Kecopetan

Dirga menarik kursi kemudian duduk di atasnya. Sedangkan Naura terlihat sibuk melayaninya, menanyakan apa yang akan dipesannya. Sebelum akhirnya pergi memesankan makanan untuk dirinya.

Entah berapa banyak wanita yang bertingkah seperti Naura. Mengagungkan dirinya layaknya seorang raja yang perlu dilayani. Mungkin bagi mereka bisa melayani seperti ini adalah hal yang membanggakan, walau jujur saja Dirga sendiri kadang muak melihat wanita-wanita seperti Naura ini.

Dirga mengedar pandangan ke setiap sudut ruangan kantin. Hampir semua wanita yang ada di sana sedang mencuri pandang ke arahnya, termasuk para wanita yang ada di meja seberangnya. Terlihat tiga orang wanita, dua di antaranya sedang berbisik sambil sesekali waktu melirik ke arahnya, kecuali satu wanita yang terlihat fokus menyantap baso tanpa memperdulikan kedua temannya yang sibuk bergosip. Wanita itu adalah Kirania.

" Sayang ini pesanan kamu. Nggak pakai micin, kan?!" Tiba-tiba Naura sudah kembali di hadapannya dengan membawa pesanan makanan mereka..

Dirga menyantap baso tapi sorot matanya masih tertarik memperhatikan Kirania yang terlihat sedang digoda Sabilla dan Hasna. Dirga bisa melihat ekspresi ketika Kirania terlihat kegelian saat teman-teman Kirania berbisik di telinga Kirania. Dan saat terdengar teman dari Kirania berkata,

" Bukan perawan lagi dia, sih. Belum tersentuh laki-laki tepatnya. Pacaran saja nggak pernah."

Satu sudut bibirnya sedikit terangkat. ' Belum pernah pacaran? Untuk wanita secantik itu, Benarkah? " Menarik ..." gumamnya. Dirga juga merasa heran kenapa wanita itu tiba-tiba saja menarik perhatiannya. Mungkin karena sikap acuh Kirania yang sedari tadi tak melirik apalagi memandangnya sedikit pun. Mungkin di antara para wanita yang ada di kantin ini, hanya wanita itulah yang terlihat tidak perduli dengan kehadirannya.

***

" Ran, mau ikut pulang sama aku nggak. Mumpung Hasna dijemput Kak Deni?" tanya Sabilla saat mata kuliah terakhir selesai.

" Aku mau ke perpus dulu. Kamu kalau mau pulang ... duluan saja nggak apa-apa." Kirania menyahuti.

" Ya sudah kalau begitu, kita duluan, ya," pamit Sabilla yang juga diikuti Hasna akhirnya berlalu meninggalkan Kirania, yang kemudian melangkahkan kaki ke arah perpustakaan.

" Yah, sudah hilang ... padahal kemarin aku masih lihat ada bukunya di sini," gumam Kirania, setelah dia sampai di perpustakaan dan mencari buku yang dia ingin baca ternyata tidak ada. " Telat, deh ...." Kirania tertunduk lesu.

" Cari buku apa?" bisik suara terdengar halus di telinga Kirania, hingga membuat dia terperanjat dan bulu kuduknya berdiri tegak, karena suara yang membisikinya. meskipun terdengar sangat pelan tapi itu milik suara pria.

Dengan reflek Kirania menoleh ke arah asal suara tadi. Dan kembali dia terperanjat saat didapati pria yang menjadi incaran mahasiswi kampus inilah yang sedang berada di belakangnya kini.

Seketika Kirania dibuat menegang, karena posisi pria itu begitu dekat berdiri di belakangnya. Bahkan jarak wajahnya dengan pria yang masih menatapnya itu, kurang dari sepuluh sentimeter.

" Cari buku apa?" bisik Dirga lagi pelan. Bahkan hembusan nafas pria itu terasa hangat di kulit wajah Kirania, hingga membuat darahnya berdesir. Juga membuat jantungnya berdegup tak beraturan.

" Eh, hmmm ... bukunya nggak ada," sahut Kirania pelan. Kemudian hendak berlalu dari Dirga, tapi tubuh Dirga dengan cepat menghalangi. " Nama kamu siapa?" tanya Dirga masih dalam mode berbisik.

" Kak, permisi aku mau lewat," sahut Kirania, juga dengan nada pelan tak perdulikan pertanyaan Dirga.

" Kasih nomer ponsel kamu dulu, baru aku kasih jalan."

Kirania mendengus kesal dengan cepat dia mendorong tubuh Dirga dan setengah berlari keluar dari perpustakaan.

Sampai di luar kampus, Kirania sedikit membungkukkan tubuhnya. Dengan kedua telapak tangan bertumpu pada kedua lututnya. Nafasnya tersengal-sengal, karena sejak dari luar perpustakaan dia berjalan agak cepat keluar dari kampus.

Dan saat dia sedang mencoba mengatur nafasnya, tiba-tiba sebuah tangan kokoh menyodorkan sebotol air mineral tepat di depan mukanya.

" Minum dulu, nih. Kenapa pakai lari segala? Kamu seperti dikejar setan saja." suara pria yang tadi dia temui di perpustakaan atau lebih tepatnya pria yang sengaja dia hindari kini malah sudah berada di sampingnya.

" Kamu ngapain ikutin aku?" tanya Kirania dengan nada jutek.

" Siapa yang ngikutin kamu, sih? Aku memang jalan mau pulang, terus lihat kamu ngos-ngosan begitu. Aku kasih kamu minum, karena aku tahu kamu pasti kehausan 'kan, habis lari maraton?" sindir Dirga menaikkan sudut bibirnya ke atas. " Ambil, nih! Tenang saja ini nggak ada racunnya, kok. Masih bersegel, sama kayak kamu." Dirga menyodorkan lagi air mineral seraya menyeringai.

Kirania yang memang sudah kesal dengan sikap Dirga semakin dibuat kesal dengan ucapan Dirga yang absurd tadi. " Nggak perlu." Kirania menepis botol itu hingga membuat botol air mineral itu terjatuh. Dan dengan cepat Kirania berjalan meninggalkan Dirga yang terlihat mengembangkan senyumannya melihat sikap Kirania yang terlihat marah dan salah tingkah karena ulahnya. " Bener-bener beda ini cewek," gumamnya kemudian.

***

Kirania baru saja melipat mukenanya selepas menjalankan ibadah sholat Isya, saat terdengar pintu kamar diketuk. Dia melangkahkan kaki untuk membukakan pintu kamarnya.

" Bude? Ada apa?" tanya Kirania heran.

Bude Arum bergegas masuk ke kamar Kirania. " Ran, Mamamu sudah transfer uang bulanan belum? Kalau sudah Bude pinjam dulu, ya. Pakde kamu belum gajian. Buat bayar hutang di warung. Nggak enak Bude sudah janji awal bulan lunas,. ternyata pakde kamu belum terima gaji. Kalau sudah bayar 'kan enak kalau mau ambil barang keperluan sehari-harinya," ungkap Bude Arum menerangkan.

" Bude mau pinjam berapa? Aku masih ada simpanan kok, Bude." Kirania melangkah mengambil tas untuk mengeluarkan dompetnya.

" Bude pinjam lima ratus ribu saja, Ran. Kamu ada?"

" Kalau segitu, aku mesti ambil di ATM dulu, Bude. Aku cuma ada uang tunai dua ratus ribu. Bude butuh sekarang? Kalau sekarang, biar aku ke ATM sebentar, ya."

" Nggak usah sekarang. Besok pagi saja nggak apa-apa, Ran," ucap Bude Arum.

" Sekarang saja ya, Bude. Besok pagi barangkali aku telat nggak sempat ke ATM." Kirania langsung mengambil sweater-nya. " Kunci motor pakde mana? Rania pinjam motornya buat ke ATM." Bude Arum kemudian keluar dari kamar Kirania.

" Nanti Bude ambilkan. Sini kamu ikut Bude sekalian." Kirania pun mengekor di belakang Budenya.

***

Kirania mengecek sisa saldonya di ATM, masih ada sisa dua juta rupiah sebelum dia mengambil uang yang akan dipinjam budenya. Setelah selesai melakukan transaksi dia buru-buru keluar gerai ATM tersebut. Saat dia keluar pintu, secara tiba-tiba ada seseorang dengan gerakan cepat mengambil uang dan kartu ATM dari tangannya.

" Copeeeettt ... !!" teriak Kirania yang langsung sadar jika dia kecopetan. Dia hendak mengejar pencopet itu ketika seorang menghalangi langkahnya.

" Kenapa, Mbak?" tanya pria yang menghalangi Kirania tadi.

" Saya kecopetan, Mas. Itu tadi orangnya yang pakai jaket hitam yang lari ke arah sana," tunjuk Kirania.

" Ya sudah, Mbak tunggu di sini saja, biar saya yang kejar pencopetnya, Mbak nggak usah ikut kejar, takutnya dia bawa senjata tajam, bahaya ..." ucap pria itu.

" I-iya, Mas ..." Kirania menyahuti, sebelum akhirnya pria itu berlari ke arah yang sama dengan si pencopet.

Kirania menunggu sambil berjalan mondar-mandir di depan gerai ATM tersebut. Sudah lima menit berlalu, tapi orang yang tadi bilang akan membantu tak juga muncul, membuatnya semakin terlihat cemas. Kirania khawatir jika uang dan ATM nya itu tak kembali. Dia merasa tak enak hati pada budenya, karena budenya itu butuh uangnya segera. Kalau mesti urus ATM hilang, baru bisa besok siang selesainya.

" Neng kenapa, dari tadi kelihatan seperti orang bingung?" tanya seorang pria paruh baya memperhatikan Kirania yang terlihat gelisah.

" I-itu, Pak. Saya baru saja kecopetan."

" Waduh ... lalu copetnya kabur ke mana?"

" Ke arah sana, Pak. Tadi saya mau kejar, tapi ada orang yang larang. Dia bilang, dia saja yang nanti mengejar dan suruh saya tunggu di sini,"

" Wah, itu sih pasti sesama komplotannya, Neng. Dia suruh Neng tunggu di sini, ya biar Neng nggak kejar, dan mereka bisa pergi bebas," ucapan bapak-bapak paruh baya di depan Kirania membuatnya semakin gusar.

" Hahh ... begitu ya, Pak?"

" Iya, biasanya modus kejahatan gitu, Neng. Kadang mereka berkelompok nggak bekerja sendiri."

Kirania dibuat melemas dengan keterangan yang disampaikan oleh pria paruh baya itu. Tangannya mengelus tengkuknya. Dia juga menggigit bibir bawahnya menandakan dia sedang dalam mode cemas,

" Ada apa ini, Pak?"

Tiba-tiba suara pria yang terasa familiar terdengar di telinga Kirania, membuat Kirania tersentak apalagi setelah dia mendapati sosok pemilik suara tadi kini muncul di hadapannya.

*

*

*

Bersambung....

Semoga kalian suka dengan kisah Rindu Tak Bertuan ini, ya. Makasih🙏

Happy Reading😘

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

ehhh pas lagi panik"nya si don Juan di depan mata 😊

2025-02-05

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

tuh kannn enaknya didunia novel tyh gitu..pas kesusahan pasti kita ditolong sama yg tajir

2023-10-20

1

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Dirga jadilah dewa penolong🤔

2023-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Belum Tersentuh
2 Kecopetan
3 Gotcha !
4 Wanita Unik
5 Tak Kenal Maka Tak Sayang
6 Tamu Tak Diundang
7 Bertanggung Jawab
8 Ada Hubungan Apa?
9 Calon Imam
10 Aku Bukan Siapa-Siapa
11 Daftar Jadi Pacar
12 Beri Aku Kesempatan
13 Masa Percobaan
14 Kencan Pertama
15 Kencan Pertama Tak Terlupakan
16 Keputusan Pakde Danang
17 Banyak Jalan Menuju Roma
18 Pria Pilihan Sabilla
19 Backstreet
20 Kirania Yang Nekat
21 Kegelisahan Kirania
22 Permintaan Bude Arum
23 Bertemu Sang Penolong
24 Pria Lain
25 Korban Perundungan.
26 Calon Menantu Idaman Bude Arum
27 Lawan Sepadan
28 Jadi Incaran Cowok Famous
29 Fakta Yang Menyakitkan
30 Kemarahan Sabilla
31 Wanita Spesial
32 Ketakutan Kirania
33 Memberi Hukuman.
34 Ancaman Dirga
35 Menjauh
36 Saya Cari Anak Ibu ...
37 Kekesalan Kirania
38 Aku Cemburu
39 Aroma Persaingan
40 Kembali Ke Jakarta
41 Kirania, Dirgantara Cinta Kamu!
42 Bicara Empat Mata
43 Ternoda
44 Halusinasi
45 Cerita Padaku
46 Kamu Mencemaskan Aku?
47 Menikmati Kebersamaan
48 Satu Sama
49 Tetangga Baru
50 Insecure
51 Gadis Kecil Pengganggu
52 First Kiss
53 Boo ...
54 Memutuskan Hubungan
55 Hati Yang Terluka
56 Pengakuan
57 Jaga Jarak
58 Terpaksa Menjauh
59 INFO NOVEL TERBARU
60 Membuat Dia Membencimu
61 Berpisah
62 6 Tahun Berlalu
63 Hangout
64 Terlalu Merindukan
65 Pindah Ke Jakarta
66 Penolakan
67 Selamat Bergabung
68 Bertemu Kayla
69 Mantan Terindah
70 Akhirnya Berjumpa Kembali
71 Tidak Bisa Move On
72 Wanita Pembangkang
73 Rencana Licik Dirga
74 Perintah Dirga
75 Tugas Baru
76 Jebakan Dirga
77 Dirga Yang Semena-mena
78 Boss Menyebalkan
79 Kirania Yang Tersulut Emosi
80 Dirga Yang Senewen
81 Kirania Yang Merasa Puas
82 Sama-sama Terkejut
83 Bertemu Istri Dirga
84 Gelisah
85 Pengumuman (Bukan Update)
86 Papa Kenapa Tiyum Ateu Lania?
87 Masih Merindukan
88 Mendadak Tak Tenang
89 Dunia Terasa Sempit
90 Rasa Bersalah
91 Posisi Sulit
92 Apa Yang Kalian Sembunyikan?
93 Fakta Yang Sebenarnya
94 Kisah Nadia & Bima
95 ( Masih ) Kisah Nadia & Bima
96 Gilang Yang Kecewa
97 Jangan Membohongi Hatimu
98 Pertemuan Dirga dan Yoga
99 Kirania Yang Merasa Bersalah
100 Mrs. Edward Wiranata
101 Terusik
102 Dejavu
103 Aku Mencintaimu, Dirga.
104 Happy Birthday, My Dear
105 Mencari Gaun
106 Edward Si Pengacau
107 Apa Ada Seseorang Yang Kamu Tunggu?
108 Tempat Berkeluh Kesah
109 Tolong Bantu Aku ...
110 Melibatkan Edo
111 Ongkel Do
112 Terusir Secara Halus
113 Kencan Makan Siang
114 Bantu Memijat
115 Tujuh Ratus Juta
116 Tak Pernah Berubah
117 Maafkan Aku
118 Belajar Mencintai
119 Aku Akan Buat Perhitungan Denganmu!
120 Aku Mencintaimu, Aku Sangat Mencintaimu ...
121 Battle
122 Tersulut Emosi
123 Ancaman Karina
124 Rahasia Yang Tersembunyi
125 Pupus
126 Rencana Edward
127 Tidak Seperti Seorang Dirgantara
128 Bersembunyi
129 Perasaan Yang Gamang
130 Berubah Pikiran
131 Are You Kidding Me?
132 Di Mana Aku Ini?
133 Saya Hanya Akan Menjagamu
134 Titik Terang
135 Tuan, Apa Yang Anda Lakukan? Lepaskan!
136 Benar Kau Tidak Merindukanku?
137 Siapa Di Belakang Ricky?
138 Bukan Wanita Yang Tepat
139 Keisengan Dirga
140 Bertemu Gilang
141 Penyesalan Kirania
142 Bertemu Keluarga Gilang
143 Tak Perlu Memikirkan Hal Lain
144 Dia Bukan Tipeku
145 Jelang Halal
146 Hari Bahagia
147 Malam Pertama
148 Sudah Cukup Dengan Mencintaiku
149 Pantas Diperjuangkan
150 Calon Papa Baru
151 Papa Cama Mama Lania Lagi Ngapain?
152 Tolong Jangan Campuri Urusan Pribadiku
153 Menemani Suami
154 Wanita Pujaan Lain
155 Menjadi Cinderella
156 Membahas Ricky
157 Abang Sayang
158 Berhiaslah Secantik Mungkin
159 Permintaan Kayla
160 Menikahlah Denganku
161 Keakraban Rania Dan Nadia
162 Karina Di Mana?
163 Aku Bersedia
164 Semua Ini Salahku
165 Aku Mencintai Kak Gilang
166 Siapa Anda?
167 Tindakan Bodoh
168 Pindah Kerja
169 Mumpung Belum Kiamat
170 Tidak Tepat Waktu
171 Permintaan Mama Utami
172 Senasib
173 Bersikaplah Elegan
174 Kesucian Untuk Seorang Wanita
175 Warisan Yang Diturunkan
176 Kecantikan Hati
177 Sang Penolong
178 Pesan Dari Gilang
179 INFO NOVEL BARU
180 Apakah Itu Kamu?
181 Masa Lalu Ricky
182 Ide Gila Dirga
183 Mau Makan Di Mana?
184 Tunggu Tanggal Mainnya
185 Pergunjingan
186 Tunjukkan Aksimu
187 Perdebatan Dirga Dan Karina
188 Wedding Party Azzahra-Gavin
189 Tak Akan Mengacuhkanmu Lagi
190 Menuju Wedding Party Abang & Rania
191 Wedding Party Kirania & Dirga ( Tamat )
192 Bonchap 1 -- Mutiara Yang Hilang
193 Bonchap 2 -- Membesuk Adik Ramadhan
194 Bonchap 3 -- Seblak
195 Bonchap 4 -- Perubahan Sikap Kirania
196 Bonchap 5 -- Kehamilan Rania
197 Bonchap 6 -- Rencana Mama Utami
198 Bonchap 7 -- Wedding Naomi & Andra
199 INFO NOVEL BARU
200 Bonchap 8 -- Bedak Bayi
201 Bonchap 9 -- Ingin Bertemu Bude Arum
202 INFO NOVEL BARU
203 INFO NOVEL BARU
204 INFO NOVEL BARU
205 INFO NOVEL BARU
206 INFO NOVEL BARU
207 INFO NOVEL BARU
208 INFO NOVEL BARU
209 INFO NOVEL BARU
210 INFO NOVEL BARU
211 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Belum Tersentuh
2
Kecopetan
3
Gotcha !
4
Wanita Unik
5
Tak Kenal Maka Tak Sayang
6
Tamu Tak Diundang
7
Bertanggung Jawab
8
Ada Hubungan Apa?
9
Calon Imam
10
Aku Bukan Siapa-Siapa
11
Daftar Jadi Pacar
12
Beri Aku Kesempatan
13
Masa Percobaan
14
Kencan Pertama
15
Kencan Pertama Tak Terlupakan
16
Keputusan Pakde Danang
17
Banyak Jalan Menuju Roma
18
Pria Pilihan Sabilla
19
Backstreet
20
Kirania Yang Nekat
21
Kegelisahan Kirania
22
Permintaan Bude Arum
23
Bertemu Sang Penolong
24
Pria Lain
25
Korban Perundungan.
26
Calon Menantu Idaman Bude Arum
27
Lawan Sepadan
28
Jadi Incaran Cowok Famous
29
Fakta Yang Menyakitkan
30
Kemarahan Sabilla
31
Wanita Spesial
32
Ketakutan Kirania
33
Memberi Hukuman.
34
Ancaman Dirga
35
Menjauh
36
Saya Cari Anak Ibu ...
37
Kekesalan Kirania
38
Aku Cemburu
39
Aroma Persaingan
40
Kembali Ke Jakarta
41
Kirania, Dirgantara Cinta Kamu!
42
Bicara Empat Mata
43
Ternoda
44
Halusinasi
45
Cerita Padaku
46
Kamu Mencemaskan Aku?
47
Menikmati Kebersamaan
48
Satu Sama
49
Tetangga Baru
50
Insecure
51
Gadis Kecil Pengganggu
52
First Kiss
53
Boo ...
54
Memutuskan Hubungan
55
Hati Yang Terluka
56
Pengakuan
57
Jaga Jarak
58
Terpaksa Menjauh
59
INFO NOVEL TERBARU
60
Membuat Dia Membencimu
61
Berpisah
62
6 Tahun Berlalu
63
Hangout
64
Terlalu Merindukan
65
Pindah Ke Jakarta
66
Penolakan
67
Selamat Bergabung
68
Bertemu Kayla
69
Mantan Terindah
70
Akhirnya Berjumpa Kembali
71
Tidak Bisa Move On
72
Wanita Pembangkang
73
Rencana Licik Dirga
74
Perintah Dirga
75
Tugas Baru
76
Jebakan Dirga
77
Dirga Yang Semena-mena
78
Boss Menyebalkan
79
Kirania Yang Tersulut Emosi
80
Dirga Yang Senewen
81
Kirania Yang Merasa Puas
82
Sama-sama Terkejut
83
Bertemu Istri Dirga
84
Gelisah
85
Pengumuman (Bukan Update)
86
Papa Kenapa Tiyum Ateu Lania?
87
Masih Merindukan
88
Mendadak Tak Tenang
89
Dunia Terasa Sempit
90
Rasa Bersalah
91
Posisi Sulit
92
Apa Yang Kalian Sembunyikan?
93
Fakta Yang Sebenarnya
94
Kisah Nadia & Bima
95
( Masih ) Kisah Nadia & Bima
96
Gilang Yang Kecewa
97
Jangan Membohongi Hatimu
98
Pertemuan Dirga dan Yoga
99
Kirania Yang Merasa Bersalah
100
Mrs. Edward Wiranata
101
Terusik
102
Dejavu
103
Aku Mencintaimu, Dirga.
104
Happy Birthday, My Dear
105
Mencari Gaun
106
Edward Si Pengacau
107
Apa Ada Seseorang Yang Kamu Tunggu?
108
Tempat Berkeluh Kesah
109
Tolong Bantu Aku ...
110
Melibatkan Edo
111
Ongkel Do
112
Terusir Secara Halus
113
Kencan Makan Siang
114
Bantu Memijat
115
Tujuh Ratus Juta
116
Tak Pernah Berubah
117
Maafkan Aku
118
Belajar Mencintai
119
Aku Akan Buat Perhitungan Denganmu!
120
Aku Mencintaimu, Aku Sangat Mencintaimu ...
121
Battle
122
Tersulut Emosi
123
Ancaman Karina
124
Rahasia Yang Tersembunyi
125
Pupus
126
Rencana Edward
127
Tidak Seperti Seorang Dirgantara
128
Bersembunyi
129
Perasaan Yang Gamang
130
Berubah Pikiran
131
Are You Kidding Me?
132
Di Mana Aku Ini?
133
Saya Hanya Akan Menjagamu
134
Titik Terang
135
Tuan, Apa Yang Anda Lakukan? Lepaskan!
136
Benar Kau Tidak Merindukanku?
137
Siapa Di Belakang Ricky?
138
Bukan Wanita Yang Tepat
139
Keisengan Dirga
140
Bertemu Gilang
141
Penyesalan Kirania
142
Bertemu Keluarga Gilang
143
Tak Perlu Memikirkan Hal Lain
144
Dia Bukan Tipeku
145
Jelang Halal
146
Hari Bahagia
147
Malam Pertama
148
Sudah Cukup Dengan Mencintaiku
149
Pantas Diperjuangkan
150
Calon Papa Baru
151
Papa Cama Mama Lania Lagi Ngapain?
152
Tolong Jangan Campuri Urusan Pribadiku
153
Menemani Suami
154
Wanita Pujaan Lain
155
Menjadi Cinderella
156
Membahas Ricky
157
Abang Sayang
158
Berhiaslah Secantik Mungkin
159
Permintaan Kayla
160
Menikahlah Denganku
161
Keakraban Rania Dan Nadia
162
Karina Di Mana?
163
Aku Bersedia
164
Semua Ini Salahku
165
Aku Mencintai Kak Gilang
166
Siapa Anda?
167
Tindakan Bodoh
168
Pindah Kerja
169
Mumpung Belum Kiamat
170
Tidak Tepat Waktu
171
Permintaan Mama Utami
172
Senasib
173
Bersikaplah Elegan
174
Kesucian Untuk Seorang Wanita
175
Warisan Yang Diturunkan
176
Kecantikan Hati
177
Sang Penolong
178
Pesan Dari Gilang
179
INFO NOVEL BARU
180
Apakah Itu Kamu?
181
Masa Lalu Ricky
182
Ide Gila Dirga
183
Mau Makan Di Mana?
184
Tunggu Tanggal Mainnya
185
Pergunjingan
186
Tunjukkan Aksimu
187
Perdebatan Dirga Dan Karina
188
Wedding Party Azzahra-Gavin
189
Tak Akan Mengacuhkanmu Lagi
190
Menuju Wedding Party Abang & Rania
191
Wedding Party Kirania & Dirga ( Tamat )
192
Bonchap 1 -- Mutiara Yang Hilang
193
Bonchap 2 -- Membesuk Adik Ramadhan
194
Bonchap 3 -- Seblak
195
Bonchap 4 -- Perubahan Sikap Kirania
196
Bonchap 5 -- Kehamilan Rania
197
Bonchap 6 -- Rencana Mama Utami
198
Bonchap 7 -- Wedding Naomi & Andra
199
INFO NOVEL BARU
200
Bonchap 8 -- Bedak Bayi
201
Bonchap 9 -- Ingin Bertemu Bude Arum
202
INFO NOVEL BARU
203
INFO NOVEL BARU
204
INFO NOVEL BARU
205
INFO NOVEL BARU
206
INFO NOVEL BARU
207
INFO NOVEL BARU
208
INFO NOVEL BARU
209
INFO NOVEL BARU
210
INFO NOVEL BARU
211
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!