Luna sudah tiba di depan rumah Ikbal.
Tak ada mobil Ikbal, Luna semakin cemas.
Dia mempercepat langkah kakinya hingga tepat didepan pintu utama rumah Ikbal.
*Tokk..Tokk..Tokk*
"Assalamualaikum.." Kata Luna
"Sebentar.." Kata Ka Casandra
"Waalaikumsalam.. Eh Luna. Hayuk masuk dulu." Kata Ka Casandra
" Iya ka." Kata Luna
Luna duduk di sofa ruang tamu rumah Ikbal..
"Sebentar ya.. Kaka bawain minum dulu." Kata Ka Casandra
"Eh ka, Ikbal ada dirumah?" Kata Luna
"Ikbal? Gak ada.. Tadi pergi dari jam 3 sore. Kamu ada janji sama Ikbal?" Kata Ka Casandra
"Iya, Tapi waktu aku pulang kerja Ikbalnya gak ada padahal udah bilang mau nungguin aku." Kata Luna
"Hmm yaudah kamu tunggu dirumah aja ya, Kaka ambilin minum dulu." Kata Ka Casandra
Ka Casandra berbalik menuju dapur, Terdengar oleh Luna Ka Casa memanggil Mama Ikbal dan Papanya karena Luna datang..
Begitulah keluarga Ikbal menerima Luna dengan senang hati, baik keluarga Luna atau Ikbal sudah mengenal satu sama lain. Mereka sangat terbuka, bahkan mendukung Ikbal dan Luna untuk bersatu.
"Hai! Luna udah lama banget gak kerumah tante, Apa kabar?" Kata Mama Ikbal dan Papanya duduk di depan sofa Luna..
"Hehe iya tante, Belakangan aku lembur di Swalayan." Kata Luna
Mereka bertiga ditambah ka Casandra ngobrol dan tertawa tawa..
"Eh iya, Tante mau bikin brownies deh kalau gitu.." Kata Mama Ikbal
"Aku bantuin ya tante." Kata Luna
"Boleh hayuk, Papa disini ya." Kata Mama Ikbal
"Casa disini sama Papa ya ma." Kata Ka Casandra
Mama Ikbal hanya mengangguk..
Mama Ikbal dan Luna membuat Brownies bersama...
...****************...
jam menunjukan pukul setengah 7 malam.
*Tokk..Tokk..Tokk*
"Assalamualaikum" Kata Ikbal membuka pintu rumahnya
"Waalaikumsalam." Kata Papa Ikbal
"Pa, Kenalin ini Sansan. Pacar Ikbal, Calon Istri Ikbal." Kata Ikbal tegas
"Calon Istri? Maksudnya? Duduk..Casa panggilin mama ya." Kata Papa Ikbal
Mama Ikbal meninggalkan Luna sendiri untuk membuat brownies karena Ikbal tampak akan mengatakan sesuatu yang penting..
"Luna, Tante ke depan dulu ya.. Ada Ikbal kayanya mau ngomong serius.. Tante tinggal gak apa apa kan?" Kata Mama Ikbal
"Gak apa apa Tante, kan tinggal dipanggang nanti aku kedepan ko." Kata Luna
"Yaudah, Kamu hati hati ya." Kata Mama Ikbal
Keluarga Ikbal sedang berbicara serius diruang tamu keluarganya.
"Kenapa Ikbal? Ko kamu tiba tiba bilang calon Istri?" Kata Mama Ikbal
"Mah, Pah, Kaka aku mau ngomong serius.. Aku minta maaf sebelumnya tapi ini penting.." Kata Ikbal
Sementara di dapur, Luna sedang memasukan Adonan ke oven. Setelah selesai dia memutuskan untuk membuat minuman untuk keluarga Ikbal.
"Aku gak tau harus ngomong dari mana, Tapi saat ini Sansan... Sansan hamil anak aku Mah,Pah.." Kata Ikbal
*Prangggg...*
Semua melihat ke arah datangnya suara itu, Mereka melihat Luna memecahkan gelas gelas diatas nampan..
"Lunaaa.." Kata Mama, Papa dan Ka Casa
Luna termenung cukup lama, dia tidak berkata sedikitpun. Mungkin dia terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar.
Ka Casa berlari ke arah Luna dengan hati hati karena adanya pecahan kaca..
"Luna, Kamu gak apa apa?" Kata Ka Casandra
Luna akhirnya sadar dari lamunannya..
"Heh?? Ehh iya ka gpp.. Gpp." kata Luna Memalingkan mukanya karena tiba tiba air matanya mengalir.
"hmm.. Maaf maaf tante om ka, Aku beresin ya.. Maaf.. " Kata Luna dengan nada sesak
Luna membawa satu kaca pecah ternyata menusuk jarinya hingga terluka..
"Luna,, Udah udah Biar bi Inah aja, Tangan kamu luka tuh. Kakinya juga kena pecahan beling.. Udah ya." Kata Ka Casandra
Ka Casa memanggil bi Inah ituk membereskan Pecahan kacanya..
Ka Casa membawa Luna kembali kedapur, Sementara Luna meneteskan air mata berulang kali dan dihapus oleh tangannya yang lain..
Dia sekarang bisa mendengarkan perdebatan antara Ibu, Papa dan Ikbal. Mereka setengah berteriak. Luna hanya menundukan kepala mencerna apa yang saat ini dia dengarkan.
"Luna, Kaka obatin ya.." Kata Ka Casandra Sambil mengobati Luna
*Tokk.. Tokk..Tokk*
"Assalamualaikum... Ini ada apa? sampe keluar kedengeran kalian ribut.." kata Ka Candra
"Waalaikumsalam.. Ini adik kamu gak tau diri. Gak tau malu. Kurang apa mama papa selalu nurutin kemauan dia.. Dia gak pernah dewasa.. Bisa bisanya dia hamilin anak orang." Kata Mama Ikbal
"Apa? Hamilin siapa?" Kata Ka Candra
"Itu orang yang disebelahnya." Kata Papa Ikbal
"Sansan?" Kata Ka Candra
"Keterlaluan kamu bal.." Kata Ka Candra tertahan ingin menampar Ikbal
"Pokoknya! Aku mau nikah sama dia!" Kata Ikbal berlari keluar rumahnya untuk kabur
Ka Candra membiarkannya,
"Candra, Ada Luna di dapur." Kata Mama Ikbal
"Luna?" Kata Ka Candra Melangkah menuju dapur
Ka Candra memang perhatian kepada Luna. Apa lagi Candra tau bahwa Luna menyayangi Ikbal adiknya.. Mungkin saat ini Hati Luna terluka karena perbuatan Ikbal. Dia ingin menghiburnya, menyamangatinya, juga menyayanginya..
"Lunaa..." Kata Ka Candra
Luna mengadahkan kepalanya tersenyum simpul..
"Kaka :)" Kata Luna
"Udah dibalut lukanya... Sekarang kaka anterin pulang ya." Kata Ka Candra
"Gak usah ka.. Aku pulang sendiri aja :)" Kata Luna
"Gak apa apa.. Kaka Anterin." Kata Ka Candra membopong Luna
Ka Candra baru saja pulang dari kota K karena tugasnya sebagai tentara pemerintah menjaga perbatasan Negara..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments