Kirania segera memarkirkan motor sesampainya dia di rumah Pakde Danang, kakak dari mamanya.
" Kamu nggak apa-apa, Ran?" Belum sempat Kirania memberi salam, Pakde Danang dan Bude Arum sudah menyambutnya dengan wajah khawatir.
" Assalamu'alaikum ... Pakde, Bude. Akunya sih, nggak apa-apa, Pakde." Kirania menyahuti.
" Waalaikumsalam ... " balas Pakde Danang dan Bude Arum bersamaan.
" Syukurlah kalau kamu nggak apa-apa, Ran. Bude kamu itu tadi cemas banget begitu dengar kabar kamu kecopetan," sahut Pakde Danang menunjuk ke istrinya.
" Gimana Ibu nggak cemas, Pak. Ibu 'kan yang minjam uang ke Rania. Kalau Ibu nggak pinjam, nggak mungkin Rania pergi ke ATM, dan nggak mungkin dia kecopetan."
Kirania mengelus punggung Bude Arum. " Sudah-sudah, Bude. Yang penting sekarang ini aku selamat." Kirania lalu mengambil uang di saku sweater-nya yang diberikan Dirga tadi.
" Ini, Bude." Kirania menyerahkan uang itu ke Bude Arum.
" Lho, lho ... kamu bilang kamu kecopetan tadi." Pakde Danang dibuat bingung dengan uang yang disodorkan Kirania.
" Iya, tadi di ATM itu aku ketemu teman kampus, Pakde. Terus dia kasih pinjam uang itu ke aku."
" Aduh, padahal nggak usah repot-repot sampai pinjam uang ke teman segala, Ran." Bude Arum merasa tak enak hati.
" Nggak apa-apa kok, Bude. Orangnya sendiri kok, yang memaksa aku terima batuan dia," ucap Kirania jujur.
" Pasti teman kampus kamu itu laki-laki, kan?"
" Hahh?? Bude tahu dari mana?" Kirania terkesiap saat Budenya menebak jika yang meminjamkan uang kepadanya itu laki-laki.
Bude Arum terkekeh. " Itu 'kan trik yang Pakde kamu lakukan waktu dekati Bude jaman muda dulu. Kalau jaman sekarang sih istilahnya modus."
" Oh ya?" Kirania menatap ke arah Bude Arum dan Pakde Danang bergantian. " Rania pikir Pakde dan Bude itu menikahnya dijodohkan seperti Papa dan Mama."
" Nggak dong, Ran. Pakde kamu ganteng gini, masa cari istri saja mesti dijodohkan," kelakar Pakde Danang membuat Bude Arum memutar bola matanya.
" Sampun sepuh, Pak. Sampun sepuh," (Sudah tua, Pak. Sudah tua) sindir Bude Arum kemudian.
" Sanggine sampun sepuh nanging njenengan tasih demen teng kula." (Sudah tua juga Ibu masih cinta kan sama saya) " goda Pakde Danang.
" Kepaksa, boten wonten malih." ( Terpaksa, Pak. Nggak ada lagi )" Bude Arum tergelak.
Kirania tersenyum melihat tingkah laku Pakde dan Budenya itu. Di usianya yang sudah setengah abad, tapi mereka tetap harmonis, walaupun sampai usia pernikahan mereka berjalan seperempat abad ini tidak juga diberikan keturunan.
Kirania sendiri sudah dekat dengan Pakde dan Budenya sejak mereka sama-sama tinggal di Cirebon. Tapi sejak sepuluh tahun lalu Pakde Danang merantau ke Jakarta dan menetap di Jakarta ini. Saat Kirania harus kuliah di Jakarta, dengan senang hati mereka menerima kehadiran Kirania di rumah mereka.
***
Sementara itu di sebuah kamar berukuran besar, seorang pria sedang tersenyum menatap ponselnya. Dia membuka menu Pengelola File dan memilih opsi Perekam. Terdengarlah dari awal saat dia berbicara dengan customer service sampai Kirania yang mengakhiri obrolan dengan pegawai bank tersebut.
" Kemarin aku tanya nama sama nomer ponsel kamu nggak kamu kasih. Sekarang sampai alamat, tanggal lahir dan nama ibu kamu pun aku bisa tahu. Kirania Ambarwati ..." Dirga tersenyum lebar, kemudian dia membuka menu kalender dan memasukan tanggal lahir Kirania. " Noted "
" Kamu wanita yang menarik. Aku suka." Dirga lantas mengusap gambar candid Kirania saat sedang menyantap baso di kantin, dan gambar Kirania sedang telepon dengan budenya semalam.
Dirga tak menyadari jika tingkahnya saat ini layaknya seorang anak ABG yang sedang kasmaran. Dia tak henti-hentinya tersenyum sembari memandangi foto Kirania hasil sembunyi-sembunyi memotret gadis itu.
Beepp beeppp
Dirga langsung membuka chat yang masuk ke WhatsApp nya.
" Dia anak ekonomi juga, semester enam." Itu isi pesan yang masuk dari Ruben, yang dia suruh cari info lebih detail tentang Kirania di kampus.
" Kok, gue baru lihat itu cewek, ya?" Dirga membalas.
" Dia memang jarang bergaul, kuperlah kalau gue bilang sih. Berinteraksi hanya dengan dua temannya doang, Sabilla sama Hasna."
" Oh gitu ...."
" Kenapa elu tanya-tanya soal Kirania? Jangan bilang kalau elu ...."
" Oke, thank's, Ben😜...."
" Ah, gila lu! Dari Naura yang seksi gitu, lu pindah haluan ke cewek kuper kaya Kirania?"
" Dia wanita unik, Ben."
" Gokil lu, Ga."
Dirga tidak membalas lagi chat dengan Ruben, teman satu kampusnya.
***
Kirania berjalan di koridor kampusnya saat matanya mendapati sosok Dirga, yang lengan kirinya sedang diapit dengan sangat posesif oleh Naura, kini berjalan berlawanan arah dengannya.
Kirania menoleh ke samping mengalihkan pandangan ke halaman kampusnya. Dia memang tak ingin bertatap muka dengan pria itu, karena tadi sebelum membuang muka dia sempat melihat sorot mata Dirga begitu lekat menatapnya. Tentu saja itu membuat degup jantungnya berdebar kencang. Apalagi saat jarak mereka semakin menipis dan hampir saling melewati, Kirania sampai menggigit bibir bawahnya menahan grogi.
Buuggghh
" Awwww ..." Kirania memegang bahu kanannya yang secara sengaja ditabrak bahu kokoh milik Dirga. Dengan sangat kesal Kirania menautkan kedua alisnya menoleh ke arah Dirga.
" Makanya kalau jalan itu mata lurus ke depan jangan ke samping. Memang mata kamu posisinya ada di telinga, ya?" ledek Dirga tanpa merasa bersalah membuat Kirania semakin kesal.
" Kamu nggak apa-apa, sayang?" tanya Naura pada Dirga, kemudian menatap tajam ke arah Kirania. " Heh, kalau jalan pakai mata, dong! Sengaja ya mau senggol-senggol pacar gue?!" Tiba-tiba Naura mendorong tubuh Kirania, hingga Kirania hilang keseimbangan.
Namun sebelum Kirania terjatuh, lengan kokoh Dirga sudah lebih dulu menangkap tubuhnya dan menahannya agar tidak menyentuh lantai.
" Apa-apaan sih, kamu? Kasar gitu sama orang!" Geram Dirga menatap dengan penuh amarah ke arah Naura.
" Sa-sayang, a-aku cuma ...."
" Dengar, ya! Mulai hari ini jangan pernah kamu sok perhatian ke aku. Aku paling nggak suka sama orang yang bertindak kasar terhadap orang lain. Aku juga sudah muak sama cewek manja kayak kamu!" tegas Dirga.
" A-apa maksud kamu, Dirga?" Naura menyentuh lengan Dirga tapi dengan cepat Dirga menepisnya.
" Kamu nggak apa-apa?" Bukannya menjawab pertanyaan Naura, Dirga malah berbicara pada Kirania yang sedari tadi tampak tertegun dalam rengkuhannya.
Kirania terkesiap. Dia baru menyadari jika saat ini posisinya terlihat sangat intim dengan Dirga. Mungkin sekarang banyak wanita yang ingin bertukar posisi dengan Kirania saat ini. Bagaimana tidak, berada dalam dekapan seorang Dirgantara Poetra Laksmana, pria pujaan hampir seluruh penghuni wanita di kampus ini, itu adalah impian kaum wanita warga kampus ini. Tapi tidak dengan Kirania, dia justru merasa jengah dan membuatnya tidak nyaman.
" Lepas!!" Kirania dengan kasar menepis lengan kokoh Dirga yang melilit pinggangnya dan dengan segera berjalan cepat meninggalkan Dirga, Naura dan juga puluhan mata yang memandang penuh tanda tanya melihat interaksi mereka bertiga. Yang tentu saja bakal jadi hot news di kampus mereka.
Kirania melangkahkan kakinya ke arah toilet. Yang dia butuhkan saat ini adalah mengatur nafas dan menormalkan detak jantungnya. Bisa dikata ini adalah pertama kalinya dia berada dalam pelukan seorang pria, sudah pasti diluar Ayah dan Pakdenya.
Dia bisa pastikan ini bukanlah pertanda baik, apalagi saat tadi Dirga berkata tegas pada Naura. Jika bisa dia simpulkan, Dirga menginginkan putus dengan Naura. Dan jika itu terjadi, bisa dipastikan pula akan seperti apa sikap Naura kepada dirinya kelak. Dia pasti akan dianggap sebagai biang kerok retaknya hubungan asmara Dirga dan Naura.
Kirania menghempaskan nafas yang terasa berat. Setelah beberapa saat menenangkan diri, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari toilet. Baru dua langkah dia melangkahkan kaki keluar, dia dibuat kaget mendapati seseorang yang sedang menatapnya dengan melipat kedua tangan di dadanya.
*
*
*
Bersambung....
Happy Reading😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
gia nasgia
paling bisa nyari kesempatan 😂
2025-02-05
0
Aysana Shanim
Hahaha pinter si dirga 🤣
2023-12-04
0
Erni Fitriana
wahhh udah dijegat naura aja nih????
2023-10-21
0