Permintaan maaf

Bismillah......

Saya mulai dengan cerita novel baru, semoga kali ini banyak yang menyukai....

Maaf bagi yang sudah membaca, Mungkin janggal karena tiba tiba saja ceritanya ga nyambung, langsung lompat ke episode 2🙏🙏

Maaf karena terjadi kesalahan sehingga episode satunya hilang... 🙏🙏🙏😭😭😭

Semoga cerita selanjutnya mulus dan tidak eror lagi, sehingga bisa nyambung terus...

Besar harapan saya untuk selanjutnya lancar dan bisa memberikan cerita yang menghibur dan syarat akan pesan pesan kebaikan🙏🙏🙏

Mohon dukungannya buat pembaca yang baik hati ya, Terima kasih🙏🙏🙏

🐝🐝🐝🐝

Setelah acara pernikahan itu kami pun melaksanakan bulan madu, dengan pergi berdua ke pulau Lombok.

Selama satu minggu kami berada disana, Kami saling mengenal satu sama lain.

Ternyata mas Yoga itu orangnya tidak romantis, biasa saja, meski dalam perjalanan bulan madu kami layaknya teman bukan suami istri di siang hari tak pernah sekalipun dia menggandeng tanganku, paling banter dia hanya jalan disisi ku itupun jarang, dia seringnya ninggalin atau di belakangku.

Aku sih maklum ya, secara kami juga ga pacaran, mas Yoga suka sama aku atau tidak pun aku juga tidak tahu, yang aku tahu dia menginginkanku menjadi ibu yang baik buat anak anaknya kelak.

Namun jika malam hari sesudah kita di kamar pasti suami ku itu akan meminta haknya dulu sebelum tidur, dan di pagi hari setelah aku sholat subuh dia juga selalu meminta lagi.

Hari ini hari terakhir kita berada di Lombok, entah kenapa kemarin sore suamiku itu sudah mengajakku belanja oleh oleh yang seabreg, katanya buat karyawannya juga.

Kebayang dong koper dari rumah cuma 2, itupun punya mas Yoga kecil, punyaku sedang sekarang menjadi 7 disini beranak pinak.

" Mas ini buat siapa saja? Tanyaku heran.

" Buat saudara, ada saudaraku, saudaramu, karyawan ku karyawan mu nanti, karena sepulang dari sini langsung buka toko material itu kan?", Jawabnya.

" Oh", Jawabku singkat.

Diantara belanjaan itu suamiku membeli perhiasan mutiara yang sangat indah, lebih tepatnya satu set perhiasan, kain tenun yang lumayan mahal, juga tas dari kulit khas Lombok, entahlah untuk siapa, yang jelas semuanya itu harganya lumayan menguras kocek.

Aku membeli madu bahkan sampai terasi juga aku beli, maklum sudah jadi emak emak sekarang.

" Kamu ga mau kain tenunnya?", Tanya mas Yoga padaku.

" Pilihkan, warna yang bagus menurut mas yang mana, oh ya jangan hanya untuk ku, tapi juga buat ibu mas", ucapku melihat lihat kain tenun.

Deg

Hati Yoga bergetar, Menur selalu mengingat ibunya sedari tadi jika membeli sesuatu dia tidak mau sendiri, ibu mertua juga diingat.

" Ini bagus ga?", Mas Yoga menunjuk tenun warna dasar merah dengan motif hijau, krem dan kuning emas, sangat indah".

" iya boleh, untuk ibu yang ini ya?", Tanyaku balik.

" Yang itu ambil 2, 1untuk ibumu ", Jawab mas Yoga.

Hatiku terasa berbunga mas Yoga juga membelikan untuk ibuku. Alangkah beruntungnya aku, punya suami yang tidak melupakan orang tuaku, meski kami ini keluarga biasa saja.

" Untuk karyawan kita belikan apa ya mas?".

" Untuk istri istrinya belikan saja tas yang ada kayu cendananya itu, buat bapak bapaknya kaos sajalah, untuk anak anaknya yang perempuan tas rajut kecil, gantungan kunci, untuk yang anak lelaki boleh apa saja lah, sendal, topi atau kaos juga".

" Kaos? Tidak hafal anak anaknya segede apa mas, kita beli yang netral saja ya", jawabku, mas Yoga setuju.

Sampai di hotel mas Yoga mengemas sendiri pilihannya tadi, tas mahal, kain tenun bersulam emas, satu set perhiasan mutiara air laut, dia masukkan di koper dia, kecuali tas.

" Madunya belinya banyak banget?", Mas Yoga heran melihat kemasan madu madu satu palet penuh.

" Berat ini, harus hati hati kalau tidak bisa meledak ....Boommm💣💣💣", Ucap mas Yoga lagi.

" oh iya, bisa meledak?".

" Iya".

" Semoga aman sampai rumah", Doaku.

" Belinya banyak gitu, biar kuat lembur ya, untuk stamina", Goda mas Yoga tetkekeh.

" Iya, kan pulang dari sini langsung buka toko material, siapa tahu kekurangan karyawan kan aku harus angkat semen mas", Jawab ku bercanda.

" Buahahaaa..... cucok dik, badan mu kencang begini, pasti kalau diadu tenaga Budi saja kalah", Suami tertawa sampai keluar air mata.

Budi itu karyawan dia yang bagian manggul gabah dari sawah.

" Tapi kalau di ranjang masih kuatan mas kan?", Bisiknya setelah tertawa terpingkal pingkal yang membuat aku malu.

Dia langsung mendekati ku, me****t b***rku, tangannya sudah menjalar kemana mana, di sekujur tubuh ku.

" Uegh", Desahku.

" Ini terakhir kita disini, sebaiknya kita habiskan waktu dikamar saja ya", Suara mas Yoga terdengar serak dan terbata.

Aku tak menjawab, hanya memejamkan mata menikmati sentuhan suamiku.

" Sudah siapkan jika pulang dari sini, langsung hamil?", Tanya mas Yoga usai melakukan ritual suami istri.

" Ya iya, pasti aku senang lah mas, kan ini tujuan kita menikah", Jawabku.

" Sekali lagi ingat selalu pesan mas ya, jadilah istri yang patuh dan baik, sayangi ibuku".

" Iya mas InsyaaAlloh".

Yoga

Aku yakin sekali jika istriku ini memang seorang gadis yang baik, mungkin sedikit keras kepala tapi cukup patuh.

Dari bahasanya sopan, ramah namun jika orang melihat sekilas akan terlihat sedikit agak judes, tapi jika sudah bibirnya bergerak untuk senyum, tertawa atau berbicara kesan judesnya hilang seketika, akan terganti dengan wajah yang manis, ayu pokonya tidak membosankan, cantiknya tidak berlebihan tapi manisnya itu lho over dosis banget.

Diusianya yang 22 Tahun masih kayak anak 15 tahun, imut dan badannya kecil tinggi tapi kencang, bokongnya bulat, d*d*nya juga bulat dan benar benar kencang, mungkin efek karena dia sering main voly.

Jika saja hatiku belum terkait erat dengan Seruni ku pastikan jika aku pun akan tergila gila dengan Menur, gadis desa yang spa adanya, rajin, ramah, peduli dengan sekitarnya.

Waktu kemarin kami Nikah, jujur aku sempat terpana dengan hasil karya MUA yang menyulap wajah istriku berkali lipat kecantikannya.

Kulitnya itu halus banget, wajahnya yang kecil oval menambah kecantikan alami yang terpancar darinya.

Oh istriku Menur, semoga selamanya kamu tidak akan pernah tahu jika cinta ini bukan hanya untuk mu.

🐝🐝🐝🐝

" Nur, dik.... Bangun yuk, 4 jam lagi pesawat kita berangkat", Yoga membangunkan istrinya.

" Hah".

" iya mas".

" Ayo, masih ngantuk ya, cape?".

" Heeemmmm".

" Nanti tidurnya dilanjut di pesawat ya, sekarang mandi dulu gih".

" Atau mandi bareng yuk", Yoga menyerigai.

Menur langsung masuk kamar mandi, namun Yoga langsung menyusul dan akhirnya mereka mandi berdua dengan ritual suami istri kembali hanya saja mengingat waktu mereka hanya menghabiskan waktu tidak sampai satu jam.

Terpopuler

Comments

Nanik Harahap

Nanik Harahap

Perempuan cuma dijadikan alat pencetak anak. Mirisss bener nasibmu Menurut.

2021-08-15

1

dhapz H

dhapz H

ya Allah kejam banget cinta yoga tdk hanya utk menur tp jg utk seruni

2021-06-21

2

im_ha

im_ha

saya sudah like ya Thor. tetap semangat nulisnya.

mampir juga di ceritaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU.

Saling dukung

2021-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 berkunjung ke rumah pakde
2 Seruni
3 Prayoga Salim
4 Perdebatan Yoga dan Bu Salim
5 Permintaan maaf
6 Persiapan buka toko
7 Lontong sayur
8 persiapan
9 Acara Tasyakuran
10 Ku panggil kamu Nur
11 Rencana perjanjian dagang
12 Ke kedai
13 Takut, diganggu setan
14 Makan malam
15 Yoga yang suka menggoda
16 MeGa
17 Perasaan apa ini?
18 Dibutuhkan tapi tak di rindukan
19 Ada apa dengan .....?
20 Hampir..... Salah sebut
21 Gosip lagi..... Berhembus bebas....
22 Menur periksa
23 Bertemu Dani
24 Mendapat Tamu Kejutan Like n komennya ya, Terima kasih
25 Hancurnya hati Menur
26 Hancurnya hati Menur
27 Wasiat Bapak
28 Mengintai
29 Amarah Yoga 1
30 Amarah Yoga 2
31 Menjalani tes
32 Menyusul kembali
33 Kebohongan Menur
34 Sama! Sedang kecewa
35 Menghibur diri 1
36 Menghibur diri 2
37 Menur, Wasiat Bapak
38 Bertemu Seruni.
39 Kangen
40 Keegoisan Yoga
41 Satu rencana telah berhasil
42 Karena aku Menur
43 Rujak buatan Menur
44 Rasa kagum yang tersimpan
45 Kemarahan berujung duka
46 Kemarahan bu Salim
47 Menur belum sadar
48 Confirm feeling
49 Debat dengan dokter Gita
50 Trauma
51 Kesedihan Yoga
52 Ide bu Salim
53 kebingungan Yoga
54 Sibuk mencari
55 Dunia terbalik
56 Langkah bu Salim 1
57 Langkah bu Sakim 2
58 Terusir
59 Nasehat ibu
60 Merasa menjadi manusia bodoh
61 Cantik
62 PR Yoga
63 Langkah Yoga
64 karma baru di mulai
65 Bertemu Seruni
66 Boom waktunya Menur
67 Belum bisa memaafkan
68 Club
69 Dihadang
70 Satu terungkap dari masa lalu
71 Makin minder
72 Tambah sakit
73 Terungkap satu persatu
74 Pergi1
75 Pergi2
76 Kamu segalanya
77 Saling cemburu dalam diam
78 Pulang
79 Tempat pulang terbaik
80 melalui hari
81 Ingin melepasmu, tapi....
82 Yoga yang Baper
83 Yoga pamit
84 Aku bangga padamu
85 Belajar mengaji
86 Penolong Mae
87 Menahan rindu
88 Memperhatikan dalam diam
89 Mae merajuk
90 Mulai terapi
91 pulang Malu tak pulang rindu
92 Ikhlas
93 Pamit
94 Pulang
95 Menjenguk Menur
96 Akhirnya bertemu
97 Bertemu Ayu
98 Jatuh Cinta
99 Risau
100 Telpon tengah malam
101 Telpon dari Dani
102 Akhirnya bisa terhubung
103 Hadiah kejutan dari...
104 Dia, mengingatkan semua dosaku
105 Cemburu
106 Kejutan dimalam pertama
107 Bertemu Noah
108 Pergi bersama
109 Rencana liburan
110 Disebuah pulau
111 Dingin dan sepi
112 Kejutan dari suami
113 Sampai nyawa memisahkan dari raga
114 Sunrise
115 Kembali
116 Durian runtuh
117 Ke klinik
118 Periksa
119 Mantan Yoga
120 Suprise
121 Jebakan Mira
122 Kemarahan Ferdy
123 Kejujuran Menur
124 Hotel
125 Saran Ferdy
126 Sangat berarti
127 Ke kedai
128 Periksa
129 Rencana Tasyakur
130 Berkunjung
131 Salah paham
132 Mencoba ditempat baru
133 Yoga yang berubah
134 Pergi bersama
135 Gusar dan panik
136 Kepanikan
137 Catatan teridah suamiku
138 Kebahagian Keluarga Salim
139 Ke rumah baru
140 Malam pertama
141 Suasana pagi di rumah baru
142 Kekasih Ferdy
143 Kecemburuan Yoga
144 Tragedi dipagi hari
145 Omelan ibu
146 Lamaran
147 Kehamilan untuk yang kesekian
148 Baby twins
149 Team kesebelasan
150 Menjenguk Noah
151 Bertemu
152 Ayu
153 Noah ibumu ada dikota ini
154 Foto
155 Janji bertemu
156 Bertemu ibu
157 Dilema
158 Sikap Menur
159 Seruni dan Noah
160 Firasat
161 Kondisi Amel.
162 Sudah...... terjadi
163 Nasehat bunda
164 Nasehat bunda
165 Usaha baru Noah
166 Jodoh untuk Ayushita
167 Sakit, persiapan pesta
168 Bukan lamaran
169 Isteri galak!
170 Tepung besan
171 C**man pertama
172 Kecurigaan Amel
173 Aksi Amel
174 Perdebatan
175 Menghantar Amel
176 Bu Salim kritis
177 Selamat jalan ibu
178 Rencana Menur
179 Bertanya pada Yoga
180 Kejutan pagi hari dari Menur
181 Menekan Imas
182 Balasan dari Menur
183 Menjenguk Seruni
184 Seruni pulang
185 Lamaran Noah.
186 Karma yang sebenarnya
187 Dijodohkan
188 Penantian dalam doa
189 Extra part 1
190 Extra part 2
191 Extra part 3
192 Extra part 4
193 Ekstra part 5
194 Extra part 6
195 Ekstra part 7
Episodes

Updated 195 Episodes

1
berkunjung ke rumah pakde
2
Seruni
3
Prayoga Salim
4
Perdebatan Yoga dan Bu Salim
5
Permintaan maaf
6
Persiapan buka toko
7
Lontong sayur
8
persiapan
9
Acara Tasyakuran
10
Ku panggil kamu Nur
11
Rencana perjanjian dagang
12
Ke kedai
13
Takut, diganggu setan
14
Makan malam
15
Yoga yang suka menggoda
16
MeGa
17
Perasaan apa ini?
18
Dibutuhkan tapi tak di rindukan
19
Ada apa dengan .....?
20
Hampir..... Salah sebut
21
Gosip lagi..... Berhembus bebas....
22
Menur periksa
23
Bertemu Dani
24
Mendapat Tamu Kejutan Like n komennya ya, Terima kasih
25
Hancurnya hati Menur
26
Hancurnya hati Menur
27
Wasiat Bapak
28
Mengintai
29
Amarah Yoga 1
30
Amarah Yoga 2
31
Menjalani tes
32
Menyusul kembali
33
Kebohongan Menur
34
Sama! Sedang kecewa
35
Menghibur diri 1
36
Menghibur diri 2
37
Menur, Wasiat Bapak
38
Bertemu Seruni.
39
Kangen
40
Keegoisan Yoga
41
Satu rencana telah berhasil
42
Karena aku Menur
43
Rujak buatan Menur
44
Rasa kagum yang tersimpan
45
Kemarahan berujung duka
46
Kemarahan bu Salim
47
Menur belum sadar
48
Confirm feeling
49
Debat dengan dokter Gita
50
Trauma
51
Kesedihan Yoga
52
Ide bu Salim
53
kebingungan Yoga
54
Sibuk mencari
55
Dunia terbalik
56
Langkah bu Salim 1
57
Langkah bu Sakim 2
58
Terusir
59
Nasehat ibu
60
Merasa menjadi manusia bodoh
61
Cantik
62
PR Yoga
63
Langkah Yoga
64
karma baru di mulai
65
Bertemu Seruni
66
Boom waktunya Menur
67
Belum bisa memaafkan
68
Club
69
Dihadang
70
Satu terungkap dari masa lalu
71
Makin minder
72
Tambah sakit
73
Terungkap satu persatu
74
Pergi1
75
Pergi2
76
Kamu segalanya
77
Saling cemburu dalam diam
78
Pulang
79
Tempat pulang terbaik
80
melalui hari
81
Ingin melepasmu, tapi....
82
Yoga yang Baper
83
Yoga pamit
84
Aku bangga padamu
85
Belajar mengaji
86
Penolong Mae
87
Menahan rindu
88
Memperhatikan dalam diam
89
Mae merajuk
90
Mulai terapi
91
pulang Malu tak pulang rindu
92
Ikhlas
93
Pamit
94
Pulang
95
Menjenguk Menur
96
Akhirnya bertemu
97
Bertemu Ayu
98
Jatuh Cinta
99
Risau
100
Telpon tengah malam
101
Telpon dari Dani
102
Akhirnya bisa terhubung
103
Hadiah kejutan dari...
104
Dia, mengingatkan semua dosaku
105
Cemburu
106
Kejutan dimalam pertama
107
Bertemu Noah
108
Pergi bersama
109
Rencana liburan
110
Disebuah pulau
111
Dingin dan sepi
112
Kejutan dari suami
113
Sampai nyawa memisahkan dari raga
114
Sunrise
115
Kembali
116
Durian runtuh
117
Ke klinik
118
Periksa
119
Mantan Yoga
120
Suprise
121
Jebakan Mira
122
Kemarahan Ferdy
123
Kejujuran Menur
124
Hotel
125
Saran Ferdy
126
Sangat berarti
127
Ke kedai
128
Periksa
129
Rencana Tasyakur
130
Berkunjung
131
Salah paham
132
Mencoba ditempat baru
133
Yoga yang berubah
134
Pergi bersama
135
Gusar dan panik
136
Kepanikan
137
Catatan teridah suamiku
138
Kebahagian Keluarga Salim
139
Ke rumah baru
140
Malam pertama
141
Suasana pagi di rumah baru
142
Kekasih Ferdy
143
Kecemburuan Yoga
144
Tragedi dipagi hari
145
Omelan ibu
146
Lamaran
147
Kehamilan untuk yang kesekian
148
Baby twins
149
Team kesebelasan
150
Menjenguk Noah
151
Bertemu
152
Ayu
153
Noah ibumu ada dikota ini
154
Foto
155
Janji bertemu
156
Bertemu ibu
157
Dilema
158
Sikap Menur
159
Seruni dan Noah
160
Firasat
161
Kondisi Amel.
162
Sudah...... terjadi
163
Nasehat bunda
164
Nasehat bunda
165
Usaha baru Noah
166
Jodoh untuk Ayushita
167
Sakit, persiapan pesta
168
Bukan lamaran
169
Isteri galak!
170
Tepung besan
171
C**man pertama
172
Kecurigaan Amel
173
Aksi Amel
174
Perdebatan
175
Menghantar Amel
176
Bu Salim kritis
177
Selamat jalan ibu
178
Rencana Menur
179
Bertanya pada Yoga
180
Kejutan pagi hari dari Menur
181
Menekan Imas
182
Balasan dari Menur
183
Menjenguk Seruni
184
Seruni pulang
185
Lamaran Noah.
186
Karma yang sebenarnya
187
Dijodohkan
188
Penantian dalam doa
189
Extra part 1
190
Extra part 2
191
Extra part 3
192
Extra part 4
193
Ekstra part 5
194
Extra part 6
195
Ekstra part 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!