"Waalaikumsalam" Kata Mama Luna
"Ikbal" Kata Mama Luna tersenyum kecil
"Tante, Luna ada?" Kata Ikbal merasa cemas
Mama Luna bingung, Ikbal tidak seperti biasanya. Sedangkan anaknya tadi terburu buru wajahnya juga seperti sudah menangis.
"Hmm.. Luna ada.. Tapi maaf Ikbal, Luna lagi kurang enak badan.. Katanya gak mau diganggu dulu." Kata Mama Ikbal menggunakan bahasa halusnya
"Oh gitu ya Tante, Kalau gitu Ikbal liat keadaan Luna. Boleh tante? Ikball..." Kata Ikbal tidak melanjutkan
"Hmm.. Ikbal masuk dulu aja ya, Tante ngomong dulu sama Luna. Mudah mudahan Luna mau ketemu Ikbal." Kata Mama Luna
Mama mengerti, ada sesuatu diantara Ikbal dan Luna yang tidak beres. Mama Luna hanya ingin mereka meluruskan masalah yang ada pada mereka. Mama tidak akan ikut campur. Tapi mungkin saja ada kesalahpahaman yang membuat mereka seperti ini.
...****************...
*Tokk..Tokkk..Tokk*
Aku mendengar seseorang mengetuk pintu rumahku. Aku tau dia siapa! Pasti Ikbal, Karena khas suara ketukannya.
Aku pelan pelan keluar kamar, Bersembunyi ditangga paling atas menyender pada tembok pendek untuk melihat kearah ruang tamu rumah ku..
Mama belum membukan pintu, mungkin mama sedang sholat Isya..
"Waalaikumsalam." Kata Mama membukakan Pintu rumah
"Ikbal." Kata Mama
Sudah kuduga dia pasti yang datang, Kali ini dia akan minta maaf atas apa yang dia perbuat atau tidak ya..Aku penasaran, tapi aku sedang tidak mau bertemu dengannya saat ini.
Aku mendengarkan mereka berdua berbicara, Mama memang tak pernah tega. Bahkan lebih ingin membujukku..
Aku yang tau mama akan kekamar, segera beranjak dan masuk kekamar ku pura pura untuk tidur.
*Tokk...Tokk..Tokk*
Mama mengetuk pintu kamar ku,
"Mama masuk ya Luna." Kata Mama
"Luna,Mama tau kamu belum tidur. Mama juga tau kalau diantara kalian ada masalah.. Kalau emang ada kesalahpahaman diantara kalian mendingan kalian selasaikan baik baik. Bukan seperti ini." Kata Mama
"Kesalahpahaman? Kesalahpahaman apa ma? Kesalahpahaman bahwa Ikbal "tidur" dengan perempuan lain. Aku saja yang sering menginap dirumahnya tidak pernah disentuh.. Tapi di melakukannya dengan orang lain." Kata Luna didalam hati
"Luna, Luna temuin Ikbal ya.. Biar dia cepet pulang." Kata Mama Luna membangunkan anaknya
"Baik ma. Aku tunggu dibalkon atas." Kata Luna bangun dari tempat tidurnya
Mama keluar kamar, pergi menemui Ikbal.
Aku memakai sweater, Berjalan ke balkon rumahku. Terduduk.. Termenung menikmati langit penuh bintang dan udara malam yang membuat hati tenang.. Tidak berapa lama Ikbal muncull..
"Lun.." Kata Ikbal menyadarkanku
"Duduk." Kata Luna
"Ada apa?" Kata Luna memerhatikan wajah Ikbal
"Lun, Aku..." Kata Ikbal terbatah batah
"Aku? Aku apa?" Kata Luna
"Aku.. Aku minta maaf sebelumnya kamu ngeliat kejadian tadi. Aku yang salah seharusnya gak dirumah.." Kata Ikbal
"Whatttt? Gak dirumah.. Maksudnya?" Kata Luna dalam hati
"Aku minta tolong, Tolong jangan kasih tau orang tua ku ya.. Aku mohon.. Aku gak mau Diusir dari rumah, Aku juga belom bilang kalau aku udah punya pacar.. Kamu mau kan bantu aku?" Kata Ikbal
Hah? Jadi Ikbal kerumah aku, berusaha nemuin aku. Mau ngomongin hal yang kaya gini.. bukan minta maaf karena udah nyakitin aku, tapi malah bilang aku harus jaga rahasia dia? Gitu..
Luna menahan amarahnya, matanya menahan air mata yang sudah dia tahan sejak Ikbal ada didepan nya. Dia berusaha untuk semua baik baik saja. Tapi tidak ada rasa menyesal yang Ikbal Perlihatkan..
Luna menarik nafas panjang...
"Heh? Oh iya.. Tenang aja.. Aku gak akan bilang ortu atau kaka kamu ko." Kata Luna memalingkan muka menatap langit meneteskan air mata dan mengusapnya..
"Kalau gitu, Aku kekamar dulu ya. Kalau gak ada urusan lain.. Kamu boleh pulang.. Makasih udah dateng." Kata Luna dibarengi dengan berjalan meninggalkan Ikbal sendirian
"Luna.. Makasih.." Kata Ikbal
Luna berdiri mematung.. meneteskan air matanya lagi..
"Heh? Iya sama sama." Kata Luna masuk kedalam kamarnya dan segera menutupnya..
Air matanya tak terbendung lagi, Lagi lagi dia menangis.. membenamkan mukanya didalam bantal agar tidak terdengar oleh Ikbal yang mungkin masih ada diluar kamarnya.. Atau mungkin agar tidak terdengar oleh mama nya.. Dia hanya menangis berteriak sejadi jadinya walau tertahan oleh bantalnya.. Tidak terasa diapun tertidur...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments