3

Tepat jam 07 pagi pesawat yang ditumpangi Ken dan Aldo berangkat menuju kota B. Setelah kurang lebih satu jam pesawat mendarat di kota B, keluar dari bandara mereka menaiki sebuah taxi langsung ke tujuan yaitu rumah Arrumaisha. Saat dalam perjalan Aldo yang duduk di sebelah sopir banyak berbincang dengan sopir taxi , sedang Ken hanya diam mendengarkan sambil melihat alam hijau kota B, kota B merupakan sebuah kota kecil yang hampir daratanya dikelilingi laut dan berseberangan dengan pulau yang lain. Kota B tidak kalah indah banyak tempat wisata pantai yang exotis dan baru dibuka untuk umum. Bahkan banyak yang belum diketahui banyak orang. Pemandangan alam nampak hijau, tidak banyak gedung-gedung bertingkat. Hanya rumah-rumah warga yang tidak padat seperti di ibukota. Disini juga tidak terjadi kemacetan. Ken membayangkan pertemuanya dengan mantan istrinya nanti akan seperti apa, pikiranya campur aduk, meskipun Ken begitu menikmati perjalannya hingga tak terasa telah sampai di tujuan.

''Tuan kita sudah sampai, apa tuan langsung ingin kesana menemuinya, ini rumah dan toko nona Arrumaish'', ucap Aldo.

Ken nampak tertegun melihatnya, hanya sebuah bangunan dua lantai dengan lebar 6 x 5 m, yang terletak disudut jalan, dengan halaman toko yang dibuat untuk parkir dan kursi di teras toko untuk duduk para pembeli yang ingin menunggu atau untuk sekadar minum kopi dan makan kue. Sebuah toko kecil namun lengkap, Arrum memang pemilik toko kelontong namun dia juga pandai membuat kue, saat masih tinggal bersama kedua orang tuanya, Arrumaisha sering diajari ibunya membuat kue, dan itu menjadi satu keahlian dan kegemarannya. Bahkan selama setahun menjadi istri Ken, Arrum sering membuatkan sarapan cheese cake untuk suaminya dan hanya itu yang disukai Ken dari Arrumaisha.

''Tuan!! panggil Aldo lagi.

''Apa kau yakin dia tinggal disini, ini tidak lebih besar dari ruang kerjaku??.

''Iya tuan nona memang tinggal disini''.

''Aldo kau turun dulu, lihat disana apa dia ada di rumah''.

''Baik tuan, Aldo keluar dari taxi berjalan memasuki toko saat ini sekitar jam 10 pagi. Dia menggunakan masker dan topi masuk ke dalam toko.

''Slamat pagi!!, sapa seorang pelayan yang ada di belakang meja kasir.

Aldo masuk dan mengambil beberapa botol minuman segar, kemudian membayar di kasir.

''Pagi mbak, tokonya sudah berubah ya, waktu itu saya pernah beli disini belum serapi ini dan yang jaga dulu bukan mbak'', ucap Aldo saat di depan meja kasir

''Oh iya saya baru beberapa bulan bekerja disini. Mbak Arrum sekarang sibuk mengantar anak-anak ke sekolah. Sekolahnya agak jauh dari sini, sibuk sama orderan kue juga, tiap hari ada pesanan kue, selain itu juga dijual ditoko seperti itu, boleh dicoba kak''.

''Ya sudah aku mau kue tiga mbk cheese cake''.

''Baik kak''.

Setelah membayar Aldo kembali ke dalam taxi.

''Tuan nona sekarang sedang sibuk mengantar anaknya ke sekolah dan membuat pesanan kue, tadi tokohnya di jaga oleh seorang kasir yang baru beberapa bulan bekerja, saya juga membeli kue buatan nona Arrum, apa tuan mau????.

Tak berapa lama terlihat Arrumaisha datang dengan motor maticnya dan kedua anaknya.

''Tuan itu sepertinya nona Arrum, sepertinya habis menjemput anak-anaknya dari sekolah'', seru Aldo.

Ken melihat arah yang ditunjuk Aldo, seorang perempuan muda dan dua anaknya turun dari motor maticnya. Ken mengamati rambut anak-anak itu, rambutnya tidak hitam seperti mamanya, tapi lebih seperti rambutnya kecoklatan, tiba-tiba jantungnya berdetak begitu kencang, Ken memegangi dadanya.

''Tuan, tuan kenapa? apa tuan sakit?, tanya Aldo kuatir.

''Apa disini ada hotel, nanti saja aku menemuinya, aku mau istirahat dulu'', ucap Ken memberi alasan.

''Disini hanya ada penginapan yang tidak terlalu besar tuan dan berada di dekat pantai, apa tuan mau beristirahat disana, jaraknya hanya setengah jam dari sini lebih dekat ke pantai.'' kata sopir taxi.

''Baiklah tidak apa-apa, kita kesana dulu''.

Sopir taxi langsung menjalankan taxinya menuju penginapan.

Aldo heran dengan tuannya, kemarin dia tidak sabar ingin bertemu mantan istrinya, sekarang setelah sampai dia malah ingin ke penginapan dulu.

Setengah jam kemudian mereka sampai di sebuah penginapan.

''Ini tuan penginapanya'', ucap sopir taxi

''Pak aku mendengar suara ombak apa pantainya dekat dari sini?, tanya Aldo

''Di belakang penginapan ini termasuk area pantainya tuan, setelah masuk ke penginapan bisa berjalan untuk sampai kesana, pantainya tidak jauh dari penginapan, tapi kalau mau ke pantai bisa ikuti jalan ini, sekitar satu jam bisa sampai ke pantai'', kata sopir taxi.

''Ooo ya sudah terimakasih pak''. Aldo segera membayar taxi dan masuk ke dalam penginapan yang langsung disambut oleh karyawan penginapan itu, setelah mendengar penjelasan Aldo memesan dua kamar yang berada di belakang dengan view langsung ke pantai. Mereka langsung diantar ke kamar mereka untuk menginap.

Tidak pernah bagi Ken menginap di penginapan kecil seperti sekarang selama hidupnya, namun kali ini Ken seperti orang yang bukan Aldo kenal, kemarin dia terlihat tegas dan ditakuti karyawan, sekarang terlihat sebuah kekuatiran di raut wajahnya.

''Al aku mau bicara di kamarku'', ucap Ken saat hendak memasuki kamar.

Aldo mengikuti tuanya ke kamarnya. Ken membuka korden kamar yang akan dia tempati, ini adalah kamar yang paling besar dan langsung menghadap ke pantai, penginapan ini tidak terlalu besar, gedungnya hanya terdiri dari dua lantai saja. Setelah menunggu beberapa lama. Ken tertegun melihat ke arah pantai yang terlihat indah.

''Al aku butuh kendaraan untuk disini, belilah kendaraan aku juga butuh nomor baru. Lalu apa kau punya kenalan seorang dokter yang bisa melakukan tes DNA''.

''Apa tuan akan melakukan tes DNA terhadap anak-anak nona Arrumaisha?.

''Kenapa kau masih bertanya, kau lihat mereka lebih mirip denganku dari pada dengannya'', ucap Ken agak keras.

Aldo sedikit tertawa, tapi kemudian dia terlihat serius.

''Apa yang kau tertawakan, aku mau kau melakukannya sekarang, terutama cari dokter yang bisa membantu untuk tes DNA''.

''Siap tuan'', jawab Aldo.

''Setelah itu aku mau kau mencari lahan yang bagus menghadap ke pantai seperti ini, aku ingin membangun rumah disini. Oh ya satu lagi aku mau mobil baru yang lebih besar bisa menampung mereka semua''.

''Apa tuan akan menculik mereka dan membawanya kabur'', tanya Aldo curiga.

''Kau ini, kenapa kau berfikirsn buruk padaku, lakukan saja perintahku atau kau mau ku pecat''.

''Tidak tuan bukan seperti itu, saya hanya takut tuan melakukan itu pada nona Arrumaisha, kalau memang mereka anak tuan bisa bicara baik-baik dengan nona, saya yakin selama ini nona Arrum kesulitan melahirkan dan membesarkan sendiri putra putrinya, jadi jangan menyakiti nona lagi'', ucap Aldo dengan berani.

''Heh aku tahu apa yang harus aku lakukan, kau kerjakan saja tugas yang kuberikan'', kata Ken sedikit emosional.

''Baik saya pergi dulu tuan'', Aldo segera keluar dari kamar tuannya dan bergegas ke kamarnya lalu keluar meninggalkan penginapan.

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

beli pisang goreng aja ni 😂😂

2025-04-16

0

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

salut pada aldo atas keberaniannya mengutarakan pendapat

2021-12-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!