Ya Alloh sudah menululis panjang lebar, dua episode, sudah di unggah pula tapi kok hilang😭😭😭
Sabar.... 💞 sabar 💞 sabar💞
Ya, Yoga sore itu langsung meluncur ke rumah Seruni sesudah mengantar saudaranya.
Seruni menempati rumah minimalis di tengah kota yang dibelikan oleh Yoga, rumah kuldesak berukuran 7*15m itu lumayan nyaman, dengan design minimalis bercat abu itu sungguh terlihat nyaman untuk di huni seorang Seruni sendirian.
" Eh, sudah datang", Seruni tersenyum membukakan pintu untuk Yoga.
Tadinya Seruni menempati rumah bordir milik Tante germonya, tapi karena di belikan rumah oleh Yoga akhirnya dia menempati rumah itu.
" Udah nunggu ga sabar ya?", Goda Yoga menoel hidung Seruni setelah masuk kedalam rumah.
" Habis mandi?", Yoga langsung mendekati Seruni yang masih memakai handuk kimono, saat sampai rumah seruni hampir maghrib.
" Hem", Seruni langsung duduk di depan cermin meja rias.
" Mau apa? Ga usah dandan, kamu mau kayak apa juga tetap cantik", Yoga langsung mendekat dan merangkul pundak Seruni seraya menghirup wangi sabun sehabis mandi.
" Mau sisiran mas, bentar ya!", Seruni melepas ikat rambut yang dari tadi bertengger manis diatas kepalanya untuk mengikat rambutnya agar tidak basah ketika mandi tadi.
Tangan Yoga sudah langsung bergerilya, ditariknya tali kimono itu hingga lepas.
" Mas",
" Hem"
Tak butuh waktu lama mereka pun langsung melakukan kenikmatan dalam lautan dosa perzinahan, tak ada ikatan selain hanya rasa cinta buta Yoga yang selalu menggelora jika jika bertemu Seruni.
Yoda begitu tergila gila dengan Seruni, meski dia tahu bagaimana Seruni, pekerjaannya, semua kebiasaannya bahkan ketika Seruni bilang jika Yoga bagi Seruni sama seperti pelanggan yang lainnya, Yoga tetap tak mundur sedikitpun karena hatinya sudah terjerat erat dengan Seruni.
Awal pertemuan mereka yang tidak disengaja membuat Yoga langsung jatuh cinta pada seruni, meski dia tahu saat itu seruni memakai baju saja sangat minim, dandanan menor, dada hampir terekspos.
Tak membuat Yoga mundur untuk akhirnya berkenalan, justru karena itu Yoga yang sudah mengenal banyak cewek makin tergoda untuk mendekati seruni.
" Cantik, bohai men", batinnya, langsung ser penuh nafsu saat pertama melihat b***ng Seruni.
Perkenalan mereka pun lancar, bagi Seruni mendapat mangsa bukan perkara susah, dengan berpakaian sedikit berbeda dengan kebanyakan wanita ketika keluar rumah dengan mudahnya mangsa itu akan terjerembab sendiri.
Dan hari itu dua tahun lalu Yoga masuk perangkap Seruni dengan mudah, tak ada rasa apapun di hati seruni, bagi seruni setiap lelaki yang mudah melihat dirinya adalah lelaki yang tidak pantas di berikan hatinya.
Justru seruni menyukai lelaki yang memandangnya sinis, atau bahkan tidak menganggap keberadaan dirinya, bagi Seruni lelaki yang seperti itu lelaki yang kuat dengan prinsipnya tidak mudah tergoda.
Hampir dua jam mereka menghabiskan waktu berguling, mendesah, menjerit dengan kegiatan mereka di kamar itu hingga akhirnya kegiatan itu berakhir dengan erangan panjang dari keduanya.
" Run.... Tadi pagi mas resmi menikahi gadis yang dilamar sama ibu untuk ku itu".
" Oh baguslah, akhirnya mas menikah".
" Kamu ga cemburu Run?".
" Oh ya enggaklah mas, malah senang, ngapain harus cemburu toh saat ini seharusnya kamu malam pertama sama dia kamu malah sama aku, sampai tepar begini coba".
Yoga sedih dan kecewa mendengar jawaban Seruni, ia ingin mendengar Seruni cemburu, posesif, menuntut waktunya, dirinya, tetapi ini Seruni malah biasa saja.
Yoga langsung bangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Begitupun Seruni melihat Yoga sudah berpakaian rapi kembali dia pun juga bergegas untuk mandi lagi dan bersiap untuk menuju ke klub miliknya yang tidak pernah Yoga tahu tentunya, tahu nya Yoga, Seruni bekerja di tempat itu karena pernah sekali Yoga datang Seruni sedang mengajarkan karyawan baru untuk menyajikan minum.
Dan Yoga tidak pernah datang lagi ketempat itu, walaupun doyan main cewek tapi semenjak mengenal Seruni seolah dia telah memiliki istri tidak pernah lagi berkencan dengan banyak cewek, hanya Seruni seorang yang selalu menuntaskan hasratnya.
Jam 9 lebih Yoga sampai Rumah, karena rumah sudah sepi Yoga pikir istrinya sudah tidur, " Aman",pikirnya, Tidak harus melakukan ritual malam pertama karena bersama Seruni tadi sudah benar benar menguras tenaganya.
Rasanya sudah tidak ingin melakukan dengan Menur, secara bagi Yoga, Menur itu hanya wanita rata rata pada umumnya tidak ada sesuatu yang bikin ser saat melihatnya.
Ceklek
Pintu kamar terbuka, istriku tengah berdoa selesai sholat, ada rasa bahagia di hatiku ternyata saran ibu untuk menjadikan Seruni istri ku ya salah satunya mungkin ini, tekun beribadah.
" Assalamualaikum mas, baru pulang?", Tanya Menur mengulurkan punggung tangannya untuk salaman denganku.
" Hem", Aku menyambut uluran tangannya.
" Sudah makan?", Tanya Menur.
" Belum", Jawab ku singkat, ku lepas jaket yang melekat di tubuhku serta topi dan juga celana panjang, hanya menyisakan kaos polo dan celana kolor selutut.
" Aku siapkan dulu ya, mas mau mandi dan sholat?", Tanya Menur lembut.
" Ya, sekalian buatkan aku kopi hitam dengan sedikit gula", Menur beranjak ke dapur, sementara aku masih asyik dengan gedged ku, mencoba menghubungi Seruni tapi ponselnya tidak aktif.
Malam ini aku tidak mandi karena tadi udah mandi di rumah seruni, aku hanya ganti kaos saja kemudian aku turun ke dapur untuk menyusul Menur yang tengah menyiapkan makan malam untukku.
" Masak apa?", Tanyaku saat dia tengah memindahkan makanan dari wajan penggorengan ke dalam piring.
" Adanya makanan sisa pesta tadi siang mas, takut mas bosan jadi aku buatkan nasi goreng sambal mata.
Ku sendok dan suap kedalam mulut masakan nasgor untuk pertama kalinya merasakan hasil masakan istriku".
" Kepedasan ya?", Menur penuh kawatir, pasalnya dia benar benar tidak tahu tentang selera pedas ku.
" Tidak, pas kok, enak!", Jawab ku mantap, memang nasi goreng ini terasa sangat enak menurutku, biasanya aku selalu makan masakan mbak Nah atau ibu tapi tak seenak ini.
Seruni tersenyum manis sekali, sering aku sebenar dari dulu ngobrol, bercanda dengan dia tapi biasanya aku tak pernah perhatian jadi tak pernah sadar jika Menur memiliki senyum yang manis seperti barusan.
" Besok kita mau berangkat bulan madu, atau liburan lah, untuk kenangan kita di hari tua nanti jika kita juga melakukan bulan madu saat habis menikah, siapkan pakaiannya, pesawat jam 4 sore", Terang ku tetap dengan lahab menyantap nasgor masakan istriku yang terasa istimewa karena rasanya pas banget di lidah ku.
" Ya", Menur manggut saja dengan seulas senyum mendengar ucapan ku tentang hari tua mungkin, " Aku tetap harus membayangkan tua bersama Menur dengan anak anakku kelak, dengan Seruni pujaan hatiku tentu tidak, ibu pasti bisa mengamuk dan harta peninggalan bapak pasti di bagikan orang sekampung dari pada buat aku untuk menghidupi Seruni".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Bidan Simba
suami perlu tobat . semoga Nggak ketulusan Saja lebih milih cinta nafsu dari pada ikatan pernikahan .
2022-03-20
0
Shaka Kirani Chellien
ye ruen e sangkak sak krumpun barang basiii..iiiihhh jijik aku..🤮🤮🤮
2021-11-10
0
Mis Giati
suami laknate moga kena laknat,,,😅😅
2021-09-30
1