Uncle Ted it's me

Hari ini cuaca Bandung sedang tak bersahabat. Panasnya benar-benar menyakiti kulit! Untung saja tadi aku pakai sunblock sebelum pergi, yang mengandung UV Protection hingga 50 SPF, melindungi dari UV Aging, UV Burning dan Broad Spectrum. Belum lagi, tadi aku juga sempat menggunakan krim antioksidan yang paripurna keseluruh wajah. Jadi kulitku yang berharga ini cukup terlindungi dari paparan sinar matahari yang sedang jahat-jahatnya.

Ini semua perlu dilakukan ya, bukan karena aku adalah seorang lelaki metroseksual apalagi dikategorikan homreng, gak!! sama sekali bukan itu! Aku masih normal, suka perempuan! apalagi yang agak tuaan 🤭.

Aku begitu menjaga penampilan, alasannya lebih kepada bentuk syukur kita terhadap nikmat yang sudah Tuhan berikan, salah satu contohnya yaitu dengan mencintai diri sendiri. Setuju gak? setuju dooong 😉

Back to story..

Kenapa sih siang-siang bolong begini aku kelayapan? Padahal ini adalah weekend, tak ada jadwal kuliah, tak ada jadwal melatih renang, tak ada jadwal ngapel juga.

Hari ini aku terpaksa keluar rumah, melawan teriknya matahari, membelah jalanan kota Bandung yang sudah tak selengang dulu alasannya adalah karena ingin mencari hadiah untuk keponakan kesayanganku.

Si cantik kecintaan uncle Ted berulang tahun yang ke enam hari ini. Begitu Gana memanggilku, uncle Ted. Keren kan? Hehehe

Keponakanku itu sifatnya mirip denganku, atraktif, energik, tak bisa diam barang sedetik. Udah mirip kutu loncat pokoknya! Tapi karena itulah aku menyayanginya. Dia seperti mengingatkanku pada diri sendiri.

Kali ini aku berniat membelikannya satu paket alat sulap sederhana agar keatraktifannya dapat tersalurkan dengan baik. Hadiah boneka lucu, masak-masakan, salon-salonan atau hal-hal girly lainnya tak bisa sepenuhnya menyalurkan keenergikan keponakanku. Dia itu mirip gasing, jadi harus diberi mainan yang membuat konsentrasinya tercurah kesana tapi badannya masih aktif bergerak.

Sekitar pukul dua siang, aku tiba di salah satu mal besar didaerah Sukajadi. Setelah memarkirkan motorku, aku bergegas menuju sebuah toko mainan besar disana. Mencari hadiah yang ingin aku berikan pada Gana.

Lumayan banyak pilihan dan juga ragam harga ternyata. Aku sendiri sampai pusing memilihnya. Pada akhirnya aku menentukan pilihan pada sebuah magic tricks yang tak terlalu besar tapi lumayan lengkap. Bisa melakukan puluhan atraksi sederhana kalau dilihat dari kemasannya.

Segera saja kuambil box itu dan berjalan menuju kasir untuk kubayar. Ketika sampai di kasir, mbak-mbak nya langsung menyambutku dengan ramah. Senyum manis terpampang nyata dari bibirnya yang berbalut lipstik merah merona.

Kuserahkan box mainan tersebut kepadanya.

" Ini aja mas?" tanyanya ramah pun dengan senyum merekah.

" Iya mbak, itu aja. Berapa?" tanyaku sambil balas tersenyum.

" Seratus lima puluh ribu, mas." jawabnya cepat setelah menembakan barcode scanner pada box mainan tersebut.

" Nomor telepon mbak nya berapa maksud saya. Ehe.." tanyaku mencoba menggodanya. Masuk kan gombalannya? masuk lah yaaa...😁

Si mbak kasir langsung mesem-mesem sambil menutup mulutnya dengan punggung tangan. Langsung kegeeran dia terkena racun gombalan sang cassanova.

Aku melihat nametag hitam yang tersemat di seragamnya. Ternyata mbaknya itu bernama Sinta.

" Sinta ya mbak namanya?" tanyaku lagi sambil menunjuk name tag nya dari jauh. Dia mengangguk malu.

" Saya kalau manggil nama mbak bisa banyak kepleset lidah deh kayaknya. Agak saru soalnya.." ucap saya lagi.

" Kepleset lidah gimana mas?" tanya mbak Sinta keheranan.

" Iyaa..kepleset dari Sinta jadi Cintaa.." eaaaa...kena lagi kayaknya si mbak, pipinya langsung merona merah.

" Ahaha..bisa aja nih sih mas bikin geer saya. Jangan gitu lho, saya nih udah nikah, anaknya aja udah dua.." ucapnya lagi sambil tertawa renyah.

" Waduuh..udah ganda campuran toh. Saya pikir masih single dan available, mbak. Habis kelihatan masih unyu-unyu gitu. Maaf lho mbak Sinta. Ehehe.." ucapku sambil nyengir kuda dan segera menyerahkan tiga lembar uang lima puluh ribu ke tangannya.

" Gak apa-apa lah, mas. Masih mau nomor telepon saya gak? biar bisa dilanjut gombalannya gitu, nanti saya baca bareng suami saya." ucap Mbak Sinta sambil tersenyum lebar melihatku terkejut dengan statusnya.

" Ah jangan mbak, takut saya. Nanti digibeng suaminya. Hehe..makasih ya Mbak, saya permisi." ucapku dan langsung menghambur pergi.

Kali ini sang cassanova salah sasaran. Aku memang lebih suka perempuan matang yang lebih tua dariku. Kesannya lebih mature aja. Berpengalaman. Hehehe. Tapi tidak untuk mengganggu wanita yang sudah berumah tangga juga lah. Bisa apes nantinya..!

Selesai membeli hadiah, aku tak langsung pulang. Beristirahat sejenak di foodcourt dan membeli camilan sambil cuci mata tak ada salahnya. Aku memesan setangkup chicken burger dan minuman bersoda, kemudian duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan foodcourt tersebut.

Sesekali kuedarkan pandangan sambil menggigit sedikit demi sedikit junkfood tersebut. Saat aku sedang menikmati sensasi gurih-gurih pedas di lidah, mataku terkunci pada sosok seorang perempuan yang sepertinya aku kenali.

" Mbak Hanum.." bisikku pelan.

Ya..aku seperti melihat Hanum. Dia memang berada di antara lalu lalang pengunjung disana. Tapi aku bisa pastikan, itu benar-benar Hanum.

Hanum adalah sahabat kakakku. Dulu mereka dipertemukan karena sebuah konflik percintaan. Tapi kemudian mereka jadi berteman. Saat itulah aku bertemu dengannya. Usiaku masih empat belas tahun saat itu, tapi entah kenapa aku langsung menyukainya. Sikapnya yang santun, suaranya yang halus, dan senyumnya yang manis benar-benar memesona. Dia memiliki girlfriend material yang kuidamkan.

Aku segera beranjak dari tempat dudukku. Menjejalkan burger itu besar-besar kedalam mulut sampai tersedak rasanya. Kemudian menyedot minuman bersoda yang kupegang hingga tandas. Aku harus segera mengejarnya. Memastikan bahwa penglihatanku tidak salah.

Aku celingukan mencoba mencari sosok perempuan itu. Mencoba mencarinya diantara lalu lalang banyak orang. Tapi nihil, jalannya cepat sekali sampai aku tak bisa mengejarnya.

Aku langsung berlari ke luar pintu mall. Barangkali saja dia bisa kutemukan. Dan benar saja, kini dia sedang berjalan terburu-buru menuju jalan besar. Tangannya tampak melambai kearah mobil yang lalu lalang. Sedetik kemudian sebuah mobil hitam berhenti didepannya. Aku mempercepat langkahku, bahkan setengah berlari. Tapi sayang, mbak Hanum terlanjur masuk kedalam mobil tersebut kemudian melaju.

Ketika aku sampai disana, badan mobilnya sudah menghilang dengan sempurna di telan sibuknya lalu lintas siang itu.

Setelah tujuh tahun lamanya, aku kembali bertemu Mbak Hanum manis. Sebelah bibirku terangkat, menyunggingkan seulas senyum. Ternyata aku masih terobsesi padanya seperti dulu.

Ah..mbak Hanum yang manis, kapan takdir akan kembali mempertemukan kita. Apakah kamu ingat pernah mengenal anak kecil tengil yang dulu menggombalimu diatas panggung hingga kau tertawa terpingkal-pingkal bahkan sampai berurai air mata? Deretan gigi putihmu yang rapih, kibasan rambut panjangmu yang anggun, dan manik mata hazel yang indah adalah pemandangan paling menakjubkan yang pernah ditangkap oleh netraku . Apakah kamu tahu, mbak? sejak saat itu aku merasakan indahnya cinta pertama..

*

*

*

*

*

Hai..hai..hai..kembali lagi sama Yubee!

Selamat menikmati karyaku berikutnya ya reader semua.

Jangan lupa dong biru kan jempol dibawah, kemudian komen sebanyak-banyaknya. Gak apa-apa beneran! Aku suka bising..suka keributan! hahaha...

Happy reading guys..

#salamketjupbasah

Terpopuler

Comments

Yessyka June

Yessyka June

yg tua memang lebih menggoda ya uncle ted...

2021-04-21

1

t_win

t_win

kirain cma cinta monyet ternyata first love never die 😁😁😁😁😁

2021-04-21

1

lala kumala

lala kumala

kirain susundaan lagi tor

2021-03-31

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!