tak terasa malam pun tiba, kini sekar dan mamah laras sedang bersiap untuk pergi ke rumah temannya.
sekar yang ke binggungan hanya bisa menurut pada mamah laras, sekar yang kini tengah duduk di riasi oleh beberapa orang hanya bisa diam.
hingga mamah laras berkata...
"wah anak mamah cantik sekali malam ini...!!" ucap mamah laras yang kini berhadapan dengan sekar.
"mah memangnya kita mau pergi kemana, kata mamah tadi pagi kita ingin pergi ke rumah teman mamah tetapi kenapa harus di rias seperti ini ??" tanya laras ke binggungan
"kamu pasti akan tau" jawab mamah laras.
sekar yang ke binggungan dan penasaran hanya menurut pada mamah laras, hingga kini sekar sudah sempurna, gaun berwarna merah setengah lutut dan riasan tipis pada wajah sekar membuat sekar nampak lebih sempurna.
kini sekar dan mamah laras sedang dalam perjalanan menuju rumah teman mamah laras.
hingga mobil yang di pakai sekar dan mamah laras tiba di perumahan elit nan mewah.
mamah laras pun berkata...
"sekar ayo kita sudah samapi" ucap mamah laras
"iya mah" jawab sekar dengan lembut
kini sekar dan mamah laras tengah berada di pintu depan sebuah rumah mewah itu dan mamah laras menekan bel rumah itu.
hingga suatu saat keluarlah seorang wanita dan menyapa mamah laras...
"hai jeng, apa kabar??" ucap wanita itu dengan senyuman mekarnya.
"baik" jawab mamah laras dengan senyumnya yang mekar.
"ayo silahkan masuk" ucap wanita itu dengan mempersilahkan sekar dan mamah laras masuk.
"iya, terimakasih" ucap mamah laras.
kini sekar dan mamah laras tengah duduk dan mengobrol bersama dengan temannya itu yang tak lain bu nita, mamah raka.
"wah jeng anak mu cantik sekali malam ini, siapa nama kamu nak??" ucap bu nita.
"nama aku sekar tante" jawab sekar dengan sopan.
"sekar nama yang cantik persis seperti orangnya cantik" jawab mamah nita.
sekar yang mendapatkan pujian merasa malu.
"oh iya di mana anak mu jeng??" tanya mamah laras.
"dia sebentar lagi pulang, akhir-akhir ini dia memang sangat sibuk dengan pekerjaannya" ucap bu nita yang terasa sedikit canggung.
dan tak lama suara pintu terbuka dan nampak seorang laki-laki bertubah kekar tengah jalan menuju ruang tamu tempat bu nita dan mamah laras mengobrol.
hingga bu nita menyadari akan kedatangan anaknya tak lain adalah raka.
"raka kemarilah" ucap bu nita
"iya mah ada apa??" jawab raka
"nak duduklah di sini" ucap bu nita yang menepuk tempat di sebelahnya.
raka yang menurut dengan kata-kata bu nita langsung duduk di sebelah tempat mamahnya berada.
hingga mamah laras berkata...
"wah nak kamu tampan sekali"
"terimakasih tante" jawab raka dengan senyuman.
sekar yang sedari tadi menunduk hanya bisa mendengarkan pembicaraan mamahnya dengan temannya, hingga bu nita berkata...
"jadi sekar, raka apakah kalian menerima perjodohan ini??" ucap bu nita secara tiba-tiba.
"APA...!!" sekar dan raka pun terkejut mendengar perkataan dari bu nita.
"apa, perjodohan??" ucap raka kebingunggan.
"mah apa ini maksudnya?? jelaskan pada raka??"
"begini nak kami memang sengaja menjodohkan kalian berdua".
"mah, kenapa mamah tidak bilang bahwa aku akan di jodohkan??" ucap sekar dengan perasaan campur aduk dan yang selama ini pertanyaan yang sekar tanyakan akhirnya terjawab.
"maafkan mamah nak" jawab mamah laras
"mah, mamah sudah tahu kan bahwa raka punya pacar, raka hanya ingin menikahi kayla saja mah bukan dengan wanita lain" ucap raka dengan nada sedikit tinggi.
"raka mamah mohon tinggalkan wanita itu dan menikahlan dengan sekar, wanita itu hanya mengiginkan uang mu saja nak".
raka yang emosi pergi dan berlalu dari sana, sekar hanya diam dan memiliki pertanyaan yang banyak yang bersarang dalam pikirannya hanya bisa diam memikirkan semua itu.
"jeng maafkan sikap perilaku anak saya" ucap bu nita merasa canggung.
"tidak apa-apa mungkin dia masih tidak ingin menerima perjodohan ini, kalo begitu saya pamit jeng lagian ini sudah malam" ucap mamah laras
"iya jeng sekali lagi maafkan sikap raka tadi, mari saya antarkan ke depan"
setelah sekar dan mamah laras pulang, bu nita pergi menuju kamar raka dan sesampainya di kamar raka.
"raka nak, apakah kamu di dalam??" sambil membuka pintu kamar raka.
terlihat raka yang sedang duduk di tepi ranjang dengan raut wajah kesal dan emosi.
"kenapa mamah menjodohkan aku??" tanya raka tiba-tiba.
"raka kamu sudah tahu alasan mamah seperti apa, mamah hanya ingin menimang cucu dan melihat dari usia kamu, kamu seharusnya sudah menikah". jawab mamah nita yang sekarang berhadapan dengan anak semata wayangnya.
"pokoknya besok kamu jemput sekar dan ajak dia jalan-jalan". ucap mamah nita dan pergi dari kamar raka.
raka yang kecewa atas apa yang di katakan mamahnya hanya bisa melampiaskannya pada barang di sekitarnya.
"mah, apakah mamah tidak memikirkan perasaan kayla??" ucap raka dengan emosi meluap-luap.
Bersambung...
jangan lupa like, coment dan votenya.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments