Tokkk…..tokkk…..
Terdengar suara ketukan pintu.
Seketika Sisy yang baru merasa aman kembali panik.
ceklekkkkkk……….
Suara seseorang membuka
pintu.
‘bi Nani…..”
ucap Sisy merasa lega .
“Untung bukan Alex”
Gumam Sisy dalam hati.
“Iya saya nona, tadi saya mengetuk pintu, tapi tidak ada yang membuka pintu, saya pikir nona tertidur, saya hanya mengantar baju-baju nona”
Terlihat bi Nani sedang membawa
beberapa paperbag di tangan kanan dan tangan kirinya penuh dengan paperbag.
Setelah menaruh beberapa paper bag di samping tempat tidur, bi Nani kembali Ke depan Pintu lagi membawa beberapa paperbag lagi.
Total ada sepuluh paper bag yang berisi baju serta keperluan Sisy yang sudah di janjikan Alex.
Sisy yang melihat bi Nani sedang kerepotan membawa paper
bag, ia langsung membantu nya.
” Terima kasih bi….” Ucap Sisy.
“Ini semua dari tuan Alex nona…” Ucap bi Nani sambil tersenyum ramah.
Lalu pamit meninggalkan kamar.
“Saya permisi nona”
Di dalam kamar Sisy mulai membuka beberapa paperbag dan mencari baju ganti.
Dia merasa tampak gerah.
Ingin sekali dia segera membersihkan diri.
Tampak Sisy mulai membuka dan
melihat isi dari paperbag.
Ada beberapa gaun panjang dengan belahan paha yang lumayan panjang, Ada juga beberapa gaun santai dengan potongan mini di atas lutut, ada juga kimono, beberapa pakaian dalam dengan warna mencolok dan bentuk yang seksi berenda serta mini dengan bahan ada yang transparan, dan ada
juga dua set lingerie berbahan kain tipis menerawang.
Sisy yang melihat isi dari beberapa paperbag itu langsung melongo heran.
“Baju apa-apa an ini?????? Kenapa bentuknya tidak ada yang
normal….???”
Sisy tampak heran dan sebal dengan isi paperbag baju yang di belikan Alex, hanya merancau sendiri.
Karena suasana yang mendesak sedangkan hari mulai semakin malam akhirnya Sisy memutuskan untuk segera mandi dan memilih satu kimono untuk di pakai sebagai baju ganti nya untuk tidur, lalu bergegas berjalan ke kamar mandi dan sesegera mandi.
Setelah mandi, Sisy pun mulai merapat ke tempat tidur dan masuk ke dalam selimutnya untuk segera menuju ke alam mimpi.
Tak lupa sebelum memejamkan mata , Sisy mengunci kamar yang
sekarang menjadi miliknya itu.
Di pagi hari yang cerah....
Cahaya matahari mulai menampakkan sinarnya lewat beberapa celah jendela kamar
seseorang yang terlelap semalaman.
Tapi penghuni nya sepertinya baru mulai terbangun.
“hoammmmnn……”
!
Suara Sisy yang menguap menandakan dia baru terbangun dari tidurnya.
Lalu wanita itu segera bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri.
Setelah mandi, Sisy mengganti
baju dengan salah satu baju pemberian Alex.
Dia memilih gaun panjang meskipun berbelahan paha lumayan panjang.
Tapi itu lumayan sopan bagi nya dari pada harus memakai gaun pendek di atas lutut di paperbag lain nya.
“aku rasa ini lumayan
berperikemanusiaan dari pada dres pendek yang terasa kekurangan bahan itu”
Gerutu Sisy sambil tersenyum sumringah menyambut pagi di tempat baru.
Pagi pertama di rumahnya Alex Morris.
Tempat baru bagi nya, harapan baru bagi nya juga.
“Aku harap di tempat baru ini aku mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari pada di tempat tante Rita “ gumamnya .
Tapi seketika semangatnya untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik di tempat baru mendadak sirna mengingat kejadian semalam tentang
sikap Alex ke pada dirinya.
“hehhmmmmnnnnnn……..”
Sisy hanya bisa menghela nafas panjang lalu dia berjalan menuju keluar kamarnya.
Dia melihat dan mengedarkan pandangan nya ke beberapa ruangan di luar kamarnya dan
berjalan terus menuju tangga.
Satu per satu Sisy menapaki menuruni tangga menuju
ke arah dapur.
Ya memang tujuan nya dari awal memang dapur.
Dia tampak haus karena sejak semalam dia tidak meneguk setetes air pun setelah dia sampai rumah yang di tempati sekarang.
Setelah sampai di dapur ada beberapa pelayan yang sedang mengerjakan tugas nya.
”Permisi….di manakah saya bisa mendapatkan air minum? “
Tanya Sisy pada beberapa pelayan yang ada di dapur.
Dari arah belakang muncul bi Nani. kepala pelayan di rumah ini yang di tugaskan Alex untuk membantu
keperluan Sisy di rumah ini.
Sedangkan Alex sejak tadi malam tidak menampakkan diri lagi.
”Nona bisa menghubungi saya atau pelayan lain dari kamar kalau nona membutuhkan air minum atau sesuatu lainnya”
Ucap bi Nani sambil berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambilkan minuman air mineral kemasan dingin yang ada di dalam kulkas dan memberikan nya pada Sisy.
“terima kasih bi.. sebelumnya, tidak apa biar aku mengambil minumku sendiri lain kali”
Balas Sisy sambil menerima uluran tangan bi Nani yang memberikan sebuah air minum kemasan.
“Sudah kewajiban saya dan semua pelayan di sini untuk melayani penghuni rumah ini dengan baik nona” bi Nani membungkuk sopan.
Hanya di balas anggukan kikuk dari Sisy.
“Oh ya bi, bisakah aku keluar dari rumah ini?” bisik Sisy pada bi Nani.
“Sepertinya tidak bisa nona” di balas dengan bisikan pula oleh bi Nani.
“Sejak kedatangan nona di
rumah ini, ada bodyguard yang siaga 24 jam berjaga di depan pintu utama maupun di halaman luar, pintu yang belakang yang biasa di buka bebas kini dikunci, hanya ada satu pintu untuk keluar masuk bagi kami, yaitu pintu utama “
Sambil menunjuk arah pintu utama ruang tamu.
“Tapi aku ingin mengambil bajuku”
Ekspresi Sisy Nampaknya mulai kecewa mendengar penjelasan dari bi Nani tentang ke amanan yang super ketat di rumah itu.
“Sebaik nya nona meminta ijin langsung pada tuan Alex, hanya tuan Alex yang bisa membantu nona”
Bi Nani seperti nya tidak paham kalau Sisy bahkan merasa enggan dan muak kalau harus bertemu alex lagi, si pria mesum itu.
Tapi tidak ada pilihan lain selain meminta tolong langsung pada sang big bos.
Seseorang yang punya kuasa penuh atas rumah megah yang dia tempati saat ini.
“Di mana aku bisa menemui tuan Alex? “
Tanya Sisy pada bi nani dengan nada ragu-ragu.
Mulutnya menanyakan keberadaan laki-laki itu, tapi hatinya seolah menolak untuk berurusan dan bertemu lagi dengan pria kurang ajar yang menginginkan tubuhnya semalam.
“Nona bisa menemui Tuan Alex di kamarnya, tuan alex meminta membawakan sarapan dan jus buah ke kamarnya, nanti nona bisa mengikuti pelayan yang sebentar lagi mengantarnya “
Ucap bi Nani seraya menyiapkan sarapan yang di minta Alex untuk di antar ke kamarnya.
Sambil menunggu sarapan alex siap, Sisy mengambil buah apel dan memakan nya.
Dia berpikir butuh tenaga
ekstra meskipun hanya untuk bertemu dengan Alex.
Tidak menutup kemungkinan insiden demi insiden peperangan di season selanjutnya akan terjadi lagi antara dirinya dan Alex.
“Nona mau saya siapkan
sarapan juga?” tanya bi Nani.
“Tidak usah bi ,sarapan nanti saja”
Bukan karena tidak lapar,,, tapi tenggorokan nya bahkan susah untuk menelan buah apel yang sekarang sedang di makan nya.
Walaupun dia sadar butuh
banyak tenaga bahkan sekarang sedang kelaparan.
Membayangkan dia harus menemui Alex apalagi meminta sesuatu.
Apalagi setelah dia melakukan perlawanan pada Alex semalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments