" Jadi May tadi kenapa ojeknya bisa berhenti di taman kota?" tanya Rindi yang telah selesai mandi.
Tika yang sudah selesai mengganti baju piyama menimbrung duduk berhimpitan dengan sahabatnya itu. Yaa mereka akan mengadakan pesta piyama para gadis. Hihii
Lalu Mayra menjelaskan panjang lebar kejadian sore tadi, yang di sambut anggukan oleh kedua sahabatnya.
" Ohh...giitu" ucap Rindi dan Tika berbarengan.
" Tumben kompak." ledek Mayra sambil memakan sekotak es krim yang di bawa Rindi tadi.
" Itu bukannya yang di pake buat oles-oles pas sakit kepala yak ?"
" Minyak kampak itumah woykk !" Mayra gemas sendiri dengan kekonyolan Tika ini.
" Mulai deh, huufft...." desah Rindi dengan kelakuan nyeleneh para sahabatnya tersebut, lalu mengambil kantong plastik dan mengambil salah satu camilan disana.
" Biarin sii....Mang napa sii..." timpal Tika sambil menjulurkan lidahnya.Rindi hanya menggeleng malas.
" Sini May, mau juga dong es krimnya..." Tika mengahlihkan perhatian.
" Ya udah nih." sambil menyodorkan sekotak es krim pada Tika
" Iiih....Suapiinn " ucap Tika manja.Mayra manut saja menyuapinya.
" Jadi Tika aja yang di suapin ? gue enggak nih ?" tanya Rindi sok cemburu.
" Astaga .... Berasa punya bayik gue huufft ..." desah Mayra sambil bergantian menyuapakan sendok demi sendok es krim bergantian untuk dirinya dan kedua sahabatnya hingga habis tak tersisa.
Rindi dan Tika hanya saling melempar senyum mendengar keluhan sahabatnya itu.
Lalu mereka bertiga tengkurap di atas kasur Mayra karena tubuh mereka ramping jadi single bed itu cukup menopang badan mereka bertiga,lalu menyalakan laptop Mayra dan mulai menonton drakor favorit mereka terkadang terselip canda tawa nan bahagia sampai terharu- biru akibat drama yang mereka tonton sambil sesekali memakan camilan.
Kruyukk....
Bunyi perut Tika memecah konsentrasi kedua sahabatnya yang sedang menonton drama."Hehe...Gue laper" sambil cengar-cengir tak jelas.
" Ya udah bikin mie instan aja yuk,gue juga laper nih"ajak Rindi.
" Iya yang puedess,weuuhh endez pasti " timpal Tika.
" Ya udah yuk..." jawab Mayra walaupun ia tak begitu lapar sebenarnya, karena tadi sudah makan dan di renteti dengan berbagai camilan dari Rindi.
Mereka bertiga beranjak ke dapur sambil di iringi tawa bahagia, sampai di dapur sambil menunggu mie matangpun mereka masih saling ledek dan kadang saling menggelitiki satu sama lain, sungguh bahagianya.
" Ehh.. Udah udah, udah mateng tu mienya. " ucap Rindi dengan sedikit tertawa karena digelitiki kedua sahabatnya.
Mereka mengambil mangkuk dan menyendok mie dengan bergantian, lalu membawanya ke kamar dan menyantapnya bersama di kamar Mayra.
" Wuuiiss manteb tenan rek, huhh.. Hah...." ucap Tika sambil mengusap peluh yang bercucuran karena pedasnya mie instan.
" Hahhh... Pedess bangett sampe mo nangis huh...Hahh" Timpal Mayra seraya mengambil tissu.
" Ya gimana ga pedes, masukkin cabenya 10 biji huhhh...Hahhh " timpal Rindi pula sambil mengambil minum.
" HAHAHAAA...." suara tawa mereka bertiga menggema di ruaangan tertutup tersebut.
Setelah selasai makan mereka mencuci piring dan kembali ke kamar berbincang-bincang ria dari hal penting hingga hal paling ga penting hingga satu jam berlalu, kantuk mulai menyerbu mereka. Mereka bertiga pun bergegas bergantian ke kamar mandi untuk mencuci muka setelah selesai mereka merebahkan tubuhnya ke single bed Mayra dengan memakai masker. Yaa masker adalah teman terbaik untuk melepas penat dengan wanginya juga untuk menghempas segala keriput yang ada tentunya.
"Thanks ya gayss kalian selalu ada buat gue di saat-saat terpuruk kaya gini, pokonya gue bersyukuuur banget punya kalian di hidup gue." tutur Mayra.
" It's ok May.... Kitakan best friend forever hahaha...." jawab Tika seraya memeluk Mayra yang diikuti juga oleh Rindi.
Terima kasih Tuhan karena telah memberikan hamba sahabat terbaik yang selalu ada di kala suka maupun duka,selalu saling mengisi,selalu saling menasehati,selalu saling menguatkan dan masih banyak selalu yang mereka lakukan untukku,terima kasih Tuhan terima kasih atas kehadiran mereka di tengah kepatah hatian hamba. Batin Mayra bersyukur.
Akhirnya merekapun tertidur dengan saling tumpang tindih mencari posisi nyaman, mungkin.
.....
Kriiinnnggg.....Kriiing....
Suara alarm mengagetkan meraka bertiga, ketika melihat jam menunjukkan pukul lima pagi Rindi dan Tika tertidur kembali karena kantuk yang masih begitu kuat menyerang, tapi Mayra terbangun dan segera mengambil air wudhu lalu menunaikan shalat shubuh karena sudah kebiasaannya dari kecil seperti itu walaupun kadang masih sering bolong-bolong juga.
Setelah selesai ia membersihkan sisa sisa kehancuran kamarnya oleh kelakuannya dan kedua sahabatnya itu, setelahnya terduduk sambil memainkan ponselnya menunggu para sahabatnya terbangun.
Rindi telah bangun lalu mencuci muka dan duduk bersama Mayra karena ini weekend jadi mereka tidak bekerja Rindipun menyarankan untuk pergi shopping agar bisa melepas stress dan di setujui oleh Mayra. Ia lalu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi, bergantian dengan Rindi kemudian, di lihatnya Tika masih tertidur dengan pulasnya dan iapun segera membangunkannya
" Tik bangunn, dahh siang nihh !! mo ikut gaa shopping kita." ucap Mayra sedikit berteriak dengqn mendekatkan wajah pada daun telinga Tika.
" Hahh ...Shopping ?" Tika langsung saja terbangun karena ajakan shopping Mayra.
" Iyaa... Buruan mandi sana ntar gue tinggal nih sama Rindi" Mayra menakut-nakuti.
" Siapp boss, Ee... Tapi mampir butik gue dulu ya mo izin sama Budhe dulu." semangat tika seraya bangkit dari tidurnya menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Tika bekerja di butik Budhenya sebagai Penanggung Jawab karena kadang Budhenya pergi dinas ke Luar Kota mengecek butik-butiknya yang lain.
Setelah selesai merakapun siap berangkat ke butik Tika terlebih dahulu, dengan memakai taksi online. Setelah selesai meminta izin pada budhenya Tika malah melihat kedua sahabatnya tengah asyik bergantian memilah-milah baju di butiknya ini.
" Ayokk woy...!!"teriak Tika.
" Ehh... Bentar Tik ganti baju dulu ya kita lucu-lucu banget modelnya bajunya nihh." jawab Mayra lalu berlari ke arah ruang ganti yang di iringi oleh Rindi. Tika tak mau kalah dan mengambil salah satu baju dan menggantinya juga.
.....
Mereka telah sampai di Mall berjalan beriringan bak supermodel di atas catwalk, sambil sesekali bercanda riang gembira menampilkan senyuman menawan bak tiga Malaikat yang turun dari langit saja, membuat semua mata tertuju pada mereka terpana dengan kehadiran ketiga sahabat yang terlihat bersinar secerah mentari pagi tersebut.
Mereka berjalan kesana-kemari dari toko aksesoris, kosmetik, boneka, sepatu, baju semua mereka datangi dan beli menyenangkan sekali berbelanja dengan para sahabat adalah yang terbaik.
Tapi sesungguhnya ini yang pertama bagi Mayra berbelanja dengan puas seperti ini, karena sebelumnya ia selalu irit dalam mengeluarkan uang karena kadang dipakainya untuk biaya kuliah mantan kekasihnya, tapi malah dengan teganya menyelingkuhinya.
Para gadis itu pun berpesta ria membelanjakan uang satu bulan gaji yang mereka kumpulkan dengan hari-hari penuh kesetressan dengan tumpukan pekerjaan itu.
" Wahh May... Beneran ngilangin stres ini may fyuhhh...." ucap Tika seraya wajah sumringahnya.
" Iya... Iyaa... Tapi jangan sering-sering bisa kosong mlompong ntar dompetnyaa. Hahaa...." jawab Mayra.
" Iya May bener banget, hahaha..." timpal Tika.
Rindi hanya menggeleng pelan mendengar ocehan para sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments