Tak pernah sebelum nya ada yang berani melawan Alex. Apalagi sampai memukul kepalanya seperti yang Sisy lakukan.
Tampak hening suasana dalam mobil. Seperti biasa nya, ditambah sang big bos tampak nya sedang badmood.
“Bos sudah sampai...”
Suara sang kepercayaan membuyarkan lamunan big bos yang dari tadi muka nya di tekuk.
Tidak seperti biasa nya sang bos melamun tak tentu seperti ini.
Biasanya Alex adalah orang yang fokus. Tak sekalipun dia menampakkan kesusahan apa yang dia rasakan.
“Anda baik-baik saja bos?”
Tanya thomas sambil membuka pintu mobil bos nya.
“Ya”
Jawab Alex singkat sambil berlalu jalan menuju lift khusus ke ruang kerja nya.
Alex adalah pimpinan sekaligus pemilik perusahaan tersebut. Dia membesarkan perusahaan tersebut dengan tangan dingin nya dalam menjalankan berbagai macam bidang usaha.
Meskipun sudah mulai di rintis oleh ayah nya namun dulu tidak sebesar sekarang.
Dulu ayah Alex adalah seorang mafia yang lebih banyak bergerak di bidang usaha gelap seperti penyelundupan barang ,pencucian uang, jual beli narkoba ,ekspor impor ilegal, namun seiring berjalan nya waktu semenjak Alex beranjak dewasa ayahnya mulai mendirikan usaha dan merintis usaha yang tidak melanggar hukum.
Tapi masih kecil-kecil an.
Ayahnya Alex juga menginginkan mewariskan kebaikan untuk anaknya. Tapi di lain pihak usaha yang sudah membesarkan ayah nya menjadi seorang yang kaya raya tidak dia tinggalkan. Alex merasa bertanggungjawab atas apa yang di wariskan orang tua nya.
Toh semua itu menghasilkan pundi-pundi rupiah dan dollar yang tidak sedikit.
Melihat latar belakang Alex ,tak heran Alex tumbuh dengan watak setengah mafia. Mempunyai banyak kuasa dan banyak anak buah nya.
Bahkan di kalangan bisnis gelap tidak ada yang tidak kenal Alex. Begitu juga di kalangan bisnis man, Alex terkenal sebagai bisnis man muda yang sukses menjalankan banyak usaha.
Ada usaha penerbangan, perhotelan, ritel ,resort , ekspor impor mineral dan beberapa menanamkan saham di bidang dunia hiburan seperti klub malam .
Suasana rapat tampak mencekam. Sang empunya tampak murka melempar beberapa map -map dokumen ke beberapa petinggi perusahaannya yang sedang melaporkan kinerja perusahaan cabang.
“Apa yang kalian kerjakan ???? ha????? bahkan sepanjang tahun ide yang kalian paparkan tetap sama.
Apa otak kalian tidak bisa berkreatifitas?
Dengan bangganya kalian bilang pendapatan perusahaan tidak menurun.
Bahkan meningkat 0,1 %. Kalian membanggakan kenaikan yang bahkan tidak sampai satu digit itu . ha???? jawab????? ”
Di saat mood nya dalam kondisi
tidak baik mendengar laporan kinerja perusahaan nya yang tidak sesuai dengan keinginannya, benar-benar membuat ruang rapat porak-poranda penuh dengan map dokumen ber terbangan ke sana kemari tercecer di lantai.
Thomas serta beberapa peserta rapat hanya bisa diam, menyaksikan kemarahan bos nya.
Ada beberapa yang sedang menundukkan kepalanya tak berani melihat kemarahan sang big bos.
“Jedarrrrr.........” suara banting an pintu ruang rapat.
Alex keluar begitu saja meninggalkan ruang rapatnya berjalan menuju ruangan nya.
Sesaat kemudian Thomas mengikuti bos nya dari belakang.
Setelah dua orang penting tersebut keluar, tampak para peserta rapat yang lain nya menghela nafas lega .
Me rilex kan tubuh nya yang sejak awal rapat tegang sambil memunguti beberapa dokumen yang di lempar oleh sang big bos .
Di ruangan sang bos, Tampak Alex memegangi pelipisnya sambil duduk di tempat duduk dan menyangga nya. Seperti memikirkan beban berat. Entah apa yang sedang di pikirnya.
“anda baik- baik saja bos?” tanya thomas kembali.
“entahlah....”
Sambil terus memegangi kepala lalu merubah posisi menyandarkan kepala nya ke kursi
kebesaran nya.
Memutarkan nya ke arah jendela besar di belakang kursi.
Menatap ke arah luar terlihat gedung-gedung menjulang tinggi sebagai pemandangan yang sangat indah.
“Apa anda perlu bersenang - senang?”
seperti biasa yang bos nya minta jika suasana penat melanda pasti meminta seorang wanita untuk menemani bersenang -senang.
Itu juga yang thomas tawarkan di situasi sekarang.
“Bersenang-senang dengan siapa maksudmu??”
jawab Alex malas dan tetap pada posisi nya yang membelakangi Thomas.
“Siapapun yang anda mau tuan” jawab Thomas.
“Hemm......”Alex tersenyum getir.
Thomas lalu mengernyitkan alis nya. Tidak paham dengan maksud bos nya.
“Kapan perjalanan kita ke amrik?”
Alex mulai membahas hal lain membalikkan posisi nya menghadap Thomas sambil menatap laptopnya mempelajari beberapa dokumen pekerjaan nya.
Thomas yang masih bingung,
“ Emmmm..... 1 bulan lagi bos”
“Thomas apakah kamu tahu bagaimana merayu seorang wanita????”
Alex mendongak melihat ekspresi thomas.
Thomas yang heran dengan pertanyaan bos nya menjawab ragu,
“Ti..tidak tahu bos, tapi saya akan carikan bagaimana cara nya”.
“lupakan.....”
Alex tidak yakin dengan cara yang di tawarkan Thomas dan memindahkan pandangan nya fokus kembali membuka beberapa dokumen di mejanya.
Thomas lalu berpikir bahwa apa yang terjadi hari ini di kantor ada hubungan nya dengan wanita yang di bawa bos nya dari tante
Rita.
Kemudian berlalu, berjalan menuju meja di depan ruangan bos nya untuk melanjutkan pekerjaan nya.
Alex mulai fokus mempelajari dokumen yang menumpuk di hadapan nya.
Di rumah , Sisy nampak berbaur dengan para pelayan . Membantu pekerjaan mereka . Pasalnya sisy bingung apa yang harus di kerjakan.
Terlihat setelah Alex pergi ke kantor, Sisy mencoba membuka pintu utama. Sontak ada
bodyguard yang siaga menghadangnya. Walau alasan ingin jalan-jalan di pekarangan rumah tak di ijinkan juga.
Mencoba sedikit memaksa, tapi sang bodyguard langsung menutup pintu utama dan mengunci pintu tersebut.
Sehingga tidak ada lagi yang bisa di lakukan selain pasrah menerima kenyataan harus terkurung di rumah mewah itu.
“Nona saya mohon tidak perlu membantu tugas kami . Biar kami yang membersihkan nya” pinta salah satu pelayan.
“Aku hanya membantu sedikit membersihkan ini” sambil Sisy memegang kemoceng
“tapi kalau tuan lihat kita akan kena marah”
“Tidak ada yang marah, ayo aku bantu” Sisy membersihkan
sela tangga dengan kemoceng.
Tiba- tiba ………….
“Siapa yang menyuruhnya untuk ikut bersih-bersih???”
suara bariton tampak mengagetkan seisi rumah. Termasuk bi Nani yang ada di dapur.
Sontak bi Nani menghampiri kearah ruang tengah.
“bi Nani bisa jelaskan ini???? ”
Sambil menaikkan tangan sisy yang memegang kemoceng.
“A..anu tuan...” bi Nani gemetaran tak bisa menjawab
“Aku yang meminta melakukan ini”
Jawab Sisy tidak mau orang lain yang di salahkan karena keras kepala nya.
Sontak mata Alex kini berubah memandangi mata Sisy dengan tajam.
“Kalau ini terjadi lagi kalian semua saya pecat....”
titah Alex tanpa melepas pandangan nya pada mata Sisy.
Sisy yang hanya berjarak satu jengkal dengan Alex memejamkan mata nya mendengar teriakan Alex yang menggelegar ke seisi ruangan pada pelayan nya.
Lalu Alex melepas pegangan yang menautkan pada tangan Sisy dan berjalan ke kamar pribadi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Alan Nur
pa alex jatuh cinta y, cmn blm menyadari ja perasaan nya🤔🤔🤔
2022-11-20
0