5.

Pagi hari, Arrumaisha selalu tampak sibuk. Dia bangun pagi membuat kue saat putra-putrinya masih terlelap, dan saat mereka bangun kue pesanan semua sudah siap ditoko. Sebelum tidur malam Arrumaisha selalu menyiapkan semua, sambil menjaga anak kembarnya tidak ada pembantu. Dulu dia menjaga tokonya sendiri sambil mengawasi kedua anaknya, sekarang kedua anak kembar sudah mulai bersekolah, sehingga dia sibuk mengantar dan menjemput mereka, setelah mengantar sekolah dia kembali melanjutkan membuat kue untuk di jual ditokonya, hari ini semua kesibukan Arrumaisha tidak luput dari pengamatan Ken, entah sejak kapan Ken sudah berada disana mengawasinya dari dalam mobil.

Sedangkan di tempat lain yaitu tepatnya disekolah putra dan putri Arrumaisha, Aldo mengamati putra putri Arrum yang sedang bermain di halaman, Aldo tidak berani turun dari mobil dan hanya berdiam di dalam mobil yang disewanya. Dia berfikir bagaimana bisa mendapatkan sampel untuk DNA kedua anak mantan istri tuanya.

Tepat jam 10 pagi banyak orang tua yang berdatangan menjemput anak-anak mereka. Begitu juga dengan Arrumaisha dengan motor maticnya dia datang ke sekolah untuk menjemput kedua anaknya.

Saat melihat Arrumaisha datang, Aldo keluar dari mobil masuk ke halaman sekolah itu berbaur dengan para orang tua yang menunggu anak-anak mereka keluar. Aldo mencari tempat yang aman sehingga tidak dicurigai orang disana.

''Mama''.... teriak seorang anak perempuan dan diikuti seorang anak laki laki sambil berteriak memanggil mami pada Arrumaisha yang baru saja keluar dari ruangan.

''Halo kesayangan mama'', kedua anak itu memeluk Arrumaisha dan mencium pipinya. Arrum memeluk mereka berdua.

''Bagaimana sekolahnya hari ini??, apa menyenangkan??.

''Mami lihat gambalanku bagus tidak?, seorang anak laki-laki menunjukkan hasil gambarnya pada Arrumaisha.

''Woooww bagus, gambar apa ini sayang???.

''Ini gambal mami, Leyube dan ini leyuna, jelas anak laki-laki itu dengan cadal.

''Kenapa tidak ada gambal papa Yuna?, tanya anak perempuan yang merupakan kembaranya.

''Aku tidak tahu papa sepelti apa?, jawab anak yang bernama Ryuna, ''nanti kalau papa pulang akan aku tambahkan di sini.

''Mama, kapan papa pulang???, tanya anak perempuan.

''Papa belum bisa pulang, uangnya belum cukup untuk beli pesawat sayang'', jelas Arrumaisha pada kedua anaknya.

''Apa pecawat itu mahal ma, belapa haganya???.

''Iya tentu saja mahal, makanya kalian harus sekolah yang pinter biar nanti bisa beli pesawat ketemu sama papa''.

''Kami akan belajal dengan lajin bial nanti papa bangga padaku''.

''Anak mama memang pinter, ayo sekarang kita pulang!! ajaknya.

Tanpa sepengetahuan mereka, Aldo mengambil rekaman video percakapan mereka tadi, lalu mengirimkannya pada tuanya.

Arrum membawa kedua anaknya pulang dengan motor maticnya, seorang anak laki-laki di belakang dan yang perempuan di depan, Arrum mengikat kedua anaknya dengan sabuk pengaman.

Aldo mengirimkan pesan pada tuanya.

''Nona Arrum dalam perjalanan pulang dari sekolah, saya akan menemui guru anak-anaknya tuan dan setelah itu saya akan menemui pemilik tanah , lihatlah video yang saya kirim tadi''.

Aldo melangkah memasuki sekolah itu untuk menemui guru dari anak-anak Arrumaisha.

Di depan kelas ada beberapa guru yang masih mengobrol dengan orang tua wali murid.

''Slamat pagi bu, apa saya bisa bertemu dengan kepala sekolah'', tanya Aldo

''Ada kepentingan apa ya pak??, saya kepala sekolah disini.

''Wah kebetulan sekali bu saya dari perusahaan susu pertumbuhan, kami sedang ada promosi dan ingin mengadakan acara promo untuk anak-anak disini, apa bisa bu???. Aldo menjelaskan pada kepala sekolah. Aldo berbincang dengan kepala sekolah dan juga para guru, tentang acara yang akan dia adakan di sekolah dimana anak-anak Arrumaisha sekolah disana.

Sementara itu Ken masih berada di dalam mobil menunggu Arrumaisha datang dari sekolah, sebuah pesan masuk ke nomor barunya.

Dreett...,

Ken segera membukanya dilihat pesan dari Aldo dan melihat video yang dikirim Aldo kepadanya. Ken menyimak dengan seksama, kedua anak itu memiliki rambut kecoklatan seperti miliknya, kulitnya juga tidak seperti Arrumaisha yang berkulit kuning langsat, kedua anak itu berkulit putih seperti kulit Ken waktu kecil terdapat bintik-bintik coklat dikedua pipi mereka. Ken semakin yakin itu anaknya, jantung Ken berdebar saat beberapa saat kemudian melihat Arrumaisha datang dengan kedua anaknya. Putrinya tertidur saat dalam perjalanan pulang tadi.

''Ryuna turun dulu ya, Ryube ketiduran, mama gendong dia dulu''.

''Iya mami'', Ryuna turun perlahan, anak laki-laki kecil itu sangat patuh pada mamanya dan sangat menyayangi saudara perempuannya.

Arrumaisha Mengendong putrinya yang tertidur dan mengandeng putranya masuk melalui pintu samping toko menaiki tangga ke lantai dua.

Dada Ken seperti di remas, dia ingin sekali membantunya namun dia belum siap menemui mantan istrinya. Dia merasa menjadi seorang pria pengecut saat ini. Bagaimana bisa saat ini dia menjadi laki-laki yang tidak berguna, terlebih melihat seorang wanita yang telah diceraikanya, hidup sederhana di rumah yang sangat sempit, membesarkan kedua anak, tanpa suami. Dia semakin yakin jika anak-anak itu adalah darah dagingnya. Menyesalkah Ken saat ini, entahlah hanya Ken saja yang tahu isi hatinya.

Dreettt..Dreettt

Panggilan telfon mengagetkan Ken. Ken segera melihat panggilan telepon yang ternyata adalah Aldo.

''Halo, Ada apa Al?

''Halo tuan saya sudah menemui kepala sekolah, dan mereka mengizinkan kita mengadakan acara disekolah anak-anak nona Arrumaisha. (suara dalam telfon)

''Acara apa?

''Sebaiknya kita bertemu untuk menyusun rencana tuan.

''Baiklah kita bertemu di penginapan sekarang, Ken kemudian menyalakan mobilnya kembali ke penginapan.

Ken datang lebih dulu, tak berapa lama Aldo pun datang.

''Rencana apa yang ingin kau bicarakan? tanya Ken begitu melihat Aldo.

''Begini tuan, saya tidak mungkin masuk ke sekolah itu begitu saja, agar bisa mendapatkan sampel untuk DNA putra putri nona Arrumaisha, saya sudah mengajukan proposal pada sekolah mereka untuk mengadakan acara promosi produk baru di sekolah mereka, kita harus mengeluarkan biaya untuk memberikan produk gratis pada siswa disana, jumlah siswanya tidak lebih dari 100 anak. Ken dan Aldo mengatur strategi dan rencana sampai beberapa saat.

''Kau atur saja Al, aku ingin kau segera mendapatkan hasilnya, aku tidak bisa menunggu lebih lama, aku yakin mereka anak- anakku. Aku tidak ingin mereka hidup kesusahan.

''Baik tuan siap, lalu tentang tanahnya tuan hanya ada tanah dibelakang toko nona Arrum saja, disampingnya sudah di beli orang untuk rumah namun belum dibangun. Mereka minta harga tinggi karena tanahnya berada di pinggir jalan bagus untuk usaha, saya sedang bernegosiasi dengan pemiliknya.

''Kau atur saja beli semua tanah di samping dan belakang tokonya!!

''Baik tuan, kalau begitu saya permisi, Aldo meninggalkan kamar Ken dan bergegas ke kamarnya.

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Dasar lki pengecut

2021-12-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!