Ya", Menur manggut saja dengan seulas senyum mendengar ucapan ku tentang hari tua mungkin, " Aku tetap harus membayangkan tua bersama Menur dengan anak anakku kelak, dengan Seruni pujaan hatiku tentu tidak, ibu pasti bisa mengamuk dan harta peninggalan bapak pasti di bagikan orang sekampung dari pada buat aku untuk menghidupi Seruni".
Yoga pernah mengenalkan Seruni pada ibunya namun waktu itu mereka janjian di mall dengan membawa bu Salim, tetapi bu Salim langsung menolak begitu sampai rumah bu Salim langsung ceramah satu minggu lebih tiada henti, tiap berpapasan dengan Yoga langsung nyembur dengan segala umpatan, sumpah serapah, agar Yoga tidak menikah dengan Seruni.
" Cewek apa, pakai baju saja ga benar, apa to yang di pake kemarin, ayu ayu resik putih tapi celana saja mepet di pantat, pendeknya ga karuan udah gitu sobek sobek, pakai baju kancingnya di buka, kembennya kelihatan ( kaos tank top), liptik nya kandel ( tebal ), kuku saja di warna warni, lha apa bisa suruh cuci piring atau nyuci, kamu tuh wong ndeso Ga, ga usah kebanyakan gaya, ga cocok, nanti kalau pergi ke pertenakan hanya sebulan sekali, atau setahun sekali, dikira tempat piknik bukan tempat kerja mu, ga mau ibu punya menantu begitu, paling kerjaannya cuma ngikir kuku, belanja ngabisin duit, kudu nambah pembantu, ga pokoknya sekali ga tetap ga", Itu hanya sebagian dari ceramah ibu, masih banyak lagi kata kata yang lebih heboh.
Belum lagi jika aku berani menikahi Seruni, dia buat ancaman yang tak kalah horor.
" Kalau kamu berani nekad nikah sama dia, jangan sebut nama ibu, lebih baik peninggalan bapak mu ibu bagiin ke kaum dhuafa di kampung ini, semua... tidak akan pernah ibu sisain sedikit pun untuk kamu, cari uang sendiri, harta bapak mu ini jangan pernah kamu berikan pada dia, sedikut pun ibu ga ridho bla bla.... ", ucapan ibu itu sering diulang ulang sampai aku hafal semua ancamannya, makanya saat dia melihat Menur, dia langsung ngasih kode ke aku untuk mendekati, kenal akrab beberapa minggu, merasa Menur cukup baik, hampir seperti menantu idaman ibu ku ya sudah sku bilang sama ibu untuk lanjut, akhirnya di lamarkanlah Menur untuk ku.
Jangan di tanya reaksi Menur saat itu, mungkin di pikir Menur langsung sorak kegirangan, tidak.
Menur bingung itu pertama yang Yoga lihat, pasalnya meski akrab Yoga ga pernah nembak, untuk bilang cinta.
kedua, Menur minta waktu untuk berfikir, indikasinya sih nolak Yoga, tapi bu Salim memohon mohon, dan akhirnya sku beri waktu satu bulan untuk berfikir sekalian aku juga berfikir untuk memberikan mahar yang waow agar Menur luluh hatinya.
Ternyata Menur tidak bergeming, dia memberi Yoga kesempatan juga untuk berfikir ulang untuk lamaran itu, tapi bu Salim sudah tidak bisa di tawar, beliau sudah jatuh cinta berat dengan Menur.
" Buatkan Menur usaha di rumah saja biar dia ada di rumah sama ibu", Ucap ibu saat pulang dari lamaran, mau ga mau aku kemudian berfikir.
" Bu, Menur saja ga suka sama aku, lihatkan ibu tadi dia itu sebetulnya mau menolak tapi tidak berani atau sungkan karena hormat sama kita bu".
" Ya begitu akibatnya jika kamu kebanyakan pacar, semua anak gadis ini kamu pacari yang ada gadis seperti Menur saja mikir jika harus jadi istri mu", Ketus ibu penuh kesal.
" Bu...".
" Apa? Lha memang iya kan? Sampai sampai cewek model ondel ondel sawah saja kamu kejar kejar", Maksudnya Seruni ini pasti.
" Ibuu.... Masak sih Seruni di bilang ondel ondel sawah... ibu ini sekata sekata saja", Jawabku ga terima jika seruni disamakan sama bebegig sawah yang bentuknya kayak jailangkung itu.
" He lha iya, Ondel ondel sawah masih mending burung juga takut, lha ini dia begitu biar dapat perhatian b***ng", Bu Salim tersenyum miring penuh cibiran.
" Ga gitu bu, dia kan gadis kota wajar jika dandannya begitu, lagian bukan gadis yang sok alim, dia apa adanya", Yoga kekeh membela Seruni.
" Heh Nadya adanya budhe juga hidup di kota, suaminya orang kota, keluarganya orang kota ga ada tuh yang dandanannya kayak pacar kamu itu, semuanya sopan, rapih, wangi, ramah, bahkan banyak yang di kerudung", Cela ibu.
" Seruni itu beda bu, dia gaul, dia suka kebebasan tidak munafik", belaku lagi.
" Dibelain terus.... sudah diam, apa kamu bilang? Tidak munafik? Tapi menurut ibu dia itu wanita tidak benar, dandanannya saja seperti l***te, ga akan pernah ada Seruni di rumah ini sampai kapan pun yang ada Menur... secepatnya", ucap ibu mantap langsung pergi begitu saja ke halaman belakang.
Jujur meski cinta ku sepenuhnya untuk Seruni, menurutku pilihan ibu pada Menur itu sangat tepat, jika di jadikan istri untuk ku, ibu butuh teman di rumah sehari hari, aku juga butuh seseorang yang bisa aku percaya untuk menjadi ibu dari anak anakku, cintaku pada Seruni tidak membuatku percaya untuk menjadi ibu dari anak anak ku kelak pada dia, bagiku Menur jauh lebih bisa untuk menjadi ibu yang cukup baik.
Meski Menur itu tidak cantik dia itu manis banget, badannya tidak bohai tapi kencang, dia perempuan yang lincah, gesit saat SMA dia atlet Voly tingkat kabupaten, kulitnya kuning langsat cenderung agak kecoklatan, mulus, bersih meski tanpa make up, matanya teduh keibuan, bulu matanya hitam dan lentik, hidungnya mancung kecil, bibirnya sensual, cuek dan kelihatan sedikit acuh namun dia perhatian.
" Menur itu anaknya ga neko neko, apa adanya, rajin lagi, ga kayak gadis gadis jaman sekarang yang sukanya cuma mainan hape, Menur itu perhatian ke orang tua", Ibu ku lagi lagi menyanjung Menur, seperti sangat hafal padahal entah kapan pernah hidup dengan Menur, aku saja yang tahu Menur dari kecil saja sampai kemarin beberapa minggu aku sama sekali belum mengenal pribadi Menur selain hanya cuek, tidak kepoan, mandiri, itu saja sih yang aku tahu.
" Iya bu, pokoknya impian ibu untuk menjadikan Menur menantu idaman bakal terjadi, Yoga setuju kok jika ibu mau melamar dia", Ucap ku saat itu pada akhirnya.
Ibuku langsung sumringah, langsung semangat, wajahnya itu seperti habis menang lotre ratusan juta.
Begitu kira kira perdebatan antara Yoga dan bu Salim sebelum akhirnya menikah dengan Menur.
Senakal apapun Yoga di waktu muda, dia selalu ingat amanah bapaknya sebelum meninggal, jika Yoga harus patuh sama ibunya, nurut dan menyayangi ibunya, jika cari istri harus sesuai kriteria ibunya, begitu kira kira amanah dari sang bapak sebelum wafat.
NOVELTOON KNP EPISODE 1 NYA HILANG, TADI UJUG UJUG NONGOL ADA 3 TERUS SEKARANG HILANG....
SEBELLLLLLLL..... KOK ERRORRRR SIHHH....
APA KARENA JARINGAN ATAU APA INI TUH😭😭😭😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Nanik Harahap
Anakmu selingkuh dengan orang orangan sawah, jewer aja kupingnya
2021-08-15
0
dhapz H
nurut sama ibu tapi di blkng ibu yoga masih suka bercinta sama seruni 😘
2021-06-21
1