TMDTM BAB#03

Malam harinya. 

Sepulang kerja Kia sudah dijemput oleh Alan. Semua pasang mata memandang kearah Kia,  dan karyawan yang ada disana mulai berbisik-bisik yang tidak benar tentang Kia. 

Kia hanya meliriknya sebentar, setelah itu kembali fokus berjalan kedepan. 

" Pak, apa tidak sebaiknya kita makan besok siang saja. Ini sudah sangat malam pak, ayah dan kakak saya pasti sudah nungguin saya. " Kata Kia, dia bilang begitu karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Menurutnya jam segitu tidak baik untuk wanita pergi malam, apalagi dengan seorang laki-laki yang baru saja dia kenal. 

" Kamu sudah berjanji kepada saya akan menemani saya makan malam. Jadi jangan coba-coba untuk kabur ya sayang." 

Kia sangat geli mendengar panggilan sayang untuknya. Cih memang dia siapa ku main panggil-panggil sayang. Batin Kia dalam hati. 

Alan membukakan pintu mobil untuk Kia. Kia langsung masuk kedalam tanpa kengucapkan sepatah kata apapun. 

Setibanya di lestoran.

 Semua pasang mata juga memandang kearah Kia. 

Alan yang baru sadar akan penampilan Kia langsung menarik tangan Kia.  Kia yang ditarik tangannya bingung. 

" Heyy, apa-apaan kamu itu??" Kia berusaha melepas tangannya yang ditarik oleh bosnya itu, " Meskipun Anda bos saya, Anda tidak berhak memegang apapun itu dari saya." Ucap Kia menarik tangannya.

Seketika Alan menghentikan langkahnya dijalan menuju toilet, " Apa kamu tidak sadar, sayang, dengan penampilanmu itu??" tanya Alan. 

" Jangan pernah panggil aku sayang. Lancang sekali Anda?? " Bantah Kia dengan lantangnya.

" Woww, berani sekali kau bentak bos mu ini." Ucap Alan tidak trima, untungnya jalan itu sepi.

" Kenapa saya tidak berani kepada Anda jika Anda berani kurangajar sama saya" Jawab Kia, " Saya berani dengan siapapun itu, jika memang dia berani kurangajar sama saya." Katanya lagi, Kia melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Alan. 

Tapi Alan langsung menarik pergelangan tangan Kia, " Jika kamu sudah berada ditangan saya, jangan harap kamu bisa lepas diri genggaman itu," ucap Alan diseringi senyum sinisnya.

Tangan Kia ditarik, tubuhnya sampai menatap dinding dengan begitu kerasnya.

" Heyy, cantik. Apa yang akan kamu lakukan jika sudah begini?? " tanya Alan, tubuhnya sudah berada dihadapan Kia,  menghimpit tubuh Kia dengan dinding. 

" Jangan pernah Anda macam-macam dengan saya." Kia berusaha lepas dari himpitan itu.

Alan tidak menghiraukan ucapan Kia, dia memajukan wajahnya, tangannya mengunci tangan Kia agar tidak lepas. Wajahnya terus mendekat, tibalah wajahnya dibagian leher Kia. 

Ya Allah, jika engkau masih sayang kepada hamba, tolong jangan sampai dia menodai ku sedikitpun, aku mohon. Tidak terasa air mata Kia sudah mengalir deras dipipinya. Dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi dengan tangan yang sudah terkunci oleh tangan Alan, tubuh yang terhimpit membuatnya tidak bisa begerak, kakinya yang dipijak oleh Alan tidak bisa digerakkan sedikitpun dan mulutnya yang sudah ditutup menggunakan telapak tangan Alan sulit untuk berteriak dan menggigit tangan Alan. Pikirannya mulai bercampur dengan kejadian masa lalunya. 

Air matanya bertambah deras saat nafas Alan sudah terasa dibagian lehernya. Ingin rasanya dia mencabik-cabik muka Alan sekarang juga, tapi apakah dayanya sekarang. 

Alan sudah mulai menggigit leher Kia sedikit dan,,,,,

" Apa yang kalian lakukan disana?? " tanya seorang pemuda yang melihatnya. 

Ucapan orang tersebut mampu membuat Alan melepas apa yang dia lakukan sekarang. Tidak mau kehilangan kesempatan, Kia langsung berlari kearah orang tersebut. 

" Mass. tolongin saya, saya mohon." Ucap Kia berdiri dibelakang orang tersebut. 

" Apa yang Anda lakukan kepada wanita ini?? " tanyanya dingin. 

" Biasa, apa yang sepatutnya dilakukan seorang kekasih jika berdua" jawab Alan dengan entengnya.

" Bukan, bukan. Dia bukan kekasih saya, dia ingin menodai saya" jawab Kia, air matanya mulai mengalir lagi. 

" Ayolahh, sayangg. Kamu jangan marah lagi, sini sama,,,,," ucap Alan terpotong. 

" Jangan pernah Anda memanggil saya dengan sebutan sayang lagi." Kata Kia, " Mas tolongin saya." 

Alan baru sadar dengan apa yang ada dihadapannya sekarang. Aduhh,,  mati aku, Alvarendra Pramudya , bisa-bisa karirku hilang dari hadapannya. 

" Pak Alan bukan?? " tanya Al.

Alan tidak menyahuti, dia langsung pergi meninggalkan Kia dan Al.

Hati Kia bernafas lega, " Trimakasihh mas sudah mau membantu saya. Jika mas ketemu saya lagi dan memperlukan bantuan dari saya,jika saya mampu, saya bersedia membantu." Ucap Kia panjang lebar. 

Al tidak menyahuti ucapan Kia sedikitpun, dia langsung pergi dari hadapan Kia. 

Sombong amat, umpatnya dalam hati.

Kia baru sadar, " Ehhh,  mas, mas, tungguin. " Kia berlari mengejar Al.

Sesampainya diparkiran setelah Al masuk kedalam mobil, Kia tanpa meminta Izin langsung menyelonong masuk kedalam mobil Al. 

Al hanya memandangi Kia tanpa berkedip, tidak mengerti apa yang dilakukan oleh Kia sekarang. 

" Mau apa?? " tanya Al pada Kia dengan dinginnya. 

" Boleh anterin saya pulang, mas ?? " tanya Kia ragu. 

Tanpa menjawab, Al menancapkan gas dengan sangat kencangg, dan itu mampu membuat Kia terjolak kaget karenanya. 

" Astagfiruallah" ucap Kia pelan. Al hanya melirik sekilas, setelah itu kembali fokus kearah depan dan mengurangi tancapan gasnya.

" Mas, mas bisa nyetir nggak sih??  kalau saya kenapa-kenapa gimana?? apa mas mau bertanggung jawab jika saya terluka," kata Kia dengan bersungut-sungut. 

Tanpa aba-aba lagi, Al mengerim mendadak.

Cekikkkkkk.

Dugghh.

 Kepala Kia terbentur dengan sangat keras. 

" Awwwww"

Al menatap Kia dengan sangat tajam, yang ditatap hanya memejamkan matanya. 

" Mass, aku mohon. Jangan turunin saya disini, saya mohon." Kata Kia sambil mengatupkan kedua tangannya, memasang wajah memelas. 

Al yang tidak tegapun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. 

Setelah itu hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. 

10 menit kemudian. 

Al ingin menanyakan alamat rumah Kia, tapi melihat Kia yang tertidur pulaspun tidak jadi menanyakan alamat rumahnya.

Al menyetir dengan melihat sekeliling jalan yang sangat sepi itu. Mungkin karena malam sudah sangat larut, pemgemudi jarang ada yang lewat.

Al mengemudi dengan sangat pelan. Pikirannya mulai mengingat apa yang dia lihat tadi. 

Mengambil ponselnya dari saku celana.

" Halo. Saya minta, selidiki apa yang terjadi dijalan toilet lestoran XXXX yang saya tempati tadi. Besok pagi saya tunggu diperusahaan." Al menghubungi anak buahnya, meminta agar mereka menyelidiki apa yang membuatnya penasaran. 

Al mematikan sambungan telfonnya sepihak ( biasalahh, orang kaya mahh mau apa aja boleh).

Al mamandangi seluruh tubuh Kia yang dibaluti dengan baju pelayan lestoran. 

Terlihat jelas dari raut wajah Kia yang menunjukkan Kia sangat lelah. 

Al melihat nama yang ada dibaju Kia, Kriya Anastasya.

Al mengambil ponselnya lagi, menghubungi seseorang lagi,,,   

" Halo, tolong selidiki perempuan yang bersama saya tadi. Berikan laporannya kepada Andre. " Perintahnya lagi.

 Mematikan sambungan telfonnya secara sepihak lagi.

.

.

.

.

.

.

 

Bersbung. 

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Terima Kasih.

Terpopuler

Comments

Tuti Hayuningtyas

Tuti Hayuningtyas

nyimak ya thoooooorrrr lanjut

2022-03-08

1

Ayu Dan Restu

Ayu Dan Restu

mksi thor. maaf bru nyimak..seru. 10 like buat author. suskses

2021-06-05

1

Tyas

Tyas

lanjut

2021-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog # TMDTM
2 TMDTM BAB#01
3 TMDTM BAB#02
4 TMDTM BAB#03
5 TMDTM BAB#04
6 TMDTM BAB#05
7 TMDTM BAB#06
8 TMDTM BAB#07
9 TMDTM BAB#08
10 TMDTM BAB#09
11 TMDTM BAB#10
12 TMDTM BAB#11
13 TMDTM BAB#12
14 TMDTM BAB#13
15 TMDTM BAB#14
16 TMDTM BAB#15
17 TMDTM BAB#16
18 TMDTM BAB#17
19 TMDTM BAB#18
20 TMDTM BAB#19
21 TMDTM BAB#20
22 TMDTM BAB#21
23 TMDTM BAB#22
24 TMDTM BAB#23
25 TMDTM BAB#24
26 TMDTM BAB#25
27 TMDTM BAB#26
28 TMDTM BAB#27
29 TMDTM BAB#28
30 TMDTM BAB#29
31 TMDTM BAB#30
32 TMDTM BAB#31
33 TMDTM BAB#32
34 TMDTM BAB#33
35 TMDTM BAB#34
36 TMDTM BAB#35
37 TMDTM BAB#36
38 TMDTM BAB#37
39 TMDTM BAB#38
40 TMDTM BAB#39
41 TMDTM BAB#40
42 TMDTM BAB#41
43 TMDTM BAB#42
44 TMDTM BAB#43
45 TMDTM BAB#44
46 TMDTM BAB#45
47 TMDTM BAB#46
48 TMDTM BAB#47
49 TMDTM BAB#48
50 TMDTM BAB#49
51 TMDTM BAB#50
52 TMDTM BAB#51
53 TMDTM BAB#52
54 Minal 'Aidin wal-Faizin
55 TMDTM BAB#53
56 TMDTM BAB#54
57 TMDTM BAB#55
58 TMDTM BAB#56
59 TMDTM BAB#57
60 TMDTM BAB#58
61 TMDTM BAB#59
62 TMDTM BAB#60
63 TMDTM BAB#61
64 TMDTM BAB#62
65 TMDTM BAB#63
66 TMDTM BAB#64
67 TMDTM BAB#65
68 TMDTM BAB#66
69 TMDTM BAB#67
70 TMDTM BAB#68
71 TMDTM BAB#69
72 TMDTM BAB#70
73 TMDTM BAB#71
74 TMDTM BAB#72
75 TMDTM BAB#73
76 TMDTM BAB#74
77 TMDTM BAB#75
78 TMDTM BAB#76
79 TMDTM BAB#77
80 TMDTM BAB#78
81 TMDTM BAB#79
82 TMDTM BAB#80
83 TMDTM BAB#81
84 TMDTM BAB#82
85 TMDTM BAB#83
86 TMDTM BAB#84
87 TMDTM BAB#85
88 TMDTM BAB#86
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog # TMDTM
2
TMDTM BAB#01
3
TMDTM BAB#02
4
TMDTM BAB#03
5
TMDTM BAB#04
6
TMDTM BAB#05
7
TMDTM BAB#06
8
TMDTM BAB#07
9
TMDTM BAB#08
10
TMDTM BAB#09
11
TMDTM BAB#10
12
TMDTM BAB#11
13
TMDTM BAB#12
14
TMDTM BAB#13
15
TMDTM BAB#14
16
TMDTM BAB#15
17
TMDTM BAB#16
18
TMDTM BAB#17
19
TMDTM BAB#18
20
TMDTM BAB#19
21
TMDTM BAB#20
22
TMDTM BAB#21
23
TMDTM BAB#22
24
TMDTM BAB#23
25
TMDTM BAB#24
26
TMDTM BAB#25
27
TMDTM BAB#26
28
TMDTM BAB#27
29
TMDTM BAB#28
30
TMDTM BAB#29
31
TMDTM BAB#30
32
TMDTM BAB#31
33
TMDTM BAB#32
34
TMDTM BAB#33
35
TMDTM BAB#34
36
TMDTM BAB#35
37
TMDTM BAB#36
38
TMDTM BAB#37
39
TMDTM BAB#38
40
TMDTM BAB#39
41
TMDTM BAB#40
42
TMDTM BAB#41
43
TMDTM BAB#42
44
TMDTM BAB#43
45
TMDTM BAB#44
46
TMDTM BAB#45
47
TMDTM BAB#46
48
TMDTM BAB#47
49
TMDTM BAB#48
50
TMDTM BAB#49
51
TMDTM BAB#50
52
TMDTM BAB#51
53
TMDTM BAB#52
54
Minal 'Aidin wal-Faizin
55
TMDTM BAB#53
56
TMDTM BAB#54
57
TMDTM BAB#55
58
TMDTM BAB#56
59
TMDTM BAB#57
60
TMDTM BAB#58
61
TMDTM BAB#59
62
TMDTM BAB#60
63
TMDTM BAB#61
64
TMDTM BAB#62
65
TMDTM BAB#63
66
TMDTM BAB#64
67
TMDTM BAB#65
68
TMDTM BAB#66
69
TMDTM BAB#67
70
TMDTM BAB#68
71
TMDTM BAB#69
72
TMDTM BAB#70
73
TMDTM BAB#71
74
TMDTM BAB#72
75
TMDTM BAB#73
76
TMDTM BAB#74
77
TMDTM BAB#75
78
TMDTM BAB#76
79
TMDTM BAB#77
80
TMDTM BAB#78
81
TMDTM BAB#79
82
TMDTM BAB#80
83
TMDTM BAB#81
84
TMDTM BAB#82
85
TMDTM BAB#83
86
TMDTM BAB#84
87
TMDTM BAB#85
88
TMDTM BAB#86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!