Setelah beberapa menit berlalu...
Beberapa pelayan sudah selesai menyiapkan sarapan untuk sang big bos.
Satu pelayan yang di percaya untuk mengantar sarapan untuk tuan nya sedang menaiki tangga, di ikuti Sisy yang berjalan di belakang mengikuti kearah kamar Alex.
Kamar Alex juga terletak di lantai dua .
Di seberang tangga dari kamar Sisy.
Kamar dengan pintu yang besar nampak mencolok dan berbeda dari pintu kamar lain nya di rumah mewah itu.
Jantung Sisy yang mulai berdetak kencang tak beraturan keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya. Perasaan cemas was-was, gugup, takut campur aduk jadi satu .
“heeeehhhhmmmmm………”
Suara tarikan nafas panjang terdengar.
Lebih panjang dari apa yang dia lakukan ketika pagi tadi.
Siapa lagi kalau bukan suara nafas Sisy.
Seseorang yang sedang merasakan kekalutan .
Tokkk….tokk….tok…..
Pelayan mengetuk pintu sebelum membuka pintu kamar Alex.
Sejenak setelah sang empu nya mengijinkan masuk baru lah di buka pintu berukuran besar itu.
Cekrekkk……….
Pelayan membuka pintu, terlihatlah penghuni kamar yang hanya memakai handuk sampai pinggangnya.
Menampakkan dada bidang nan sixpack serta rambut yang sedikit masih basah meskipun sepertinya sudah di keringkan dengan handuk, serta masih setengah acak-acakan membuat pemiliknya semakin tampan.
Sepertinya sang pemilik kamar baru saja selesai mandi.
“Permisi tuan, sarapan nya...”
Pelayan yang membawa nampan berisi sandwich dan segelas jus buah bergerak menuju tuan nya.
Tampak Alex langsung menyambar jus buah sedangkan nampan yang masih berisi piring sandwich di taruhnya di meja depan Alex.
Sementara Sisy masih terpaku di depan pintu kamar yang terbuka, belum berani masuk.
Namun Alex sudah bisa melihat siapa yang masih berdiri di depan pintu tersebut, karena jarak antara dia dan Sisy yang tidak begitu jauh.
Sambil meminum segelas jus, Alex memberi isyarat dengan tangan nya pada pelayan yang membawa nampan tadi untuk segera keluar dari kamar nya.
“Apa yang kamu lakukan di situ?, sampai kapan kamu akan berdiri di situ? “
Sisy yang nampak ragu mulai memasuki kamar Alex.
Sedankan pintu kamar tampak di tutup oleh pelayan yang barusan ke luar .
Cekrek…..
Suara pintu tertutup dengan halus namun tetap masih terdengar.
Sontak Sisy menoleh kearah pintu dengan sikap semakin was-was.
“Apa yang kamu lakukan di sini?”
Terdengar suara baritone mengingatkan apa tujuan nya ke kandang serigala menurutnya.
Sedangkan Alex sibuk menyemprotkan parfum di tubuhnya.
“A…aku ingin meminta ijin untuk mengambil baju ku” ucap Sisy dengan ragu.
”Aku tidak tahu sampai kapan aku ada di sini, aku membutuhkan baju yang layak pakai “ lanjut Sisy berbicara.
“Ha….ha…ha…." tawa Alex menggema seisi ruangan.
"Jangan pernah meminta sesuatu padaku sebelum kamu bisa melaksananakan kewajiban mu” jawab alex ketus.
“Kewajibanku pada mu hanya membayar hutang, aku akan membayar hutang ku ketika aku mulai kerja kembali”
Perasaan Sisy yang tadi nya takut berubah menjadi keberanian perdebatan tak terbantahkan.
“Aku membeli mu dengan mahal, kamu bahkan belum melayani ku sedikitpun” ucap Alex tak mau kalah.
“Tidak ada yang berhak atas tubuhku kecuali diriku, uang mu itu urusan hutang piutang dengan ku,
tidak ada kewajiban ku untuk melayani mu, kamu bukan suamiku, aku hanya akan menyerahkan tubuhku pada suami ku kelak” ucap Sisy panjang lebar pada Alex.
“Haaa….haaa….haa…”
Alex semakin terbahak atas ucapan Sisy mendengar kata suami.
“Maksud kamu...?, aku harus menikahi mu begitu?”
Sorot mata Alex semakin tajam menatap Sisy.
“aku tidak meminta mu untuk menikahiku, aku hanya menjelaskan tentang pemahaman kewajiban yang kamu tuntut dari ku”
Tak kalah tajam Sisy menatap mata Alex.
Suasana yang mencekam seperti sedang di antara dua orang yang saling berperang argument.
[Wanita pembangkang memang gelar yang pantas di sematkan Rita pada mu] gumam Alex dalam hati sambil tersenyum sinis.
Padahal dalam hati juga Alex mengagumi kepandaian wanita yang ada di depan nya dalam membalas ucapan-ucapan dari nya.
“Pantas saja Rita menyebutmu pembangkang”
Tak di tahan nya lagi gumam an yang ada di dalam hatinya.
Sontak Alex menarik paksa Sisy yang masih berdiri di depan pintu dan menjatuhkan nya di atas tempat tidur kamar tersebut.
Sisy yang tanpa persiapan tak dapat menolak atau menahan tarikan itu.
Kini posisi Sisy sudah terjatuh di atas tempat tidur Alex, gaun panjang yang dia kenakan dengan belahan panjang sampai ke paha membuka hingga menampakkan paha sisy yang mulus.
Sontak Alex yang memandangnya membulatkan mata dan menelan saliva nya dengan berat.
“Glek…”
Tanpa Alex sadari miliknya sudah mulai mengeras di balik handuk yang dia kenakan, terlihat jelas karena alex belum memakai dalaman.
“Seperti tidak pernah melihat paha perempuan saja”
Gerutu Alex dalam hati merutuki diri nya sendiri.
Bagi Alex, melihat perempuan sexy bukan lah sesuatu hal yang luar biasa .
Dia bahkan hampir setiap hari bersenang-senang dengan wanita siapapun yang dia inginkan.
Mulai dari wanita bayaran sampai artis papan atas Alex mampu mendapatkan nya.
Dengan kekayaan yang dia miliki, tak heran kalau Alex sering sekali bersenang-senang dengan banyak wanita.
Sisy yang sadar posisi tubuh nya, mencoba bangun.
Tapi Alex lebih cepat bergerak menindih tubuh Sisy dan menindih kedua tangan nya.
Alex mulai mendekatkan wajah nya, meskipun Sisy mencoba melawan, namun tubuh pria berbadan sixpack itu lebih berat , tenaga nya lebih kuat.
“Lepaskan…..”
Teriak Sisy masih meronta dan berteriak.
Namun Alex semakin melancarkan aksinya.
Alex mulai mendekatkan bibir nya merengkuh bibir wanita di bawah nya dan mulai menciumi bibir Sisy dengan kasar meskipun Sisy terus menolak.
Alex terus menciumi bibir Sisy,
menyesap mel*mat dan sedikit menggigit, memutar- mutar bibirnya menjelajahi bibir wanita yang sedang di tindihnya.
Menggerakkan bibirnya menciumi sampai ke area leher jenjang sisy tanpa henti, meninggalkan bekas kemerahan disana.
Dan ketika mendapat kesempatan, Sisy langsung menendang bagian pangkal paha Alex hingga membuat nya menjerit kesakitan.
“Aukkhhh……….shitttt”
Teriak Alex sambil memegangi bagian pangkal paha nya.
Sedangkan Sisy bergegas bangun dari tempat tidur Alex.
“Apa hobi mu menendang alat kelamin pria? hahhh?...”
Alex begitu kesal, lagi- lagi mendapat tendangan di inti tubuh nya.
[Harusnya aku belajar dari kejadian semalam, aku seharusnya tidak meremehkan wanita yang ada di depan ku ini] gumam Alex dalam hati.
“Karena kamu kurang ajar padaku…”
Teriak Sisy dengan lantang tak mau kalah.
“Aku hanya mencium mu, itupun kamu menolaknya? Dan kamu meminta ijin untuk mengambil baju mu? tidak akan…..aku akan mengurungmu di rumah ini, tifak ku ijinkan kamu berkeliaran bebas“ bentak Alex yang semakin kesal.
“Alex sialan….”
Sambil meraih bantal di dekat nya, Sisy langsung melemparkan bantal ke arah kepala Alex yang sedang berjalan menuju kamar mandi. Nahas nya, bantal yang di lempar itu tepat mengenai kepala Alex.
“Haduwhhhh…………kamu………!!!!!….”
Kepala Alex serasa mendidih melihat kelakuan Sisy.
Alex mengejar wanita yang sudah berani menampol kepalanya untuk pertama kali.
Namun Sisy lebih cepat berlari ke luar kamar Alex, menuju kamar nya.
Setelah sisy keluar dari kamar, Alex tidak melanjutkan aksi pengejaran.
Dia hampir lupa bahwa hari ini ada jadwal rapat penting di perusahaan nya.
Thomas orang kepercayaan nya pun sudah menunggu di ruang tengah.
Sebetulnya tadi Thomas mau memanggil bos nya, tapi dia urungkan ketika membuka pintu kamar melihat bos nya sedang bertempur dengan wanitanya .
Bertempur dalam artian sesungguhnya….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments