Episode. 3. Romusa.

(Sebelum lanjut baca, save ke favorit dulu ya Readers).

Di ruangan CEO, Aljav duduk dengan angkuh di kursi kebesarannya. Sementara Marina berdiri seraya menundukkan kepala menunggu perintah dari sang CEO.

"Jadi, Nona Marina. Apa tujuan mu magang di perusahaan ini?". Pertanyaan itu sontak membuat Marina mengangkat kepalanya dan menatap tak percaya pada Aljav. Namun, masih belum bergeming. Wanita itu masih berusaha mencerna kalimat Aljav.

"Apakah kamu sengaja membawa kekasihmu magang di perusahaan ini sehingga melupakan tugas dan kewajibanmu sebagai anak magang?". Lagi-lagi pertanyaan Aljav membuat Marina semakin bingung.

"Apa kamu mendadak tuli dan bisu?!". Kali ini intonasi suara Aljav mulai meninggi. Entah apa yang membuat hati pria tampan itu menjadi gusar, seolah ada desiran hebat di dalam sana yang membuat jiwanya meronta.

"Maaf Tuan, apakah saya perlu menjawab pertanyaan yang menyangkut kehidupan pribadi saya?". Marina berusaha menetralkan perasaannya agar tak merasa canggung.

"Apakah saya harus menjawab pertanyaan omong kosong mu itu?". Marina semakin jengah di buatnya. Baru pertama magang sudah di hadapkan dengan bos angkuh dan dingin.

"Pertama, saya tidak memiliki kekasih. Kedua, dia sahabat saya. Ketiga, saya tidak lupa tugas dan kewajiban saya sebagai anak magang di perusahaan ini, dan yang keempat Anda tidak perlu meragukan kemampuan saya tuan Aljav Alexander Gautam".

Skak mati...

Aljav tak dapat berkutik lagi, ia hanya terpaku dengan jawaban yang di berikan Marina barusan.

"Jika tidak ada lagi yang Tuan butuhkan, saya mohon undur diri. Masih banyak tugas yang harus saya selesaikan. Permisi".

Marina meninggalkan Aljav yang masih belum bergeming, pria itu baru tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara pintu tertutup.

BRAK...

"Bukan kekasihnya?. Lalu mengapa mereka dekat sekali?". Ucap Aljav setelah beberapa saat kemudian.

"Bukan urusanku, sebaiknya aku memeriksa hasil kerjanya sebentar. Kalau saja sampai aku menemui kesalahan sedikit saja, akan aku beri nilai eror nanti".

***

Waktu telah menunjukkan pukul 17.30. Saatnya pulang kerja. Namun, Marina masih belum beranjak, wanita itu tengah di sibukkan dengan segudang pekerjaan yang di berikan Aljav. Sebenarnya Marina telah selesai memeriksa daftar buku yang lolos review dan telah di terbitkan. Namun, Aljav menambah perkejaan wanita cantik tersebut sehingga ia harus lembur.

"Baru pertama kali magang sudah di perlakukan seperti Romusa. Dasar penjajah!". Gerutu Marina. Meski begitu ia tetap menyelesaikan pekerjaannya hingga pukul 21.30.

Daren yang menyadari Marina masih berada di kantor pun akhirnya memutuskan untuk menunggu wanita bermata coklat tersebut di loby.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Waktunya pulang". Marina melirik jam dinding yang terpampang di tembok ruang kerjanya sejenak.

"Sudah jam setengah sepuluh rupanya. Ayah sama Bunda pasti cemas karena aku belum juga pulang". Marina bermonolog.

"Sudah selesai?. Ayo pulang".

"Aljav?".

Ya, Aljav masih berada di kantor sedari tadi. Sejujurnya ia menunggu Marina karena pria itu tahu, bahwa Marina adalah wanita penakut. Ia takut pada kegelapan, sementara cuaca di luar tidaklah bagus. Hujan dan petir seolah menghiasi gelapnya malam dan tanpa cahaya rembulan serta bintang.

"Apa perlu aku menggendongmu supaya kamu mau mengikutiku?". Suara dingin itu mulai terdengar lagi. Dahi Marina berkerut hampir menyatu.

"Mengapa kamu belum pulang juga?. Apakah kamu sengaja menungguku?". Tanya Marina dengan nada suara mengejek.

"Aku hanya menjalankan amanah dari Om Alex dan Tante Dina yang menyuruhku untuk menjagamu selama mereka di Belanda".

"Oh begitu?". Marina belum mencerna kalimat terakhir Aljav sehingga ia hanya ber-oh ria. Namun, semenit kemudian,

"Apa?. Belanda?. Ayah dan Bunda ke Belanda?. Kapan?. Mengapa mereka tidak memberitahu ku?".

"Karena nanti kamu akan menangis kalau tau Ayah Bundamu pergi".

Marina menatap tajam Aljav. Ingin sekali rasanya Marina menenggelamkan pria menyebalkan itu di samudera Hindia.

"Dan selama Ayah Bundamu ke Belanda, untuk semester waktu kamu menginap di rumahku, nanti ada Naomi yang akan menemanimu".

"Apa?. Rumahmu?. Tidak mau".

Terdengar Aljav mengembuskan nafas berat.

"Kalau bukan karena Om Alex dan Tante Dina, aku juga malas satu rumah denganmu body losion".

"Ya sudah, ayo pulang. Kalau kamu tidak mau ikut ke rumahku, silahkan saja tidur di rumahmu yang gelap gulita itu. Semua asisten rumah tanggamu tidak ada yang di rumah, semua pada pulang kampung. Dan kita lihat saja, siapa yang akan menangis karena takut gelap?". Aljav sengaja menakut-nakuti Marina agar supaya mau menginap di rumahnya.

"Kenapa Ayah dan Bunda tidak bilang kalau mau ke Belanda?". Lirih Marina. Seketika wajahnya berubah menjadi sendu. Aljav mendekati Marina seraya memasukkan tangan ke dalam kantung celananya.

"Karena mereka mendadak juga perginya. Papa dan Mama aku yang mengajak mereka. Kamu kan tau sendiri bagaimana kompaknya kedua orang tua kita".

"Ya sudah, ayo pulang. Keburu setan di kantor ini muncul". Goda Aljav. Ia masih sengaja menakut-nakuti Marina.

"Aljav". Sontak Marina memeluk tubuh pria itu dengan erat karena takut. Aljav pun di buat terkejut dengan sikap Marina yang mendadak memeluknya. Namun, ia tidak bergeming sama sekali. Ia masih menikmati rasa keterkejutannya.

"Ehem, maafkan aku. Ayo pulang". Ucap Marina akhirnya, membuyarkan lamunan pria tersebut. Marina berjalan mendahului Aljav.

***

Di Loby, tampak Daren sedang menunggu Marina pulang. Namun, ia di buat terkejut ketika melihat Marina justru keluar dari lift bersama Aljav. Bukankah mereka tidak akur?. Lalu mengapa mereka terlihat sangat akrab?. Pikir Daren.

"Marina".

"Daren?. Mengapa kamu masih disini?". Tanya Marina heran. Sementara Aljav menatap datar pada pria berlesung pipi tersebut.

Daren menatap Marina dan Aljav secara bergantian, sebelum akhirnya berbicara.

"Aku menunggumu pulang".

"Maafkan aku Daren. Malam ini aku tidak pulang ke rumah, karena Ayah dan Bunda ke Belanda tadi pagi. Jadi, aku harus menginap di rumah temanku". Ucap Marina dengan sedikit ragu. Sementara Aljav berubah menatap tajam pada wanita tersebut, tatapan itu seolah menyuruh Marina mengoreksi kalimatnya. Namun, Marina tidak mengindahkan tatapan tajam Aljav. Ia berusaha untuk bersikap santai.

"Dia akan menginap di rumahku. Ayo pulang".

"Ha?".

Baik Daren maupun Marina sama-sama terkejut. Bagaimana tidak, Aljav seolah tanpa beban mengucapkan kalimat yang membuat Daren dan Marina senam jantung.

Daren masih belum bergeming, ia diam terpaku menatap punggung Marina dan Aljav hingga hilang di balik pintu.

"Ada apa sebenarnya dengan mereka berdua?".

***

Di perjalanan pulang, baik Aljav maupun Marina, tak ada yang bersuara, keduanya diam tanpa kata. Hati Marina masih di landa keheranan, mengapa tiba-tiba Aljav yang selama lima jam yang lalu memperlakukan dirinya seperti Romusa, kini menunjukkan sikap yang berbeda. Sementara Aljav memfokuskan pandangannya ke depan.

Tiga puluh menit kemudian mobil Aljav memasuki pagar rumah yang menjulang tinggi, hingga mobil berwarna silver tersebut terparkir sempurna di dalam garasi.

"Ayo turun". Titah Aljav. Marina pun mengikuti langkah Aljav dan memasuki rumah yang berlantai empat tersebut dengan langkah cepat berusaha untuk mengikuti langkah besar Aljav.

"Dasar pria menyebalkan".

Terpopuler

Comments

Oh Noonim ❤

Oh Noonim ❤

bagus 👍

2022-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Prolog.
2 Episode. 2. Magang.
3 Episode. 3. Romusa.
4 Episode. 4. Menginap.
5 Episode. 5. Tak Ada Yang Lebih Baik Dariku.
6 Episode. 6. Kecemburuan Daren.
7 Episode. 7. Jangan Dekati Dia.
8 Episode. 8. Terimakasih.
9 Episode. 9. Pulang Bersama.
10 Episode. 10. Mengapa Memelukku?
11 Episode. 11. Hai Body Losion.
12 Episode. 12. Bukankah Body Losion Itu Wangi?
13 Episode. 13. Makan Siang.
14 Episode. 14. Lepaskan Tanganku.
15 Episode. 15. Mengapa Suka Es Krim?
16 Episode. 16. Apakah Kau Cemburu?
17 Episode. 17. Ayo Sarapan Bersama.
18 Episode. 18. Pulang Ke Rumah.
19 Episode. 19. Perjodohan.
20 Episode. 20. Apakah Aku Salah Memilih?
21 Episode. 21. Alasan Dibalik Perjodohan.
22 Episode. 22. Apakah Kau Menolakku?
23 Episode. 23. Kami Tak Seakur Itu.
24 Episode. 24. Pernikahan.
25 Episode. 25. Hari Pertama Menjadi Suami Istri.
26 Episode. 26. Tidur.
27 Episode. 27. Kantor.
28 Episode. 28. Apa Kau Menikmatinya?
29 Episode. 29. Ruang Penerbitan.
30 Episode. 30. Kedatangan Naura.
31 Episode. 31. Bersikaplah Seperti Orang Asing.
32 Episode. 32. Penjelasan.
33 Episode. 33. Pernikahan Akemi.
34 Episode. 34. Back to home.
35 Episode. 35. Maafkan Aku.
36 Episode. 36. Kopi Vietnam ala Jesika.
37 Episode. 37. Burung puyu.
38 Episode. 38. Bulan Madu.
39 Episode. 39. Isi Hati Marina.
40 Episode. 40. Kota Praha.
41 Episode. 41. Lakukan itu tiap kali berterimakasih.
42 Episode. 42. Aku Tidak Mengenalmu.
43 Episode. 43. Tanah Air.
44 Episode. 44. Bekerja.
45 Episode. 45. Melamar.
46 Episode. 46. Dia Istriku!
47 Episode. 47. Kenangan Masa Lalu.
48 Episode. 48. Masih Dalam Kenangan.
49 Episode. 49. Karena Aku Mencintaimu.
50 Episode. 50. Bermain Sepak Bola, dan Gooooollll.
51 Episode. 51. Puncak Klasemen.
52 Episode. 52. Masalah Baru di Mulai.
53 Episode. 53. Pengakuan Jamila.
54 Episode. 54. Drama Penculikan.
55 Episode. 55. Tak Dapat di Selamatkan.
56 Episode. 56. Sebagai Suami Aku Gagal.
57 Episode. 57. Kabar Duka.
58 Episode. 58. Menantimu.
59 Episode 59. Masalah Baru di Tengah Duka.
60 Episode. 60. Kekecewaan Bunda.
61 Episode. 61. Rayuan Naura.
62 Episode. 62. Mengadu Domba.
63 Episode 63. Pernikahan?
64 Episode. 64. Ketahuan.
65 Episode. 65. Akhir Dari Sebuah Drama.
66 Episode. 66. Papa Bangga Padamu.
67 Episode. 67. Siuman.
68 Episode. 68. Diagnosa Dokter.
69 Episode. 69. Tidak Apa-apa.
70 Episode. 70. Mukjizat Itu Nyata.
71 Episode. 71. Bonus ekstra part. (Over Protektif).
72 Episode. 72. Bonus ekstra part. (Melahirkan).
73 Episode. 73. Bonus ekstra par (Kau terlalu Tua Untuk di Panggil Kakak).
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Episode 1. Prolog.
2
Episode. 2. Magang.
3
Episode. 3. Romusa.
4
Episode. 4. Menginap.
5
Episode. 5. Tak Ada Yang Lebih Baik Dariku.
6
Episode. 6. Kecemburuan Daren.
7
Episode. 7. Jangan Dekati Dia.
8
Episode. 8. Terimakasih.
9
Episode. 9. Pulang Bersama.
10
Episode. 10. Mengapa Memelukku?
11
Episode. 11. Hai Body Losion.
12
Episode. 12. Bukankah Body Losion Itu Wangi?
13
Episode. 13. Makan Siang.
14
Episode. 14. Lepaskan Tanganku.
15
Episode. 15. Mengapa Suka Es Krim?
16
Episode. 16. Apakah Kau Cemburu?
17
Episode. 17. Ayo Sarapan Bersama.
18
Episode. 18. Pulang Ke Rumah.
19
Episode. 19. Perjodohan.
20
Episode. 20. Apakah Aku Salah Memilih?
21
Episode. 21. Alasan Dibalik Perjodohan.
22
Episode. 22. Apakah Kau Menolakku?
23
Episode. 23. Kami Tak Seakur Itu.
24
Episode. 24. Pernikahan.
25
Episode. 25. Hari Pertama Menjadi Suami Istri.
26
Episode. 26. Tidur.
27
Episode. 27. Kantor.
28
Episode. 28. Apa Kau Menikmatinya?
29
Episode. 29. Ruang Penerbitan.
30
Episode. 30. Kedatangan Naura.
31
Episode. 31. Bersikaplah Seperti Orang Asing.
32
Episode. 32. Penjelasan.
33
Episode. 33. Pernikahan Akemi.
34
Episode. 34. Back to home.
35
Episode. 35. Maafkan Aku.
36
Episode. 36. Kopi Vietnam ala Jesika.
37
Episode. 37. Burung puyu.
38
Episode. 38. Bulan Madu.
39
Episode. 39. Isi Hati Marina.
40
Episode. 40. Kota Praha.
41
Episode. 41. Lakukan itu tiap kali berterimakasih.
42
Episode. 42. Aku Tidak Mengenalmu.
43
Episode. 43. Tanah Air.
44
Episode. 44. Bekerja.
45
Episode. 45. Melamar.
46
Episode. 46. Dia Istriku!
47
Episode. 47. Kenangan Masa Lalu.
48
Episode. 48. Masih Dalam Kenangan.
49
Episode. 49. Karena Aku Mencintaimu.
50
Episode. 50. Bermain Sepak Bola, dan Gooooollll.
51
Episode. 51. Puncak Klasemen.
52
Episode. 52. Masalah Baru di Mulai.
53
Episode. 53. Pengakuan Jamila.
54
Episode. 54. Drama Penculikan.
55
Episode. 55. Tak Dapat di Selamatkan.
56
Episode. 56. Sebagai Suami Aku Gagal.
57
Episode. 57. Kabar Duka.
58
Episode. 58. Menantimu.
59
Episode 59. Masalah Baru di Tengah Duka.
60
Episode. 60. Kekecewaan Bunda.
61
Episode. 61. Rayuan Naura.
62
Episode. 62. Mengadu Domba.
63
Episode 63. Pernikahan?
64
Episode. 64. Ketahuan.
65
Episode. 65. Akhir Dari Sebuah Drama.
66
Episode. 66. Papa Bangga Padamu.
67
Episode. 67. Siuman.
68
Episode. 68. Diagnosa Dokter.
69
Episode. 69. Tidak Apa-apa.
70
Episode. 70. Mukjizat Itu Nyata.
71
Episode. 71. Bonus ekstra part. (Over Protektif).
72
Episode. 72. Bonus ekstra part. (Melahirkan).
73
Episode. 73. Bonus ekstra par (Kau terlalu Tua Untuk di Panggil Kakak).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!