dan sepanjang perjalanan maya tertawa terbahak-bahak karena menyebut raka pria gila sedangkan sekar hanya diam.
"aku hebat tidak bisa menjadi pahlawanmu??" ucap maya dengan bangga.
"wah pria itu benar-benar sangat menyebalkan dan menjengkelkan, aku tidak habis pikir kenapa kamu bisa menerima dia??" gerutu maya sambil meminum-minumannya.
merasa tidak ada jawaban dari sekar, maya pun merasa ada yang aneh pada temannya lalu berkata...
"sekar ada apa??" berhenti sejenak.
sekar sedari tadi hanya diam dan terus berjalan lurus ke depan.
"ada apa dengannya?? kenapa sejak bertemu dengan pria sialan itu sikap sekar jadi berubah?? ucap kesal maya.
"sekar tunggu aku...!!" teriak maya dari belakang seraya menyusul sekar.
sekar terus berjalan hingga...
"sekar...!!" teriak maya berlari lalu menarik tangan sekar yang hampir tertabrak mobil.
"astaga...!!" ucap sekar tersadar dari lamunannya.
"sekar ada apa dengan kamu?? aku perhatikan kamu melamun sedari tadi, ada apa sebenarnya??.
"aku tidak apa-apa".
"yang benar saja dia mengatakan 'tidak apa-apa', hampir saja dia tertabrak mobil pasti ada sesuatu yang sekar sembunyikan dariku". gumam maya.
"pasti ada yang tidak beres, aku tau itu ceritakan apa yang terjadi??".
"apa maksud kamu??" ucap sekar mengerutkan dahi.
"pasti gara-gara pria gila itu kan, jika dia tidak bertemu denganmu tadi maka tidak akan seperti ini" kesal maya.
"maya...!!".
"kenapa kamu membela pria gila itu??, kenapa juga dia harus datang di hari bahagiaku dengan sahabatku yang hari begitu indah ini hancur".
"maya apa yang kamu katakan?? itu bukan gara-gara raka tapi aku hanya banyak pikiran saja" ucap sekar meyakinkan.
"kamu bohong, aku tau kamu memikirkan perjodohan ini dan ini semua bersangkutan pada orang tua kamu kan??".
"bukan itu...." terpotong oleh maya.
"bukan apa, sekar aku tau kamu melakukan ini untuk orang tua kamu tapi lihat lah pria yang akan menjadi suamimu itu, dia tidak menghargaimu dan selalu mengejekmu dia begitu angkuh".
"kamu tau kan may, aku sayang pada orang tuaku, di dunia ini aku hanya memiliki dia seorang dan aku harus membahagiakannya walaupun apa itu ujiannya" ucap sekar dengan nada lembut untuk meyakinkan sahabatnya.
"jadi kebahagiaan yang kamu maksud itu, kamu rela di sakiti demi membahagiakan orang tuamu".
"maya...!!".
"sekar aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran kamu" meninggalkan sekar dengan perasaan emosi dan kesal.
"maya seandainya kamu mengerti perasaanku, aku rela melakukan apapun asalkan orang yang aku sayangi bahagia".
***
"apa yang aku katakan tadi...??" ucap maya tersadar yang sedari tadi meninggalkan sekar dengan emosi.
"aduh maya, kenapa kamu harus mengatakan itu pada sekar tadi".
"maya kenapa kamu harus kesal juga, ini semua gara-gara pria gila itu, sepertinya saat ini sekar tertekan gara-gara ucapanku...!!" ucap maya penuh penyesalan.
"maya apa yang harus kamu lakukan, sudah membuat hari bahagia kamu dengan sahabatmu hancur di tambah perkataan menyakitkanmu itu".
"memang maya tidak tau diri harusnya kamu memakai perasaan bukan logika" gerutu maya.
***
di sini seorang pria tampan sedang emosi dengan pikiran dan dirinya sendiri.
"apa dia menyebutku gila??" ucap raka sambil memukul setir.
"selama ini semua orang menghormatiku tapi kali ini baru ada perempuan yang berani menyebutku dengan kata-kata itu" gerutu raka mengingat kejadian tadi.
"ini semua gara-gara wanita s*alan itu".
"jika aku tidak bertemu dengannya pasti moodku tidak akan kacau seperti ini...!! memukul setir untuk melampiaskan semua ke marahan dan kekesalannya.
***
di sinilah seorang wanita tengah menangis mengeluarkan semua kesedihan dan pedihnya ujian hidup.
"pah lihatlah taman ini, begitu sepi tidak ada orang".
"apa kabar papah??".
"sekar rindu papah, sekar mengingat kita kemari untuk berlibur menikmati hembusan angin yang begitu segar dan bermain bersama" ucap sekar dengan air mata mengalir.
"setiap kali sekar mengunjungi tempat ini di sinilah tempat yang begitu membuat sekar tenang mengingat kenangan kita dulu".
"dan di hari itu juga papah meninggalkan sekar bersama mamah".
"pah apa yang harus sekar lakukan sekarang, di satu sisi sekar ingin mengabulkan semua permintaan papah dulu dan di satu sisi permintaan ini begitu sulit untuk di kabulkan oleh sekar".
*** FLASHBACK
"papah tangkap ini" seorang gadis kecil melempar bola pada sang ayahnya.
"dapat...!!" ucap pria itu.
"papah lempar kembali bola itu" ucap gadis kecil itu.
"ini dia" melemparnya ke arah gadis itu dengan senyum mekarnya.
"hei,,,sudah dulu mainnya kemarilah minum dulu, kalian berdua ini bermain tanpa berhenti" ucap wanita tersebut dengan lembut.
"sekar kemarilah, kita minum dulu".
"iya pah" menghampri sang ibu.
"anak papah ini pintar sekali" mengacak-acak rambut sekar.
sekar kecil tertawa.
"kalian ini jika main tidak tau waktu" ucap wanita yang sedang mengomeli anak dan ayahnya.
"maaf mah".
"hah udara di sini segar sekali" sambil meregangkan otot-otot.
ketiganya pun merebahkan diri diri dan memandang langit yang begitu cerah dan tak lupa sekar yang berada di tengah-tengah keluarga tersebut.
"lihat itu pah, mah, awan itu begitu cantik".
"iya cantik seperti anak papah".
"apa papah hanya menyebut sekar saja cantik sedangkan mamah tidak cantik??".
"kata siapa mamah tidak cantik, mamah cantik lebih dari apapun itu".
"pembohong besar".
"aku bersungguh-sungguh".
"tidak,,,tidak di sini sekar paling cantik melebihi mamah".
"iya anak mamah paling cantik".
"sepertinya cuaca di sini semakin panas lebih baik kita pulang saja".
"iya sebaiknya kita pulang" ucap mamah laras.
setelah itu mereka bertiga bergegas merapikan bawaan mereka dan menuju mobil untuk kembali pulang, di perjalanan tiba-tiba ada segerombol preman yang mencegah mobil yang mereka kendarai...
"hei kenapa kalian menghalangi jalan kita??" ucap papah sekar dengan heran.
"serahkan semua harta benda kalian" ucap salah satu dari mereka.
"mereka siapa mah??" ucap ketakutan sekar kecil.
"sekar jangan takut, mereka cuman orang pinta sumbangan".
"tapi kenapa raut wajah mereka menakutkan sekali, sekar takut mah??".
"sekar jangan takut, mamah di sini".
"tidak akan...!!" ucap papah sekar.
"cepat serahkan semuanya atau kami akan menghabisimu".
"menyingkirlah kami tidak akan menyerahkannya padamu" ucap papah dengan kesal.
"mencari masalah dia" menarik kerah baju papah sekar.
"keluar...!!" ucap preman itu dengan suara meninggi.
lalu yang lain bergegas mengambil barang-barang berharga dari mobil papah sekar.
"kemarikan gelang itu" ucap preman itu memaksa.
"tidak akan..!!".
"mamah aku takut" menyembunyikan wajahnya di dada mamah laras.
"kemarikan..!!" menarik paksa gelang itu sehingga terlepas dari pergelangan tangan mamah laras.
"sakit sekali..!!"
"mamah,,,mamah tidak apa-apa...!! ucap sekar kecil dengan ketakutan.
"mah, papah...!!"
"ku mohon jangan sakiti suamiku" ucap mamah laras memohon.
"suamimu itu sangat menjengkelkan jadi kami hanya menyakitinya sedikit" ucap preman itu dengan tawa.
"kalungmu itu boleh juga" menarik paksa kalung yang berada di leher mamah laras dan pergi menemui yang lain.
"Aww....!!" rintih mamah laras.
"mamah...!!".
"sekar kamu tunggu di sini, mamah akan mencari pertolongan".
"iya mah"
mamah laras pun pergi untuk mencari pertolongan dan sekar kecil turun untuk menyelamatkan sang ayah dari pukulan preman itu.
"jangan sakiti papahku...!!" ucap sekar memeluk papahnya.
"gadis kecil menyingkirlah, kita hanya memberi pelajaran papahmu ini yang sangat menjengkelkan, kamu paham".
"tidak...!!"
"menyingkirlah gadis kecil" mendorong sekar kasar.
"jangan coba-coba sakiti anakku...!!" berdiri tegak walaupun seluruh badannya terasa nyeri.
"jika tidak ingin anakmu celaka, berikan semua harta bendamu sekarang".
"tidak akan...!!" memukul preman itu.
"menjengkelkan" salah satu preman itu mengeluarkan pisau dan munusukannya pada perut papah sekar.
"papah...!!" ucap mamah laras dari kejauhan dengan beberapa orang.
sekar kecil sedari tadi menangis dan dia juga harus menyaksikan di mana sang ayah harus di bunuh.
"br*ngsek...!!" ucap papah sekar dengan darah bercucuran.
"bro gawat kita ketahuan sebaiknya kita kabur" ucap salah satu preman dan pergi meninggalkan mereka di sana.
preman-preman itu pun pergi.
"hei kalian..!! ucap salah satu warga.
"pak cepat tangkap mereka" ucap salah satu dari mereka lalu pergi meninggalkan mamah laras dan yang lain.
"papah" menghampiri papah sekar lalu kepalanya ditidurkan di atas paha mamah laras.
"mah...!!" ucap papah sekar terbata-bata.
"pah kita ke rumah sakit sekarang yah".
"papah" ucap sekar kecil dengan air mata yang mengalir.
"ti,,,dak usah mah" terbata-bata.
"sekar, papah mi,,,nta kamu ja,,,ga mamah kamu ba,,,ik-baik d,,an ba,,,hagiakan dia" menghembuskan nafas terakhirnya.
"papah bangun pah...!!" ucap mamah sekar memeluk jasad suaminya.
"papah jangan tingalkan sekar dan juga mamah..!!".
"papah bangun...!!".
"aku berjanji pah, aku akan menjaga mamah dan juga membahagiakan mamah".
*** FlASHBACK
sekar menangis tanpa henti mengingat kejadian buruk seumur hidupnya bersama keluarganya dan ia berjanji harus membahagiakan dan menjaga mamah laras tetapi di sinilah masalah paling besar di hidup sekar entah apa yang di lakukannya sekarang tidak ada petunjuk untuk memecahkan masalah rumit ini apalagi sekar tidak ingin terjebak dalam percintaan yang rumit.
"seseorang beri aku petunjuk..??".
"entah apa yang harus ku lakukan sekarang..??".
Bersambung...
jangan lupa.
like, coment, dan votenya.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments