin malam pas dia terbangun di tengah malam. Kenes entah kenapa menjadi bersemangat memilihkan setelan kemeja dan dasi untuk suaminya di malam itu.
Kemeja biru bercorak polkadot kecil berwana biru langit, dipadukan dengan jas dan celana berwarna senada yaitu biru tua dengan dasi bercorak polkadot kecil berwarna hitam.
Lalu meletakkannya di atas tempat tidur dan di saat Kenes memutar badan hendak pergi meninggalkan Nathan, Nathan dengan cepat menangkap lengannya Kenes lalu berucap, "bantu aku berdandan! aku nggak bisa pasang dasi, kamu bisa, kan?"
Kenes berdiri dan menatap Nathan lalu pandangannya terus turun dan terpaku di lilitan handuk yang ada di pinggangnya Nathan.
Nathan mengikuti arah pandangnya Kenes lalu terkekeh geli, "apa yang aneh? kamu bahkan pernah melihatku polos kan waktu pertama kita masuk ke kamar ini?" Nathan berucap sambil melepaskan lilitan handuk itu dengan santainya.
Kenes langsung menutup kedua matanya dan Nathan secara spontan menggelegarkan tawanya, "otak kamu ternyata mesum ya, hahahaha, lihat dulu! aku pakai kolor nih"
Kenes membuka matanya dan melihat bagian bawahnya Nathan, dia langsung menghela napas lega karena, Nathan benar-benar memakai celana kolor.
"Mana kemejaku kok malah bengong, dandani aku cepat!" Nathan melotot ke Kenes dan dengan segera Kenes memakaikan kemeja ke tubuhnya Nathan lalu Nathan memakai celananya.
Kenes berdiri di depannya Nathan menunggu Nathan selesai memakai celana panjangnya lalu gadis manis itu melangkah mendekati Nathan untuk mengalungkan dasi ke lehernya Nathan, dia memasangkan dasi itu dengan cepat lalu memakaikan jasnya Nathan. Kenes menatap Nathan dan secara spontan berucap, "kamu tampan mas"
Nathan yang tengah merapikan jasnya langsung menunduk menatap Kenes, "kau bilang apa tadi?"
Kenes langsung mengatupkan mulutnya dengan rapat, memutar badan dan berlari keluar dari kamar itu saat dia menyadari kalau dia telah mengucapkan kata tampan untuk Nathan.
Nathan mengernyit menatap arah perginya Kenes lalu bergumam, "aku sepertinya mendengar kata tampan tadi dari mulutnya?" Nathan kemudian mengulas senyum tampan bahagianya sembari mengikuti langkahnya Kenes keluar dari kamar itu.
Arga menghambur masuk ke dalam pelukannya Kenes saat melihat Kenes berjalan menuju ke ruang makan. Lalu miniaturnya Nathan Rajaswa itu menarik tangannya Kenes untuk duduk di meja makan bersebelahan dengan dirinya.
Nathan duduk di depannya Kenes sambil terus tersenyum dan menatap lekat wajah Kenes yang masih menyisakan rona merah.
Kenes tidak berani menatap suaminya alih-alih dia mengusap kepalanya Arga dan berkata "kamu tampan sayang pakai setelan jas"
Arga langsung mengecup pipinya Kenes dan berucap "terima kasih, Bu"
"Aku tadi juga mendengar kata tampan tapi aku belum berterima kasih dengan benar" ucapan Nathan langsung membuat Kenes merona malu kembali.
"Kemarilah! aku akan berterima kasih dengan benar ke kamu, kenken, istri manisku" ucap Nathan dengan santainya.
Kenes langsung menatap Nathan dan membulatkan manik matanya dengan sempurna ke Nathan, "jangan ngomong yang aneh-aneh! ada Arga nih dan kalau nenek dengar gimana?"
Nathan mulai tersenyum jahil dan berucap, "nek! aku mau berterima kasih dengan benar ke istriku boleh kan?"
Kenes langsung bangkit mendekat dengan cepat ke Nathan dan menutup mulutnya Nathan dengan tangannya.
Nathan tersenyum penuh arti lalu menarik tengkuknya Kenes, mencium keningnya Kenes dan berucap, "terima kasih udah kasih pujian ke aku tadi"
Arga terkekeh melihat tingkah papa dan ibu barunya. Kenes menjadi semakin merona malu dibuatnya lalu mundur dan kembali duduk di sebelahnya Arga.
"Pa! makasih juga ya, papa udah memeluk Arga" ucap Arga sambil melempar senyum bahagia untuk papa yang begitu dia cintai.
"Hmm" Nathan berucap sambil berusaha tersenyum tipis ke Arga.
Beberapa menit kemudian nenek Anjani, Bram dan Dion. bergabung di meja makan tersebut dan mereka sarapan bersama sebelum berangkat ke acara pembukaan perdana hotel barunya Rajaswa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
🎙️Yeny
keren ceritanya Thor semangattttt
2021-10-15
1
syafridawati
aku mampir dengan like dan fav semangat
2021-08-02
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
makin kesini Nathan bnyk kemajuan😅
2021-07-29
0