Malam hari tiba. Doni begitu terlihat tampan berdiri diatas panggung ditemani papa dan kedua kakek dan neneknya.
Seluruh ruangan kini sudah di penuhi oleh teman teman doni,keluarga, bahkan semua sahabat dari mama dan papanya pun juga datang untuk memberikan ucapan dan kado untuk doni.
Sampai di umurnya yang 17 tahun, doni baru sekali ini mau merayakan ulang tahunnya. Bahkan banyak para teman wanita doni saling adu cepat untuk mengucapkan selamat pada dirinya.
Dan tak berapa lama setelah sekian lama tidak bertemu akhirnya deva, disa dan kedua putrinya datang. Mereka pun langsung naik ke atas panggung untuk mengucapkan selamat pada doni.
Beberapa saat kemudian doni menemui deva dan disa. Ia langsung mencium tangan mereka. Deva hanya menatap doni dengan tatapan saya karna ia begitu mirip dengan andini.
"Om tante apa kabar? "tanya doni.
" Baik doni. Kamu sendiri apa kabar? "tanya disa.
" Baik juga om."
"Sekarang kamu sudah besar ya doni. Om gak nyangka kamu sangat mirip sekali dengan mama kamu. "sahut deva sambil memeluk doni.
"Apa iya om? Tante sama om masih tinggal di Singapura?" tanya doni.
"Iya doni, tapi tahun depan kami sekeluarga akan kembali ke Indonesia. Karna papa om sudah tua untuk mengurus rumah sakit. Jadi om akan menggantikan papa om jadi kepala rumah sakit. "
" Oh iya om. "jawab doni singkat.
" Oh iya kenalin ini anak om yang pertama namanya divana tapi kamu bisa panggil dua diva."
"Ayo diva salam sama kak doni. "pinta deva pada putrinya.
" Hai kak, salam kenal ya. "ucap diva sambil mengulurkan tangan pada doni.
" Iya, salam kenal juga. "jawab doni sambil tersenyum ke arah diva.
Diva pun dibuat kagum oleh ketampanan wajah doni. Dan ia berangan angan jika suatu saat ia ingin menjadi kekasih doni.
" Kak doni ganteng banget. Pasti kak doni udah punya pacar deh. Andai aja kalau nanti aku besar aku pengen banget jadi pacar kak doni." batin diva sambil menatap doni.
Melihat mata diva yang masih polos terus memandangi dirinya, doni pun mengacak rambut diva.
"Kenapa ngeliatin kakak? "tanya doni.
"Hehee, Gak papa kok kak."jawab diva malu.
" Diva pasti kagum ya sama kak doni. Ganteng kan anaknya sahabat mama dan papa?"sahut disa yang berusaha menggoda putrinya.
"Kak doni ganteng. "sambung vida adik dari diva yang masih kecil.
" Hahahaha, kayaknya putri putri om ngefans sama kamu doni. " timpal deva.
" Ahh om bisa aja. Yaudah kalau gitu, om tante, doni pamit mau ketemu temen temen doni dulu ya om. "
" Diva kak doni pergi dulu ya. "
" Iya doni. "jawab disa dan deva.
" Iya kak. "tambah diva.
Diva yang punya rasa suka pada doni hanya menatap punggung doni yang sudah pergi. Hingga ia mengeluarkan kata kata yang membuat disa dan deva tertawa.
" Pah mah, besok kalau udah besar diva boleh punya pacar kan? "tanya diva.
" Kok kamu nanya gitu sih div. Kamu kan masih kecil kok udah tanya pacar segala. Gak boleh sayang. "jawab disa.
" Kan diva bilangnya kalau udah besar. Diva suka deh sama kak doni. Orangnya ganteng mah pah. "ucap diva.
" Hahahaha, putri kecil papa udah mau main start aja. Udah kamu sekolah dulu yang bener gak boleh mikir kejauhan. "
" Argghh... papa sama mama suka gitu. Iya iya diva sekolah sampai lulus tapi habis itu boleh kan pah mah? "
" Iya sayang. "jawab disa sambil memeluk diva.
Deva pun memandang diva. Dan tiba tiba sekilas ia pun berpikir.
" Diva dan doni, apa iya mereka bisa bersatu? Mungkin dulu aku dan andini tidak berjodoh dan aku harap diva dan doni bisa menjadi pengganti hubungan ku dulu dengan andini. Dan doni akan kuanggap seperti anakku sendiri, seperti janjiku pada andini dulu. "
Setelah acara selesai, aldo kemudian mengajak doni untuk bergabung bersama sahabat sahabatnya.
Saat doni datang, anez, dita dan cindy selalu memuji ketampanan doni yang sudah mereka idolakan dari kecil.
"Ya ampun doni, ponakan aunty udah besar ya kamu sayang. Selamat ulang tahun ya doni. "ucap anez sambil memeluk doni.
" Iya tante makasih ya. "
" Doni, andai aja tante belum punya suami tante pasti daftar jadi pacar kamu deh. Dari dulu tante udah nungguin kamu dari kecil loh. "gada dita yang langsung mendapat pelototan maya dari suaminya, dika."
Doni pun hanya tersenyum mendengar semua ucapan dari teman teman papanya. Karna teringat lagi dengan mamanya, doni pun pamit meninggalkan mereka.
"Om tante doni pamit kesana dulu ya. "ucap doni.
" Oh iya doni."jawab semua kompak.
"Kak, aku boleh ikut kakak. Bosen kan diva disini. "sahut diva.
" Iya ayo kamu ikut kakak. Kebetulan kakak mau jalan jalan. Kamu mau ikut? "tanya doni.
" Mau kak."
"Pah mah, diva boleh ikut kak doni kan? "tanya diva pada kedua orang tuanya.
" Boleh sayang."
"Doni, tante titip diva ya. "ucap disa.
" Iya tante."
Melihat kedekatan doni dan diva, membuat semuanya ingin menjodohkan diva dan doni.
"Al, dev kenapa kalian gak jodohin doni sama diva. Kan mereka juga cuma terpaut 5 tahun sih. "ucap cindy.
" Iya al,seru deh kalau lihat kalian besanan. "tambah anez.
Namun aldo dengan cepat menolak keinginan para sahabat nya sedangkan deva dan disa hanya menanggapinya dengan senyum.
" Jangan, biarin doni sama pilihannya sendiri. Gue gak mau maksa ataupun jodohin doni sama siapapun. Maaf ya dev, dis. Bukan apa apa tapi gue gak mau mengulangi kesalahan gue di masa lalu."ucap aldo.
"Iya al, loe tenang aja. Gue juga sependapat sama loe. Gue juga gak mau memaksa diva nantinya. Takutnya dia punya pilihan sendiri dan dia bukannya bahagia dengan pilihan gue tapi malah akan terluka."jawab deva.
"Iya sayang, aku juga satu pemikiran sama kamu."Sahut disa.
Mereka pun melanjutkan kembali obrolan mereka sambil flashback mengingat cerita remaja mereka.
Setelah selesai makan, doni mengajak diva berkeliling hotel.
"Div, loe mau nerusin di SMP mana? "
" Gak tahu kak, aku gak tahu sekolah di Jakarta yang bagus dimana. Paling nanti masuk sekolahnya mama atau papa dulu. "
" Oh iya. Loe beruntung ya div masih punya mama dan papa. Kak doni dari kecil udah di tinggal mama kak doni. "jawab doni dengan nada sedih.
Melihat air mata doni yang menetes, diva pun mengusap air mata itu dan berusaha menghibur doni.
"Kakak jangan sedih. Kalau kakak sedih mama kakak juga ikut sedih. Jadi kakak harus senyum ya." ucap diva.
"Makasih ya diva. "
" Kakak mau kan jadi kakaknya diva? "
" Mau dong diva. Siapa yang gak mau punya adik lucu, gemesin dan cantik kayak loe. "
"Berarti diva cantik ya kak? Besok kalau diva udah besar diva pengen deh jadi pacar kakak."ucap diva spontan.
Doni yang semula sedih kini dibuat tertawa mendengar perkataan diva.
"Hahahaha, loe itu masih kecil kok udah mikir pacar. Udah mending loe sekolah yang bener dulu."ucap doni sambil mengacak acak rambut diva.
"Arghhhh kakak, rambut diva jadi berantakan nih. "
" Yaudah sini kakak rapiin lagi ya. Sekarang kita balik yuk, pasti om sama tante udah nungguin kita. "
" Iya kak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Any Anthong ✔✔
bikin mewek y tor.... liat doni segitu sakit nya y
2021-04-02
3
ƉyÄr
kagum Ama nama keluarga Deva semuanya berawal "D"😂
2021-03-25
0
Siti aminah
semoga kehadiran diva membuat doni tidak lgi murung ,sedih 😭😭😭 dan moga kehadiran diva membuat doni ceria seperti dulu dan mau maafin Aldo.
2021-03-24
0