Ini adalah lanjutan kisah Kenes dengan wajah baru karena, yang lama udah pindah rumah😁 Semoga suka😍
...😘Happy reading😘...
Kenes tertidur di dalam perjalanan menuju ke hotel. Dengan perlahan Nathan menangkup kepala mungilnya Kenes lalu merebahkan kepala itu di atas pundaknya. Nathan kemudian menunduk mencium keningnya Kenes, "kamu lucu banget sih kalau tidur. Imut, menggemaskan dan nggak berisik, heeeee" gumam Nathan.
"Iya anda benar, tuan" sahut Jono.
"Eh! kamu kok nyahut? siapa yang nanya kamu?" Nathan berucap kesal Jono dengan suara lirih, takut kalau Kenes terbangun.
"Maaf tuan! tapi anda.memang benar, non Kenes itu sangat imut, polos dan ........"
"Mau mati kamu? berani benar kamu memuji istriku" Nathan menendang jok mobil di depannya dan Jono langsung berucap, "maaf tuan!"
"Jangan pernah lakukan lagi. Hanya aku yang boleh memujinya" ucap Nathan ketus.
"Tapi saya jarang mendengar tuan memuji non Kenes" ucap Jono dengan kepolosannya.
"Iya kamu benar. Apa aku harus memujinya terus mulai dari sekarang?" tanya Nathan.
"Iya tuan! itu harus. Istri saya kalau sehari saja nggak saya puji bisa ngambek selama setahun, heeeee" ucap Jono.
"Itu kan istri kamu. Istriku ini beda. Dia unik dan sepertinya pujianku belum berpengaruh untuknya, justru jika aku puji, dia malah ngambek, tzk! dia memang unik" ucap Nathan sembari menggelengkan kepalanya dan mengelus bahunya Kenes yang tengah dia rangkul.
"Saya lihat anda begitu menyayangi dan mencintai istri anda, ya tuan"
"Tentu saja aku harus menyayangi dan mencintainya......what?! aku......bilang apa barusan?" tanya Nathan ke Jono.
"Anda menyayangi dan mencintai.........."
"Ada apa sih? kok berisik banget?" Kenes terbangun karena suara kerasnya Nathan yang tersentak kaget saat Nathan menyadari dia mengucapkan kata sayang dan cinta untuk Kenes.
"Itu non, tadi.................."
Nathan langsung menendang kembali jok mobil yang diduduki Jono dan segera berucap, "Jono cerita kalau dia tidak menyayangi istrinya makanya aku kaget dan sedikit berteriak tadi. Aaaa, Jon, sama istri tuh harus sayang dan cinta"
Jono menggelengkan kepalanya dan menyahut "iya tuan, siap!"
"Iya pak Jono, sayangi istri dan anak!" kenes menambahkan.
"Baik non" sahut Jono.
Dasar bos aneh, mengaku cinta dan sayang di depan istrinya sendiri kok sungkan malah aku yang kena getahnya. Batin Jono kesal.
Nathan berpura-pura menepuk-nepuk pundaknya.
Kenes menoleh dan bertanya, "kenapa mas dengan pundaknya mas?"
"Kamu tadi tertidur di sini lamaaaaaa bangeeettt jadi pegal nih pundakku" ucap Nathan sambil terus menepuk-nepuk pundaknya dan mengerucutkan bibirnya.
"Hah? apa benar begitu pak Jono?" tanya Kenes.
"Benar non" sahut Jono.
Tapi ya nggak lamaaaaaaa bangeeetttt sih, non. Batin Jono.
"Kamu nggak percaya sama aku? dan lebih percaya sama Jono?" Nathan semakin merengut dan langsung memunggungi Kenes.
"Bukan begitu, mas. Aku kan nggak sadar tertidur di atas pundaknya mas jadi aku nanya ke pak Jono. Sini! hadap sini! biar aku pijit pundaknya mas, biar aku nggak punya hutang budi" ucap Kenes.
Nathan memutar badan dan menatap Kenes, "diantara suami istri tuh nggak ada yang namanya hutang piutang, hutang budi atau semacamnya. Ralat omonganmu tadi!"
"Tapi aku memang nggak mau punya hutang budi sama mas. Habisnya kalau punya hutang budi sama mas, bayarnya mesti pakai cara yang aneh-aneh" ucap Kenes lalu merengut.
"Pfffttt" Nathan menahan tawa lalu berucap, "kamu lucu dan menggemaskan mirip dengan Chery Darmawan, cinta pertamaku"
"Chery itu nama kekasihnya, mas?" tanya Kenes.
"Bukan. Chery Darmawan itu cinta pertamaku tapi bukan kekasihku yang sekarang" ucap Nathan dengan santainya.
"Cih! banyak banget cewekmu, mas, mas" ucap Kenes sambil menggeleng-nggelengkan kepalanya.
Nathan menunduk untuk melihat lebih dekat bola matanya Kenes, "kamu cemburu?"
Kenes mendorong Nathan untuk menjauhinya, "mana ada cemburu. Sini pundaknya! jadi nggak dipijit?"
"Nggak usah! kalau dipijit dikasih bonus aku mau" jawab Nathan sambil tersenyum lebar.
"Bonus?"
"Iya Bonus" Nathan menatap Kenes dengan senyum menggoda.
"Seperti apa contoh bonusnya?" tanya Kenes sambil bersedekap.
"Pujian, belaian penuh cinta, atau ciuman, heeee"
"Mana ada bonus model begituan, itu namanya ngelunjak. Udah dipijit enak kok masih minta bonus, mana bonusnya aneh-aneh lagi, dasar menyebalkan" ucap Kenes.
"Kamu juga menyebalkan" ucap Nathan sambil mencebikkan bibirnya ke arah Kenes.
Kenes lalu menggeser letak duduknya menjauhi Nathan dengan tetap bersedekap dan mulai mengeraskan wajahnya karena, kesal.
"Sudah sampai tuan" ucap Jono kemudian.
"Ayuk turun!" Nathan mengajak Kenes untuk turun di saat mereka sudah sampai di depan hotel Rajaswa. Namun, Kenes menggelengkan kepalanya.
"Kenapa malah kayak hiasan dashboard mobil sih, geleng-geleng kepala? Ayuk turun!" Nathan mengerutkan dahinya di depan Kenes.
"Nanti ketemu sama kak Mark terus saling sapa dimarahi lagi hufffttt, mending aku di dalam mobil aja daripada dimarahi dan dapat hukuman" ucap Kenes.
Nathan mendengus kesal, "itu karena si Mark itu punya niat nggak jelas sama kamu makanya aku marah kalau kamu disapa sama dia"
"Maka dari itu tuan Nathan Rajaswa yang terhormat, aku di dalam mobil saja, ya" ucap Kenes dengan kesal.
"Turun! atau aku gendong?" Nathan mulai menggertakkan giginya dan dengan segera Kenes membuka pintu mobil dan melangkah turun.
Nathan kemudian turun dan menyusul Kenes lalu menengadahkan tangannya di depan Kenes.
Kenes menatap tangan menengadahnya Nathan lalu berkata, "maaf mas, aku nggak ada uang receh"
"Cih! kau pikir aku pengemis? taruh tangan kamu di sini!" perintah Nathan.
"Nggak mau" Kenes berucap sembari melangkah lebar meninggalkan Nathan.
Nathan mendengus kesal lalu dengan segera membopong tubuhnya Kenes sampai Kenes memekik kaget dan berteriak, "turunkan aku, mas!" sambil meronta-ronta di dalam dekapannya Nathan.
"Salah sendiri nggak mau bergandengan tangan maka aku gendong aja kamu" ucap Nathan sambil tersenyum tipis.
"Baiklah! turunkan aku dan kita bergandengan tangan" ucap Kenes.
Dasar orang gila. Suka semau gue dan tindakannya benar-benar tidak bisa diprediksi, dasar gila. Batin Kenes kesal.
Nathan tersenyum senang lalu menurunkan Kenes secara perlahan sampai kedua kakinya Kenes benar-benar kokoh menginjak lantai lalu dia kembali menengadahkan tangannya di depan Kenes dan dengan sangat terpaksa Kenes menaruh tangannya di atas tangan itu kemudian Nathan menggenggam tangannya Kenes dengan sangat erat.
Perasaannya Nathan membumbung tinggi di udara saking bahagianya dia bisa berjalan bergandengan tangan dengan istrinya di sepanjang koridor hotel untuk memeriksa semua kesiapan pembukaan hotel itu besok.
Mark menyambut kedatangannya Nathan dan Kenes dengan senyum tampannya dan pandangannya langsung melekat ke tangan Kenes dan Nathan yang saling bertaut. Nathan menyadari arah pandangnya Mark maka dengan sengaja dia langsung mencium tangannya Kenes, membuat Kenes terlonjak kaget dan menolah spontan ke Nathan.
Alih-alih membalas tatapannya Kenes, Nathan tersenyum ke Mark dan berucap, "terima kasih untuk kesiapan semuanya Mark. Saya akan bergandengan tangan seperti ini terus untuk hari ini, besok dan selama-lamanya. Istri saya akan mendampingi saya di acara pembukaan hotel ini besok"
Mark tersenyum dengan sangat terpaksa karena, cemburu lalu berucap, "tentu saja harus terus bergandengan tangan karena anda berdua adalah sepasang suami istri. Saya permisi akan mengecek bagian sana dulu"
Nathan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Kenes kembali menoleh dan melotot ke Nathan, "apa maksudnya selamanya tadi?"
"Sssttt! jangan berisik aku lapar, kita makan dulu yuk!" tanya Nathan dengan senyum lebar tanpa mengindahkan serangan protesnya Kenes.
Kenes mengikuti langkahnya Nathan dengan kesal.
Kenapa dia akhir-akhir ini suka banget mengucapkan kata selamanya? Batin Kenes kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Jue
Ceritanya Ok , Visual untuk pameran watak pun tip top , Setakat ini Good , Serta terima kasih kerana sudi singgah di Novelku ya Author
2023-02-28
0
Eva Santi Lubis
Lanjut dong
2021-10-06
1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
otewe bucin mgkn si Nathan😜😍
2021-07-20
2