“Bukankah kamu yang tadi aku
tabrak di koridor hotel?”
Pertanyaan Sisy pertama kali berinteraksi dan berbicara dengan Alex.
Dengan santai dan tersenyum licik Alex menjawab...
”Kamu masih ingat aku ternyata”.
“Mau kemana kita? kenapa kamu membayar harga yang sangat mahal pada tante Rita untuk membeliku?" tanya Sisy pada Alex.
Alex yang masih fokus dengan pandangan ke depan di sertai ekspresi dingin yang penuh tanda tanya menjawab,
”Mulai sekarang kamu adalah pelacur pribadi ku, Ku harap dengan harga mu yang begitu mahal servis mu tidak mengecewakan”.
Seketika itu Sisy langsung terhentak diam ketakutan dan tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Di benaknya terbesit rencana ingin melarikan diri dari pria yang ada di samping nya itu.
“Jangan berpikir untuk melarikan
diri dari ku meskipun hanya untuk memikirkan nya”
Seolah-olah Alex tahu apa yang
ada di dalam pikiran Sisy.
Sisy seketika itu langsung
terhenyak dan bergumam dalam hatinya,
[Bagaimana dia bahkan bisa tahu apa yang ada di dalam pikiranku? apakah dia bisa membaca pikiran seseorang??] batin Sisy bertanya- tanya.
Tampak suasana di dalam mobil begitu hening tanpa ada sepatah kata pun dari Sisy maupun Alex .
Thomas dan satu bodyguard nya alex yang duduk mengemudikan mobil tepat nya di bangku depan di sebelah Thomas.
Waktu berjalan sekitar 30 menit. Sampailah di sebuah rumah mewah dengan pagar rumah yang menjulang tinggi.
Ketika gerbang rumah itu di buka, terlihat halaman rumah beserta taman rumah yang sangat luas.
Bahkan jarak rumah dengan gerbang lumayan cukup jauh kalau di tempuh dengan berjalan kaki.
Baru bisa melihat rumah yang sangat luas dan megah dengan desain modern tapi terlihat mewah.
Mobil itu melaju dari pintu gerbang yang di jaga satpam dan berhenti tepat di depan pintu rumah.
Sisy yang masih tampak bengong memandangi tempat dan rumah mewah yang berada di depan nya dari jendela mobil masih belum sadar kalau mobil itu telah berhenti.
Dan baru sadar setelah seseorang mengagetkannya .
Ya orang yang tadi duduk di sampingnya sekarang berada di depannya.
Di depan pintu mobil yang sudah di buka.
“Kapan kamu akan keluar dari mobil ini? apa perlu aku mengendongmu?” sambil tersenyum mesum.
“Ti..tidak usah, aku bisa berjalan
sendiri”
Sisy menjawab dengan nada ketakutan di sertai bibirnya yang bergetar.
Sisy berjalan masuk dengan
lemas dan lunglai, terus mengikuti Alex ke manapun Alex berjalan.
Lalu mereka berhenti di ruang tengah ketika Alex duduk di sebuah sofa yang kelihatan interior di rumah itu memang bukan kaleng-kaleng.
Sambil menatap tajam Sisy yang masih berdiri di depan nya,
Alex memperkenalkan Sisy pada kepala asisten rumah tangga yaitu bi Nani
”Ini bi Nani kepala asisten rumah tangga di rumah ini, nanti bi Nani akan menunjukkan
kamarmu”.
Sisy hanya mengangguk paham lalu mengikuti bi Nani menuju
lantai dua ke sebuah kamar yang akan menjadi kamar nya.
Meninggalkan Alex yang masih duduk berdiam diri di sofa dengan ekspresi yang tidak bisa di tebak.
“Nona ini kamar anda, kalau butuh apa-apa nona tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan kepada saya”
tutur bi Nani sambil membukakan pintu kamar dan mempersilahkan Sisy masuk kamar.
“Terima kasih bi”
jawab Sisy sambil menatap seisi sudut kamar.
Di lihatnya kamar yang luas dan juga mewah.
”Tapi bi, bisakah saya meminjam pakaian wanita? saya bahkan ke sini tidak membawa apapun”
Bicara Sisy sambil memasang ekspresi murung.
Karena memang semua barang barang nya masih di tempat tante Rita dan sebagian ada di kontrakannya sebelum di jual ke tante Rita.
Bi Nani yang bingung harus menjawab apa tiba-tiba ada orang dari arah belakang yang menyambar menjawab omongan Sisy pada bi Nani tadi.
” Kamu tidak perlu meminjam baju pada bi Nani, nanti aku akan
memberikan pakaian serta barang-barang yang kamu perlukan”
seloroh Alex yang masih mode berjalan mendekati Sisy sambil menyuruh bi Nani pergi.
Alex memasuki kamar dan mendudukkan diri nya di atas
tempat tidur kamar yang seharusnya untuk Sisy itu.
Sisy yang masih ketakutan dan berdiri di depan pintu yang
ternyata juga di kunci oleh Alex.
”Sampai kapan kamu berdiri di situ?” Alex membuyarkan ketakutan Sisy.
”Kemarilah dan bersenang senanglah di sini"
Alex sambil menepuk tempat tidur yang kosong di sampingnya.
“Aku tidak mau....”
teriak Sisy yang masih dengan perasaan ketakutan .
Tak ada seorang pun selain mereka berdua yang ada di kamar
itu.
Seakan Sisy mengingat semua omongan teman-teman sesama gadis nya tante Rita bahwa dia bahkan tidak punya kesempatan lagi untuk kabur.
[Habislah aku kali ini, tiada lagi kesempatan ku untuk
menyelamatkan diri lagi]
Gumam Sisy di tengah kondisi nya yang masih ketakutan.
Alex yang melihat Sisy masih berdiri kaku tidak jauh dari pintu mulai bangkit lagi dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Sisy yang masih mematung ketakutan sambil tersenyum mesum.
”Kalau kamu tidak mau mendekat, aku yang akan mendekat, lakukan kewajiban mu sekarang” sahut Alex.
“Jangan melakukan apapun dan jangan mendekat….Be...berhen..ti
.....berhenti aku bilang.....”
Teriak Sisy ketika melihat Alex yang semakin dekat dengan dirinya, suara nya bergetar ketakutan.
Namun Alex sama sekali tak bergeming atau mengindahkan
kata-kata Sisy.
“Aku mohon tuan....berhenti dan jangan lakukan apapun kepada
ku....hiks...hiks...hiks....”
ucap sisy lirih yang sudah mulai menangis mengeluarkan air mata nya sambil memohon.
Tapi Alex masih tidak mengindahkannya hingga sekarang posisi Alex tepat berada di depan Sisy dan mulai mengunci Sisy dengan ke dua tangan nya.
Karena posisi Sisy yang dari tadi mundur sudah mentok pada pintu yang sudah terkunci.
“Hentikan tuan,,,,…….aku mohon....”
Sisy sambil terisak dan memohon.
Tapi Alex tidak peduli.
Alex semakin dekat dan mulai
memiringkan wajahnya.
Dengan gerakan halus kini wajah mereka semakin dekat .
Jarak antara bibir mereka bahkan tinggal sekitar satu centimeter.
“Jangan takut….Aku akan melakukan nya dengan halus” bisik Alex pada Sisy.
Tapi ketika jarak antara kedua nya semakin tak ada celah tiba- tiba..
bughttttt.........
“auwhhhhhh....”
Teriak Alex sambil memegang pangkal paha nya yang baru saja di tendang Sisy dengan pangkal lutut nya.
Dengan cepat Sisy berlari masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci diri di dalam kamar mandi untuk mencari
tempat sembunyi.
dag...dig...dug....
Suara jantung Sisy yang berdetak semakin cepat karena ketakutan .
Satu perlawanan baru saja wanita itu lancarkan .
Alex yang masih syok dengan perlawanan yang di berikan Sisy
serta masih menahan sakit di selangka**ngan nya,..
“shitttt.....arghhhh.......sialan......”
Meracau dengan segala kemarahan nya, sambil berjalan setengah berjongkok keluar
kamar dan menutup pintu kamar dengan begitu keras.
brakkkkkk.......
Sisy yang ada di dalam kamar mandi sontak kaget dengan suara
pintu kamar yang di banting Alex.
Suasana mulai hening, yang ada hanya suara nafas yang masih tidak beraturan dan suara detak jantung Sisy yang masih berdetak dengan begitu kerasnya.
“Apakah dia sudah keluar?” gumam Sisy dalam hati bertanya- tanya pada dirinya sendiri yang masih ketakutan.
Sedikit demi sedikit Sisy membuka
pintu kamar mandi dan dengan hati-hati mencoba mengintip suasana di kamarnya.
Takut kalau Alex belum keluar dari kamarnya.
Sisy mulai berjalan perlahan, maju menuju keluar kamar mandi dan melihat situasi kamar nya apakah sudah aman dari Alex atau belum.
Wanita itu mulai berjalan menuju pintu kamar nya sambil menatap seluruh sudut kamar itu, memastikan diri bahwa keadaan nya mulai aman.
Setelah memastikan keadaannya aman, dia segera mengunci pintu kamar nya.
“hhhhmmnn…….”
Sisy menghela nafas panjang , merasa lega sudah terbebas dari Alex sementara waktu, paling tidak untuk saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Hanijaya wanto
syuka aja ama cerita yg pertemuan awalnya tanpa adanya cinta☺
2022-03-04
1