"Kita mau kemana kak??" tanya Aletta.
"Huh lagi-lagi kak," protes Arga.
"Aku belum terbiasa saja. Maaf jika mengecewakanmu" lirih Aletta.
"Hey, kau kenapa jadi murung??" tanya Aldi saat melihat wajah cantik Aletta ditekuk.
"Aku tak memaksamu memanggilku kak kok" ucap Arga lagi.
"Benarkah?? Aku akan memanggilmu sayang kalau sudah terbiasa. Aku janji" ucap Aletta kemudian tersenyum menampakkan lesung pipinya.
"Ahhh sehari bersamamu bisa-bisa aku diabetes melihat senyum manis mu" puji Arga.
"Kau ini bisanya menggombal saja" ucap Aletta tersipu malu yang justru menambah kecantikan wajahnya.
Arga tidaklah berdusta saat memuji Aletta. Sungguh, Aletta adalah wanita yang sangat sempurna di matanya. Tinggi, putih, cantik, manis, pintar, seolah semua tipe idaman wanita dimiliki oleh Aletta.
Aletta adalah cinta pertamanya. Ia menyukai Aletta sejak ulang tahun Aletta yang ke tujuh belas tahun. Saat itu, ia yang sudah menginjak remaja baru sadar jika Aletta adalah gadis yang sangat manis dan juga baik. Ia pun mulai memendam rasa sejak saat itu dan baru bisa mengungkapkan perasaannya kemarin karena Aletta pernah bercerita kepadanya jika ia tak mau berpacaran sebelum usianya menginjak 21 tahun. Dan seminggu setelah ulang tahun Aletta yang ke 21 tahun ia memberanikan diri mengungkapkan rasa cintanya kepada Aletta.
Bak gayung bersambut, rupanya Aletta menerima cintanya. Dunia seolah berhenti berputar saat itu juga. Ingin rasanya ia berteriak dan memberi tahu seluruh dunia jika Aletta, wanita yang selama ini ia kagumi dan cintai rupanya membalas cintanya.
"Ayo turun" ajak Arga saat baru saja memarkirkan mobil mewahnya dan membuka pintu untuk Aletta.
"Terimakasih kak"
"Sama-sama sayang"
Mereka pun berjalan ke sebuah taman di kota itu.
Di dalam sana, Arga sudah menyiapkan kejutan kecil yakni dinner berdua bersama Aletta.
Ia menyuruh orang menata sebuah kursi dan meja didekat sebuah danau yang ada di tengah taman itu.
Ia juga menyiapkan lilin-lilin kecil dan ribuan kelopak bunga mawar putih kesukaan Aletta.
Aletta yang melihat hanya bisa tersipu malu bercampur bahagia dengan sifat romantis kekasihnya itu.
"Kau suka sayang??" tanya Arga.
"Suka sekali kak, terimakasih ya" ucap Aletta.
"Ayo kesana" ajak Arga.
Mereka pun menghampiri kursi yang sudah ditata itu. Arga mempersilahkan Aletta duduk yang mana membuat Aletta semakin menggila dengan sikap romantis yang Arga berikan.
"Aku ada sesuatu untukmu" ucap Arga.
"Apa kak??"
"Tutup matamu sebentar ya" pinta Arga.
"Baiklah" jawab Aletta kemudian menutup matanya.
Arga pun mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jasnya yang berisi kalung cantik kemudian memakaikannya ke leher Aletta.
Setelah selesai, ia menyuruh Aletta membuka matanya.
Aletta pun menatap kalung yang kini melingkar di lehernya itu sambil tersenyum.
Kalung berhiaskan batu berlian berwarna biru dan berbentuk sebuah tanda love dan tak lupa ukiran kupu-kupu di dalamnya menambah kesan mewah dan cantik kalung itu.
"Kak ini indah sekali" ucap Dita sambil tersenyum bahagia.
"Kalung ini sudah aku pesan semenjak satu Minggu sebelum ulang tahunmu. Maaf aku baru memberikannya padamu sekarang." ucap Arga.
"Wah, istimewanya kalung ini. Aku janji akan menjaganya dengan baik" ucap Aletta.
"Sesuatu yang istimewa untuk orang teristimewa" ucap Arga yang lagi-lagi membuat Aletta tersenyum.
Mereka pun makan malam dengan diiringi sebuah grup musik biola yang menenangkan jiwa.
Setelah selesai makan, Arga juga mengajak Aletta menaiki perahu dan berniat menikmati indahnya danau malam hari.
Awalnya Aletta menolak karena takut jatuh, namun ia pun memberanikan diri setelah Arga meyakinkan ia jika mereka akan baik-baik saja.
"Indah bukan?" tanya Arga sambil mendayunh perahunya.
"Indah sekali kak, terimakasih sudah memberikan aku suatu kenangan yang tak akan pernah bisa aku lupakan seumur hidupku" ucap Aletta.
"Maaf jika kurang berkesan karena kau adalah wanita pertamaku jadi aku belum tahu bagaimana caranya menyenangkan hati perempuan" ucap Arga.
"Benarkah?? Aku wanita pertamamu??" tanya Aletta yang tak bisa membohongi raut wajah bahagianya mengetahui kenyataan itu.
"Ya, kau adalah wanita pertama sekaligus cinta pertamaku" ucap Arga.
"Kau juga cinta pertamaku kak" lirih Aletta kemudian tersenyum.
"Ahh benarkah?? Beruntungnya aku menjadi cinta pertamamu. Aku berdoa semoga saja Tuhan merestui cinta kita. Aku janji secepatnya akan memberitahu orang tuaku dan orang tuamu juga tentang hubungan kita ini" kata Arga.
"Iya kak"
****
"Terimakasih sudah mengajakku keluar malam ini kak" ucap Aletta saat ia sudah sampai di rumahnya.
"Sama-sama sayang. Besok aku jemput kamu dan akan mengantarkan kamu ke perusahaan" ucap Arga.
"Iya kak, hati-hati dijalan ya" ucap Aletta kemudian masuk kedalam saat mobil Arga sudah menjauh dari rumahnya.
Ia pun masuk sambil tersenyum bahagia, namun raut wajahnya berubah saat melihat Aldi tengah berdiri didepan pintu.
"Dari mana saja kamu??" tanya Aldi.
"Kak, aku baru saja dari,,,"
"Kenapa ponselmu tidak aktif??" tanya Aldi lagi.
"Ehh, iya kak aku lupa. Tadi baterai ponselku habis dan belum sempat aku charger" ucap Aletta.
Ya, tadi sewaktu ditaman baterai ponselnya memang habis dan lupa memberi kabar kepada Aldi jika ia akan pulang sedikit larut.
"Jangan mentang-mentang mama dan papa sedang di Korea kamu bisa seenaknya pulang malam seperti ini Ca, kakak tidak mau terjadi sesuatu padamu" ucap Aldi khawatir.
Ia memang sangat khawatir jika salah satu adik perempuannya itu keluar malam atau pergi tanpa kabar. Karena ia sudah berjanji kepada papa Leo dan mama Dita untuk selalu menjaga Aletta dan Olivia.
Papa Angga dan mama Reni juga tengah berada di Paris menjalankan bisnis Oma Kartika selama beberapa bulan disana sehingga dirumah hanya ada Aletta, Aldi, Olivia, dan juga Oma Kartika.
"Tapi kak, kak Arga itu sahabatku. Ia pasti akan menjagaku sama seperti kakak menjagaku juga. " ucap Aletta.
"Sahabat atau kekasih" cibir Aldi.
"Terserah kakak, aku mau masuk aku capek mau tidur" ucap Aletta kemudian berlalu namun tangannya ditarik oleh Aldi.
Aletta yang tidak bisa menjaga keseimbangan pun terjatuh di pelukan Aldi.
Sesaat mereka berpandangan, namun Aldi langsung melepaskan pelukannya dan berkata,
"Jangan membuatku khawatir Ca" lirih Aldi.
"Maaf kak, aku janji akan memberi tahu kakak lain kali jika aku pergi seperti tadi" ucap Aletta kemudian berlalu masuk kedalam kamarnya.
Aldi yang melihat Aletta hanya bisa menatap punggung adik kesayangannya itu.
Meski Ia sudah tau jika ia hanyalah anak adopsi namun rasa sayangnya terhadap Aletta sudah seperti rasa sayang terhadap adik kandungnya sendiri. Sehingga wajar ia takut jika Aletta akan terluka dengan yang namanya pria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Tisan Fatimah
semangat terus thor 😊❤️😚😊
2021-03-26
1