Mereka tidur sama-sama membelakangi satu sama lain. Tidak ada kata apapun yang terucap setelah perdebatan itu. Arya merasa pikirannya berkecamuk karena dapat paksaan untuk menikah lagi dari sang istri. Sedangkan Yulia, ia menangis sedih tanpa suara.
Siapa yang rela berbagi orang yang ia cintai kalau bukan karena merasa sangat tersiksa. Baik dirinya maupun perempuan lain, tidak ada yang rela berbagi suami dengan wanita lainnya.
Tapi, cepat atau lambat, rumah tangganya pasti akan kedatangan orang ketiga juga. Dari pada orang ketiga itu datang bukan atas kemauannya, lebih baik datang karena undangannya. Dia akan tahu bagaimana sifat dari orang yang ia undang.
Yulia melakukan hal ini karena ia pernah mendengar mama mertuanya berbicara untuk meminta Arya menikah lagi. Mereka ingin cucu untuk meneruskan keluarga mereka. Mereka pasti akan memaksa Arya untuk menikah dengan wanita lain nantinya. Cepat atau lambat, itu pasti.
____
Satu bulan berlalu, Yulia dan Nana semakin dekat layaknya adik kakak sekarang. Yulia sering berkunjung ke rumah Nana. Ia juga sering membantu Nana merawat taman bunga jika punya waktu senggang.
"Na, mbak boleh minta satu hal gak sama kamu?" tanya Yulia ketika mereka sibuk merangkai bunga yang baru saja sama-sama mereka petik.
"Mau minta apa sih mbak Yuli sama Nana? Katakan saja apa yang bisa Nana lakukan buat mbak Yuli. Nana pasti akan lakukan jika memang Nana bisa," kata Nana masih sibuk dengan bunga di tangannya.
"Mbak mau .... mbak mau kamu menjadi madu mbak."
Seketika, Nana tercengang mendengarkan permintaan Yulia. Rasa kaget menyelimuti dirinya. Nana merasa kalau ia mendadak tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Lidahnya juga kelu untuk beberapa saat lamanya.
"Bercandaan mbak Yuli gak lucu tahu gak mbak." Nana tertawa karena ia menganggap kalau Yulia sedang bercanda saat ini.
"Mbak tidak bercanda Nana. Mbak serius dengan apa yang mbak katakan."
Sekali lagi, tawa Nana tiba-tiba menghilang. Wajah serius Yulia membuat Nana kembali terpaku karena tak percaya namun itu nyata.
"Jangan main-main mbak. Jangan main-main," ucap Nana takut.
"Mbak gak main-main Nana. Mbak minta tolong sama kamu buat menyelamatkan rumah tangga mbak sekarang. Bagaimana mbak bisa main-main."
"Ini bukan menyelamatkan rumah tangga mbak. Tapi ini adalah jalan menghancurkan rumah tangga mbak Yuli."
"Nana. Asal kamu tahu, rumah tangga mbak akan hancur jika kamu tidak bisa bantu mbak."
"Kehadiran orang ketiga adalah jalan penghancur paling cepat dalam rumah tangga, mbak Yuli. Apa mbak sudah gak sayang suami mbak lagi?"
"Nana, mbak sayang suami mbak. Makanya mbak minta kamu jadi madu mbak. Kamu benar, kehadiran orang ketiga adalah jalan penghancur rumah tangga. Tapi lebih baik orang ketiga itu mbak yang undang dari pada orang ketiga itu datang sendiri," kata Yulia panjang lebar.
"Maksud mbak?"
"Cepat atau lambat, mertua mbak akan menikahkan suami mbak dengan wanita lain. Wanita yang mbak tidak tahu asal usul dan sifatnya. Mbak tidak bisa melepaskan suami mbak pada orang yang salah."
"Aku masih tidak mengerti dengan apa yang mbak bicarakan."
"Nana, kamu tahu kan kalau mbak tidak bisa punya anak. Sedangkan mertua mbak sangat amat ingin memiliki cucu. Dia akan menikahkan suami mbak dengan wanita lain demi mendapatkan cucu."
"Mbak, bukan aku bermaksud menggurui mbak Yuli. Sebaiknya, kalian cari cara lain agar masalah kalian terselesaikan. Jangan dengan cara menikahkan suami mbak dengan wanita lain. Tidak ada yang ingin dimadu mbak."
"Tidak ada cara lain lagi Nana. Menikahkan suami mbak dengan kamu adalah pilihan terbaik. Mbak tahu kalau di madu itu tidak enak. Tapi mbak yakin, kalau mas Arya bisa adil dengan kamu."
"Maaf mbak. Nana tetap gak bisa. Menikah dengan suami mbak itu sama aja Nana jadi pelakor. Nana gak ingin di cap pelakor oleh orang lain mbak Yuli. Maafkan Nana."
"Kamu bukan pelakor Nana. Mbak sendiri yang minta kamu jadi istri kedua buat suami mbak. Kamu bukan pelakor kalo mbak yang minta," kata Yulia terus berusaha membujuk Nana untuk menerima tawarannya.
"Maaf mbak Yuli. Nana gak bisa," kata Nana sambil beranjak dari duduknya ingin meninggalkan Yulia.
Tiba-tiba, Yulia bersimpuh di dapan Nana. Ia sangat berharap Nana menerima apa yang menjadi permintaannya.
"Apa yang mbak Yuli lakukan mbak. Bangun mbak," ucap Nana kaget sambil berusaha membangunkan Yulia.
"Mbak gak akan bangun jika kamu tidak menerima permintaan mbak. Jika kamu tetap menolak untuk menikah dengan suami mbak, maka mbak akan bersujud di kaki kamu Nana."
"Mbak, tolong jangan lakukan itu. Permintaan mbak itu tidak masuk akal mbak. Bagaimana Nana bisa memenuhi permintaan mbak ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
shashabiel🖤🖤
kasihan Yuli,,,,,nggak kebayang jika pada posisi ini,,,😢😢nggak ada satupun wanita yang ingin punya madu apapun alasannya,,,,
2021-12-10
0
Sugiyanto Samsung
kok sedih ya
2021-08-30
0
Fitriana Nanaz
sama kyak bibi aku ga bisa pya anak.walaupun mereka sdah 38 thn menikah.tapi keduanya mengadopsi anak di usia pernikahn mereka yg ke 15 thn.mereka mengadopsi bayi laki2 yg baru berumur satu hr.skarang sianak sdah berusia 23 th.kluarga mereka tetap harmonis sampe skarang walaupun tak ada anak kandung dihdup mereka.
2021-06-04
6