TMDTM BAB#02

Pagi harinya, Kia sudah terbangun pagi-pagi sekali. Tidak lupa dia melakukan kewajibannya sebagai umat muslim. Mengambil air wudhu dan menunaikan ibadahnya yaitu sholat.

Setelah  sholat, Kia melirik jam yang berada didinding kayu. Melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Merasa tidak mempunyai waktu yang cukup lama, Kia bergegas membuat sarapan seadanya saja. 

Setelah memasak nasi goreng, Kia bergegas mandi dan berganti baju lestoran. Dia kembali ke meja makan, memakan nasi gorengnya dengan sangat lahap. 

Dia tidak berpamitan kepada kakak dan ayahnya, karena jarum jam sudah menunjukkan jam 6 kurang lima menit. 

Dia hanya menulis secarik keras yang berisi dia berpamitan kepada ayah dan kakaknya. 

Kia mulai menggayuh sepedanya. Iya, Kia hanya mempunyai kendaraan sepeda biasa ( yang digayuh). Alif jika berangkat ke kantor, dia menggunakan angkutan umum, yang sangat sempit dan gerah.

Kia membutuhkan waktu 25 menit hingga akhirnya sampai di sebuah lestoran yang sangat sederhana. Dia memarkirkan sepedanya, dan berlari memasuki lestoran.

" Auuuu." Kia terjatuh menabrak sesuatu yang ada didepannya. 

" Mbkk, bisa jalan yang benar??" tanya orang itu dengan nada tidak suka.

" Maaf, Mas, maaf." Ucap Kiaa, berdiri dari jatuhnya.

" Mangkanya kalau jalan lihat-lihat dong, mbk!" kata orang itu.

Kia melihat kearah orang itu, seorang laki-laki yang berpenampilan sangat rapi. Mata mereka adu pandang satu sama lain. 

Laki-laki itu menatap lekat wajah Kia. 

" Maaf, mass. Saya tadi buru-buru, sekali lagi saya minta maaf." Ucap Kia memohon. 

" Baiklahh, saya akan memaafkan kamu tapi dengan satu syarat."

" Syarat apa mas?? " tanya Kia. 

" Kamu harus makan malam sama saya nanti malam, jika tidak saya akan meminta pertanggung jawaban yang lebih dari ini. Nama kamu siapa?? " 

Kia mulai memikir-mikir dengan apa yang dikatakan oleh pria itu, pertanggung jawaban yang lain, pikirnya dalam hati.

Tidak ada pilihan lain, Kia menerima tawaran orang tersebut. Dia yang salah bukan.

" Baikk, saya trima tawaran Anda. Nama saya Kriya, biasa dipanggil Kia atau Yaa. Nama mas siapa??" 

" Nama saya, Alviandra Prasetya. Saya adalah seorang CEO dari perusahaan Prasetya dan yang memiliki lestoran yang Anda tempati." Kata Alan. 

" Ohh, jadi Anda adalah bos saya??  maaf Tuan saya tidak tahu akan hal itu." Kata Kia sambil membungkukkan sedikit badannya. 

" Iyaa, tidak apa-apa. Itu sangat wajar, karna saya tidak pernah kesini selama 2 tahun belakangan ini. Saya baru pulang dari London." 

" Baik Tuan. Saya permisi dulu." Pamitnya melangkahkan pergi dari hadapan Alan. 

Alan tersenyum simpul menanggapinya. 

" Target, baruu." Ucapnya dalam hati sambil tersenyum sinis. Alan melangkahkan kakinya pergi dari lestoran tersebut. 

Kia masuk kedalam lestoran, baru saja masuk dia sudah disapa dengan suara melengking yang dimiliki Vira.

" Kiaaaaaaaaa,,,,,,  kenapa kamu baru datang?? biasanya jam 6 sudah sampai disini duluan. Kamu nggak kenap-kenapa, kan?? " tanya Vira kepada sahabatnya itu.

" Tidak apa-apa. Tadi pagi aku sempat kebangun jam 2 pagi, ya jadinya kan datangnya agak telat sedikit." 

" Kebangun gara-gara ayah Aldi lagi?? " tanya Vira. 

Kia hanya mangangguk menanggapinya. Vira sudah tau semua tentang keluarga Kia begitupun sebaliknya,Kia juga sudah tau tentang keluarga Vira. 

Mama dan papanya Vira sudah menganggap Kia seperti anak kandungnya sendiri, Kia juga menganggap orang tua Vira sebagai pengganti orang tuanya. Jika Kia mempunyai masalah, dia pasti akan pergi kerumah Vira dan mencurahkan semua isi hatinya kepada mamanya Vira. 

Yang membuat Kia nyaman terhadap orang tua Vira adalah, jika dia menceritakan apapun, sekeluarga Vira pasti mengasih solusi kepada nya. 

" Udahh jangan sedih lagi, aku akan selalu ada untukmu. Tenang aja ya" Ucap Vira.

" Trimakasihh."

Mereka berdua berpelukan didepan pintu lestoran.

" Ehhhh, btw tadi bos kita kesini tau lohhh, Yaa." Ucap Vira memberi tahu pada Kia, sambil melepas pelukannya. 

" Pak Alan bukan?? " tanya Kia sambil berjalan meninggalkan Vira. 

" Kamu udah tau?? " Vira berbalik nanya.

" Tadi aku nggak sengaja nabrak dia gitu."

" Ngganteng kan, Yaa??  tanya Vira. 

" Ngganteng dari mana, tua iya." Ucap Kia malas, " Tua kek gitu, kamu bilang ngganteng?? kalau masih ngantuk, tidur lagii."  Jawab Kia blak-blakan.

Kia sangat bingung dengan pikiran yang dimikili oleh Vira. Tua kayak gitu dibilang ngganteng?? mata buta atau gimana sihh. 

" Ntar malem, gue disuruh nemenin dia makan malam, sebagai ganti rugi karna aku tadi nabrak dia. Padahal, aku juga yang lecet, lihat kaki ku itu." Kata Kia sambil menunjukkan luka yang ada dikakinya, " Mana aku lagi nggakk ada uang lagi " ucapnya lagi. 

" Udahh, santai aja. Aku masih punya tabungan sedikit, lumayan buat nambah uang mu. Coba sini aku lihat lukanya." Melihat luka Kia yang tidak begitu parah di kaki Kia, " Bentar aku ambil obat sebentar, jangan keman-mana. Tunggu aku disini."

Vira melangkahkan kakinya pergi untuk mengambil obat. Tidak berselang lama, Vira kembali sambil membawa betadine, kapas dan plester ditangannya.

Vira dengan telaten mengobati luka Kia, dia tidak merasa jijik sedikit pun dengan itu. 

Kia terharu melihatnya, tidak terasa satu tetes air matanya berhasil lolos dari kelopak matanya. 

" Sudah selesai " Ucap Vira kegirangan karena sudah mengobati luka Kia. 

" Heyy, kenenapa menangis?? " tanya Vira saat melihat pipi Kia basah, " Maaf jika aku tidak hati-hati mengobatinya" Vira menundukkan wajahnya, terlihat jelas dari raut wajah Vira, jika dia sedang sangat sedih. 

" Trimakasihh" Kia memeluk tubuh Vira dengan sangat erat.

" Buat apa??" tanya Vira yang bingung dibuatnya. 

" Trimakasihh, karena selama ini kamu selalu ada buat aku meskipun aku selalu menyusahkan mu dan keluarga mu." 

" Heyy, siapa yang bilang nyusahin aku??" tanya Vira melepas pelukannya, menghapus air mata Kia yang tersisa, " Tidak sama sekali. Kamu tu udah aku anggap seperti kakak ku sendiri, Kia. Jadi jangan pernah kamu bilang kek gitu lagi. Dan keluarga??  Mamah malah suka bukan sama kamu?? jadi nggak usah dipikirkan lagi. Kamu nggak pernah sama sekali nyusahin aku dan keluarga ku. Jadi stop, kamu jangan memikirkan itu lagi, oke??" 

Vira berbicara panjang lebar, Kia mengangguk mengerti dengan apa yang diucapkan Vira tadi. 

" Trimakasihh" ucap Kia sekali lagi.

 Jika bukan karena keluarga Vira, mungkin sampai sekarang Kia akan menjadi pendiam dan berasa tidak pernah memiliki hidup yang terang.

Keluarga Vira lah yang selalu menyangati Kia agar selalu bersyukur dan menerima semuanya dengan lapang dada. 

Kakak dan ayahnya memang ada. Tapi apakah mereka berdua bisa mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Kia. Ayahnya yang selalu mabuk-mabukan dan selalu pulang malam dan kakaknya yang terus bekerja. 

Kia tidak mau mengganggu konsentrasi kakaknya yang sedang berusaha mencari uang untuk melunasi semua huatang ayahnya. 

Kia selalu berdoa agar dia diberi kelancaran rezekynya.

.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. 

Trimakasihh. 

Terpopuler

Comments

Tyas

Tyas

👍👍👍👍👍👍👍👍

2021-04-26

0

Nazwatalita

Nazwatalita

tapi kyaknya si bosnya orang jahat ya... penasaran jdnya

2021-04-20

0

Lia liot

Lia liot

Semangat nulis nya Kak..

aku mendukungmu dari doa😁😁

2021-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog # TMDTM
2 TMDTM BAB#01
3 TMDTM BAB#02
4 TMDTM BAB#03
5 TMDTM BAB#04
6 TMDTM BAB#05
7 TMDTM BAB#06
8 TMDTM BAB#07
9 TMDTM BAB#08
10 TMDTM BAB#09
11 TMDTM BAB#10
12 TMDTM BAB#11
13 TMDTM BAB#12
14 TMDTM BAB#13
15 TMDTM BAB#14
16 TMDTM BAB#15
17 TMDTM BAB#16
18 TMDTM BAB#17
19 TMDTM BAB#18
20 TMDTM BAB#19
21 TMDTM BAB#20
22 TMDTM BAB#21
23 TMDTM BAB#22
24 TMDTM BAB#23
25 TMDTM BAB#24
26 TMDTM BAB#25
27 TMDTM BAB#26
28 TMDTM BAB#27
29 TMDTM BAB#28
30 TMDTM BAB#29
31 TMDTM BAB#30
32 TMDTM BAB#31
33 TMDTM BAB#32
34 TMDTM BAB#33
35 TMDTM BAB#34
36 TMDTM BAB#35
37 TMDTM BAB#36
38 TMDTM BAB#37
39 TMDTM BAB#38
40 TMDTM BAB#39
41 TMDTM BAB#40
42 TMDTM BAB#41
43 TMDTM BAB#42
44 TMDTM BAB#43
45 TMDTM BAB#44
46 TMDTM BAB#45
47 TMDTM BAB#46
48 TMDTM BAB#47
49 TMDTM BAB#48
50 TMDTM BAB#49
51 TMDTM BAB#50
52 TMDTM BAB#51
53 TMDTM BAB#52
54 Minal 'Aidin wal-Faizin
55 TMDTM BAB#53
56 TMDTM BAB#54
57 TMDTM BAB#55
58 TMDTM BAB#56
59 TMDTM BAB#57
60 TMDTM BAB#58
61 TMDTM BAB#59
62 TMDTM BAB#60
63 TMDTM BAB#61
64 TMDTM BAB#62
65 TMDTM BAB#63
66 TMDTM BAB#64
67 TMDTM BAB#65
68 TMDTM BAB#66
69 TMDTM BAB#67
70 TMDTM BAB#68
71 TMDTM BAB#69
72 TMDTM BAB#70
73 TMDTM BAB#71
74 TMDTM BAB#72
75 TMDTM BAB#73
76 TMDTM BAB#74
77 TMDTM BAB#75
78 TMDTM BAB#76
79 TMDTM BAB#77
80 TMDTM BAB#78
81 TMDTM BAB#79
82 TMDTM BAB#80
83 TMDTM BAB#81
84 TMDTM BAB#82
85 TMDTM BAB#83
86 TMDTM BAB#84
87 TMDTM BAB#85
88 TMDTM BAB#86
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog # TMDTM
2
TMDTM BAB#01
3
TMDTM BAB#02
4
TMDTM BAB#03
5
TMDTM BAB#04
6
TMDTM BAB#05
7
TMDTM BAB#06
8
TMDTM BAB#07
9
TMDTM BAB#08
10
TMDTM BAB#09
11
TMDTM BAB#10
12
TMDTM BAB#11
13
TMDTM BAB#12
14
TMDTM BAB#13
15
TMDTM BAB#14
16
TMDTM BAB#15
17
TMDTM BAB#16
18
TMDTM BAB#17
19
TMDTM BAB#18
20
TMDTM BAB#19
21
TMDTM BAB#20
22
TMDTM BAB#21
23
TMDTM BAB#22
24
TMDTM BAB#23
25
TMDTM BAB#24
26
TMDTM BAB#25
27
TMDTM BAB#26
28
TMDTM BAB#27
29
TMDTM BAB#28
30
TMDTM BAB#29
31
TMDTM BAB#30
32
TMDTM BAB#31
33
TMDTM BAB#32
34
TMDTM BAB#33
35
TMDTM BAB#34
36
TMDTM BAB#35
37
TMDTM BAB#36
38
TMDTM BAB#37
39
TMDTM BAB#38
40
TMDTM BAB#39
41
TMDTM BAB#40
42
TMDTM BAB#41
43
TMDTM BAB#42
44
TMDTM BAB#43
45
TMDTM BAB#44
46
TMDTM BAB#45
47
TMDTM BAB#46
48
TMDTM BAB#47
49
TMDTM BAB#48
50
TMDTM BAB#49
51
TMDTM BAB#50
52
TMDTM BAB#51
53
TMDTM BAB#52
54
Minal 'Aidin wal-Faizin
55
TMDTM BAB#53
56
TMDTM BAB#54
57
TMDTM BAB#55
58
TMDTM BAB#56
59
TMDTM BAB#57
60
TMDTM BAB#58
61
TMDTM BAB#59
62
TMDTM BAB#60
63
TMDTM BAB#61
64
TMDTM BAB#62
65
TMDTM BAB#63
66
TMDTM BAB#64
67
TMDTM BAB#65
68
TMDTM BAB#66
69
TMDTM BAB#67
70
TMDTM BAB#68
71
TMDTM BAB#69
72
TMDTM BAB#70
73
TMDTM BAB#71
74
TMDTM BAB#72
75
TMDTM BAB#73
76
TMDTM BAB#74
77
TMDTM BAB#75
78
TMDTM BAB#76
79
TMDTM BAB#77
80
TMDTM BAB#78
81
TMDTM BAB#79
82
TMDTM BAB#80
83
TMDTM BAB#81
84
TMDTM BAB#82
85
TMDTM BAB#83
86
TMDTM BAB#84
87
TMDTM BAB#85
88
TMDTM BAB#86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!